Stroke merupakan keadaan dimana pasien menunjukkan gejala klinis yang berkembang dengan cepat berupa defisit neurologis fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah diotak. Penegakan diagnosis dengan alat penunjang CT (Computerized Tomography) scan kepala atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan pemeriksaan standar baku emas yang dapat mendeteksi dan membedakan antara stroke Hemorrhagic dan Non Hemorragicsecara definitive. Siriraj Stroke Score (SSS) merupakan alat pengkajian sederhana dengan menggunakan sistem skoring yang bertujuan untuk mendeteksi dan membedakan antara stroke Hemorrhagic dan stroke Non Hemorragic. SSS. Keunggulan SSS adalah dapat dipakai untuk mengkaji jenis stroke oleh petugas kesehatan dengan fasilitas CT-Scan terbatas. Untuk menjawab pertanyaan apakah manfaat dan efektifitas instrument siriraj stroke score dalam membedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik. Laporan ini merupakan suatu literature review, di dalamnya terdapat 10 jurnal dari tahun 2012-2020 yang membahas tentang instrument siriraj stroke score dalam membedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik. Jurnal yang dipakai didapatkan melalui 3 database yakni pubmed, proquest dan google scholar. Pada database Pubmed didapatkan 39 jurnal sejak tahun 2012-2020 sesuai kata kunci “Siriraj stroke scoreâ€, dan dilakukan screening sesuai kriteria inklusi maka didapatkan 5 jurnal. Pada database google scholar didapatkan 1650 jurnal dan setelah dilakukan screening sesuai kriteria inklusi maka didapatkan 4 jurnal. Pada database Proquest didapatkan 587 jurnal dan setelah dilakukan screening sesuai kriteria inklusi maka didapatkan 1 jurnal. Siriraj stroke score merupakan Instrumen yang dipakai untuk mendeteksi dan membedakan Cerebrovascular Disease Hemorrhagic – Non Hemoragic sudah memiliki tingkat validitas dan akurasi yang cukup baik untuk membantu perawat dalam mendeteksi serta mengprediksi perubahan status neurologi pasien stroke. Masing-masing penelitian mampu menunjukkan nilai sensitivitas, nilai spesifitas, dan akurasi yang baik dan di atas rata-rata sehingga nilai kesesuaian dengan hasil CT - Scan kepala juga baik. Dalam perkembangan selanjutnya, SSS merupakan penilaian awal untuk mendeteksi jenis stroke yang terjadi pada pasien saat CT-Scan belum dapat dilakukan sehingga penanganan awal pun dapat segera dilakukan. Hasil literature review menunjukkan nilai sensitivitas SSS dalam membedakan antara stroke hiskemik dan hemoragik adalah 71,4%-95,24%, nilai spesifitas 53,4%-95,24%, dengan akurasi prediksi stroke 61,5%-93%, sehingga SSS bisa dipakai ditatanan klinis tetapi bukan sebagai pemeriksaan diagnostic utama stroke.