Durrotul Maghfiroh
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROGRAM RPJPD DALAM MEWUJUDKAN KOTA SAMARINDA SEBAGAI KOTA METROPOLITAN Mahfudlah Fajrie; Abdul Wahab; Durrotul Maghfiroh
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/an-nida.v13i1.2174

Abstract

The RPJPD program in realizing the city of Samarinda as a metropolitan city is the third stage of long-term regional development by the mandate of regional regulation no.4 of 2005 concerning the regional long-term development plan (RPJPD) of Samarinda city for 2005-2025. The VISION of this programming in the 2016-2021 period is to realize Samarinda as a competitive and environmentally friendly metropolitan city. The relationship between elements of the VISION of the city of Samarinda with sustainable development is seen from three important aspects, namely social aspects, economic aspects, and environmental aspects. The MISSION and nine priority agendas that emphasize governance, strengthen Samarinda city finances, create a livable city space, strengthen the service and trade sector as a leading sector, create Samarinda city people who are characterized, healthy, smart, and have national competitiveness and international life and create a harmonious, cultural, and religious climate of life for the people of Samarinda City. Keywords: Development, Metropolitan City, Long Term Program Progaram RPJPD dalam mewujudkan kota Samarinda sebagai kota metropolitan merupakan tahap ketiga pembangunan jangka panjang daerah yang sesuai dengan amanat peraturan daerah no.4 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) kota Samarinda tahun 2005-2025. VISI dari pemrograman ini dalam periode 2016-2021 adalah untuk mewujudkan kota Samarinda sebagai kota metropolitan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Keterkaitan elemen VISI kota Samarinda dengan pembangunan berkelanjutan ini dilihat dari tiga aspek penting, yaitu aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Adapun MISI dan sembilan agenda prioritas yang menekankan pada tata kelola pemerintahan, memantapkan keuangan kota Samarinda, mewujudkan ruang kota yang layak huni, memantapkan sektor jasa dan perdangan sebagai sektor unggulan, mewujudkan masyarakat kota Samarinda yang berkarakter, sehat, cerdas, serta berdaya saing nasional dan internasional dan mewujudkan iklim kehidupan masyarakat kota Samarinda yang harmoni, berbudaya, dan religius. Kata Kunci : Pembangunan, Kota Metropolitan, Program Jangka Panjang
KOMUNIKASI MULTIKULTUR ANTAR SANTRI JAWA DAN MADURA DI PONDOK PESANTREN AMTSILATI JEPARA Mahfudlah Fajrie; Abdul Wahab; Durrotul Maghfiroh
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/an-nida.v13i1.2175

Abstract

The intercultural life of female students at the Darul Falah Amtsilati Bangsri Islamic Boarding School in Jepara occurs almost every day, cultural differences in them lead to differences in social interaction and communication. With a research focus on Javanese and Madurese female students, this study uses qualitative methods, data collection by observation, interviews, and documentation. Data analysis with interactive Miles Huberman. The results obtained in this study are that the intercultural communication behavior of female students in Islamic boarding schools in communicating using verbal (Indonesian) and non-verbal language (facial expressions, gestures). Mutual openness, understanding in the process of social interaction between Javanese and Madurese santri does not show discrimination, prejudice, or ethnocentrism. So, communication behavior and social interaction in intercultural communication are interrelated, both of which become a glue tool for students including caregivers with cultural differences, language makes intercultural communication effective. Keywords: intercultural communication, santri, social interaction. Kehidupan antarbudaya santri putri di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Bangsri Jepara terjadi hampir setiap hari, perbedaan budaya pada mereka menimbulkan perbedaan pula dalam melakukan interaksi sosial dan berkomunikasi. Dengan fokus penelitian santri putri jawa dan madura, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan interaktif Miles Huberman. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa perilaku komunikasi antar budaya pada santri putri di Pondok Pesantren dalam berkomunikasi menggunakan bahasa verbal (bahasa Indonesia) dan non verbal (ekspresi wajah, gerak tubuh). Sikap saling terbuka, memahami dalam proses interaksi sosial antara santri Jawa dan Madura tidak menunjukkan diskriminasi, prasangka, maupun etnosentrisme. Jadi, perilaku komunikasi dan interaksi sosial dalam komunikasi antar budaya ini saling berhubungan, keduanya menjadi alat perekat para santri termasuk juga dengan pengasuh dengan perbedaan budaya, bahasa menjadikan terjalinya komunikasi antar budaya efektif. Kata Kunci: komunikasi antarbudaya, santri, interaksi sosial