Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

BIOTA DASAR PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH Sarong, M. Ali; Rijal, M.; Hanifuddin, Hanifuddin; S., Mimie; Mursawal, Asri; Hermi, Rudi
Biotik Vol 8, No 1 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i1.6714

Abstract

Biota dasar perairan merupakan fauna yang hidup di dasar perairan, baik di kawasan tawar, payau, maupun di perairan asin terutama di perairan  ekosistem mangrove. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji jumlah  spesies biota dasar perairan masing-masing ekosistem mangrove yang terdapat pada masing-masing  perairan ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan (2) Menganalisis ekosistem mangrove yang paling dominan ditempati oleh spesies biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan dilaksanakan  pada Bulan April dan Bulan Mei 2019. Penetapan kawasan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, dan pengambilan data menggunakan metode destruktif sampling. Jumlah spesies biota dasar perairan dianalisis secara deskriptif, sedangkan ekosistem mangrove yang didominansi oleh biota dasar perairan yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya  dianalisis dengan rumus indek dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di masing-masing ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 3 spesies sampai 10 spesies, dan (2) Indek dominansi ekosistem mangrove yang ditempati oleh biota dasar perairan berkisar antara 0,23 sampai 0,77,  yang tertinggi adalah  ekosistem mangrove Kecamatan Setia Bakti. dengan indek dominansi 0,77, dan  terendah adalah ekosistem mangrove Kecamatan Krueng Sabe dan Kecamatan Teunom dengan indek dominansi rata-rata 0,23.  Kesimpulan penelitian adalah (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya bervariasi, dan (2) Ekosistem mangrove yang paling dominan ditempat oleh biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya Provinasi Aceh adalah ekosistem mangrove dalam Kecamatan Setia Bakti. 
BIOTA DASAR PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH M. Ali Sarong; M. Rijal; Hanifuddin Hanifuddin; Mimie S.; Asri Mursawal; Rudi Hermi
Biotik Vol 8, No 1 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i1.6714

Abstract

Biota dasar perairan merupakan fauna yang hidup di dasar perairan, baik di kawasan tawar, payau, maupun di perairan asin terutama di perairan  ekosistem mangrove. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji jumlah  spesies biota dasar perairan masing-masing ekosistem mangrove yang terdapat pada masing-masing  perairan ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan (2) Menganalisis ekosistem mangrove yang paling dominan ditempati oleh spesies biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan dilaksanakan  pada Bulan April dan Bulan Mei 2019. Penetapan kawasan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, dan pengambilan data menggunakan metode destruktif sampling. Jumlah spesies biota dasar perairan dianalisis secara deskriptif, sedangkan ekosistem mangrove yang didominansi oleh biota dasar perairan yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya  dianalisis dengan rumus indek dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di masing-masing ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 3 spesies sampai 10 spesies, dan (2) Indek dominansi ekosistem mangrove yang ditempati oleh biota dasar perairan berkisar antara 0,23 sampai 0,77,  yang tertinggi adalah  ekosistem mangrove Kecamatan Setia Bakti. dengan indek dominansi 0,77, dan  terendah adalah ekosistem mangrove Kecamatan Krueng Sabe dan Kecamatan Teunom dengan indek dominansi rata-rata 0,23.  Kesimpulan penelitian adalah (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya bervariasi, dan (2) Ekosistem mangrove yang paling dominan ditempat oleh biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya Provinasi Aceh adalah ekosistem mangrove dalam Kecamatan Setia Bakti. 
DOMINATION SPECIES OF GASTROPODS IN THE LANAGA WATERS MEUREUBO DISTRICT WEST ACEH REGENCY ACEH PROVINCE Asri Mursawal; Muhammad Ali Sarong; Muhammad Rizal; Ika Kusumawati; Rudi Hermi
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 10, No 1 (2022): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v10i1.13072

Abstract

Gastropods are soft-bodied animals with stomachs as legs, live in land and waters, and have dominant nature in the area they inhabit, especially in the Lanaga Waters, Meureubo District, West Aceh Regency. This study aimed to (1) analyze the dominance level of each species of the Gastropod class inhabits the Lanaga Waters, and (2) determine the species of Gastropods dominates the Lanaga Waters, Meureubo District, West Aceh Regency, Aceh Province. The research was carried out from January to March 2021, in the Lanaga Waters, Meureubo District, West Aceh Regency, Aceh Province. The research area was divided into 9 stations based on the conditions of the aquatic environment, and each station was assigned to five sampling plots. Data were collected using purposive sampling technique, and data analysis was analyzed using the dominance formula and further described. The results showed that (1) the dominance index of each species of the Gastropod class ranged from 0.00001 to 0.710716, indicating a low to moderate level of dominance, and (2) the species from the Gastropod class dominated the Lanaga Waters, Meureubo District, Aceh Barat was Faunus ater, with a moderate level of dominance
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI TRADISI ANYAMAN PANDAN DI GAMPONG PEUNAGA RAYEUK KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH Hayatun Nufus; M. Ali Sarong; Heriansyah Heriansyah; Asri Mursawal; Momamad Gazali
Jurnal Marine Kreatif Vol 5, No 2 (2021): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v5i2.4483

Abstract

The coastal area of Gampoeng Peunaga Raryeuk has a lot of potential for pandanus plants and is good for use as raw material for making pandanus woven. The people of Gampoeng Peunaga Rayeuk generally have weaving skills that have been passed down from generation to generation. However, so far the weaving activities have temporarily dimmed due to less varied product yields, thus affecting weak market power. In connection with the phenomenon in the field, training and community empowerment were carried out. The aim is to train people to make various plaits using pandan leaves that are around. This training activity uses demonstration and lecture methods. It is hoped that new jobs will be created, especially in the economic and agricultural fields for the people who live in Peunaga Rayek Village, Meureubo District, West Aceh Regency.
ANALISIS MORFOLOGI CANGKANG NERITIDAE DI EKOSISTEM MANGROVE SUNGAI REULEUNG LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR Muhammad Ali Sarong; Asri Mursawal
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.927 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2523

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kawasan ekosistem mangrove Sungai Reuleung Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar, pada Bulan April 2016. Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis perbandingan ukuran morfologi body whorl dengan spire cangkang masing-masing anggota Neritidae, dan (2) mengkaji karakteristik utama cangkang yang dimiliki masing-masing spesies dari Neritidae di kawasan ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar. Pengambilan spesies anggota Neritidae dari dari tiga stasion kawasan ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar, menggunakan metode sampling. Anggota Neritidae yang diambil dari kawasan penelitian diklasifikasi ke dalam spesies masing-masing, lalu setiap spesies diamati morfologi cangkang. Analisis morfologi dan karakteristik masing-masing cangkang dilakukan secara deskriptif. Hasil diperoleh adalah (1) Perbandingan ukuran morfologi bodi whorl dengan spire anggota Neritidae di ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung rata-rata 3:1, dan (2) karakteristik spesies anggota Neritidae diantaranya warna cangkang hitam, kuning, coklat dan merah, warna spire hitam dan coklat, body whorl ceper dan bulat, dan operculum oval. Kesimpulan diperoleh adalah (1) Ukuran Body whorl jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan spire pada masing-masing spesies anggota Neritidae di kawasan ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar, dan (2) Terdapat karakteristik utama setiap cangkang masing-masing spesies dari Neritidae yang hidup di kawasan ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar.
KEMERATAAN DECAPODA MALACOSTRACA SEBAGAI EPIBENTHOS DI EKOSISTEM MANGROVE KECAMATAN SAMPOINIT KABUPATEN ACEH JAYA M. Ali, S M. Ali, S; Ananingtyas Ananingtyas; Riska Nanda; Asri Mursawal; Rudi Hermi
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.794 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v8i1.9470

Abstract

Tujuan penelitian (1)Mengkaji jumlah spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos yang terdapat dalam kawasan Ekosistem Mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya, dan (2) Menganalisis tingkat kemerataan spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos  yang terdapat dalam kawasan  Ekosistem mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Kegiatan pengambilan datadilaksanakan di kawasan perairan ekosistem mangrove Kecamatan Sampoinit Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, pada Bulan Juni sampai Bulan Maret 2020. Data diambil pada kawasan mangrove  Krueng No, kawasan mangrove Crakmoeng,dan di kawasan mangrove Meunasah Kulam Kecamatan Sampoinit Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Setiap kawasan mangrove ditetapkan 3 stasion dan setiap stasion ditetapkan 3 plot. Analisis jumlah spesies dilakukan secara deskriptif, sedangkan anlisis tingkat kemerataan dilakukan dengan rumus Kemerataan Piloeu. Hasil diperoleh (1) Terdapat 20 spesies Decapoda dari Kelas Malacostraca, dan (2) Indek kemerataan spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos  yang terdapat dalam kawasan  Ekosistem mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya adalah 0,948-0,977. Kesimpulan diperoleh adalah (1) Terdapat 20 spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos, dan (2) Tingkat kemerataan spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos  terdapat dalam kawasan ekosistem mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya adalah tinggi.  
KOMPOSISI TIPE CANGKANG NERITIDAE DI PERAIRAN PAYAU SUNGAI REULEUNG LEUPUNGKABUPATEN ACEH BESAR Muhammad Ali Sarong; Asri Mursawal
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.103 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2106

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di kawasan Perairan Payau Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar, pada Bulan April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi tipe cangkang spesies dari Neritidae, di kawasan perairan payau Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar. Anggota spesies masing-masing dari Neritidae diambil pada tiga stasion perairan payau Sungai Reuleung Leupung, dengan metode sampling. Anggota Neritidae yang diambil lalu diperhatikan tipe cangkang, dan panjang masing-masing bagian cangkang yang dimiliki. Analisis komposisi tipe cangkang digunakan rumus persentase dimodivikasi. Hasil diperoleh adalah komposisi tipe cangkang anggota Neritidae di perairan payau Sungai Reuleung berkisar antara 11,11% (Spherical dan Patelliform) sampai 77,78% (Globose). Kesimpulan diperoleh adalah komposisi tipe cangkang Globose lebih dominan dibandingkan dengan komposisi tipe cangkang Spherical dan Patelliform anggota Neritidae di kawasan perairan payau Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar
Metode Geomembran Sebagai Alternatif Produksi Garam Trasdisional di Gampong Kuala Ba’u Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan Anggun Muliana; Hayatun Nufus; Asri Mursawal; Agusriati Muliyana; Mohamad Gazali
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i1.4882

Abstract

Gampong Kuala Ba’u Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan telah memproduksi garam menggunakan metode tradisional secara turun-temurun untuk dikonsumsi maupun penunjang kebutuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi garam melalui pemberdayaan teknik modern (geomembran), metode yang digunakan adalah observasi produksi dan operasi dilapangan (survei). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produksi garam tradisional oleh Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) ‘Usaha Geutanyo’ yang telah dibina oleh Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan selama tiga tahun terakhir sebanyak 7.393 ton, total petani garam berjumlah 16 orang dan memiliki luas lahan selebar 64 meter. Garam tradisional memiliki kualitas garam yang bagus dan dipengaruhi oleh garam induk/bantu, dikarenakan salinitas 70% mengakibatkan produksi yang sedikit dan banyak memakan biaya tambahan. Terdapat 13 tunel geomembran dilahan seluas 50x20 m pada tahap awal produksi gagal disebabkan oleh beberapa faktor seperti musim penghujan yang mempengaruhi lambatnya proses kristalisasi garam dan letak tunel terlalu dekat dengan laut sehingga membuat kerusakan kecil-besar pada tunel garam akibat kencangnya angin laut (angin barat).
Hubungan Kedalaman Sarang Semi Alami Terhadap Persentase Penetasan Telur Penyu di Daerah Pesisir Pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar Hayatun Nufus; Darmawati Darmawati; Mai Suriani; Asri Mursawal; Nabil Zurba; Mohamad Gazali; Samsul Bahri
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v3i2.4916

Abstract

Pantai Lampuuk adalah salah satu tempat konservasi yang terdapat di kecamatan Lhoknga kabupaten Aceh Besar, dengan luas wilayah pantai lampuuk lebih kurang  3 km yang merupakan salah satu  lokasi pendaratan penyu untuk bertelur pada setiap musim timur yaitu mulai dari bulan November-Maret disetiap tahunnya. Adapun tujuan dari penelitian ini dapat mengetahui langsung hubungan kedalaman sarang semi alami terhadap persentase penetasan telur penyu. Dilakukan di tempat konservasi penyu Babah Dua Lampuuk Aceh Besar, Penelitian ini mulai dari 01 Desember 2020 sampai 18 Febuari 2021. Kedalaman sarang sesuai dengan jumlah telur yang didapatkan. Didapatkan 3 sarang penyu alami dari dua spesies, sarang pertama penyu belimbing, sarang kedua penyu  lekang, dan sarang ketiga penyu belimbing. Pada sarang pertama kedalaman 50-60 cm berjumlah 70 butir presentase penetasannya sebesar 60%, sedangkan pada sarang kedua dengan kedalaman 50-58 cm berjumlah 50 butir presentase penetasannya sebesar 88%.
SOSIALISASI DAN IDENTIFIKASI SPESIES TERANCAM PUNAH BIOTA KIMA (Tridacnidae spp) BERBASIS MASYARAKAT DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) PULAU GOSONG, KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Samsul Bahri; Rudi Hermi; Asri Mursawal; Muhammad Marliansyah; Erijal Erijal
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 7 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i7.2523-2531

Abstract

Kabupaten Aceh Barat daya merupakan salah satu wilayah pesisir potensial yang ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Pengabdian sosialisasi spesies terancam punah jenis kima dilakukan pada tanggal 10 – 11 Juni tahun 2022 di Pulau Gosong, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah untuk mensosialisasi dan melatih masyarakat agar mampu mengidentifikasi 7 jenis kima yang ada diperairan Indonesia serta melatih masyarakat agar mampu melakukan teknik pemantauan berbasis masyarakat yang mudah untuk dipahami dan dilaksanakan. Biota kima termasuk kedalam genus Tridacna yang memiliki ciri memiliki cangkang simetris serta hidup secara simbiosis mutualisme pada ekosistem terumbu karang. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di kantor sekretarian Pusong Diving Club. Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan tujuh jenis kima kepada masyarakat serta perbedaan dari masing – masing jenis yang menjadi kunci identifikasi biota kima. Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan metode presentasi dan diskusi guna mempermudah proses komunikasi dalam melaksanakan sosialisasi. Kegiatan selanjutnya adalah praktik tatacara monitoring biota kima diperairan pulau gosong. Hasil monitoring ditemukan 3 jenis biota kima meliputi Kima Raksasa (Tridacna gigas), Kima Kecil (Tridacna maxima) dan Kima Selatan (Tridacna derasa). Kondisi ini menunjukan tingkat kesuburan ekosistem perairan Pulau Gosong dengan ditemukannya tiga dari total tujuh (48%) spesies kima yang ada di dunia. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan monitoring penting untuk dilakukan agar masyakat mengetahui peran penting keberadaan jenis biota kima bagi ekosistem perairan laut.