Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFEK INTERAKSI MASA EKUILIBRASI DAN LAJU PENURUNAN SUHU TERHADAP PENINGKATAN KEUTUHAN MEMBRAN PLASMA SPERMA DOMBA PRIANGAN PASCA THAWING (The Interaction Effect of Equilibration Time and Freezing Rate toward the Membran Plasma Sperm Integrity of Priangan Ram Sperm Post thawing) Ken Ratu Gharizah Alhuur; Soeparna Soeparna; Rd. S. Darodjah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jitp.v8i2.9017

Abstract

In general, the freezing process of semen will have a detrimental effect on the structure and function of spermatozoa. The critical point in the semen freezing process is when the temperature drops to freezing, but this can be overcome by applying the right equilibration period. This study aimed to find out the best the equilibration length, the freezing rate,  their interaction in the semen freezing process towards membrane sperm cell integrity of the frozen semen post thawing. This study used Priangan sheep’s semen and was carried out according to a completely randomized design with a 3 x 3 split-plot design arrangement. The main plot was equilibration length, i.e., 0.5,  1.5, and 2.5 hours. The subplot was the freezing rate, i.e., 7.5ºC/mins, 13.5ºC/mins, and 19.5ºC/mins. The result of the study showed that there was a significant interaction (P<0.05) between the equilibration length of 1.5 hours and the freezing rate of 13.5°C/mins on the motility and the membrane sperm cell integrity. In conclusion, the best sperm quality was obtained from the equilibration length of 1.5 hours and the freezing rate of 13.5°C/mins.
Efektivitas Kitosan sebagai Edible Coating Karkas Ayam Broiler Ken Ratu Gharizah Alhuur; Eggy Muhammad Juniardi; Kusmayadi Suradi
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 1, No 1 (2020): Maret
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.889 KB) | DOI: 10.24198/jthp.v1i1.24093

Abstract

The purpose of this study is to obtain the chitosan concentration which provides the most optimal effect on the quality of broiler chicken carcasses in terms of total bacterial counts, storability at room temperature storage (27-30℃) and carcass acceptability. The study was conducted experimentally with a completely randomized design, using four treatments and five repetitions. The trial was carried out by dipping the broiler chicken carcass into for levels of chitosan concentration, namely 0%, 1%, 2%, and 3% for three seconds and then drained for 10 minutes. The results showed that the chitosan solution with a concentration of 3% as edible coating on broiler chicken carcasses showed the best results in suppressing the number of bacteria (TPC = 47.38×106 CFU/g), and extending shelf life (1076,40 minutes), as well as acceptability is still preferred by the panelists.
Pentingnya Minum Susu Untuk Anak Usia Dini, Remaja dan Lanjut Usia di Pesisir Pangandaran Raden Febrianto Christi; Primiani Edianingsih; Ken Ratu Gharizah Alhuur
Media Kontak Tani Ternak Vol 1, No 2 (2019): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v1i2.23585

Abstract

Status gizi masyarakat Indonesia masih dalam kategori rendah hal ini ini terlihat dari jumlah konsumsi susu nasional yang tiap tahun mengalami penurunan. Pentingnya pengetahuan tentang minum susu masih belum seutuhnya merata dimasyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pentingnya minum susu untuk kalangan anak usia dini, remaja dan lanjut usia di pesisir pangandaran. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya observasi lapangan, studi literatur, penyuluhan, demonstrasi. Penyuluhan telah dilakukan di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran yang dihadiri oleh 25 orang peserta yang terdiri atas berbagai kalangan umur yaitu anak usia dini, remaja, dan lanjut usia, lalu  dilanjutkan dengan demonstrasi. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat pesisir pangandaran tentang pentingnya minum susu untuk memenuhi status gizinya. Kesimpulan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir pangandaran pada berbagai kalangan umur dalam mengkonsumsi susu untuk meningkatkan status gizi.
Upaya Peningkatan Kualitas Konsumsi Susu Masyarakat Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Ken Ratu gharizah Alhuur; Endah Yuniarti; Rahmad Fani Ramadhan
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i1.24785

Abstract

Peningkatan kuantitas konsumsi susu semestinya juga diiringi dengan peningkatan kualitas konsumsi susu, sehingga kualitas asupan gizi masyarakat juga mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat di pedesaan khususnya Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor masih beranggapan bahwa semua jenis produk susu maupun olahannya memiliki kualitas gizi yang sama. Untuk itu penulis melakukan sosialisasi mengenai perbedaan gizi dari setiap produk susu maupun olahannya dan demonstrasi mengonsumsi susu cair. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap, yaitu 1). Observasi lapangan dan menghimpun literatur, 2). Penyuluhan, dan 3). Demonstrasi minum susu cair. Penyuluhan dan demonstrasi telah dilakukan di Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor dan dihadiri oleh sekitar 40 warga, yang terdiri dari usia anak-anak, dewasa, dan lansia, serta ditambah dengan 45 orang mahasiswa UNPAD. Kegiatan ini memberikan hasil dan manfaat berupa peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai perbedaan gizi dari setiap produk susu, dan mengubah pola konsumsi susu pada warga, dari konsumsi susu kental manis menjadi beralih ke konsumsi susu cair. 
Sosialisasi Identifikasi Telur Konsumsi dan Telur Tetas Infertile yang Beredar di Masyarakat Melalui Media Daring Ken Ratu Gharizah Alhuur; Andry Pratama; Endah Yuniarti
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.2.190-195

Abstract

The price fluctuations of DOC (Day Old Chicken) that occurred at the beginning of the Covid-19 pandemic caused many infertile hatching eggs to be found sold freely in the community. The selling price of infertile hatching eggs (HE) is lower than consumption eggs and public ignorance about the differences between these two types of eggs makes HE eggs much sought after by the public. This is certainly a problem for producers of consumption eggs and the poultry breeding industry, because this incident is in conflict with the rules regarding the circulation of hatching eggs in the community. In addition, there is a lot of inaccurate information circulating in the community regarding HE so it is necessary to educate the public in responding to this condition. The socialization on how to identify or differentiate between consumption eggs and hatching eggs was carried out by means of discussions among lecturers, students, and community through online media. The benefits and results of this education are that participants know the rules regarding the circulation of HE in the community, participants know the correct information about HE eggs, and participants can know the characteristics of consumption eggs and HE in general one of which is based on the color of the egg shell, and participants can take a wiser attitude in the future. the day the phenomenon of HE eggs being sold in the market repeated itself. Public knowledge about egg quality increased by 33.4% through this socialization.
Penerapan Teknologi Inseminasi Buatan pada Ternak Kambing Perah untuk Percepatan Pemenuhunan Kebutuhan Protein Hewani Masyarakat Ken Ratu gharizah Alhuur; Rangga Setiawan; Raden Febrianto Christi
Media Kontak Tani Ternak Vol 4, No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v4i1.38216

Abstract

Ketersediaan ternak dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani semakin tahun semakin meningkat, Kambing perah dengan karakteristik prolific sangat berpotensi untuk mendukung peningkatan populasi ternak di Indonesia dan menjadi sumber pemenuh kebutuhan protein hewani di Indonesia. Sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan peningkatan populasi ternak tersebut, maka penerapan teknologi inseminasi buatan pada peternakan kambing perah perlu untuk dilakukan. Pelatihan bagi para peternak kambing perah maupun inseminator perlu banyak dilakukan guna memperkaya keilmuan dan juga kemampuan mereka. Pelatihan mengenai teknologi inseminasi buatan pada ternak kambing perah dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan juga zoom meeting. Sasaran utama dari pelatihan ini adalah para peternak kambing perah milenial dan para inseminator, namun terbuka juga bagi umum yang ingin menambah wawasan mengenai teknologi inseminasi buatan. Respon yang didapat dari para partisipan sangat baik, hal ini dapat terlihat dari antusiasme partisipan pada sesi tanya jawab dan hasil pre-test serta post-test. Harapan dari para partisipan adalah agar pelatihan ini dapat dilakukan secara luring sehingga dapat meningkatkan kemampuannya secara hard skill.
PENGARUH PEMBERIAN POLIFENOL DARI TANAMAN HERBAL SEBAGAI NATURAL FEED ADDITIVE TERHADAP PERFORMA ANAK KAMBING DAN DOMBA Endah Yuniarti; Raden Febrianto Christi; Ken Ratu Gharizah Alhuur
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 3 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i3.628

Abstract

The antibiotics as feed additive had been prohibited by the government regulation, because it was feared that it would pose a risk to livestock and residues in the products they produce. The ban is an opportunity for the development of innovations in feeding, such as the use of herbal plants as natural feed additives (NFA). The provision of NFA had been carried out by several researchers to the performance of kids and lambs. Kids and lambs are one of the key stages of successful sheep and goat farming. Kids and lambs that are healthy and have good performance will certainly be good breeds for livestock farming. Utilization of herbs and spices containing polyphenolic compounds has various effects on livestock, especially kids and lambs. The benefits or effects of NFA on kids and lambs are summarized in several studies, namely faster livestock growth, increased feed digestibility, feed efficiency, and economic efficiency. In addition, NFA also affects metabolic function and immunity, and reduces methane gas emissions without disturbing the rumen microbial population. Meat produced from kids and lambs supplemented with NFA also showed increased oxidative stability and increased PUFA and MUFA levels. Keywords: additive, herb, polyphenol, goat, lamb, kids
Edukasi Manajemen Pakan, Pemeliharaan, dan Penanganan Penyakit pada Kelompok Peternak Domba di Desa Nanggerang dalam Usaha Meningkatkan Pendapatan Keluarga Ken Ratu gharizah Alhuur; An An Nurmeidiansyah; Denie Heriyadi; Iman Hernaman; Siti Nurachma
Media Kontak Tani Ternak Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v4i2.44399

Abstract

Edukasi mengenai manajemen pakan, manajemen pemeliharaan, dan manajemen penanganan penyakit yang sering menyerang ternak domba penting untuk dilakukan guna meningkatkan efisiensi peternakan domba yang dimiliki, sehingga pendapatan keluarga yang bersumber dari usaha beternak domba dapat ditingkatkan. Desa Nanggerang merupakan salah satu desa yang penduduknya cukup banyak berkecimpung di usaha peternakan domba. Sebagian besar peserta merupakan peternak lama, namun juga terdapat beberapa peternak baru dengan variasi jumlah ternak yang dipelihara kurang dari 10 ekor, 11-35 ekor, 36-50 ekor, dan >50 ekor. Edukasi mengenai manajemen pakan, pemeliharaan, dan penanganan penyakit ini dilaksanakan di areal peternakan milik salah satu peserta dengan metode penyampaian berupa ceramah dan diskusi terkait masalah ataupun tantangan yang pernah dihadapi oleh para peternak khususnya dalam manajemen pemeliharaan tersebut. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test pemahaman peternak terkait manajemen pakan, pemeliharaan, dan penanganan penyakit meningkat sebanyak 34,35 %, 28,3%, dan 27,6% dari yang sebelumnya 56,6%, 63%, dan 62,6%. Skor yang didapatkan peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah >80% dan termasuk ke dalam kategori baik.
Hubungan Imunisasi Anak Dengan Persepsi Minum Susu Pasca Covid 19 Di Masyarakat Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung Raden Febrianto Christi; Dwi Suharwanto; Lia Budimulyati Salman Budimulyati Salman; Ken Ratu Gharizah Alhuur
Media Kontak Tani Ternak Vol 5, No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v5i1.44787

Abstract

Imunisasi adalah kegiatan rutin bulanan yang umumnya dilakukan oleh petugas posyandu untuk memberikan vaksin kepada bayi dan balita. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pelaksanaan program imunisasi pasca covid 19 dengan persepsi minum susu. Pengabdian Kepada Masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2022 di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Sasaran adalah orang tua yang telah memiliki balita dan anak kurang dari 10 tahun. Kegiatan diikuti 50 peserta tanpa dikelompokan secara umur dan jumlah anak. Metode dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah menyiapkan (pre test) secara tulisan kemudian menyebarkanya kepada peserta dan melakukan pengumpulan jawaban dilanjutkan dengan ceramah atau pemberian materi imunisasi, diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan peserta. Hasil menunjukkan pre test bahwa peserta mengetahui dan memahami imunisasi serta hubunganya dengan persepsi minum susu pasca covid 19 sebesar 60%, sedangkan 40% belum mengetahui. Sedangkan post test meningkat menjadi 100% artinya terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap  imunisasi anak dengan persepsi minum susu. Kesimpulan penyuluhan kegiatan imunisasi anak pasca pandemi covid 19 pada masyarakat Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung dapat meningkatkan pemahaman, keaktifan serta antusias dalam usaha kegiatan program imunisasi dengan persepsi minum susu.
Pelatihan Pembuatan Pellet sebagai Potensi Pakan Ternak Domba di Kelompok Peternak Mega Mulya Farm, Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Pangandaran Endah Yuniarti; Ken Ratu Gharizah Alhuur; Sauland Sinaga; Indrawati Yudha Asmara
Media Kontak Tani Ternak Vol 5, No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v5i1.44478

Abstract

Pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan yang baik merupakan hal yang selalu ingin dicapai oleh para pegiat usaha penggemukan domba potong. Pembuatan ransum domba dalam bentuk pellet merupakan suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi pakan, dari bentuk ransum yang sebelumnya berupa mash. Kelompok peternak “Mega Mulya Farm” pada dasarnya sudah mengetahui bahwa terdapat ransum berbentuk pellet, namun pemberian ransum dalam bentuk pellet ini belum pernah dilakukan dan para peternak belum mengetahui cara pembuatan ransum dalam bentuk pellet. Pelatihan pembuatan pellet sebagai pakan ternak domba di kelompok peternak “Mega Mulya Farm” ditujukan untuk membuka wawasan dan pengalaman para peternak dalam pembuatan ransum ternak domba dalam bentuk pellet. Pelatihan diikuti oleh 39 orang peserta yang merupakan anggota kelompok peternak “Mega Mulya Farm”. Metode pelaksanaan pelatihan terdiri dari pemaparan materi mengenai proses pembuatan pellet dan praktek pembuatan pellet. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan evaluasi berupa sesi diskusi serta pembagian kuesioner. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test didapatkan bahwa 94,9% peserta pelatihan telah mengetahui bahwa terdapat jenis ransum berbentuk pellet, namun 43,6% peserta pelatihan belum mengetahui cara pembuatan ransum pellet dan 71,6 peserta pelatihan tidak mempunyai pengalaman dalam pembuatan ransum pellet. Setelah mengikuti pelatihan, 100% peserta mengetahui ransum pellet, dan 92,3% peserta memahami cara pembuatan ransum pellet.