Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KOAGULASI PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Nurdin Nurdin; Andi Natasya Salsabila; Rahman Rahman; Hurustiaty Hurustiaty
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i2.2433

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru yang ditemukan pada akhir tahun 2019 yaitu SARS-CoV-2. Pada pasien COVID- 19 dapat terjadi abnormalitas koagulasi yang terlihat pada kadar PT dan perpanjangan APTT serta D-dimer akan meningkat. Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor koagulasi dengan adanya komorbid maupun non komorbid pada penyakit COVID-19. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive sampling dengan mengumpulkan data pemeriksaan pasien COVID-19 dari tahun 2020- 2021. Populasi penelitian ini adalah pasien COVID-19 yang ada di wilayah Makassar. Sampel ditentukan menurut kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian dengan jumlah 56 sampel. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan uji t diperoleh nilai untuk D-dimer dengan adanya komorbid p (0,006) < α (0,05), PT dengan adanya komorbid p (0,034) < α (0,05), INR dengan adanya komorbid p (0,038) < α (0,05) dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak serta APTT dengan adanya komorbid p (0,345) > α (0,05) dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima. Kesimpulan: Terdapat hubungan D-dimer, PT dan INR dengan adanya komorbid pada penyakit COVID-19 Kata kunci : COVID-19, Activated Partial Tromboplastin Time (APTT), Protombin Time (PT), D-dimer
HUBUNGAN ANTARA NILAI HEMATOKRIT DENGAN TROMBOSIT TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN NS1 DAN SEROLOGI IgM DAN IgG PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE NURDIN ALI; Uleng Bahrun; Irfan Idris
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.337 KB) | DOI: 10.32382/mak.v8i2.838

Abstract

Demam berdarah dengue  adalah penyakit yang ditandai dengan demam dan perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan nilai hematokrit dan trombosit terhadap hasil pemeriksaan NS1  dan serologi (DHF IgM IgG). Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 61 pasien  yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data secara deskriptif dan Analisis multivariat digunakan untuk melihat korelasi antara trombosit dengan hematokrit terhadap 3 kelompok hasil pemeriksaan. Hasil penelitian terdiri dari perempuan sebanyak 26 (42,6%) dan laki-laki sebanyak 35 (57,4 %) dengan usia termuda 11 bulan dan tertua 71 tahun, yang terbanyak umur antara range 11-20 tahun 18 orang (29,5%), Trombositopenia (<150.000/ɥL) sebanyak 33 sampel (50,7%) dengan rerata±S.D yaitu 151.016, 4 ± 90.352,9. Nilai Hematokrit juga mengalami penurunan dari nilai normal (laki-laki : 40-54 % ; perempuan : 38-47%) sebanyak 25 sampel (41,0%) dengan rerata ± S.D yaitu 39,2 ± 4,2 (p<0,016). Untuk laki-laki nilai rerata hemaokrit diperoleh 39,9 ± 4,7 sedangkan perempuan ditemukan 38,2 ± 3,2. Penelitian ini tidak ditemukan hemokosentrasi atau peningkatan nilai hematokrit ≥ 20 %. Analisis multivariat uji korelasi pearson (p > 0,04) antara hematokrit dengan trombosit pada penderita DBD. Uji korelasi antara hematokrit dengan trombosit terhadap hasil pemeriksaan NS1 positif (p<0,018). Sedangkan hubungan antara hematokrit dengan trombosit pada masing-masing hasil pemeriksaan DHF IgM positif ada korelasi antara nilai trombosit dengan hematokrit pada ketiga kelompok (NS1 positif, DHF IgM positif IgG negatif, DHF IgM positif IgG positif) dan korelasi terjadi juga antara nilai trombosit dengan hematokrit pada hasil pemeriksaan NS1 positif. Sedangkan uji korelasi antara nilai hematokrit dengan trombosit pada DHF IgM positif IgG negatif, DHF IgM positif IgG positif tidak ditemukan korelasi yang bermakna. Kata kunci : Hematokrit, Trombosit, pemeriksaan NS1 dan serologi, DBD
PROFIL NILAI Neutrophil Lymphocyte RATIO (NLR) PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 Nurdin Nurdin; Kalma Kalma; Hasnawati Hasnawati; Hasnida Nasir
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i1.2070

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe-2 terjadi karena resistensi insulin sehingga terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia akan merusak endotel dan menyebabkan terjadinya inflamasi. Salah satu parameter pemeriksaan inflamasi yaitu pemeriksaan Nilai NLR,   merupakan sebuah parameter pemeriksaan penanda inflamasi yang diperoleh dari nilai neutrofil / nilai limfosit, secara signifikan lebih tinggi pada pasien DM Tipe-2 yang mengalami komplikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran nilai NLR pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jaury Jusuf Putera Makassar menggunakan alat Hematology Analyzer Mindray BC-5380. Pada penelitian ini menggunakan sebanyak 30 sampel penderita DM Tipe-2.   Penelitian ini dilakukan   dengan   menggunakan   jenis   penelitian   deskriptif.   Pada penelitian ini diperoleh hasil pemeriksaan nilai NLR pada penderita DM Tipe-2 yaitu sebanyak 26 sampel (86,67%) yang mengalami peningkatan nilai NLR dan sebanyak 4 sampel (13,33%) yang memiliki nilai NLR yang normal. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa nilai NLR dapat dijadikan sebagai penanda inflamasi pada penderita DM Tipe-2.
DETEKSI IMUNOGLOBULIN MIU (IgM) DAN IMUNOGLOBULIN GAMMA (IgG) PADA PENDERITA DEMAM TIFOID NURDIN ALI; andi tendry julianti
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.598 KB) | DOI: 10.32382/mak.v9i2.688

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dimana demam tifoid merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penegakkan diagnosis demam tifoid adalah hal yang penting terutama agar diagnosis ditegakkan lebih tepat dan pengobatan dapat diberikan lebih cepat. Seiring perkembangan teknologi dalam ilmu kesehatan diagnosis demam tifoid dapat dilakukan untuk mendeteksi infeksi antibodi IgM dan IgG, dimana antibodi ini mempunyai makna dalam diagnosa yaitu agar mengetahui fase infeksi pada penderita demam tifoid dengan menggunakan tes imunokromatografi. Selain memiliki spesifitas dan sensitivitas yang tinggi tes imunokromatografi juga mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus untuk interpretasi hasil. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran antibodi IgM dan IgG pada penderita demam tifoid. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah 30 sampel. Analisa data dilakukan dengan mengumpulkan hasil pemeriksaan antibodi IgM dan IgG pada sampel penderita demam. Setelah dilakukan analisa data, didapatkan hasil pemeriksaan positif IgM sebanyak 2 sampel (6,7%) menunjukkan fase awal infeksi, positif IgG sebanyak 2 sampel (6,7%) menunjukkan infeksi ulang sebelumnya, positif IgM dan IgG sebanyak 14 sampel (44,6%) menunjukkan fase tengah infeksi dan 12 sampel (40%) menunjukkan tidak adanya infeksi Salmonella typhi. Tenaga klinisi disarankan sebaiknya melakukan pemeriksaan antibodi IgM dan IgG meskipun telah melakukan pemeriksaan uji widal, agar dapat mengetahui fase infeksi sehingga diagnosis dapat ditegakkan dengan tepat dan pengobatan diberikan dengan cepat.Kata Kunci : Demam Tifoid, Antibodi IgM, Antibodi IgG
GAMBARAN NILAI PLATELET DISTRIBUTION WIDTH (PDW) DAN MEAN PLATELET VOLUME (MPV) PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Nurdin Nurdin; Hasnawati Hasnawati; Herman Herman; Muh. Nasir
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i1.2791

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau keduanya.   Keadaan hiperglikemi yang berkepanjangan pada DM berhubungan erat dengan resiko terjadinya berbagai komplikasi, terutama komplikasi vaskular. Salah satu faktor yang memiliki peran besar dalam menyebabkan keadaan protrombotik pada DM adalah meningkatnya reaktivitas trombosit. Trombosit pada DM juga dilaporkan memiliki ukuran yang lebih besar sehingga bersifat hiperreaktif karena ukuran trombosit berkorelasi dengan kemampuan agregasi dan pelepasan isi granulnya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Nilai Platelet Distribution Width (PDW) dan Mean Platelet Volume (MPV) Pada Penderita Diabetes Mellitus. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Mei – 16 Juni 2019 di Puskesmas Batua dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling.  Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 40 sampel yang memenuhi kriteria, menunjukkan gambaran nilai PDW dan MPV pada penderita diabetes mellitus menunjukkan persentase normal
DETEKSI Mycobacterium Tuberculosis DENGAN VARIASI VOLUME SPUTUM PENDERITA TB MENGGUNAKAN METODE TES CEPAT MOLEKULER Rafika Rafika; Chaerunnisa Chaerunnisa; Nurdin Nurdin
Jurnal Medika Vol 7 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v7i1.285

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dari Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang menyerang paru-paru. Salah satu metode diagnosis tuberkulosis menggunakan Tes molekuler cepat (TCM). TCM bisa membaca bakteri Mycobacterium tuberculosis walaupun sampel sputum hanya 1 ml dan dapat digunakan untuk kasus jumlah specimen sputum yang didapat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis dan menganalisis perbandingan variasi volume sputum terhadap hasil TCM penderita TB paru. Penelitian menggunakan sampel sputum penderita TB paru sebanyak 6 orang dan dilakukan pelaksanaan penelitian di RSUD H. Andi Sulthan Dg. Radja Kabupaten Bulukumba. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sputum setiap penderita dibuat variasi volume 0,5 mL, 0,75 mL, 1 mL, 1,5 mL yang ditambahkan buffer TCM. Kemudian dilakukan pemeriksaan TCM dengan mesin Xpert MTB/RIF. Hasil diperoleh semua volume sputum dapat mendeteksi adanya Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan uji Kruskal-wallis dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara variasi volume sputum dengan hasil TCM penderita TB paru. Bahwa volume sputum yang sedikit pun (0,5 ml) dapat mendeteksi keberadaan Mycobacterium tuberculosis.
NILAI LAJU ENDAP DARAH (LED) PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Herman Herman; Nurdin Ali; Kalma Kalma; Marwah Marwah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3024

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi akut atau kronis yaitu aterosklerosis dimana terjadinya inflamasi kronis ditandai dengan peningkatan kadar fibrinogen sehingga pembentukan rouleux meningkat berpengaruh terhadap nilai laju endap darah (LED). Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah dengan laju endap darah sebagai indikator terjadinya komplikasi dalam tubuh. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusar Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 19 Mei s/d 7 Juni 2022. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 33 pasien penderita diabetes melitus tipe 2. Analisis data dimulai dengan analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik pada penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin, kadar gula dalam darah, beserta kadar laju endap darah, kemudian dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil uji statistic dengan metode Chi square menujukan kolerasi sebesar P Value 0,000. Simpulan penelitian, terdapat hubungan yang bermaknaantara kadar gula darah dengan laju endap darah pada penderita diabetes melitus tipe 2