Sri Kadarsih Soejono
Faculty of Medicine, Gadjah Mada University, Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Kurkumin terhadap Sekresi Estrogen dan Ekspresi Reseptor Estrogen β Kultur Sel Granulosa Babi Folikel Sedang Syarif, Rul Afiyah; Soejono, Sri Kadarsih; Meiyanto, Edy; Wahyuningsih, Mae Sri Hartati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.01.7

Abstract

Kurkumin merupakan senyawa yang diisolasi dari Curcuma longa L. Secara empirik C. longa L dikonsumsi masyarakat selama folikulogenesis untuk mencegah kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan sel granulosa tergantung pada FSH, LH, PGF2α, estrogen dan reseptor estrogen β (ERβ). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek kurkumin terhadap sekresi estrogen dan ekspresi ERβ pada sel granulosa babi folikel sedang yang dirangsang FSH, LH dan PGF2α. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan post test-only control group. Sel granulosa diisolasi dari folikel ukuran sedang ovarium babi dan disubkultur dalam medium kultur. Penelitian  dilakukan pada  16 kelompok yang terbagi dalam 4 kelompok perangsangan (sel granulosa tidak dirangsang apapun, dirangsang FSH atau LH atau PGF2). Empat kelompok perangsangan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok tidak diberi perlakuan dan kelompok diberi kurkumin 3 peringkat konsentrasi. Kadar estrogen dan ekspresi ERβ sel granulosa dianalisa secara enzyme immuneassay. Kadar estrogen dan ekspresi ERβ pada kelompok yang diberi kurkumin tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol (p>0,05). Kadar estrogen dan ekspresi ERβ pada kelompok yang dirangsang FSH atau LH dan diberi kurkumin berkonsentrasi rendah lebih rendah bermakna daripada tanpa diberi kurkumin (p<0,05). Kadar estrogen sel granulosa yang dirangsang PGF2α dan diberi kurkumin lebih tinggi bermakna daripada tanpa kurkumin (p<0,05), dan tidak ada perbedaan yang bermakna ekspresi ERβ antara kelompok yang dirangsang PGF2α dan diberi kurkumin dengan kelompok tanpa kurkumin (p>0,05). Kurkumin mampu menurunkan estrogen dan ekspresi ERβ sel granulosa yang dirangsang FSH atau LH dari folikel babi ukuran sedang. Dengan demikian, kurkumin dapat mengganggu folikulogenesis dan berpotensi sebagai agen antifertilitas.
Pengaruh Vitamin D terhadap Ekspresi COX-2, Kadar cAMP, Kadar Renin Darah dan Tekanan Darah Sistolik dalam Sistem Renin Angiotensin Aldosteron Hermawan, Dessy -; Soejono, Sri Kadarsih; Sunarti, '; Astuti, Indwiani; Nang Agus, Zainal Arifin
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.5

Abstract

Banyak penelitian yang melaporkan hubungan antara kadar vitamin D dalam darah dengan hipertensi, hanya saja mekanismenya dalam sistem renin angiotensin belum dapat dijelaskan dengan pasti. Hal ini yang menarik untuk mempelajari mekanisme aksi vitamin D dalam dalam pengaturan tekanan darah di sistem renin angiotensin aldosteron. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen laboratorik dengan pre-post test group design, yang di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama untuk mempelajari pengaruh vitamin D terhadap ekspresi COX-2 di sel macula densa ginjal dan tahap kedua untuk mempelajari mekanisme aksi vitamin D dalam pengaturan tekanan darah. Hasil yang di dapat bahwa sasaran aksi vitamin D pada sistem renin angiotensin aldosteron kemungkinan ada di dua bagian, yaitu ada yang di bagian up-stream cAMP dengan menekan ekspresi COX-2 di sel macula densa ginjal dan ada yang di bagian down-stream cAMP, yaitu dengan menekan langsung gen yang menyandi renin. Hal ini didukung dengan data bahwa tidak terjadinya akumulasi cAMP, peningkatan kadar renin dan TDS walaupun hewan coba telah diberi teofilin bersamaan dengan vitamin D.Kata Kunci: hipertensi, vitamin D, renin, cAMP, COX-2 dan tekanan darah sistolik
Jumlah Sel Piramidal CA3 Hipokampus Tikus Putih Jantan pada Berbagai Model Stres Kerja Kronik Arjadi, Fitrianto; Soejono, Sri Kadarsih; Maurits, Lientje Setyawati; Pangestu, Mulyoto
Majalah Kedokteran Bandung Vol 46, No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.626 KB)

Abstract

Paparan stres kronik dan berkepanjangan mengakibatkan hilangnya neuron di regio  CA3 (cornu ammonis) hipokampus dan  penurunan kognitif. Tujuan penelitian  mengetahui perbedaan jumlah sel piramidal CA3 hipokampus tikus putih jantan pada model stres kerja meliputi   paradoxical sleep deprivation (PSD), imobilisasi, dan footshock kronik. Metode penelitian adalah  post-test only with control group design experimental dengan rancangan acak lengkap  menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Wistar usia 3–4 bulan yang dibagi 4 kelompok:  KI kontrol tanpa perlakuan,  KII (stres PSD), KIII (stres imobilisasi), dan KIV (stres footshock) dan sel piramidal CA3 hipokampus  diwarnai dengan toluidine-blue. Jumlah sel dihitung menggunakan  perangkat lunak Image raster v2.1, perbesaran 400x tiap 10 lapangan pandang. Penelitian dilakukan  6 bulan (April–September 2012) di Laboratorium Hewan Coba, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) dengan Post-Hoc least significant difference (LSD) menunjukkan  perbedaan jumlah sel piramidal CA3 hipokampus signifikan (p=0,037) pada minimal dua kelompok perlakuan. Uji statistik dengan Post-Hoc LSD menunjukkan perbedaan signifikan jumlah sel piramidal CA3 hipokampus antara  kelompok kontrol (12,9±2,47) dan kelompok imobilisasi (9,00±1,53) (p<0,05). Simpulan, kelompok imobilisasi kronik memiliki jumlah sel piramidal CA3 hipokampus terendah dibandingkan dengan ketiga kelompok lainnya.Kata kunci:  Model stres kerja kronik, sel piramidal CA3 hipokampus, tikus putih jantanNumber of CA3 Pyramidal Cell in Male Albino Rat   Hippocampus Exposed to Various Chronic Work Stress Models AbstractProlonged and chronic exposure to stress leads to the loss of neurons at the CA3 (cornu ammonis) hippocampus region and spatial memory deficits. The aim of this study was to study the number of CA3 pyramidal cells in albino rats that were exposed to chronic stress of works model consisting of paradoxical sleep deprivation (PSD), immobilization, and foot shock stresses. The method applied was the post-test only method with control group experimental design using completed randomized design (CRD on 24 3–4 month old male Wistar rats . The rats were divided into 4 groups: group I (control), group II (PSD stress), group III (immobilization stress), and group IV (footshock stress). The CA3 pyramidal cell hippocampus was stained with toluidine-blue. The number of CA3 pyramidal cell of hippocampus was counted using Image raster v2.1 software at 400x magnification in 10 duplicates for each sample. The study was conducted in six months (April–September 2012) at the Animal Laboratory, Faculty of Medical and Health Sciences, Jenderal Soedirman University. Analysis for the differences in the number of CA3 pyramidal cells was conducted using analysis of variance (ANOVA) with Post-Hoc LSD. The results of the ANOVA  showed a p value=0.037, meaning that there was significant difference in at least two groupsof treatment. Further statistical test using Post-Hoc LSD showed a significant difference  between the control group (12.9 ± 2.47) and the chronic immobillization group (9,00 ± 1,53) (p<0.05). In conclusion, the chronic immobillization stress group has the lowest average number of hippocampus CA3 pyramidal cells compared to other groups Key words: CA3 pyramidal cell in hippocampus, chronic works stress model, male albino rats DOI: 10.15395/mkb.v46n4.337