Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penyuluhan Nutrisi pada Ibu Hamil untuk Mencegah dan Menanggulangi Anemia Gizi Besi melalui Komunikasi Interpersonal Agustina Agustina; Retno Dyah Kusumastuti; Putri Permatasari
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.794 KB) | DOI: 10.30653/002.202052.285

Abstract

NUTRITION COUNSELING TO PREGNANT WOMEN TO PREVENT AND MEDICATE IRON ANEMIA THROUGH INTERPERSONAL COMMUNICATION. Iron deficiency anemia pregnant women, due to iron deficiency in the body, results in miscarriage, premature birth, low birth weight, susceptible to infection, bleeding during childbirth which resulting in death and intelligence disorders in children. One of the causes of the high incidence of anemia is lack of knowledge of pregnant women about iron defecency anemia, nutritional sources of iron, higher iron nutrition needs during pregnancy, reluctant to consume iron tablets. The aim of the service is to increase the understanding of pregnant women about the nutrition of iron sources, iron needs, iron tablets and factors that facilitate and inhibit iron absorption in the body. The method used is to provide counseling to anemic pregnant women, through interpersonal communication. The results of the activities before counseling obtained knowledge of Iron deficiency anemia and knowledge of nutrient sources of iron, knowledge of iron tablets in the low category. After being given interpersonal counseling, participants 'knowledge increased to a good category, marked by an increase in participants' hemoglobin after 20 days after counseling. Conclusion Interpersonal counseling methods is one way to overcome and prevent iron nutritional anemia. Suggestions for increasing knowledge and changing behavior will be more effectively conveyed through interpersonal communication.
Budaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sebagai Upaya Promosi Kesehatan pada Masyarakat di Kecamatan Cipayung, Kota Depok Putri Permatasari; Agustina Agustina
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202053.362

Abstract

GERMAS AS AN EFFORT TO PROMOTE HEALTH TO COMMUNITIES IN CIPAYUNG DISTRICT, DEPOK CITY. Strengthening health promotion and disease prevention efforts will provide extraordinary benefits. Health promotion and disease prevention are the main investments to reduce the burden on the state in financing public health services. Developing countries feel this burden due to budget constraints and the threat of budget sustainability, especially non-communicable diseases that require expensive and long-term treatment. Therefore, the Indonesian government launched the Healthy Living Community Movement (GERMAS), in the form of efforts to promote health and prevent disease that emphasize the community as the main actor. GERMAS has six main activities, namely increasing physical activity, increasing healthy living behavior, providing healthy food and accelerating nutrition improvement, increasing prevention and early detection of disease; environmental quality improvement; and increasing education on healthy living. Therefore, to support the Healthy Living Community Movement (GERMAS), which has just been launched by the government, it is necessary to mobilize the community to familiarize healthy living in accordance with the objectives of the GERMAS program. In Cipayung Urban Village, community-based health promotion and disease prevention has not been carried out. When associated with GERMAS, it is necessary to initiate community-based health promotion and disease prevention.
Efektifitas Program Pendidikan Kesehatan Terhadap Durasi Persalinan Pada Ibu Bersalin Spontan Desmawati Desmawati; Agustina Agustina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 04 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.795 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v8i04.410

Abstract

Durasi persalinan adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk persalinan normal. Persalinan lama (macet) akan berdampak buruk untuk ibu dan janin. Program pendidikan holistik dibutuhkan dalam rangka mencegah persalinan lama dan ibu bisa bersalin secara spontan. Program pendidikan kesehatan bertujuan supaya waktu persalinan menjadi lebih pendek pada fase latent, fase aktif dan kala dua persalinan. Studi ini adalah rancangan quasi experimental dengan melibatkan 54 ibu bersalin spontan (n=27 pada kelompok kontrol) dan (n=27 pada kelompok intervensi). Durasi persalinan diukur dalam menit. Program ini diberikan sejak ibu hamil 36-37 minggu sampai ibu melahirkan spontan (tidak seksio sesaria) dengan metode pengajaran holistik, demonstrasi, follow up ibu via telepon setiap hari sampai masuk ruang bersalin dan observasi durasi persalinan di ruang bersalin. T-test digunakan untuk menganalisa data penelitian ini. Hasil; Ada pengaruh yang signifikan program pendidikan holistik terhadap durasi persalinan kala 2 pada bersalin spontan di kelompok intervensi (t= 4.152, p =0.000) dibanding dengan kelompok kontrol. Namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara durasi persalinan pada fase latent (t=0.88, p=0.383) dan fase aktif (t=0.358, p=0.722) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Luaran penelitian membuktikan program ini bisa diterapkan ditatanan praktek pelayanan kesehatan dalam mempersingkat durasi persalinan kala dua.
Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD pada WUS Saat Pandemi di Puskesmas Kecamatan Cilincing Tahun 2021 Thalia Altamilano; Agustina Agustina; Yuri Nurdiantami; Novita Dwi Istanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 2 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 2, Mei 2022
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v14i2.321

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BKKBN, terjadi penurunan persentase penggunaan kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) sebesar 14,24% sebelum pandemi, menjadi 13,77% setelah pandemi, sehingga total penurunan sebesar 0,47%. Data BPS Kota Jakarta Utara menunjukkan terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi IUD di Kecamatan Cilincing pada tahun 2019-2021 sebesar 1,2%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada WUS (Wanita Usia Subur) saat pandemi di Puskesmas Kecamatan Cilincing yang dilaksanakan selama Bulan September-Desember Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan data secara simple random sampling dengan besar sampel 150 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner dalam bentuk google formulir. Analisis bivariat penelitian ini menggunakan chi square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD, antara lain pendidikan (p=0,006), pengetahuan (p=0,007), dukungan suami (p=0,008), akses fasilitas kesehatan (p=0,007), dan sosialisasi kesehatan (p=0,011). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi IUD pada WUS saat pandemi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, akses fasilitas kesehatan dan sosialisasi kesehatan. Diharapkan dapat terjadi peningkatan pemberian promosi kesehatan tentang kontrasepsi IUD pada WUS dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan kontrasepsi IUD. Factors Associated with IUD Contraceptive Use in Women of Reproductive Age During Pandemic at Cilincing District Health Center in 2021 Abstract Background: Based on a survey conducted by the BKKBN, there was a decrease in the percentage of IUD (Intra Uterine Device) use of contraception by 14.24% before the pandemic, to 13.77% after the pandemic, bringing a total decrease of 0.47%. Based on North Jakarta City BPS data, there was a 1.2% decrease in the use of contraception IUDs in Cilincing District in 2019-2021. The purpose of this study was to determine the factors related to the use of IUD contraception in women of reproductive age during a pandemic at the Cilincing District Health Center which was carried out during September-December 2021. Methods: This study used a cross sectional study design with simple random sampling data collection technique with a sample size of 150 respondents. The research instrument was a questionnaire in the form of a google form. Bivariate analysis of this study using chi square. Result: The results showed that factors related to the use of IUD contraception, including education (p = 0.006), knowledge (p = 0.007), husband's support (p = 0.008), access to health facilities (p = 0.007), and health socialization (p = 0.011). Conclusion: This study concludes that the use of IUD contraception in women of reproductive age during a pandemic is influenced by education, knowledge, husband's support, access to health facilities and health socialization. It is hoped that there will be an increase in the provision of health promotion about IUD contraception to women of reproductive age in increasing knowledge and understanding of the use of IUD contraception.
Hubungan Status Gizi, Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja di PT Gatra Tahun 2019 Mutia Shafitra; Putri Permatasari; Agustina Agustina; Marina Ery
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 1 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.1.50-56

Abstract

Latar belakang: Transformasi struktural perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja, ketenagakerjaan dan demografi berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Status gizi dan pola konsumsi pekerja dinilai cukup penting dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kekurangan zat-zat gizi dalam makanan berdampak terjadinya gangguan kesehatan dan penurunan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan status gizi, pola makan dan aktivitas fisik dengan produltivitas kerja pada pekerja di PT gatra tahun 2019.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dilakukan pada Bulan Februari hingga Juni 2019. Populasi penelitian ini bagian Redaksi dan Marketing PT Gatra dengan jumlah sampel 57 orang dengan teknik total sampling. Hasil: Adanya hubungan antara status gizi dengan produktivitas (p value = 0,026), adanya hubungan antara frekuensi makan dengan produktivitas (p value = 0,015), dan ada hubungan antara jenis makanan dengan produktivitas (p value = 0,046). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah aktivitas fisik dengan produktivitas (p value = 0,624).Simpulan: Terdapat hubungan antara status gizi, jenis makanan dan pola makan dengan produktivitas kerja. Namun pada variabel aktivitas fisik tidak terdapat hubungan dengan produktivitas kerja. Kata kunci: Produktivitas, Status Gizi, Pola Makan, Aktivitas Fisik ABSTRACT Title: Relationship between Nutritional Status, Diet and Physical Activity with Work Productivity at Workers at PT Gatra in 2019 Background: The structural transformation of the Indonesian economy shows that labor, employment and demographic productivity contribute positively to economic growth. Nutritional status and consumption patterns of workers are considered quite important in an effort to increase work productivity. Lack of nutrients in food can cause health problems and decrease. Objective: to determine the relationship of nutritional status, diet and physical activity with the work productivity of workers in PT Gatra in 2019.Method: This study used a cross sectional study design conducted from February to June 2019. The population of this study was the Editorial and Marketing section of PT Gatra with a total sample of 57 people with total sampling techniqueResult: There is a relationship between nutritional status and productivity (p value = 0.026), there is a relationship between eating frequency and productivity (p value = 0.015), and there is a relationship between food types and productivity (p value = 0.046). While unrelated variables are physical activity with productivity (p value = 0.624).Conclusion: There is a relationship between nutritional status, type of food and diet with work productivity. But in the physical activity variable there is no relationship with work productivity. Keywords: Productivity, Nutritional Status, Diet, Physical Activity
Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan dalam Pembuatan Hand sanitizer secara Mandiri Sebagai Bentuk Pencegahan Covid 19 di Kelurahan Krukut Kecamatan Limo Kota Depok Putri Permatasari; Agustina Agustina; Dwi Mutia Wenny
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 4 No 3 (2021): IKRAITH-ABDIMAS No 3 Vol 4 November 2021
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.738 KB)

Abstract

Menjaga kebersihan badan adalah syarat mutlak dalam pola hidup sehat. Salah satu yang perlu kita jaga kebersihannya adalah mencuci tangan sebelum makan. Mencuci tangan sebeluM makan adalah hal wajib yang harus Anda lakukan sebagai salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Tapi hal tersebut tidak pernah dianggap serius oleh banyak orang karena masih banyak orang yang malas untuk mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan itu bisa membawa mereka pada kondisi yang buruk, seperti yang diketahui bakteri dan virus ada dimana-mana dan bisa masuk ke dalam tubuh dengan mudah salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Mencuci tangan dapat menggunakan air dan sabun, akan tetapi jika kita sedang berada disuatu tempat yang susah untuk mendapatkan air bersih maka salah satu solusinya adalah dengan menggunakan hand sanitizer, yaitu cairan pembersih tangan tanpa bilas yang mengandung alkohol minimal 60%. Cairan antiseptik ini biasanya digunakan sebagai pengganti air dan sabun. Lidah buaya memiliki kandungan Tanin sebagai anti bakteri, dan juga mengandung senyawa flavonoid, saponin,apiin, minyak atisiri, apigenin, kolin, vitamin A,B,C, dan zat pahit. Di Indonesia sendiri daun seledri mudah sekali tumbuh, sehingga mudah untuk didapatkan dan diolah menjadi gel hand sanitizier. Tak hanya sampai pada proses pengolahan, namun produk ini juga dikemas semenarik mungkin sehingga memiliki tampilan yang unik dan praktis untuk dibawa kemana saja. Diharapkan dengan adanya gel antiseptik berbahan alami ekstrak lidah buaya ini memudahkan masyarakat Indonesia untuk melakukan gaya hidup sehat dengan membersihkan tangan sebelum makan atau melakukan aktivitas apapun. Tujuan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader dalam isu perilaku hidup bersih dan sehat pada masa “New Normal’ di Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok. Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan praktik simulasi pembuatan hand sanitizer yang didahului oleh materi dengan media power point, video dan simulasi.
Edukasi pada Masyarakat Baduy-Banten dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Seluruh Lapisan Bumi (SEBUMI) Desmawati Desmawati; Agustina Agustina; Dora Samaria; Ritanti Ritanti; Lina Ayu Marcelina
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 4, No 3 (2022): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.373 KB) | DOI: 10.36565/jak.v4i3.370

Abstract

The community service activity "Everyone and Everywhere Prevents COVID-19" was carried out on Saturday-Sunday 28-29 May 2022, which was attended by 30 Baduy Lewi Damar communities, Serang Banten. The activity was carried out through several stages, namely: opening, pretest implementation before health counseling, counseling and presentation of health materials on Covid-19, discussion and question and answer sessions, posttest implementation, distribution of leaflets, and closing. This service activity has succeeded in providing understanding to the Baduy community, especially the Lewi Damar area, Serang, Banten regarding Covid-19, the importance of preventing Covid-19, and implementing health in the new normal era of the Covid-19 pandemic. The results of distributing the questionnaires showed that the increase in knowledge after education regarding the prevention of Covid-19 in the Baduy Lewi Damar community, Serang Banten.
Peningkatan Pengetahuan 1000 Hari Pertama Kehidupan pada Calon Pengantin Melalui Promosi Kesehatan Nurul Fadhilah; Agustina Agustina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 21 No 03 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Desember Volume 21 Nomor 03 Tahun 2022
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v21i03.2079

Abstract

Pengetahuan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) penting diberikan kepada calon pengantin untuk mencegah terjadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil yang merupakan penyebab langsung kematian ibu. Namun berdasarkan beberapa penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa pengetahuan calon pengantin mengenai 1000 HPK masih tergolong kurang. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan 1000 HPK yang meliputi konsep 1000 HPK, periode kehamilan, periode anak 0-6 bulan, dan periode anak 6-24 bulan pada calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pancoran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi pra-eksperimental. Penelitian dilakukan pada Maret-Juni 2022 di KUA Kecamatan Pancoran dengan populasi penelitian calon pengantin yang mendaftar di KUA Kecamatan Pancoran, jumlah sampel penelitian sebanyak 84 responden. Teknik pengumpulan data yaitu accidental sampling, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Pelaksanaan promosi kesehatan dilakukan dengan metode komunikasi interpersonal dengan media leaflet. Data dianalisis dengan uji univariat dan uji bivariat. Hasil analisis bivariat dengan uji Wilcoxon didapatkan adanya pengaruh promosi kesehatan 1000 HPK (p=0,000), periode kehamilan (p=0,000), periode anak 0-6 bulan (p=0,000), dan periode anak 6-24 bulan (p=0,000) dengan peningkatan pengetahuan calon pengantin mengenai 1000 HPK. Penelitian ini menyimpulkan terdapat perbedaan dan pengaruh pengetahuan 1000 HPK secara signifikan sebelum dan sesudah pemberian promosi kesehatan pada calon pengantin. Diharapkan KUA Kecamatan Pancoran menambahkan materi mengenai 1000 HPK pada saat kelas calon pengantin (Catin) agar calon pengantin dapat mempersiapkan dengan baik kesehatan pada masa 1000 HPK.
HUBUNGAN POLA MAKAN, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN SOSIAL BUDAYA DENGAN STATUS GIZI CALON PENGANTIN Dwi Dini Krisdayani; Agustina Agustina; Laily Hanifah
GIZI INDONESIA Vol 46, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v46i1.721

Abstract

Malnutrition in a prospective married couple is the risk of problems during pregnancy and labor. To prevent the problems of malnutrition, they need to apply balanced nutrition guidelines. The application of balanced nutrition guidelines can be influenced by knowledge and social-culture beliefs. This study aimed to determine the relationship between diet, nutritional knowledge, and socio-culture with prospective married couples' nutritional status by using a cross-sectional design. The population is 208 prospective married couples. Subjects were 136 respondents, selected by consecutive sampling technique. The study was conducted in March–June 2022. Data analysis was carried out univariate and bivariate with a chi-square test. The majority of respondents have normal nutritional status (63.2%) and the chi-square test showed that there is a relationship between food diversity (p=0.047) and nutrition knowledge (p=0.020) with nutritional status, however, there is no relationship between meal frequency (p=0.834), dietary restrictions (p=0.178) and myths (=-0.470) with nutritional status. The conclusion is food diversity and nutrition knowledge are associated with prospective married couples' nutritional status, while meal frequency, dietary restrictions, and myths are not associated. A prospective married couple should seek information about nutrition from trusted sources and apply balanced nutrition guidelines.Keywords: diet, nutritional knowledge, nutritional status, prospective married couple, socio-culture ABSTRAKStatus gizi kurang dan berlebih pada calon pengantin menjadi risiko permasalahan pada saat kehamilan dan kelahiran. Agar tidak terjadi permasalahan gizi, maka calon pengantin perlu menerapkan pedoman gizi seimbang termasuk pola makan sehat yang penerapannya dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sosial budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pola makan, pengetahuan gizi seimbang dan sosial budaya dengan status gizi calon pengantin di KUA Kecamatan Pancoran Mas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah 208 calon pengantin yang mendaftarkan pernikahannya pada bulan Juni. Sampel yang diambil sebesar 136 calon pengantin dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Maret–Juni 2022. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar calon pengantin memiliki status gizi normal (63,2%) Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara jenis makanan (p=0,047) dan pengetahuan gizi seimbang (p=0,020) dengan status gizi dan tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan (p=0,834), pantangan makan (p=0,178) dan mitos (p=0,470) dengan status gizi. Kesimpulan penelitian ini adalah jenis makanan dan pengetahuan gizi seimbang berhubungan dengan status gizi calon pengantin, sedangkan frekuensi makan, pantangan makan dan mitos tidak berhubungan dengan status gizi calon pengantin. Calon pengantin diharapkan untuk menambah pengetahuannya mengenai gizi dengan mencari informasi dari sumber terpercaya serta mengonsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang agar siap dalam menghadapi kehamilan dan melahirkan generasi sehat.Kata kunci: calon pengantin, pengetahuan gizi seimbang, pola makan, sosial budaya, status gizi
Konseling Pengetahuan Indeks Massa Tubuh Dan Gizi Seimbang Pada Calon Pengantin Dengan Kelebihan Berat Badan Agustina Agustina; Aniek Irawatie; Nurul Fadhilah
Media Abdimas Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Media Abdimas Vol 2 No 1 Bulan Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.262 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v2i1.2687

Abstract

Kelebihan berat badan pada calon pengantin perlu penanganan tepat dan cepat, bila tidakberesiko infertilitas dan penyakit degeneratif. Tujuan pengabdian meningkatkan pengetahuan calonpengantin tentang Indeks Masa Tubuh(IMT), gizi seimbang dan isi piringku. Metode dengan tehnikkonseling. Media yaitu laptop, lembar balik. Alat yang digunakan kuesioner, timbangan danmikrotoise. Waktu bulan April sampai dengan Juni 2022, di KUA Pancoran Jakarta Selatan, jumlah30 peserta. Hasil didapatkan 26.7% peserta gemuk, 73,3% obesitas. Setelah konseling sebagianbesar peserta dapat menjawab dengan benar pertanyaan tentang pengetahuan IMT, Gizi seimbang,dan isi piringku. Pemantauan dilakukan melalui grup whatsapp, hanya 53.3% peserta yang merespondi grup whatsapp. 26,7% peserta berhasil menurunkan berat badan 1-3 kg, 16.7% peserta sedangmenerapkan kebiasaan makan sesuai isi piringku, namun belum melakukan penimbangan, 6.7%belum berhasil menurunkan berat badan, 3.3 % peserta belum menerapkan porsi isi piringku. Tehnikkonseling dapat meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki kebiasaan konsumsi makan. Saranpada KUA konseling gizi seimbang dan perhitungan IMT serta porsi isi piringku dapat sebagaialternatif dalam memberikan penyuluhan untuk merubah kebiasaan makan dan menurunkan beratbadan bagi calon pengantin yang gemuk dan obesitas