Yunani Yunani
Universitas Karya Husada Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG -, Yunani; Puspitasari, Dian; Sulistiyawati, Erna
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Berenang merupakan  salah  satu olahraga air  yang dapat melatih pernapasan  dan membantu menguatkan organ-organ pernapasan. Macam-macam gaya dalam berenang dapat dilakukan dengan beberapa gaya seperti gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada. Berenang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas vital paru. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Kolam Renang Taman Rekreasi Kartini Rembang. Metode : Penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experiment dengan pre test dan post test one group  design. Penelitian  ini  menggunakan  45 responden.  Instrumen  yang  digunakan  adalah  lembar observasi berisi hasil pemeriksaan kapasitas vital paru dan alat spirometry. Data penelitian  dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji T-test dependen. Hasil penelitian : Menunjukkan ada perbedaan  yang  bermakna  antara  kapasitas  vital  paru  sebelum  dan  sesudah  berenang  (p=0,00). Kesimpulan : Ada perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Taman  Rekreasi  Kartini  Rembang.  Saran :  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  para wisatawan sebagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan wisatawan khususnya dengan berenang.
FAKTOR – FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU SEKSUAL INTERCOURSE REMAJA DI KOTA SEMARANG Tut Wuri Prihatin; Yunani -; Boediarsih -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja dengan tugas perkembangannya mempunyai alasan dalam berperilaku seksual intercourse pranikah,kecerdasan emosi,dan dukungan dari orang tua dalam berperilaku seksual intercourse pranikah. Perilaku seksual intercourse pranikah akan memberikan dampak fisik, psikologis dan psikososial. Tujuan penelitian ini akan mendapatkan gambarang faktor – faktor melatarbelakangi perilaku seksual intercourse pranikah remaja, Penelitian ini merupakam penelitian kualitatif denganmenggunakan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam ( indeept interview ). Jumlah partisipan empat orang remaja pernah melakukan perilaku seksual intercourse pranikah di Kota Semarang . Hasil penelitian di dapatkan empat tema yaitu alasan melakukan hubungan seksual intercourse pranikah, kecerdasan emosi, pola asuh orang tua dan dampak perilaku seksual intercourse pranikah.Saran dari penelitian ini adalah pendidikan kesehatan reproduksi, meningkatkan kecerdasan emosi , perubahan pola asuh,dan melibatkan lintas sektoral, sehingga bisa berperilaku positif terhadap hubungan seksual intercourse serta bisa memberikan pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja.Kata kunci: alasan , dampak ,kecerdasan emosi, pola asuh, perilaku
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TERHADAP PERILAKU MOBILISASI DINI PADA PASIEN AMI DI RUANG ICU RSUD UNGARAN Cahyaning Wijayanti; Yunani -
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.752 KB)

Abstract

Latar Belakang: Tingkat kekambuhan pada pasien AMI dapat berkurang dengan adanya mobilisasdini, pengetahuan dan konseling untuk pasien AMI, seperti memberikan dukungan dan informasikepada pasien dan keluarganya tentang penyakit jantung, memberi semangat pasien untuk taaterhadap program aktivitas dirumah dan program berjalan, program edukasi dan memberi semangatterhadap pasien dan pasangannya untuk patuh terhadap program latihan di rumah sakit, sertadukungan dari anggota keluarga untuk membantu perubahan sikap dan perilaku hidup pasien AMI.  Tujuan penelitian: Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikappasien terhadap perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUD Ungaran.  Metode penelitian: Metode yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectionalPopulasi dan sampel adalah semua pasien Akut Miokard Infark di ruang ICU RSUD Ungaransebanyak 60 pasien dengan teknik total sampling.  Hasil penelitian: Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini sebagianbesar cukup sebanyak 26 responden (43,3%). Sikap pasien tentang mobilisasi dini sebagian besarcukup sebanyak 27 responden (45,0%). Perilaku mobilisasi dini sebagian besar tidak melakukansebanyak 32 responden (53,3%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien AMI terhadapperilaku mobilisisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUD Ungaran (pvalue=0,000). Adahubungan antara sikap pasien terhadap perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI di ruang ICU RSUDUngaran (pvalue=0,031).  Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pasien AMI yang baik dalam melakukanmobilisasi dini pada kondisi yang stabil akan mengurangi tingkat kekambuhan. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, sikap, perilaku mobilisasi dini pada pasien AMI
HUBUNGAN FREKUENSI SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH DAN NADI PADA LANSIA HIPERTENSI I Wayan Agus Setiawan; Yunani -; Eni Kusyati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.369 KB)

Abstract

Hipertensi/tekanan darah tinggi adalah tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit multifaktor yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Terapi dengan obat bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangan untuk terapi tanpa obat bisa dilakukan dengan  berolah raga secara teratur, dari berbagi macam olah raga yang ada salah satu olah raga yang dapat dilakukan yaitu olah raga senam lansia.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan frekuensi senam lansia terhadap tekanan darah dan nadi pada lansia hipertensi di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading. Metode penelitian menggunakan penelitian kuatitatif dengan pendekatan analitik dan desain penelitian menggunakan pendekatan Case Control. Sampel penelitian adalah lansia hipertensi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 32 responden. Teknik sampling menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mempertimbangkan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti. Instrumen Penelitian menggunakan Sfignomanometer, Stopwatch dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui ukuran tendency central dan Analisis Bivariat menggunakan uji  korelasi Spearman. Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan frekuensi senam lansia terhadap tekanan darah dan nadi pada lansia hipertensi.
Siriraj Stroke Score To Detected Cerebrovascular Disease Hemorrhagic – Non Hemorrhagic Janwar Olang; Eko Winarto; Yunani Yunani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.415 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i3.6480

Abstract

Stroke merupakan keadaan dimana pasien menunjukkan gejala klinis yang berkembang dengan cepat berupa defisit neurologis fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah diotak. Penegakan diagnosis dengan alat penunjang CT (Computerized Tomography) scan kepala atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan pemeriksaan standar baku emas yang dapat mendeteksi dan membedakan antara stroke Hemorrhagic dan Non Hemorragicsecara definitive. Siriraj Stroke Score (SSS) merupakan alat pengkajian sederhana dengan menggunakan sistem skoring yang bertujuan untuk mendeteksi dan membedakan antara stroke Hemorrhagic dan stroke Non Hemorragic. SSS. Keunggulan SSS adalah dapat dipakai untuk mengkaji jenis stroke oleh petugas kesehatan dengan fasilitas CT-Scan terbatas. Untuk menjawab pertanyaan apakah manfaat dan efektifitas instrument siriraj stroke score dalam membedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik. Laporan ini merupakan suatu literature review, di dalamnya terdapat 10 jurnal dari tahun 2012-2020 yang membahas tentang instrument siriraj stroke score dalam membedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik. Jurnal yang dipakai didapatkan melalui 3 database yakni pubmed, proquest dan google scholar. Pada database Pubmed didapatkan 39 jurnal sejak tahun 2012-2020 sesuai kata kunci “Siriraj stroke score”, dan dilakukan screening sesuai kriteria inklusi maka didapatkan 5 jurnal. Pada database google scholar didapatkan 1650 jurnal dan setelah dilakukan screening sesuai kriteria inklusi maka didapatkan 4 jurnal. Pada database Proquest didapatkan 587 jurnal dan setelah dilakukan screening sesuai kriteria inklusi maka didapatkan 1 jurnal. Siriraj stroke score merupakan Instrumen yang dipakai untuk mendeteksi dan membedakan Cerebrovascular Disease Hemorrhagic – Non Hemoragic sudah memiliki tingkat validitas dan akurasi yang cukup baik untuk membantu perawat dalam mendeteksi serta mengprediksi perubahan status neurologi pasien stroke. Masing-masing penelitian mampu menunjukkan nilai sensitivitas, nilai spesifitas, dan akurasi yang baik dan di atas rata-rata sehingga nilai kesesuaian dengan hasil CT - Scan kepala juga baik. Dalam perkembangan selanjutnya, SSS merupakan penilaian awal untuk mendeteksi jenis stroke yang terjadi pada pasien saat CT-Scan belum dapat dilakukan sehingga penanganan awal pun dapat segera dilakukan. Hasil literature review menunjukkan nilai sensitivitas SSS dalam membedakan antara stroke hiskemik dan hemoragik adalah 71,4%-95,24%, nilai spesifitas 53,4%-95,24%, dengan akurasi prediksi stroke 61,5%-93%, sehingga SSS bisa dipakai ditatanan klinis tetapi bukan sebagai pemeriksaan diagnostic utama stroke.