Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL Siswanto, Hadi; Purnomo, Kosala Dwidja; Kusbudiono, Kusbudiono
Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik Vol 1, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional Matematika 2014
Publisher : Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual atau membeli suatu asset keuangan dengan harga tertentu (hargaeksekusi) dan dalam jangka waktu tertentu. Opsi berdasarkan hak pemegangnya dibagi menjad iopsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Sedangkan berdasarkan waktu pelaksanaannya terdiri dari opsi tipe Eropa dan opsi tipe Amerika. Pada opsi tipe Eropa pelaksanaan transaksi asset keuangan hanya pada saat waktu jatuh tempo, sedangkan pada opsi tipe Amerika waktu pelaksanaannya sebelum atau saat waktu jatuh tempo. Pemegang opsi tidak dapat menggunakan kontrak opsi setelah waktu jatuh tempo habis. Salah satu cara untuk mencari harga opsi tipeE ropa yaitu dengan menggunakan model Black-Scholes, dimana bentuk model Black-Scholes berupa persamaan diferensial parsial. Selanjutnya, solusi numerik persamaan Black-Scholes dicari dengan menggunakan metode beda hingga Dufort-Frankel. Model Black-Scholes memiliki bentuk solusi analitik sehingga dapat dicari nilai error dari solusi numerik.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA PENDIDIKAN MENENGAH Siswanto, Hadi
Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Vol 6, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : FKIP Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/konstruk.v6i2.29

Abstract

   This paper describes essentials of school based management and its implementation.  Theories concerning effective school and leadership are described.  To promote quality of education primarily in the secondary school in Indonesia, four problems have been identified: complex organization system at school level, centralized school management, rigid financial system, and ineffective management.  Problems on this matter have been the focus of implementation of school based management in Indonesia promoting quality of all aspects of education  
Community Empowerment for Older Persons Siswanto, Hadi
SOSIOHUMANIKA Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.986 KB)

Abstract

ABSTRACT: The number of older persons continues to increase, both in developed and developing countries; and it will cause problems if lacks attention. They are often perceived as a burden to their families, the community, and even as a burden to the country. The government is very concerned towards the older persons based on legal and law to improve the prosperity of older persons. Many activities have also been conducted, but not all have been considered as a full integrated tool in solving problems dealing with the older person, especially elderly, such as POSYANDU (Intergrated Service Unit), POSDAYA (Family Empowering Unit), and POSBINDU (Individual Development Unit). Indonesia has a philosophical basis (norms, social, and cultural aspects) that able to be used for the mobilization of communities to deal with the older persons, either through the government sector, private and individual sectors, as well as communities. Steps that can be used with the method of research and development, and also organizing society based on social values and local culture. However, it is realy fact the Indonesian people still do not know about the issues of the elderly. Accordingly, advocacy and dissemination of information, including the approach to normative re-educative as life-cycle, should be done through a variety of its developmentally appropriate media and, especially also, in line with the development of science and technology that enabling and reinforcing the solutions should be done. Empowerment of the elderly community should be driven and as basis evidence for developing the noble values of nation, build friendship, and communication as a container services so that formed the healthy and developed families.KEY WORD: Demography; Older Persons; Degenerative; Long Life Cycle; Community Empowerment. RESUME: “Pemberdayaan Masyarakat Lanjut Usia”. Penduduk lanjut usia terus meningkat, baik di negara-negara maju maupun berkembang; dan ianya akan menyebabkan masalah kalau kurang perhatian. Orang-orang lansia (lanjut usia) sering dipersepsikan sebagai beban keluarga, beban masyarakat, dan bahkan beban negara. Pemerintah sangat peduli terhadap orang-orang lansia berdasarkan hukum dan perundangan-undangan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Banyak kegiatan juga telah dilakukan, tetapi tidak semua dipertimbangkan sebagai wahana yang terintegrasi penuh dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan orang-orang tua, terutama para lansia, seperti POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu), POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga), dan POSBINDU (Pos Pembinaan Individu). Indonesia memiliki dasar filosofis (norma, sosial, dan aspek budaya) yang dapat digunakan untuk mobilisasi masyarakat yang berkenaan dengan orang-orang lansia, baik melalui sektor pemerintah, sektor swasta dan individu, maupun masyarakat. Langkah-langkah yang digunakan bisa dengan metode riset dan pengembangan, dan juga pengorganisasian masyarakat yang didasari oleh nilai-nilai sosial dan budaya setempat. Walaupun demikian, ternyata masyarakat Indonesia masih belum banyak tahu tentang isu-isu orang lansia. Karena itu, advokasi dan penyebaran informasi, termasuk pendekatan normatif re-edukatif sebagai siklus hidup, harus dilakukan melalui berbagai media sesuai dengan tahapan perkembangannya dan, terutama juga, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan untuk memperkuat solusi tersebut harus dilakukan. Pemberdayaan masyarakat lansia harus didorong dan sebagai bukti dasar untuk mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa, membangun persahabatan, dan komunikasi sebagai wahana melalui layanan agar terbentuk keluarga yang sehat dan berkembang. KATA KUNCI: Demografik; Orang-orang Lansia (Lanjut Usia); Degeneratif; Pembinaan Sepanjang Hayat; Pemberdayaan Masyarakat.About the Author: Dr. Hadi Siswanto is a Senior Lecturer and Dean of the Faculty of Health Sciences URINDO (University of Respati Indonesia), Jalan Bambu Apus I No.3 Cipayung, Jakarta Timur, Indonesia. For academic interests, the author can be contacted via his mobile phone at: +628129865869 or e-mail at: hadisis_viva@yahoo.comHow to cite this article? Siswanto, Hadi. (2016). “Community Empowerment for Older Persons” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.9(1) May, pp.143-152. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (December 1, 2015); Revised (March 24, 2016); and Published (May 20, 2016).
Informal Health Education for Early Childhood in Indonesia Siswanto, Hadi
EDUCARE Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : EDUCARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.447 KB)

Abstract

ABSTRACT: The spurting growth and development of early childhood are usually identified as a golden time, the window of opportunity and critical period as well. It needs appropriate and optimum method of caring for loving and teaching in informal education. This informal health educational program is accomplished by parenting method, primary health care, adequate nutrition intake and healthy environment. Breastfeeding, including early breastfeeding program as well as exclusive breastfeeding, adequate nutrition intake, healthy environment, disease prevention, healthy house and utilization of sanitation as healthy and clean life behavior are contents of informal health education for early childhood. Stimulation and embrace from mother provide satisfaction and secure feeling to baby. Mother’s instinct to educate through learning-by-doing method, supported by knowledge and skill to maintain health, disease and nutrition control, healthy house and environment, healthy life behavior and nutrition awareness will complete the education in concrete situation. Healthy and clean life behavior are vice versa healthy environment. Family members and parents, especially mother, have roles, functions and responsibilities in informal health education. This article purposes to provide information and present materials and how informal health education is implemented as well as the role and importance of parenting in growth and development of early childhood in Indonesia.KEY WORDS: informal education, early childhood, growth spurt and development, nutrition, healthy environment and healthy life.About the Author: Dr. Hadi Siswanto, S.K.M., M.P.H. is a Lecturer and Dean of the Faculty of Health Science URINDO (University of Respati Indonesia), Jalan Bambu Apus I No.3 East Jakarta, Indonesia. He can be reached at: hadisis_viva@yahoo.comHow to cite this article? Siswanto, Hadi. (2009). “Informal Health Education for Early Childhood in Indonesia” in EDUCARE: International Journal for Educational Studies, Vol.1(2) February, pp.219-232. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung, West Java; and FKIP UMP in Purwokerto, Central Java, ISSN 1979-7877.Chronicle of the article: Accepted (December 14, 2008); Revised (January 18, 2009); and Published (February 17, 2009).
PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL Siswanto, Hadi; Purnomo, Kosala Dwidja; Kusbudiono, Kusbudiono
Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik Vol 1 No 3 (2014): Prosiding Seminar Nasional Matematika 2014
Publisher : Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Opsi merupakan suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual atau membeli suatu asset keuangan dengan harga tertentu (hargaeksekusi) dan dalam jangka waktu tertentu. Opsi berdasarkan hak pemegangnya dibagi menjad iopsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Sedangkan berdasarkan waktu pelaksanaannya terdiri dari opsi tipe Eropa dan opsi tipe Amerika. Pada opsi tipe Eropa pelaksanaan transaksi asset keuangan hanya pada saat waktu jatuh tempo, sedangkan pada opsi tipe Amerika waktu pelaksanaannya sebelum atau saat waktu jatuh tempo. Pemegang opsi tidak dapat menggunakan kontrak opsi setelah waktu jatuh tempo habis. Salah satu cara untuk mencari harga opsi tipeE ropa yaitu dengan menggunakan model Black-Scholes, dimana bentuk model Black-Scholes berupa persamaan diferensial parsial. Selanjutnya, solusi numerik persamaan Black-Scholes dicari dengan menggunakan metode beda hingga Dufort-Frankel. Model Black-Scholes memiliki bentuk solusi analitik sehingga dapat dicari nilai error dari solusi numerik.
PENDIDIKAN KESEHATAN UNSUR UTAMA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Siswanto, Hadi
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 2 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Juni 2012, Th. XXXI, No. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.794 KB) | DOI: 10.21831/cp.v5i2.1565

Abstract

Abstrak: Pendidikan Kesehatan Unsur Utama dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Anak usia dini merupakan masa emas untuk melandasi keberhasilan proses kehidupan untuk menjadi individu, masyarakat dan bangsa yang sehat, sejahtera, dan bermartabat. Pendidikan kesehatan anak usia dini merupakan unsur utama dalam pendidikan anak usia dini dan tidak hanya sebagai proses pembelajaran kesehatan, tetapi mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan potensi kognitif dan emosional untuk melandasi karakter kepribadian dan kecerdasan serta landasan utama dalam pendidikan selanjutnya. Pendidikan kesehatan anak usia dini dipengaruhi oleh perkembangan pandangan sehat, paradigma pembangunan, faktor determinan kesehatan, dan pelayan kesehatan dan pendidikan kesehatan. Ada lima modal pokok yang harus dijadikan landasan dalam pendidikan kesehatan anak usia dini yaitu (1) peran orang tua; (2) komitmen politik; (3) kebijakan dan strategi; (4) sistem nilai sosial dan budaya; (5) pola asuh, asih, dan asah. Kata Kunci: pendidikan kesehatan, anak usia dini, masa emas, pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, kebijakan dan strategi Abstract: Health Education, the Main Element of Early Childhood Education. Early childhood is a golden age period for determining individuals’ future life. Health education for early childhood is the main factor of early childhood education. It is not only as a learning process for health education, but also as a main factor to optimize the physical growth and cognitive and emotional potential. Health education for early childhood is affected by some factors such as: the paradigms of development, the health determinant factors, health services, and health education. There are five main factors acted as a basis namely: (1) parent’s role; (2) political commitment; (3) policy and strategy; (4) value system, socio-economic and culture; and (5) nurture pattern. Keywords: health education, early childhood, golden age period, health education, health services
PENGAWASAN DAN PENERAPAN SANKSI HUKUM BAGI PELAKU USAHA YANG TIDAK MEMILIKI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) Siswanto, Hadi
LEX ADMINISTRATUM Vol 8, No 2 (2020): Lex Administratum
Publisher : LEX ADMINISTRATUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka melaksankan pembangunan berkelanjutan, lingkungan perlu dijaga keserasiannya dengan hubungan antara berbagai kegiatan manusia. Untuk itu setiap kegiatan manusia yang berpotensi merusak lingkungan perlu untuk mendapatkan pengawasan bahkan sanksi saat melanggar ketentuan dalam aturan pengelolaan lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis bentuk pengawasan dan pemberian sanksi kepada pelaku usah yang tidak memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian hukum yuridis normatif dengan bahan Hukum primer UU No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta PP No.27 Tahun 2012 tentang Izin lingkungan. Bahan hukum kemudian dianalisis secara normatif, kualiatif dan deskriptif yuridis serta disusun secara sistematis. Pengawasan dan penerapan Sanksi Administratif diatur dalam UUPPLH dalam Bab XII bagian kedua Pasal 76-83 dimana Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota diberikan kewenangan untuk memberikan sanksi administratif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap Izin Lingkungan. Terkait permasalah Amdal, saat ini menjadi semakin sulit untuk Dinas Lingkungan Hidup di daerah untuk dapat melakukan tugasnya dengan lebih baik karena terdapat konflik antara aturan dan kelembagaan. Menurut UUPPLH terdapat sanksi administratif, sanksi perdata dan sanksi pidana bagi pelaku usaha yang melanggar aturan. Namun Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik membuat pengawasan kepada Pelaku Usaha yang wajib memiliki Amdal menjadi kehilangan fungsi karena Dokumen Amdal yang menjadi keharusan sebelum keluarnya izin lingkungan telah digantikan pernyataan komitmen yang tidak mengikat. Penerapan sanksi pada pelaku usaha berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang khusus hanya memuat sanksi administratif juga sulit untuk diterapkan pada pelaku usaha yang tidak memiliki Dokumen Amdal. Diperlukan adanya upaya nyata dari pemerintah Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan memperketat pengawasan dan sanksi serta tetap menjadikan Amdal sebagai syarat sebelum dikeluarkannya izin lingkugan.Kata Kunci: lingkungan hidup, pengawasan, sanksi, Amdal
Population Control Policy Implementation in the Framework of National Health Insurance Wahyudi, Fikri Mourly; Siswanto, Hadi; Hartono, Budi
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 17, No 4 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v17i4.26139

Abstract

The presence of National Health Insurance at the same time with the implementation of regional autonomy affects the implementation of many other policies, including population control. Different understanding and commitment of implementors resulted in mixed results, with unsuccessful trends of implementing population control policy in the frame of National Health Insurance. Cimahi as the most populous city in West Java needs to implement the policies effectively to prevent negative impact of overpopulation. An analysis needs to be conducted to assess the implementation of the policies in Cimahi. The purpose of this study was to analyze the implementation of population control policy within the framework of National Health Insurance. This research was conducted in Cimahi and used qualitative design with case study approach. Data collected through in-depth interview and questionnaires to the implementors of the policies. Data analyzed with the concept of Edwards III and Analysis Hierarchy Process. The results showed that the policies implemented facing difficulties, with National Health Insurance not necessarily encouraging population control through the use of contraceptive. It is suggested that Cimahi City Government improve policies implementation by integrating mutually supportive policies, communicating and disseminating, increasing resources, and increasing cooperation between institutions.