Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN KECEPATAN PENGERINGAN GABAH MENGGUNAKAN VERTICAL SCREW CONVEYOR DRYER Mohamad Djaeni; Cindi Yasintasia; Maharani Ratridewi; Ratnawati Ratnawati; Andri Cahyo Kumoro
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan beras yang cukup, merata dan berkualitas tinggi sangat penting bagi stabilitas ketahanan dan keamanan nasional. Beras tidak diproduksi sepanjang tahun, tetapi hanya 2 sampai 3 kali panen dalam satu tahun. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan sepanjang tahun, komoditas pertanian ini harus disimpan kering (kadar air 12 – 14%), baik dalam bentuk gabah maupun beras. Proses pengeringan gabah dengan screw conveyor dilengkapi sistem dehumidifikasi udara dengan  zeolite berbahan bakar biogas menjadi suatu pilihan untuk pengeringan gabah. Udara berkadar air rendah ini meningkatkan driving force pengeringan, sehingga proses menjadi cepat, dan efisien. Selain itu, suhu udara rendah ini, sangat tepat untuk gabah yang sensitive terhadap panas, sehingga kerusakan tekstur dan nutrisi dapat dihindari.Rancangbangun demonstrasi unit pengeringan gabah dengan screw conveyor dryer telah dilakukan dengan kapasitas terpasang 500 kg per batch. Unit pengeringan ini difabrikasi atas kerjasama Universitas Diponegoro, PT Muatiara Global Industri (Bogor), dan CV Raja Pengering (Surabaya). Alat ini menggunakan bahan bakar yang fleksibel karena dirancang dengan model knock down dengan sumber pemanas udara. Burner berbahan bakar LPG atau pun biogas bisa diganti dengan furnace berbahan bakar sekam untuk memanasi udara sebagai media pengering. Uji coba telah dilakukan pada laju 10% dari kapasitas idealnya, dengan variasi berbagai temperature. Hasil menunjukkan alat tersebut dapat meningkatkan kualitas gabah kering giling dan mempercepat proses pengeringan menjadi 90 menit dengan prosentase beras utuh saat penggilingan di atas 50%. Peningkatan efisiensi panas, dan pengggunaan bahan bakar yang lebih murah seperti biogas atau sekam sangat diperlukan agar dapat menekan biaya produksi.