Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN BAHAN DASAR (LEMPUNG) TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK BATU BATA YANG DIHASILKAN DAN KESESUAIAN FUNGSI BERDASARKAN DIAGRAM WINKLER Dwijaya, Ferlyc Achmat; SMD, Agoes; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.229 KB)

Abstract

Batu bata merupakan bahan bangunan yang kerap dipakai dalam setiap pembangunan di masyarakat dan telah dipakai sejak lama. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil yang bersifat struktural dan non struktural. Persentase Clay memiliki peranan yang signifikan pada proses pembentukan batu bata. Clay  pada dasarnya berperan sebagai perekat melalui proses vitrifikasi dalam proses pembakaran namun terlalu banyak persetase clay juga menyebabkan susut yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan proses pencampuran dan pembentukan batu bata yang dapat mengatasi hal ini. Proses pengerjaan batu bata sampel Gondanglegi dan Tegalweru masih dengan cara tradisional. Pengujian yang dilakukan dibagi dua tahap yaitu : pengujian gradasi campuran tanah liat dan pengujian kuat tekan batu bata. Pengujian gradasi campuran tanah liat didapatkan dari anailis saringan dan analisis hidrometer. Hasil gradasi campuran tanah liat kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok (sand,silt,clay) yang selanjutnya akan diplotkan ke dalam diagram Winkler. Sedangkan Pengujian kuat tekan batu bata dilakukan dengan 2 metode, yaitu : metode kubus dan metode ASTM C67-07. Hasil kuat tekan kemudian akan dilihat apakah telah memenuhi standar yang ditentukan dalam Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa yaitu 30 kg/cm2 Hasil pengujian yang dilakukan mendapatkan dua parameter, yaitu golongan kegunaan tanah liat berdasarkan diagram Winkler dan kuat tekan batu bata. Pada campuran tanah liat sampel Gondanglegi dan Tegalweru sama-sama masuk kedalam golongan III yang artinya dapat dibentuk menjadi genteng dan bata berongga. Hasil kuat tekan menunjukkan bahwa baik batu bata sampel Gondanglegi maupun Tegal tidak ada yang memenuhi standar kuat tekan yaitu 30kg/cm2 atau 3 Mpa. Hasil pengujian kemudian diperbandingkan dengan campuran tanah liat rekomendasi Indian Standart (IS 2117-1991) tidak ada perbedaan golongan, rekomendasi IS menunjukkan campuran tanah liat yang juga memasuk golongan II dan III bukan golongan I yaitu dapat dibentuk menjadi bata pejal. Pada riset Structural Masonry : Properties and Behaviour dengan daerah cakupan produksi bata yaitu Banglore dan sekitarnya didapatkan bahwa rata-rata kuat tekan yang dihasilkan diatas 3 MPa (Rao, 2008). Pada percobaan tersebut juga  terlihat bahwa kandungan clay pada campuran tanah liat masih dibawa kandungan clay pada sampel Gondanglegi dan Tegalweru. Pengolahan tanah liat sampel Gondanglegi dan Tegalweru masih termasuk kedalam soft mud process sehingga membutuhkan banyak penambahan air pada campuran yang dapat berakibat retak akibat susut dan kurang padatnya batu bata yang dihasilkan. Penambahan abu sekam padi umum digunakan untuk mencegah retak. Kata kunci : Batu Bata, Kuat Tekan, Diagram Winkler
KAJIAN ANALISIS PUSHOVER UNTUK PERFORMANCE BASED DESIGN PADA GEDUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA Sandhi, Reza Dwipa; Wibowo, Ari; SMD, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.998 KB)

Abstract

Analisa statis non-linear (pushover analysis) digunakan untuk mengetahui perilaku struktur akibat gempa besar dan merupakan salah satu performance based design dengan konsep memberikan suatu pola beban lateral statik terhadap bangunan secara bertahap sampai memenuhi target perpindahan lateral yang direncanakan. Hasil dari metode ini adalah kurva base shear-roof displacement yang selanjutnya diproses untuk menentukan titik kinerja (performance point) dan tingkat kinerja struktur dengan menggunakan dua prosedur berdasarkan ATC-40 1997 yaitu prosedur A dan prosedur B. Pada analisis ini dilakukan pemodelan dari gedung fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Brawijaya, lalu gedung tersebut dianalisis untuk mengetahui simpangan antar lantainya, tingkat kinerja dari bangunan, dan titik performa yang dihasilkan dengan dua macam respon spektrum desain berdasarkan SNI-1726-2002 dan SNI-1726-2012. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program SAP2000 v19 dan berdasarkan ketentuan yang ada di ATC 40 1997. Hasil yang diperoleh dari pushover analysis ini untuk prosedur A adalah dimana dihasilkan titik performa (0.315, 0.0602) untuk gempa desain respon spektrum SNI-1726-2002  dan (0.205, 0.0379) gempa desain respon spektrum  SNI-1726-2012. Sedangkan titik performa (performance point) untuk prosedur B dimana dihasilkan titik performa (0.277, 0.08) untuk gempa desain respon spektrum SNI-1726-2002  dan (0.184, 0.053) gempa desain respon spektrum  SNI-1726-2012. Mekanisme runtuh yang terjadi dimulai dari balok terlebih dahulu baru kemudian kolom sehingga bangunan masih relatif aman untuk dihuni (beam sidesway mechanism). Berdasarkan ATC-40 1997 semua hasil analisis baik prosedur A maupun prosedur B dengan dua peraturan berdasarkan SNI 2002 dan 2012 tingkat kinerja struktur adalahImmediate Occupancy. Kata kunci: performance based design, pushover analysis, performance point, performance level, analisis dinamik, respon spektrum desain
KAJIAN ANALISIS PUSHOVER UNTUK PERFORMANCE BASED DESIGN PADA GEDUNG A RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KERTOSONO Kadarusman, Rizky Andhika; SMD, Agoes; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.71 KB)

Abstract

Berkurangnya lahan pembangunan yang tersedia di Indonesia menyebabkan meningkatnya jumlah pembangunan gedung bertingkat. Semakin tinggi suatu struktur, semakin rawan struktur tersebut terhadap gaya gempa bumi. Perencanaan bangunan tahan gempa perlu dilakukan untuk meminimalisir pengaruh gaya gempa bumi, salah satu contoh perencanaan bangunan tahan gempa adalah Perencanaan Berbasis Kinerja (Performance Based Design). Salah satu komponen dari Performance Based Design dalam menentukan kapasitas suatu struktur adalah Analisis Statik Non-Linier Pushover. Analisis yang dilakukan ada dua, yaitu Analisis Dinamis Respon Spektrum dan Analisis Statik Non-Linier Pushover. Analisis Dinamis Respon Spektrum menggunakan respon spektrum dari SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012. Analisis ini dilakukan untuk menentukan gaya gempa dasar dan simpangan atap struktur. Analisis Statik Non-Linier Pushover menggunakan Prosedur A dan B sesuai ATC 40 dengan respon spektrum sesuai SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012. Prosedur A dilakukan secara manual dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel, sedangkan Prosedur B menggunakan aplikasi SAP2000. Hasil dari analisis pada Gedung A Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono berupa gaya gempa dasar, simpangan atap, titik performa, serta tingkat layan struktur. Gaya gempa dasar sesuai SNI 2002 sebesar 1841665,3 kg ke arah X dan 1633055,2 kg ke arah Y, untuk SNI 2012 sebesar 1473344 kg ke arah X dan 1306519 kg ke arah Y. Simpangan atap sesuai SNI 2002 sebesar 0,02669 m ke arah X dan 0,02049 m ke arah Y, untuk SNI 2012 sebesar 0,02135 m ke arah X dan 0,01639 m ke arah Y. Titik performa dari Prosedur A dan B mengalami perbedaan, hal ini terjadi karena perbedaan asumsi parameter oleh penulis pada prosedur A dan asumsi parameter oleh aplikasi SAP2000 pada prosedur B. Serta adanya perbedaan nilai-nilai pada respon spektrum menurut SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012.Kata kunci: pushover, perencanaan berbasis kinerja, SAP2000, titik performa, tingkat layan, respon spektrum.
PENGARUH LETAK BUKAAN PADA BANGUNAN RUMAH SATU LANTAI DALAM MENAHAN BEBAN GEMPA DI KOTA MALANG Andinna, Dimas Herly; ., Wisnumurti; SMD, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.369 KB)

Abstract

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang paling berbahaya bagi umat manusia dikarenakan bencana alam ini selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi akan kemunculannya. Kota Malang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap gempa sehingga diperlukan perencanaan dan perhitungan struktur agar bangunan rumah tinggal yang ditempati masyarakat tahan terhadap goncangan gempa. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan dan perhitungan pada tiga denah rumah satu lantai di kota Malang yang diberi nama denah A, B, C dan dilakukan secara manual dengan menggunakan aplikasi Autocad, Microsoft Word dan Microsoft Excel. Dari hasi penelitian ini didapatkan bahwa semakin banyak bukaan atau semakin luas dinding pada satu sisi, semakin besar gaya gempa yang terjadi pada sisi tersebut. Hal ini membuktikan bahwa posisi letak bukaan dan dinding pada masing-masing denah bangunan rumah sangat mempengaruhi distribusi gaya gempa yang terjadi. Hasil dari perbandingan diantara ketiga denah, denah yang paling baik dalam menahan gaya gempa terjadi pada denah C dalam menahan gaya gempa searah sumbu y (sisi kiri dan kanan) dan denah A dalam menahan gaya gempa searah sumbu x (sisi atas dan bawah) karena selisih gaya gempa yang terjadi paling kecil diantara ketiga denah lainnya. Kata Kunci: gempa, gaya gempa, bukaan, dinding.
METODE EKSPERIMENTAL PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FRP Achmad, Karmila; SMD, Agoes; ., Tavio
Media Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2014): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.182 KB) | DOI: 10.22219/jmts.v12i2.2286

Abstract

METODE EKSPERIMENTAL PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FRP Experimental Method Of Strengthening Concrete Columns Using FRPKarmila Achmad1, Agoes SMD2, Tavio31Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik ? Politeknik Negeri Balikpapan2Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik ? Universitas Brawijaya Malang3Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik ? Institut Sepulun Nopember SurabayaAlamat korespondensi: Jl Soekarno Hatta Km. 08, Balikpapane-mail: 1)milabpp@yahoo.co.idAbstractThe column is an important structure element because the failure of column will have direct impact to other structure components, so that the ruin of structural column is an important thing to be observed.  The research use experimental method. The aim of this research is to get improving of strength and ductility in column specimen which is given the FRP strengthener (Fiber Reinforced Polymer) compared with original column. There are 3 specimens used. They are C-1 (original column), C-1G (column with GFRP strengthener 1 layer) and C-1C (column with CFRP strengthener 1 layer). From the research got the increasing Pmax toward original column is 33,52% and 54,97%, the increasing of dmax is 6,65% and 81,18%, also the increasing of Mmax is 32,41% and 55,36% each for C-1G and C-1C. Ductility indexes taken on three positions are plastic hinge zone, a half high of column effective and as high as column effective. From analyze result got the increasing of displacement ductility toward C-1 for C-1G is -34,20%, -28,46% and -12,74% and C-1C is 64,48%, 108,74% and 118,68%, each for plastic hinge zone, a half high of column effective and as high as column effective. In column C-1G happened the decreasing of ductility value because there has been destruction in column head when the test was running. Key words : Experimental method, FRP, RC, Strengthener columnAbstrakKolom merupakan elemen struktur penting karena kegagalan kolom akan berpengaruh langsung terhadap komponen struktur lainnya , sehingga kehancuran kolom struktural merupakan hal yang penting untuk dicermati . Penelitian ini menggunakan metode eksperimen . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan meningkatkan kekuatan dan daktilitas dalam spesimen kolom yang diberi FRP penguat ( Fiber Reinforced Polymer ) dibandingkan dengan kolom awal . Ada 3 spesimen yang digunakan . Mereka adalah C - 1 ( kolom asli) , C - 1G ( kolom dengan GFRP penguat 1 lapisan ) dan C - 1C ( kolom dengan CFRP penguat 1 lapisan ) . Dari penelitian mendapat peningkatan Pmax menuju kolom awal adalah 33,52 % dan 54,97 % , peningkatan dmax adalah 6,65 % dan 81,18 % , juga meningkatnya Mmax adalah 32,41 % dan 55 , 36 % masing-masing untuk C - 1G dan C - 1C . Indeks daktilitas diambil pada tiga posisi yang zona sendi plastis , setengah tinggi kolom yang efektif dan setinggi kolom yang efektif . Dari hasil analisis mendapat peningkatan daktilitas terhadap - C 1 untuk C - 1G adalah -34,20 % , -28,46 % dan -12,74 % dan C - 1C adalah 64,48 % , 108,74 % dan 118,68 % , masing-masing untuk zona sendi plastis , setengah tinggi kolom yang efektif dan setinggi kolom yang efektif . Dalam kolom C - 1G terjadi penurunan nilai daktilitas karena sudah ada kerusakan di kepala kolom saat tes berjalan .Kata kunci : metode eksperimental , FRP , RC , kolom Strengthener
PENGARUH PENGEKANGAN GFRP TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS KOLOM BETON BERTULANG PERSEGI AKIBAT BEBAN SIKLIK Achmad, Karmila; SMD, Agoes; ., Tavio
Media Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2012): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v10i2.1789

Abstract

Karmila Achmad1, Agoes SMD2 & Tavio31Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Struktur Universitas Brawijaya, Malang dan Dosen Politeknik NegeriBalikpapan2 Guru Besar Teknik Sipil Struktur Universitas Brawijaya, Malang3Dosen Teknik Sipil Struktur-FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember, SurabayaEmail : milabpp@yahoo.co.idABSTRACTThe aim of this research is to get improving of strength and ductility in column specimen giventhe GFRP strengthener (Glass Fiber Reinforced Polymer) toward with original column, by using thecyclic load as the fix representative of quake load. There are two specimens full scale used. Theyare C-1 (original column) and C-1G (column with GFRP strengthener 1 layer). From the researchgot Pmax sequentially is 278,9 kN and 372.4 kN, and dmax is 53.24 mm and 56.78 mm, each for C-1and C-1G. For C-1 column, the concrete gets damage in plastic hinge zone at drift ratio 3.5%indicated by bending of longitudinal steel bar and spalling of cover concrete. The test for C-1G endsin third cycle at drift ratio 5% and gets damage in fracture of GFRP in plastic hinge zone. Thedamage is the changing of resin color the circumferential direction in three spots. They are as longas 10, 11 and 18 cm. Ductility index taken on three positions are plastic hinge zone, column with ahalf high effective and as high as effective column. From the analyze result got ductility index C-1on the three positions are 1.65; 1.70; 1,97 and ductility index C-1G are 1,44; 1,44 and 1,38 each forplastic hinge zone, a half high effective and as high as effective columnKey words : ductility, GFRP, strength, external confinement, cyclic