Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PEGAWAI DI KANTOR LURAHSOLOK SIPIN KOTA JAMBI Harizon Noprizal
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 4 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i4.2021.693-698

Abstract

Setiap kelompok,organisasi atau pun grub, kepemiminan merupakan bagian yang sangat penting bagi terciptanya suatu tujuan tertentu.Kepemimpinan yang baik akan mempengaruhi kelompok dan cara seseorang dalam memimpin akan membawa kelompok atau organisasi tersebut kearah keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.Orang yang diberikan kepercayaan untuk menjadi seorang pemimpin diorganisasi atau kelompok tentu saja adalah orang yang memiliki keterampilan,kemampuan berbicara dan keberanian untuk itu diciptakan aturan-aturan yang harus disepakati bersama, contohnya seorang pemimpin harus sehat,kuat,ulet,pandai atau memiliki pengikut dan lain sebagainya. Melihat dari hal tersebut diharapkan agar peran kepemimpinan itu dapat menciptakan kedisiplinan kepada bawahan.
KONSTRIBUSI LEMBAGA PERMASYARAKATAN DALAM PERBERDAYAAN TERHADAP MODEL PEMBINAAN NARAPIDANA YANG BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED CERRECTIONS) Harizon Noprizal; Mitro Subroto
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 6 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.045 KB) | DOI: 10.31604/justitia.v9i6.2925-2929

Abstract

Community based correction merupakan bentuk program dalam pembinaan bagi setiap narapidana sewaktu mereka menjalani sisa pidandanya di dalam lembaga permasyarakatan, kemudian mereka diberi kesempatam untuk kembali atau bersosialisi kembali ke lingkungan masyarakat dengan pengawasan atau supervise tertentu. Dengan bertujuan untuk melaksanakan program opresional lapas terbuka dipelukan 5 (lima) prinsip dasar, yang diantaranya sebagai berikut: prinsip pertama narapidana harus memilki kesempatan untuk memperbolehkan kerjaan, prinsip yang kedua narapidana harus diseleksi terlebih dahulu sebelum turun langsung ke tengah masyarakat, prinsip ketiga narapidana tidak boleh di eksploitasi, prinisip keempat system pengamanan harus minimum, kemudian yang terakhir tanggung jawab pemindahan terhadap narapidana.