Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SETTING LIQUID LEVEL COUPLED TANK USING FUZZY ADAPTIVE CONTROL Mohammad Erik Echsony; Noorsakti Wahyudi; Nur Asyik Hidayatullah
JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) Vol 1, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.49 KB) | DOI: 10.26905/jeemecs.v1i2.2423

Abstract

Problem with Coupled Tanks is the appearance of interference in the flow that supplies the tank will make the response unstable, resulting in cross-interaction between each input and output. Fuzzy Logic Control (FLC) has its own advantages that is effective in dealing with complex non-linear systems. Adaptive Fuzzy control Auto tuning has the ability to maintain the steady state response value from interference. Adaptive Fuzzy methodology is attractive choice when formulation in the method proposed for the Coupled tank process. Adaptive Fuzzy control has the ability to maintain the steady state response value from interference. In this study using decoupling in the cross interaction process in each tank. Coupled Tanks on the TITO system can change the transfer function to SISO, so as to minimize the effect of interacting. The right way to design modeling is to pay attention to the state of the plant, so that the desired control model can overcome the non linearity of the TITO system. Adaptive Fuzzy method expected to have percent overshoot and better settling time value.DOI : https://doi.org/10.26905/jeemecs.v1i2.2423
Aircraft Pitch Control Design using Observer-State Feedback Control Hanum Arrosida; Mohammad Erik Echsony
Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control Vol 2, No 4, November-2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.706 KB) | DOI: 10.22219/kinetik.v2i4.267

Abstract

Pitch is a movement of an aircraft achieved by tilting the elevator control which makes the nose of aircraft ascend or descend. This research will design a control system that controls the slope of the x-axis or pitch with the observer-state feedback to keep the aircraft always in the position setpoint, the stabilization of the pitch angle at the value of 0 radians. The applied controller is tested under three different conditions based on the variation of the gain value of Q and R that will affect the observed gain matrix (L gain) and the matrix state-feedback gain (K gain). The variation with the gain value of Q = 10 and R = 0.1 is the best result of the three kinds of testing performed with the fastest stabilization processing time, that is 7 seconds, to reach a steady state condition and the minimum pitch angle deviation value is 0.08 radians. The use of the observer has a significant influence on the pitch angle deviation of the aircraft. When using the observer, the pitch angle deviation value is 0.08 radians, and 0.2 radians without the observer. The larger result of pitch deviation angle will affect the stability of the aircraft's motion and cause the slope of the movement on the x-axis become greater so that the aircraft is prone to fall.
Analisis Karakteristik Sensor Laser Sebagai Pengukur Lebar Rel Kereta Api Riza Achmad Fauzi; Mohammad Erik Echsony; Alfi Tranggono Agus Salim; Sefi Novendra Patrialova; Romal Hadi Setyawan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer TRIAC Vol 9, No 2 (2022): Special Edition
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/triac.v9i2.16337

Abstract

Lebar rel kereta api yang tidak standar mengakibatkan kereta anjlok. Dikarenakan rel menerima beban dari roda kereta api secara kontinu selama kereta beroperasi. Inspeksi rel dilakukan oleh tenaga manusia atau PPJ (Petugas Penilik Jalur) menggunakan track gauge master, untuk mengukur lebar rel kereta api. Pengukuran lebar rel secara manual menjadi permasalahan, mengakibatkan petugas berjalan disepanjang rel kereta api sehingga kurang efisien dari segi waktu dan tenaga, serta dapat membahayakan keselamatan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dibutuhkan perangkat untuk mengukur lebar rel yang memudahkan petugas. Perangkat pengukur lebar rel menggunakan sensor laser. Penggunaan sensor laser dalam pengukuran memanfaatkan selisih waktu tempuh sinyal yang dipantulkan dan diterima oleh sensor, kemudian diolah menjadi nilai jarak. Nilai jarak disaring menggunakan metode kalman filter. Pengujian keakuratan jarak dibandingkan dengan alat ukur laser distance meter. Sensor laser dikalibrasi untuk meminimalisir selisih pengukuran (error) dari hasil pembanding. Hasil penelitian didapatkan akurasi error pada sensor laser sebesar 1,5%. Akurasi error menjadi 0,11% setelah menggunakan kalman filter.
Terapan Iptek Kewirausahaan Untuk Hasil Produk Pengelasan Kepada Masyarakat Kayang Makmur, Kabupaten Madiun Mohammad Erik Echsony; Muhammad Taali; Alfi Tranggono Agus Salim; Ina Syarifah; Rahayu Mekar Bisono; Khandia Nabil Khoyyiroh; Rafli Maulana; Imerlipta Sekar Artianingrum; Rachel Yogi Iswari
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/dikemas.v6i2.429

Abstract

Tingkat kemampuan berwirausaha dibidang pengelasan yang dimiliki masyarakat Dusun Kayang Makmur, Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun dinilai rendah karena keterbatasan materi, hal ini berdampak pada perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan untuk alat pertanian dari baja yang sebagian besar digunakan oleh masyarakat Dusun Kayang Makmur. Oleh karena itu, diadakannya pelatihan pengelasan dan kewirausahaan yang kemudian hari dikembangkan menjadi suatu ide usaha. Dengan penguasaan keterampilan pengelasan maka produk yang dihasilkan masyarakat desa mampu dijadikan kegiatan berwirausaha dan bersaing pada pasar di era globalisasi. Penyelenggaraan kegiatan program kemitraan masyarakat ini dilaksanakan dengan beberapa parameter yang dapat dicapai luaran dari kegiatan ini berupa kemampuan kewirausahaan yang bermanfaat bagi masyarakat Dusun Kayang Makmur. Tahapan pelaksanaan terdiri dari teori dasar kewirausahaan dan praktek pemasaran produk yang telah dibuat. Hasil dari pengabdian (pelatihan) kewirausahaan berupa pengetahuan dalam hal dasar kewirausahaan dan penerapannya.
Rancang Bangun Rail Inspection Berpenggerak Mandiri Menggunakan Motor DC Hilman Naufal Rafi; Alfi Tranggono Agus Salim; Mohammad Erik Echsony; Sefi Novendra Patrialova; Romal Hadi Setyawan
Jurnal Teknik Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.874 KB) | DOI: 10.25047/jteta.v1i2.12

Abstract

Tingginya lalu lintas perkeretaapian, tidak menutup kemungkinan bahwa jalan rel timbul beberapa masalah akibat penggunaan, seperti rel aus, rel patah, dan balast yang berkurang. PT. KAI melakukan perawatan dan pemeliharaan jalan rel secara terjadwal. Pemeriksaan jalan rel dilakukan secara manual, yakni petugas penilik jalan (PPJ) menyisir jalan rel. Ini menimbulkan permasalahan yakni waktu pemeriksaan menjadi lebih lama yang berdampak pada jadwal lalu lintas kereta api. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah alat ukur yang bergerak mandiri. Alat ukur yang akan dibuat yaitu Rail Inspection dengan penggerak motor DC. Metode penelitian yang dilakukan studi literatur, desain mekanik dan desain kontrol, tahap manufaktur hingga perakitan, dan tahap pengujian. Motor DC dinilai mampu menggerakkan perangkat dengan nilai PWM 50,9 %, 56,9 %, dan 62,7 % yang menghasilkan kecepatan 2,05 km/j hingga 2,99 km/j. Hal ini dipengaruhi oleh berat benda dan koefisien gesek antara roda dengan rel dengan bahan baja. Perangkat dapat menempuh jarak sejauh 5,378 km hingga 5,54 km. Grafik State Of Charge (SOC) relatif linier pada persentase 100 % hingga 20 %. Hal ini disebabkan oleh kapasitas baterai yang rendah untuk mensuplai daya motor yang konstan.