Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda DAN FUNGI Saprolegnia sp. Friyuanita Lubis; Dwi Suryanto; Yunasfi Djayus
AQUACOASTMARINE Vol 3, No 2 (2015): JURNAL AQUACOASTMARINE VOLUME 3, NO 2, APRIL 2015
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.639 KB)

Abstract

This study was aimed to determine antimicrobial effectivity of soursop leaf (Annona muricata L.) against bacterial pathogens Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda and fungus Saprolegnia sp. and to determine the extract toxicity to Artemia salina Leach. Extraction was done by maceration method using methanol, ethyl acetate and n-hexane. Phytochemical test was conducted to all extracts. Antimicrobial effectivity test was done using the agar diffusion method. Toxicity test was conducted using Brine Shrimp Lethality Test. The result of phytochemical test of soursop leaf extract showed that the extract contained of alkaloid, phenolic, and steroid/terpenoid. Antimicrobial test showed that the soursop leaf extract inhibit Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda bacteria to some extent while fungus Saprolegnia sp. was not inhibited. All extracts were medium and highly toxic. LC50 of extract of ethyl acetate, methanol and n-hexane were 12.16, 13.07, 63.23 ppm, respectively.Keywords: Antimicrobial effectivity, Toxicity, Aeromonas hydrophila, Edwarsiella tarda, Saprolegnia sp.
Food Preference of Shortfin Scad (Decapterus macrosoma) at the Southern Waters of Gunungkidul Yogyakarta, Indonesia [Preferensi pakan ikan layang deles (Decapterus macrosoma) di Pantai Selatan Gunungkidul Yogyakarta] Friyuanita Lubis; Ratih Ida Adharini; Eko Setyobudi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 11 No. 2 (2019): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v11i2.13927

Abstract

AbstractThe food habit is one of the important information used in the fisheries resource management. This study aimed to determine food preferences, index of preponderance, and trophic level of shortfin scad (D. macrosoma) captured from the southern waters of Gunungkidul Yogyakarta, Indonesia. A total of 325 fish samples were collected from March to September 2018. Each fish sample was measured in total length, body weight, determined its sex, and then dissected. The digestive tract was measured in total length then the gut contents were preserved in 5% formaldehyde to observe the type of food composition. The results showed that shortfin scad was carnivorous fish (relative gut length = 0.47) with the diet composing of fish (84.15%), phytoplankton (8.91%), zooplankton (4.47%), and snipping shrimp (3.19%). The molecular identification showed that the main fish species eaten by shortfin scad was Cololabis saira (Scomberesocoidae).AbstrakKebiasaan pakan ikan merupakan salah satu informasi penting yang digunakan dalam manajemen sumberdaya perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pakan, indeks bagian terbesar dan tingkat trofik ikan layang deles (D. macrosoma) yang ditangkap dari Perairan Gunungkidul. Total 325 sampel ikan layang deles dikumpulkan selama bulan Maret sampai dengan September 2018. Setiap sampel ikan diukur panjang total, berat tubuh, ditentukan jenis kelaminnya kemudian dilakukan pembedahan. Saluran pencernaan diukur panjangnya, kemudian isi lambung ikan diawetkan dalam formalin 5% untuk diamati komposisi jenis makanannya. Analisis data meliputi panjang usus relatif, frekuensi kejadian, indeks bagian terbesar, dan tingkat trofik ikan layang deles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan layang deles bersifat karnivora (panjang usus relatif = 0,47) dengan komposisi jenis makanan utama adalah ikan (84,15%). Makanan pelengkap layang deles adalah fitoplankton (8,91%), sedangkan zooplankton (4,47%) dan potongan udang (3,19%) merupakan makanan tambahan. Berdasarkan identifikasi molekuler, spesies ikan yang menjadi makanan utama ikan layang deles adalah Cololabis saira (Scomberesocoidae).
SOSIALISASI, EDUKASI SERTA BAKTI SOSIAL DALAM GERAKAN PESISIR REDAM ABRASI DI PANTAI NAGA PERMAI GAMPONG SUAK PUNTONG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA Nabil Zurba; Neneng Marlian; Friyuanita Lubis; Mira Mauliza Rahmi; Rinawati Rinawati; Mohammad Gazali
Jurnal Marine Kreatif Vol 5, No 1 (2021): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v5i1.4654

Abstract

One of the most visited tourist attractions in Nagan Raya Regency is the Naga Permai beach area. The beautiful natural panorama makes the Naga Permai beach area a tourist attraction. The high number of tourists is inversely proportional to the quality of the coastline which is increasingly being eroded by abrasion, so more efforts are needed from the local government and also the community in protecting the coast from the threat of increasingly severe abrasion. The purpose of this activity is to provide socialization about the importance of managing coastal areas from the threat of large waves and fast coastal currents, as well as to provide an overview and consequences that will arise in the future if large waves and heavy currents are not anticipated and watched out for and provide direct examples to the community on how to maintain coastal areas in order to reduce the impact of abrasion. This service will be carried out using an approach method with lectures / mentoring. While the steps to solve these problems are by doing examples of social service. The output obtained is the emergence of awareness and initiative from café owners and visitors to maintain and preserve the shoreline from abrasion.
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENANAMAN MANGROVE DI DESA LHOK BUBON KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT Mira Mauliza Rahmi; Nabil Zurba; Dini Islama; Friyuanita Lubis; Mai Suriani; Neneng Marlian; Ikhsanul Khairi; M. Arif Nasution; Zulfadhli Zulfadhli
Marine Kreatif Vol 6, No 1 (2022): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v6i1.5532

Abstract

Mitigation of climate change is a business activity to reduce the risk of increasing greenhouse gas emissions in the atmosphere, gases can occur naturally in the environment and can also arise due to human activities. Mangroves are carbon-rich ecosystems and have an important role in climate regulation, namely by their ability to store large amounts of carbon as an effort to offset anthropogenic CO2 emissions. Mangrove ecosystems are able to store high carbon which is useful in reducing greenhouse gas emissions, mangrove ecosystems are also able to store carbon three to four times greater than ordinary tropical forests. The activity was carried out in Lhok Bubon Village, Samatiga District, West Aceh District. This activity was attended by the academic community of FPIK UTU with 50 participants. The method of implementing community service activities used was counseling and demonstration methods with students through planting 100 mangrove stems, namely Rhizopora sp. Protecting the mangrove ecosystem is our common awareness, especially students as the next generation of the nation, one of which is by not cutting down mangrove trees to be used as firewood or charcoal, opening up ponds and destroying the original habitat of mangrove ecosystems that can disrupt coastal aquatic biota. Students are given education (counseling) about the importance of conserving mangrove ecosystems from the threat of climate change mitigation. Students are very enthusiastic and active, it can be seen from the seriousness in participating in mangrove planting activities through discussions, questions and answers, and hands-on practice. Sustainability of a program like this is needed and efforts are made to become a routine program of gampong activities, NGO activities and also academic activities, because with sustainability it will be faster to see the results that have been expected together.
SOSIALISASI BAHAYA SAMPAH PLASTIK TERHADAP EKOSISTEM LAUT BAGI REMAJA DESA UJONG PULAU RAYEUK, ACEH SELATAN Nurul Najmi; Endah Anisa Rahma; Mai Suriani; Rita Hartati; Friyuanita Lubis; Giovanni Oktavinanda
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah plastik merupakan salah satu ancaman serius bagi ekosistem laut. Sampah plastik yang tersebar dilautan mengakibatkan penyumbatan, komplikasi, hingga kematian organisme laut. Tujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan gambaran kepada remaja desa tentang bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut, dan memberikan arahan serta pengetahuan kepada mereka tentang bahaya yang akan ditimbulkan. Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari Tahun 2022 di Pulau Dua, Desa Ujong Pulau Reyeuk, Kabupaten Aceh Selatan. Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan dalam beberapa tahap sebagai berikut: (1) Tahap Persiapan meliputi kebutuhan bahan logistik meliputi hand sanitizer, trash bag, spanduk sebagai informasi mengenai bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut, (2) Tahap kegiatan meliputi penyisiran dan mengelilingi pulau dua untuk mengambil/memungut sampah; pemberikan atensi terhadap relawan yang ikut membantu dalam pengambilan sampah di Pulau Dua, (3) Tahap Pembuangan sampah ke dalam bak sampah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Selatan; serta edukasi melalui pemasangan spanduk mengenai menjaga lingkungan laut dengan tidak membuang sampah. Sampah plastik yang telah ditemukan di Pulau Dua Aceh Selatan menunjukkan bahwa minimnya kesadaran masyarakat mengenai kebersihan pesisir dan pantai. Oleh karena itu, pemeliharaan wilayah pesisir dan pantai di Pulau dua Aceh Selatan perlu ditingkatkan melalui himbauan dan saran edukasi agar masyarakat lebih peduli dalam menjaga lingkungan dan produktif dalam pengembangan ekosistem laut yang berkelanjutan
INVENTARISASI EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) YANG DIBUDIDAYAKAN DI DESA GAMPONG BLANG KOTA BANDA ACEH Agusriati Muliyana; Fitria Rahmayanti; Friyuanita Lubis
JURNAL AKUAKULTURA Vol 6, No 1 (2022): JURNAL AKUAKULTURA
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/ja.v6i1.6157

Abstract

Ectoparasite infection has been known as one of the obstacles in crab cultivated. One of best solution to resolves this problem is use an inventory of ectoparasites in cultivated commodities. This study aims to identify the type, intensity level and prevalence of ectoparasite infection in mangrove crabs cultured in Gampong Blang Village, Banda Aceh City. The study was conducted from February to March 2022. A total of 20 samples of mud crab were collected from cultivators in Gampong Blang Village. Furthermore, ectoparasites were observed on the external organs of the samples under microscope. The results showed that two types of ectoparasites were found in the samples, namely Octolasmis sp. and Tricodina sp. The highest prevalence and intensity of ectoparasites was Octolasmis sp. with a prevalence value of 75% and an intensity of 3.67 ind/head. Water quality parameters measured during sample collection were temperature 32.6oC, pH 7.3, salinity 25.6 ppt and dissolved oxygen (DO) 5.2 mg/L.
Keanekaragaman Plankton di Perairan Desa Rigaih, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya Mira Mauliza; Indro Saputra Padang; Mai Suriani; Friyuanita Lubis
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i2.6094

Abstract

Plankton sangat berpengaruh terhadap keanekaragaman hidup biota karena memegang peranan sebagai komponen utama rantai makanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman dan jenis-jenis plankton di perairan Desa Rigaih. Penelitian dimulai pada tanggal 10-03-2021 sampai dengan 10-04-2021. Penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari 4 (empat) stasiun pengamatan. Pengambilan sampel air menggunakan plankton net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton terdapat perbedaan di setiap stasiun. Fitoplankton paling banyak ditemukan pada Kelas Bacillariophyceae sebanyak 11 jenis yaitu Hemiaulus sp., Chaetoceros sp., Coscinodiscrus sp., Detonula sp., Guinardia sp., Grammatophora sp. Leptocylindrus sp 1., Leptocylindrus sp 2., Rhizosolenia sp 1., Rhizosolenia sp 2., dan Stephanapyxis sp. Fitoplankton paling sedikit adalah Kelas Dynophyceae sebanyak 1 spesies yaitu Peridinium sp., dan Kelas Cyanophyceae sebanyak 3 spesies yaitu Certiium sp., Oscillatoria sp., dan Trichodesmium sp. Zooplankton terbanyak ditemukan pada Kelas Crustacea yaitu 2 spesies antara lain Nauplius sp dan Acartia sp. Kelas Cepepoda sebanyak 2 spesies yaitu Oithona sp., dan Calanus sp. Zooplankton paling sedkit adalah Kelas Maxillopoda sebanyak 1 spesies yaitu Cylopoid sp. Parameter kualitas perairan di Desa Rigaih memiliki suhu berkisar 25,1-280C, kecerahan 16,1 -18,2 m, pH 5,8 -7,8, oksigen terlarut 6,29- 9,23 Mg/L, dan salinitas berkisar 30,0 -32,0 ppt sehingga plankton dapat hidup dan berkembang secara baik .
PREFERENSI MAKANAN TERIPANG (Holothuria atra) DI PERAIRAN PANTAI LHOK BUBON, KABUPATEN ACEH BARAT Friyuanita Lubis; Nurul Najmi; Eka Lisdayanti; Muhammad Arif Nasution
Jurnal Perikanan Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i1.438

Abstract

Perairan Pantai Lhok Bubon terletak di Kabupaten Aceh Barat yang berhadapan dengan Samudera Hindia. Teripang (Holothuria atra) ditemukan di daerah pasang surut dan disekitar terumbu karang dan tumbuhan makrolaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi makanan dan luas relung makanan teripang di Perairan Pantai Lhok Bubon, Aceh Barat. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni 2022 dengan pengumpulan sampel menggunakan metode sensus. Setiap sampel teripang diukur dan dibedah untuk mengidentifikasi isi pencernaan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar. Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi makanan berdasarkan index of preponderance yang terdiri dari 6,46% (fitoplankton), 1,66% (makroalga), 4,89% (moluska), 0,50% (larva koral), 25,30% (pecahan batu koral), 0,40% (detritus) dan 60,79% (pasir halus). Indeks pilihan sebesar 0,92. Luas relung makanan tergolong spesialis dengan nilai 0,21. Teripang diindikasikan sebagai pemakan endapan dan memilih makanan yang disukainya dalam rantai makanan.
Edukasi Pengetahuan Ekologi Dan Pengembangan Infrastruktur Kepada Wisatawan Di Pantai Lhok Bubon, Aceh Barat Nabil Zurba; Edwarsyah Edwarsyah; Neneng Marlian; Mira Mauliza Rahmi; Friyuanita Lubis; Rinawati Rinawati; Rina Syafitri
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7956

Abstract

Wisata telah menunjukkan perannya dalam mendukung perkembangan ekonomi di suatu kawasan di hampir setiap negara berkembang. Meskipun kegiatan wisata memberikan manfaat terhadap bidang pembangunan ekonomi, namun wisata juga berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap kondisi ekologi. Hal ini didasarkan pada kegiatan wisata yang umumnya dikelola secara masif tanpa memperhitungkan secara detail keberlanjutan ekologi. Keberadaan hutan manggrove dikawasan Lhok Bubon yang semakin hari jumlahnya terus berkurang akibat pemanfaatan oleh masyarakat, selain akan mengurangi fungsi mangrove secara interaksi ekologis serta proses rantai makanan diperairan tentunya akan mempengaruhi kemampuan lingkungan dalam mendukung standar daya dukung terhadap wisata pesisir. Sehingga dikhawatirkan menurunkan minat wisatawan dalam berkunjung. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat sebagai pengelola dan wisatawan tentang pentingnya kelestarian hutan mangrove dan infrastruktur pendukung bagi kelestarian konektifitas interaksi kawasan Pantai Lhok Bubon. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di pantai Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Kecamatan Aceh Barat. Pada tanggal 26 Februari 2022, Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar dengan jumlah peserta adalah 40 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah metode penyuluhan. Materi yang diberikan berupa Teknik dalam merehabilitasi sumberdaya pesisir dan pengembangan infrastruktur yang baik dan benar serta efisien. Adapun strategi yang efektif yang dapat dilakukan untuk menjembatani kepentingan para pihak dalam pengembangan infrastruktur pada ekowisata yaitu dalam bentuk kolaborasi. Kolaborasi yang dibangun perlu memuat pandangan bersama dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pemerintah perlu lebih proaktif untuk memfasilitasi kolaborasi pembangunan infrastruktur para pihak dengan mengutamakan keberpihakan terhadap pengetahuan ekologi.
Efektivitas Informasi Ekosistem Pulau Seurudong Aceh Selatan Sebagai Peningkatan Komunikasi Pada Masyarakat Pesisir Friyuanita Lubis; Nurul Najmi; Eka Lisdayanti; Muhammad Arif Nasution
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7958

Abstract

Ekosistem perairan di Aceh Selatan Pulau Seurudong dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu tempat wisata alam yang memiliki pemandangan yang indah. Lokasi ini juga dikelilingi pulau-pulau kecil. Adanya aktivitas tersebut memungkinkan terjadinya pencemaran dan pemanfaatan sumberdaya perairan yang berlebihan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu peningkatan informasi masyarakat terkait potensi dan mendukung aspek lingkungan pesisir. Berdasarkan hasil pengamatan dari responden, komunikasi langsung kepada masyarakat dan pemberian informasi melalui flyer menunjukkan tingkat pemahaman rerata 75%. Hal ini artinya dapat memberikan efektivitas yang optimal. Kemampuan komunikasi juga terwujud terhadap masyarakat maupun pemuda sekitar. Diharapkan adanya pemberian informasi ini tidak hanya dapat membawa atensi kepada masyarakat pesisir tetapi kepada pemerintah dan stakeholder dalam mendukung tujuan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan. Penerapan informasi ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan dasar yang dipalikasikan untuk diri sendiri atau masyarakat.