Yudhi Soetrisno
Unknown Affiliation

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

APLIKASI METODE PENGENDAPAN PADA ANALISIS FITOPLANKTON DAN TINGKAT KESUBURAN WADUK SAGULING Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 2 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.282 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v1i2.172

Abstract

At this moment, Saguling reservoir in Citarum river is not only polluted by waste water from municipal, industry, agriculture and become eutrophicated. This research was carried out in attempt to know how bad is the eutrophication and effecting phytoplankton in Saguling river. This research reveal based on the measured physical, chemistry and biological parameters, Saguling reservoir could be classified into eutrophic with low transparency (<70 cm), high concentration of nitrogen (>1,100 mgN&bull;l-1), phosphor (>0,216 mgP&bull;l-I) and dominated by Mycrocytis and Ascilatoria. This result also approved the previous analysis that overflow of sampling plankton- net always resulting &ldquo;underestimation&rdquo; value. Therefore using row metter without filtering and settling methode in phytoplankton is suggested.
DAYA TAHAN BEBERAPA ORGANISME AIR PADA PENCEMAR LIMBAH DETERJEN Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 3 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.901 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v1i3.183

Abstract

Saat ini deterjen telah digunakan secara luas oleh masyarakat, sehingga limbahnyapun tersebar di setiap badan air. Limbah yang kadangkala nampak sebagai buih-buih putih tersebut dipastikan mempunyai dampak negatif terhadap organisme air. Untuk mengetahui daya tahan organisme air terhadap limbah deterjen tersebut maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini mengungkapkan bahwa setiap organisme air mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap limbah deterjen &ldquo;rinso&rdquo;. Pada penelitian ini terungkap bahwa terhadap limbah deterjen rinso larva Culex sp memiliki daya tahan yang lebih baik daripada Daphnia carinata dan Chironomus sp. Hal ini tercermin dari kenyataan bahwa dalam waktu 38 jam; 50% larva Culex sp masih bertahan dalam media dengan rinso terlarut 4 x 102 ppm; Daphnia carinata dalam media dengan rinso terlarut 102 ppm dan Chironomus sp hanya dalam media dengan rinso terlarut 10-1 ppm.
KELAYAKAN AIR WADUK MUKAKUNING DI P. BATAM UNTUK BAHAN BAKU AIR MINUM Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.874 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i1.198

Abstract

Telah diketahui bahwa tanah pulau Batam relatif sulit untuk meresapkan air,sehingga air hujan yang jatuh sebagian besar mengalir dipermukaan tanah,masuk sungai dan terbuang ke laut. Oleh karena itulah maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau (OPDIP) Batam membangun waduk-waduk untuk panampung air hujan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber utama bahan baku air bersih. Untuk mengetahui kualitas air waduk Sei Mukakuning dan kelayakannya sebagai bahan baku airbersih maka penelitian ini dilakukan.Penelitian ini mengungkapkan bahwa air W.S. Mukakuning tidak dapatdimanfaatkan secara langsung karena konsentrasi beberapa parameter; yakni deterjen, kromium, kadmium dan timbal melebihi konsentrasi baku mutu air golongan A pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990.Meskipun demikian air tersebut masih layak dijadikan sumber bahan baku airminum karena memenuhi ketentuan baku mutu air golongan B. Penulismenyarankan agar dilakukan pengkajian terhadap penyebab tingginya konsentrasi parameter-parameter tersebut, dan dalam mengolah air tersebut WTP Mukakuning perlu memberikan perhatian khusus pada parameter-parameter tersebut.
STATUS DAN KARAKTERISTIK PENCEMARAN DI WADUK KASKADE CITARUM Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.248 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i2.215

Abstract

Sungai Citarum yang memiliki 3 waduk dan berfungsi sangat multiguna;diindikasikan telah tercemar limbah organik dan logam berat. Mengingatpencemaran tersebut dapat mengakibatkan hilangnya fungsi air sungai/waduk sebagai bahan baku air bersih, wisata dan media budidaya ikan dengan KJA maka informasi mengenai status pencemaran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sangat diperlukan. Untuk memberikan informasi yang benar dan ilmiah tentang status dan karakteristik pencemaran di waduk kaskade Citarum itulah paper ini disusun.Hasil analisis terhadap data yang ada mengungkapkan bahwa WadukSaguling tercemar berat oleh limbah anorganik dan organik yang berturut-turut berasal dari limbah industri dan, pemukiman . Waduk Cirata tercemarberat oleh limbah organik, yang utamanya dari limbah perikanan KJA yangberoperasi didalamnya. Waduk Juanda tercemar limbah organik dari KJAyang beroperasi Cirata dan Juanda. Kesimpulan mengenai tingkat dansumber pencemaran yang berbeda di ketiga waduk ini, selain akan bergunadalam perencanaan pengelolaan waduk-waduk tersebut, juga sangat menarik karena selama ini penyebab pencemaran organik di waduk dan sungai hanya dialamatkan pada limbah pemukiman dan industri, sedangkan limbah KJA diabaikan.
KANDUNGAN BEBERAPA LOGAM BERAT DI PERAIRAN PESISIR TIMUR PULAU BATAM Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 3 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.701 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i3.224

Abstract

Untuk mengetahui dan mengantisipati pungaruh peningkatan berbagai kegiatan di pulau Batam terhadap kandungan logam berat di perairan pesisir timur pulau Batam yang sebagiannya diperuntukan bagi pengembangan pariwisata dan rekreasi maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa berdasarkan beberapa paramater logam berat yang dikandungnya seperti Cr, Pb dan Cd, perairan pantai pesisir timur pulau Batam secara umum tidak memenuhi persyaratan untuk pengembangan pariwisata dan rekreasi.
KUALITAS PERAIRAN WADUK CIRATA DINAMIKA KUALITAS AIR DI DUA LOKASI YANG BERBEDA JUMLAH KERAMBA JARING APUNGNYA Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.897 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v3i1.236

Abstract

Telah diduga bahwa perairan waduk Cirata telah mengalami eutrofikasi karena tercemar oleh nutrien dari berbagai sumber seperti limbah pemukiman, industri, pertanian dan perikanan. Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana eutrofikasi mempengaruhi dinamika kualitas fisik, kimia dan fitoplankton. Peneltian ini juga dilakukan untuk menganalisis kesahihan plankton-net dalam menghasilkan data untuk analisis kualitas air.Dengan kecerahan yang rendah (< 80cm), nilai nitrogen (>0,100mgN&bull;l-1) dan fosfor (> 0,01 mgP&bull; l-1) yang tinggi hingga setiap saat bisa terjadi blooming, maka waduk Cirata dapat digolongkan kedalam waduk hipereutrofik. Dengan didahului pengendapan dan sampling tanpa penyaringan, kelimpahan fitoplankton ditemukan lebih tinggi dari 20 x 103 sel&bull;ml-1 yang didominasi oleh Mycrocytis (Cyanophyta) dan Sphaerocystis (chlorophyta). Kenyataan ini kembali meyakinkan bahwa data-data kepadatan/kelimpahan fitoplankton yang selama ini dipublikasikan adalah &ldquo;under-estimate&rdquo;. Untuk itu sangat disarankan agar untuk menduga kelimpahan fitoplankton dan analisis kualitas air tidak lagi menggunakan plankton-net; kecUali hanya untuk identifikasi.
BEBAN PENCEMARAN LIMBAH PERIKANAN BUDIDAYA DAN YUTROFIKASI DI PERAIRAN WADUK PADA DAS CITARUM Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.309 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v3i2.244

Abstract

Di waduk-waduk. yang ada di badan air sungai Citarum khususnya waduk Saguling, Cirata dan Juanda; perikanan budidaya dengan keramba jaring apung (KJA) berkembang sangat pesat; sehingga diduga telah melebihi daya dukung badan air waduk dan limbahnya telah mengancam keberlanjutan perikanan budidaya tersebutPada periode 5 tahun terakhir, setiap tahunnya KJA di waduk. Saguling diperkirakan menghasilkan limbah sebesar 29.868.750 kg organik yang mengandung 1.359.028 kg&bull;N dan 214.059 kg&bull;P; di Cirata sebesar 145.334.000 kg organik yang mengandung 6.611.787 kg&bull;N dan 1.041.417 kg &bull;P, dan Saguling sebesar 14.492.250 kg organik yang mengandung 659.397 kg&bull;N dan 103.861kg&bull;PDekomposisi limbah organik tersebut, selain secara langsung menurunkan konsentrasi oksigen terlarut dan menghasilkan gas-gas lain yang dapat membahayakan kehidupan organisme lain, termasuk ikan; juga meng-hasilkan nutrien yang dapat menyebabkan yutrofikasi dan mengakibatkan pertumbuhan fitoplankton secara berlebihan (blooming). Gejala tersebut telah nampak dimana dilaporkan bahwa kepadatan fitoplankton di waduk. Cirata adalah antara 44,80-62,28 x 106 sel&bull;l-1; Saguling antara 19,03-25.39 x 106 sel&bull;l-1 dan Juanda antara 20.04-50.42 x 106 sel&bull;l-1Jika "blooming" ini terus berlanjut karena sumber pencemar tidak mampu dihentikan maka badan air waduk akan didominasi oleh &ldquo;blue green algae&rdquo; seperti microcystis sp dan dimasa datang satu demi satu ke tiga waduk. yang ada di DAS Citarum akan berubah menjadi &ldquo;comberan raksasa&rdquo; yang di saat ada sinar matahari perairan menjadi hijau pekat berlendir menjijikan, dan disaat mulai gelap disana sini timbul gelembung-gelembung gas.
PERAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA LINGKUNGAN PERAIRAN DAS CITARUM BERKELANJUTAN Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 3 (2002): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.941 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v3i3.254

Abstract

Sumberdaya lingkungan perairan daerah aliran sungai (SDLP-DAS) Citarum yang telah banyak memberikan manfaat dan berperan dalam pembangunan telah rusak dan tercemar sangat berat oleh sedimen dan berbagai limbah; baik limbah cair maupun padat yang langsung ataupun tidak langsung dibuang oleh manusia kedalamnya. Oleh karena itu maka perlu dirumuskan sebuah strategi pengelolaan dan teknologi lingkungan yang dapat merehabilitasi/ memulihkan SDLP DAS Citarum sehingga perannya dapat berkelanjutan.Kristalisasi dari literatur dan diskusi fanel yang telah dilaksanakan untukmengidentifikasi jenis-jenis teknologi lingkungan yang dibutuhkan dalampengelolaan SDLP DAS Citaerum menyimpulkan bahwa pengelolaan sumberdaya lingkungan perairan daerah aliran sungai (SDLP-DAS) Citarum yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk kesejahteraan masyarakat akan dapat terwujud jika dan hanya jika didukung oleh semua stakeholders, dengan melalui koordinasi aktif yang dilandasi rasa empati dan didukung dengan penerapan teknologi lingkungan dan teknologi ramah lingkungan.
DINAMIKA KUALITAS DAN KELAYAKAN AIR WADUK SEI HARAPAN UNTUK BAHAN BAKU AIR MINUM Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.608 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v4i1.270

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang sangat besar untukpembangunan P. Batam, Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau(OPDIP) Batam telah membangun 6 buah waduk untuk menampung air hujan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air dan kelayakan salah satu waduk tersebut yakni waduk Sei Harapan untuk menjadi bahan baku air bersih. Penelitian ini mengungkapkan bahwa mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air; maka air waduk Sei Harapan termasuk masuk sumber air &ldquo;golongan B&rdquo; yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. Air tersebut tidak dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan lebih dahulu (Golongan A) karena beberapa konsentrasi parameter logam berat, terutama kromium (Cr); kadmium (Cd); dantimbal (Pb) pernah termonitor lebih besar dari baku mutu air golongan A pada PP tersebut diatas. Guna menghindari dampak negatif dari logam-logam berat tersebut diatas maka disarankan agar sumber-sumber yang menjadi penyebabnya dikaji, dan kemudian dipikirkan cara menanganinya. Pengelola unit pengolahan air perlu memberi perhatian khusus pada logam-logam berat tersebut sehingga hasil pengolahan benar-benar bebas dari logam tersebut.
STATUS KUALITAS PERAIRAN WADUK JUANDA Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 4 No. 3 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.135 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v4i3.282

Abstract

In attempt to know the trophic status and phytoplankton community in Juandareservoir this research was conducted. This research revealed that based onsecchi disk and concentration of Chlorophyll-a the Juanda reservoir have become eutrophic, with phytoplankton density was about 27,779-43,439 x 10-3 cell/l. The phytoplankton community was dominated by Synedra sp. (22.4-33.8%) and Microcystis sp. (10.2 &ndash;31.4 %;). However this result was about 1000 x bigger than previous publication which reported the phytoplankton density in Juanda reservoir was only about 621- 35,514 cell/l, and the phytoplankton community was dominated by Microcystis sp. which always > 85%. These differences were suggested due to using net-plankton in the sampling of phytoplankton.