ABSTRAKKulit pisang pada umumnya tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadi limbah. Kulit pisang memiliki kandungan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan. Penggunaan bagian terluar pisang sebagai tepung diharapkan bisa menjadi pengganti dalam bahan dasar makanan dan mengurangi limbah di lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan mengukur kadar antioksidan dan jenis kelompok senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak ethanol tepung kulit pisang. Jenis pisang yang digunakan antara lain Muli (Musa acuminate), Pisang Tanduk (Musa paradisiaca), dan Pisang Kepok (Musa acuminate var. balbisiana). Maserasi dengan pelarut ethanol dipilih sebagai salah satu metode ekstraksi. Kadar antioksidan diuji dengan metode DPPH. Penentuan golongan senyawa dilakukan dengan skrining fitokimia. Kandungan antioksidan dianalisis dengan menggunakan analisis probit untuk dihitung nilai IC50. Golongan senyawa antioksidan dianalisis secara deskriptif. Data penelitian menghasilkan bahwa kadar antioksidan ekstrak ethanol tepung kulit pisang kepok yaitu 9,35 ppm (sangat kuat), tepung kulit pisang tanduk yaitu 48.49 ppm (sangat kuat) dan tepung kulit pisang muli sebesar 62,31 ppm (kuat). Golongan senyawa yang teridentifikasi pada ketiga tepung kulit pisang diantaranya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan terpenoid. Kata Kunci: Antioksidan, Kelompok Senyawa, Kulit Pisang, Tepung ABSTRACT Banana peel is generally not utilized by the public and becomes waste. Banana peel has secondary metabolite content that has the potential to be an antioxidant. Using the outermost part of banana as flour is expected to be a replacement in food ingredients and reduce waste in the environment. This study aims to measure the antioxidant level and type of secondary metabolite compound group in ethanol extract of banana peel flour. The types of banana used include Muli (Musa acuminate), Tanduk Banana (Musa paradisiaca), and Kepok Banana (Musa acuminate var. balbisiana). Maceration with ethanol solvent is chosen as one of the extraction methods. The antioxidant level is tested using the DPPH method. Determination of compound group is done by phytochemical screening. The antioxidant content was analyzed using probit analysis to calculate the IC50 value. The antioxidant compound group was analyzed descriptively. The research data showed that the antioxidant level of kepok banana peel flour ethanol extract was 9.35 ppm (very strong), tanduk banana peel flour was 48.49 ppm (very strong), and muli banana peel flour was 62.31 ppm (strong). The compound groups identified in the three banana peel flours were alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids, and terpenoids. Keywords: Antioxidant, Banana Peel, Compound Group, Flour