Claim Missing Document
Check
Articles

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FORMATIF FISIKA SMP Rohayati, Isnaini; Siti Aminah, Nonoh; Yusliana Ekawati, Elvin
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.943 KB)

Abstract

The aim of this research was to apprehend the characteristics of physics formative test instrument which has been arranged. This research was a basic research. The research had been done  in Surakarta and Girimarto involved respondent of students of class VIII A, B, C, D, E, F, and G SMP Negeri Girimarto on educational year 2011/2012. The test that had been arranged was a formative test of light matter. Data gathering was done by non-test technique and test technique. Data analysis technique that was used was qualitative analysis with problem study and quantitative technique with multiple choices problem analysis covered difference capacity, difficulty level, distractor effectivity, and problem reliability. The research finding was a qualitative study result by expert. From the qualitative study, it was obtained that many problems need to be revised since the answer choice were not alphabetical, uneffective sentences, and inappropriate matter . The result of field test I showed as follow: packet A: there were 6 problems of difficult category, 24 problems of medium category, and 10 complicated problems, from the difference capacity, there were 5 problems that had negative difference capacity, 5 problems were poor, 5 problems were satisfactory, 13 problems were good, and 12 problems were excellent. For the packet B problems, there were 13 difficult problems, 23 problems were medium, and 4 problems were easy. There were 12 problems rejected, 1 problems was poor, 4 problems were satisfactory, 15 problems were good and 10 problems were excellent based on the difference capacity. From the research finding, it could be be concluded that the arranged  test was “tes Formatif FisikaSMP Materi Cahaya, Tahun Pelajaran2011/2012”. The test was an objective test in multiple choices form with four answer choices of 50 problems. Time allocation of test doing was 90 minutes. The arranged test was equipped  by direction how to do and key answer. Characteristics of arranged test were packet A problems with 25% easy category, 60% medium category, and 15% difficult category. From the difference capacity, it was obtained that problems with excellent  difference capacity were 30%, good were 32,5%, satisfactory were 12,5%, poor were 12,5%, and rejected were 12,5%. From the effectivness distractor aspect, it was obtained that 85% of problems were four distractors functioned, and 15% problems were 3 distractors functioned, 0% problems were two distractors functioned, and 0% problems were one distractors functioned. Packet B problems, there were 10% of easy category, 57,5% of medium category, and 32,5% of difficult category. Based on the difference capacity, the problems with  excellent were 25%, good were 32,5%, satisfactory were 10%, poor were 2,5%, and rejected were 30%. Whereas from the effectiveness distractors aspect, it was acquired that 85% of problems were four distractors funtioned, and 12,5% problems were 3 distractors functioned, 2,5%  problems were two distractors functioned, and 0% problems were one distractor funtioned. From  the last test instument, it was attained that there were 22% of easy category, 54% of medium category, and 24% difficult category. Problems with excellent difference capacity were 10%, good were 36%, satisfactory were 28%, poor were 18%, and rejected were 8%. From the effectiveness distractor aspect, it was gained that  68% problems were four distractors functioned, and 28% problems were 3 distractors functioned, 4% problems were two distractors functioned, and 0% problems were one distractor functioned. From the three packet of test, the test that had the best quality and characteristics was the last test. Key words: Test arrangement, Formative test, Cognitive aspect.
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES TENGAH SEMESTER GENAP FISIKA X SMA UNTUK KELAS X SMA Wahyu Nur Ivanty, Dian; Siti Aminah, Nonoh; Yusliana Ekawati, Elvin
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.719 KB)

Abstract

The aim of this research was to apprehend the characteristics of physics mid semester test instrument which has been arranged. Research method used bydescriptive method.  Procedures used are adopt the procedure of arranging the test by Djemari Mardapi. Its use qualitative analysis technique which consists of aspect materials, construction, and language, and quantitative analysis using the program MicroCat Iteman  version 3.00 to determine difficulty level, determinant indeks and effectiveness of detractors. The results of the test arrangement was an objective test in multiple choices form with five answer choices of 40 items. Time allocation of test doing was 90 minutes. Characteristics of final arranged test are: 1) difficulity level: 42,5% medium category and 57,5% difficult category; 2) determinant indeks: 5% excellent category, 35% good category, 25% satisfactory category, 27,5% poor catagory dan 7,5% very poor; 3)effectiveness of detractors: 95% four distractors functioned, dan 5% tri distractors functioned. The final result is about 60% received and 40% revised. Key word: Test arrangement, difficulty level, determinant indeks and effectiveness of detractors
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI FISIKA PADA SISWA SMP Rofiah, Emi; Siti Aminah, Nonoh; Yusliana Ekawati, Elvin
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.146 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa SMP yang disusun. Pengambilan data dilakukan melalui teknik tes serta telaah kualitatif oleh ahli evaluasi. Data kuantitatif diperoleh dari pola respon siswa pada tes sedangkan data kualitatif diperoleh dari telaah kualitatif. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang meliputi aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Analisis data secara kuantitatif menggunakan program MicroCat ITEMAN versi 3.00 yang meliputi reliabilitas, taraf kesukaran, daya beda serta efektifitas distraktor. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa telah disusun instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking – HOT) pada siswa SMP untuk materi Sifat Cahaya dan Alat Optik dalam dua paket tes, yaitu paket tes A dan paket tes B. Tes disusun dari 29 indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang terdiri dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis, 12 indikator kemampuan berpikir kreatif dan 11 indikator kemampuan pemecahan masalah. Masing-masing paket tes terdiri dari 30 item dengan waktu pelaksanaan 60 menit. Pada paket tes A diperoleh hasil akhir 20% item diterima, 73% item direvisi serta 7% item ditolak. Sedangkan pada paket tes B diperoleh hasil akhir 20% item diterima, 80% item direvisi, dan tidak ada item yang ditolak.Kata kunci: Penyusunan tes, kemampuan berpikir tingkat tinggi
DESAIN SIGNAL GENERATOR UNTUK UJI KELISTRIKAN TUBUH Siti Aminah, Nonoh; Jamzuri, Jamzuri
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4308.537 KB)

Abstract

Fenomena fisik yang melibatkan listrik dan magnet telah diamati sejak zaman dulu sekali. Namun, hanya dalam dua abad terakhir para ilmuwan mulai memahaminya. 300 tahun yang lalu, kita tidak akan pernah mengalami kontak dengan listrik buatan manusia selama hidup kita. Perkembangan luar biasa dalam bidang ilmu ini telah diterapkan banyak sekali, sehingga sekarang sulit membayangkan hidup tanpa listrik.Bioelektrisitas seperti elektrokardiogram diketahui hampir satu abad sebelum biomagnetisme ditemukan. Orang telah mengenal adanya ikan listrik (Torpedo dan belut) berabad-abad sebelum listrik secara ilmiah dipelajari. Pada tahun 1786, Luigi Galvani seorang ahli anatomi dari italia, menemukan bukti pertama bahwa listrik berperan dalam kontraksi otot. Ia mendapatkan bahwa apabila dua potong logam yang berbeda dihubungkan dan ujung – ujung dari keduanya disentuhkan ke beberapa bagian otot seekor kodok yang telah mati, otot kodok akan berkontraksi. Alessandro Volta meneliti fenomena ini dan dalam prosesnya ia menemukan baterai. Temuan tersebut merupakan sumber arus listrik tetap yang pertama. Dan merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah Fisika. Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada 2 aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia.             Kata kunci : biolistrik
PEMBELAJARAN FISIKA KUANTUM MELALUI LESSON STUDY MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNS Supurwoko, Supurwoko; Siti Aminah, Nonoh; Fitriana Masithoh, Dyah; Harjunowibowo, Dewanto
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.107 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperbaikan mutu pembelajaran Fisika Kuantum melalui lesson study menggunakan metode diskusi kelompok. Lesson Study merupakan suatu model untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengkajian pembelajaran yang mempunyai sifat kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning. Lessson study untuk pembelajaran fisika kuantum ini dilakukan 4 kali dalam 1 semester. Adapun metode yang digunakan dalam pembelajar ini adalah metode diskusi disertai tanya jawab yang dilakukan baik dalam kelompok kecil (2 sampai 5 orang) maupun kelompok yang tergolong besar (>15 orang). Penggunaan metode ini dan lesson study diharapkan permasalahan pembelajaran dikelas dapat diatasi.Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan lesson study adalah sebagai berikut :1. Ada perbaikan perangkat pembelajaran yang mengarah pada perbaikan pembelajaran di kelas. hal ini nampak pada koreksi  RPP yang makin sedikit dari pertemuan I ke pertemuan IV.2. Keaktifan mahamahasiswa semakin meningkat dari pertemuan I ke pertemuan IV dalam diskusi dan dalam pengerjaan tugas, hal ini nampak pada saat “do” penemuan – penemuan yang menunjukkan mahamahasiswa tidak mencatat, tidak aktif dll semakin sedikit bahkan cenderung tidak ada.3. Pembagian kelompok yang bervariasi ternyata cukup membantu mahamahasiswa karena tidak membuat bosan meskipun tentunya akan menimbulkan masalah-masalah baru yang sebelumnya tidak teramati. hal ini nampak pada saat pertemuan ke IV yang menggunakan kelompok besar nampak ada mahamahasiswa yang pura – pura mamperhatikan sampai menulispun lupa.4. Pada lesson study ini ternyata ditemukan juga bahwa mahamahasiswa masih memerlukan bimbingan dalam mengerjakan soal – soal latihan meskipun konsepnya sudah dijelaskan dan didiskusikan, hal ini nampak pada waktu diberi soal untuk didiskusikan mereka sering kesulitan menyelesaikannya dan sering bertanya. Kata kunci: Lesson Study, Fisika Kuantum, diskusi kelompok.
STUDI EKSPLORASI KECOCOKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERKARAKTER BERBASIS POTENSI PENCIPTAAN DAN FILOSOFI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDEKATAN ILMIAH Siti Aminah, Nonoh
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.284 KB)

Abstract

Jika ditinjau penciptaan manusia yang secara basyar dan insan sudah dirancang oleh Sang Pencipta manusia menjadi sedemikian rupa sehingga mampu belajar untuk tidak sekedar pandai tetapi lebih utama menjadi mulia atau berkarakter.Homo concord setara  makhluk adaptif dan transformatif , sebagai akibat dari sifat homo faber dan homo mensura. Sehingga manusia mampu belajar (homo educancum) sebagai modal untuk bertahan hidup bahkan merubah lingkungan sosialnya agar menjadi aman dan nyaman sesuai kehendakNyaSelain dari faktor kecerdasan, prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan siswa baik di sekolah, di rumah, maupun di luar rumah. Lingkungan yang kurang mendukung serta kurangnya perhatian orangtua siswa dalam mendukung anak-anaknya mengenyam dunia pendidikan dapat menyebabkan perkembangan kognitif, afektif, psikomotorik dan kepribadian anak atau siswa kurang  optimal.Struktur pembelajaran ilmiah menurut Prof Walter Klinger Phd (1997): Motivasi, penjabaran masalah,penyusunan Opini, perencanaan, percobaan, kesimpulan, abstraksi dan konsolidasi. Hal ini merupakan bagian dari sifat manusia sebagai insan yaitu memiliki Kemampuan untuk mendengar, melihat dan merasa. (76:2, 7:179, 46:26), Kemampuan untuk berbicara.(55:4), Kemampuan mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (96:4-5), Kemampuan berteknologi kekuatan (55:33), Kemampuan untuk berbuat baik atau menjadi bermoral (31:14) Kata Kunci : Karakter, homo faber, homo mensura, homo concord.
PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TPS (THINK PAIR AND SHARE) DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN INTERAKSI SOSIAL Isnaini, Mohammad; Sunarno, Widha; Siti Aminah, Nonoh
Jurnal Inkuiri Vol 4, No 4 (2015): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Permasalahan pembelajaran yang terjadi pada madrasah adalah masih rendahnya aktivitas belajar siswa sehingga hasil akhir belajar belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan kooperatif menggunakan TPS dan TAI, kemampuan berpikir siswa, dan interaksi sosial siswa serta interaksi-interaksinya terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi penelitian seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) SAKTI Ngebel Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas. Pembelajaran pada kelas eksperimen 1 pendekatan kooperatif menggunakan TPS dan pada kelas eksperimen 2 pendekatan kooperatif menggunakan TAI. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk data prestasi belajar dan kemampuan berpikir, kemudian untuk angket untuk data interaksi sosial dan prestasi afektif siswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan: 1) pembelajaran dengan TPS mempunyai prestasi belajar kognitif lebih tinggi dari TAI tetapi tidak berpengaruh terhadap prestasi afektif, 2) tidak ada pengaruh antara kemampuan berpikir konkret dan abstrak terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, 3) siswa yang interaksi sosial tinggi mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar afektif dari siswa yang interaksi sosial rendah tetapi tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, 4) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, 5) tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan TPS dan TAI dengan interaksi sosial terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 6) ada interaksi antara kemampuan berpikir dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar afektif siswa, 7) TPS dan TAI, kemampuan berpikir dan interaksi sosial tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Sugiyarti, Henry; Sunarno, Widha; Siti Aminah, Nonoh
Jurnal Inkuiri Vol 4, No 4 (2015): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitianini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan prestasi belajarpengetahuan, sikap dan ketrampilan pada pendekatan saintifik melalui metode proyek dan eksperimen ditinjau darikreativitas, kemampuan berpikir kritis dan interaksi- interaksinya.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dilakukan di SMAN 2Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015.Dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas. Teknik analisis data menggunakan analisis anava 2x2x2.Hasil pada penelitian ini adalah 1) ada perbedaan hasil belajar antara pendekatan saintifik melalui metode proyek dan eksperimen. 2)ada perbedaannilaipengetahuan, sikap,dan keterampilanantara siswa yang memilikikreativitas tinggi dan rendah.3)ada perbedaan nilaipengetahuan, sikap, dan keterampilan antara siswa yang memilikikemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah, 4)tidak ada interaksi antara pendekatan saintifik melalui metode proyek dan eksperimen dengan kreativitas terhadap nilaipengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5)interaksi antara pendekatan saintifik melalui metode proyek dan eksperimen dengan kemampuan berpikir kritis memberikan pengaruh yang signifikanterhadap nilai sikap dan keterampilan, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadapnilaipengetahuan 6) adainteraksi antara kreativitas dan kemampuan berpikir kritis terhadap nilaipengetahuan, tetapi tidak ada interaksi terhadap nilaisikap dan keterampilan7)interaksi antara pendekatan saintifik melalui metode proyek dan eksperimen dengan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, tidak ada pengaruh terhadap nilaipengatahuan, sikap, dan ketrampilan.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Puspitasari, Yulia Dewi; Suparmi, Suparmi; Siti Aminah, Nonoh
Jurnal Inkuiri Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan mengembangkan modul fisika berbasis scientific, mengetahui kelayakan modul fisika berbasis scientific, dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan modul fisika berbasis scientific pada materi fluida statis. Metode penelitian yang digunakan merupakan Research and Development (R&D). Pengumpulan data menggunakan soal tes dan lembar  observasi.  Pengembangan  modul  dilaksanakan  mengacu  pada  model  ADDIE  dengan  tahapan Analyse, Design, Development, Implementation, Evaluation yang dikemukakan oleh Russel dan Molenda. Pengembangan modul dinilai berdasarkan kelayakan isi, penyajian, dan bahasa oleh dosen, guru, dan peer review. Berdasarkan validasi kelayakan isi, penyajian, dan bahasa modul kemudian direvisi dan diimplementasikan di kelas X-MIA 4 SMA Negeri 6 surakarta. Keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis dengan uji parametrik dengan uji t test menggunakan software IBM SPSS Statistic 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan modul  fisika  berbasis  scientific  pada  materi  fluida  statis  mengalami  peningkatan.  Dari  lima  aspek keterampilan berpikir kritis,  aspek  memberi penjelasan sederhana (elementary clarification) mengalami peningkatan yang tinggi diikuti membangun keterampilan dasar (basic support), menyimpulkan (interference), memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification), dan mengatur strategi & taktik (strategy & tactics).
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI FLASH DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA Purwanto, Edy; Sunarno, Widha; Siti Aminah, Nonoh
Jurnal Inkuiri Vol 4, No 4 (2015): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi model pembelajaran CTL menggunakan media animasi dan video, antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah, antara siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah, dan interaksinya terhadap nilai siswa, meliputi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilakukan dari bulan Juni 2014 - Desember 2014. Populasi adalah semua siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Madiun tahun pelajaran 2014/2015. Sampel diambil secara acak (random sampling), terdiri dari dua kelas yaitu kelas XII IPA 4 dan kelas XII IPA 5. Kelas XII IPA 5 belajar menggunakan media animasi flash dan kelas XII IPA 4 menggunakan media video. Untuk mengukur prestasi belajar siswa dilakukan tes prestasi pengetahuan siswa, tes kemampuan berpikir abstrak dan tes kemampuan verbal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anava dengan desain faktorial 2x2x2. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) siswa yang belajar dengan menggunakan media animasi flash nilai pengetahuan, sikap dan keterampilannya lebih tinggi daripada menggunakan media video (P-value =0,001, 0,007, 0,019). 2) siswa yang memiliki kemampuan abstrak tinggi nilai pengetahuan, sikap dan keterampilannya lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan abstrak rendah (P-value = 0,000, 0,001, 0,004). 3) siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi nilai pengetahuan dan keterampilannya lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah (P-value = 0,030, 0,034), tetapi terhadap nilai sikap tidak ada perbedaan (P-value = 0,166). 4) tidak ada interaksi antara media dan kemampuan berpikir abstrak terhadap nilai belajar siswa (P-value = 0,162, 0,742, 0,726). 5) ada interaksi antara media animasi flash dan video dengan kemampuan verbal terhadap nilai pengetahuan siswa (P-value = 0,031), tetapi tidak ada interaksi terhadap nilai sikap dan keterampilan (P-value = 0,350 dan 0,200). 6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan verbal terhadap nilai pengetahuan (P-value = 0,114), tetapi ada interaksi terhadap nilai sikap dan keterampilan (P-value = 0,030 dan 0,022). 7) tidak ada interaksi antara media animasi flash dan video dengan kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan verbal terhadap nilai belajar siswa (P-value =0,512, 0,595, 0,244).