Bambang Abduljabar
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN PSYCHOMOTORIC THERAPYTERHADAP PERILAKU SELF INJURED UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK AUTISME Mitta Pratama; Herman Subarjah; Bambang Abduljabar
JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN Vol 19, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jik.v19i1.18451

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan psychomotoric therapy terhadap perilaku self injured untuk meningkatkan kepercayaan diri anak autisme yang diterapkan pada anak autisme di SLB YPLAB Lembang. Penelitian ini menerapkan metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Single Subject Research (SSR) yang dilakukan pada 1 anak autisme. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepercayaan diri yaitu tes kepercayaan diri dengan menggunakan treatment psychomotor therapy. Pengolahan dan analisis data menggunakan statistic deskriptif dengan teknik analisis Uji Bartlett. Hasilnya penerapan psychomotor therapy berpengaruh terhadap unsur-unsur kepercayaan diri anak autisme pada taraf nyata α = 0,05. Terdapat varians yang berbeda diantara awal perlakuan Baseline 1 (A-1) dan akhir perlakuan Baseline 2 (A-2). Memberikan dampak pada pengurangan perilaku self injured melalui peningkatan kepercayaan diri.
Gerakan Olimpiade dan Pengaruhnya Terhadap Gaya Hidup Aktif Masyarakat Indonesia Taupik Rochman; Adang Suherman; Amung Ma’mun; Bambang Abduljabar
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 2 (2022): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.78 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2022.3.2.5660

Abstract

Olimpiade merupakan perhelatan olahraga terbesar karena diikuti oleh hampir seluruh negara yang ada di 5 benua di dunia yang tercermin dari 5 cincin yang saling berkait sebagai logonya. Sejak diadakan pada tahun 776 SM yang dikenal dengan olimpiade kuno hingga olimpiade modern pertama pada tahun 1896 di Athena, olimpiade tetap konsisten menggaungkan olympism sebagai filosofinya yaitu meningkatkan dan menggabungkan secara seimbang kualitas tubuh, kehendak dan pikiran manusia secara utuh. Olimpiade bukan hanya perkara adu gengsi prestasi keolahragaan tiap negara, tetapi mampu menjadi gerakan olimpiade bagi masyarakat dunia yaitu peningkatan gaya hidup aktif menjadi salah satu poin penting bagaimana olimpiade memberikan intervensi terhadap masyarakat yang semakin dipengaruhi oleh pesatnya industrialisasi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Kebijakan pemerintah diharapkan menjadi kekuatan utama sebagai pilar untuk mengokohkan bangsa, terutama bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara yang akan beranjak dan berusaha mengikuti ritme dunia saat ini dengan tetap menjadikan gaya hidup aktif sebagai sumber kekuatan utama dalam mengimplementasikan semangat olimpiade. Karena faktanya tidak banyak atlet Indonesia yang mampu berbicara pada ajang olimpiade menjadi gambaran nyata rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap gaya hidup aktif, karena atlet elit lahir dari partisipasi masyarakat terhadap olahraga. Bahkan selama 68 tahun digelarnya olimpiade, Indonesia hanya mampu mengantarkan sebanyak 331 atlet atau hanya setengah dari jumlah atlet yang dikirimkan oleh China dalam sekali ajang olimpiade yaitu sebanyak 596 pada tahun 2008. Meski begitu, secara perlahan tapi pasti kebijakan pemerintah terus berupaya selaras dengan semangat olimpiade yaitu meningkatkan gaya hidup aktif masyarakat agar kedepan semakin banyak terlahir atlet-atlet Indonesia yang mampu berlaga dalam olimpiade dan mengharumkan negara
The Relationship between The Teaching Style of Pysical Education Teacher with Student Motivation of Learning Movement Syani Sunardi Mauludin; Bambang Abduljabar; Nuryadi Nuryadi
Journal of Physical Education For Secondary Schools Vol 1, No 1 (2021): Improving Quality of Life Through of Physical education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.628 KB) | DOI: 10.17509/jpess.v1i1.33135

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between the teaching style of Physical Education teachers with students' motivation to learn motion in vocational high schools. The method used is descriptive method. The population in this study were physical education teachers and class XI. In the sampling of this study were 4 physical education teachers with saturated sampling techniques and class XI MM 2 at SMKN 1 Katapang using simple random sampling. This study used a teaching style questionnaire for Physical Education teachers and a questionnaire on students' motivation to learn motion. The results of this study indicate a correlation of 0.72 which has a strong relationship and there is a significant relationship marked with t-hitung = 4,29 t-tabel = 2,78. So it can be concluded that there is a relationship between the teaching style of Physical Education teachers with the motivation to learn movement of students at SMK Negeri 1 Katapang.
Indonesian Community Active Lifestyle: Between Expectations and Reality Taupik Rochman; Adang Suherman; Amung Ma’mun; Bambang Abduljabar
Jurnal Maenpo : Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Vol 11, No 1 (2021): VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jm.v11i1.1277

Abstract

The active lifestyle of the community becomes a healthy picture of the nation's life because it is one of the keys to maintaining and improving public health. An active lifestyle is defined as a physical activity that is integrated into everyday life, which can be compiled by oneself and the social environment. Indonesia has a society with a physical activity level of 66.5% in the moderate category and a low position. Such conditions occur all over the world so that intervention to improve people's lifestyles has become one of the focuses of world attention in the 2013-2020 action plan called the World Health Organization's best buys. This article aims to describe the efforts made in Indonesia in improving people's lifestyles. The method used is a literature review. However, even though the lifestyle of the Indonesian people is still categorized, the efforts made are by recommendations from the World Health Organization. So that the active lifestyle of the Indonesian people is not only hoping or just a desire to care but is a real thing, really exists and is proven. However, with a high population and a very large area, such a strategy is needed to be well integrated between all levels of society and the government so that it can make an active lifestyle as the strength of the nation in maintaining and improving the quality of life.Keywords: Physical activity, active style, life
Gerakan Olimpiade dan Pengaruhnya Terhadap Gaya Hidup Aktif Masyarakat Indonesia Taupik Rochman; Adang Suherman; Amung Ma’mun; Bambang Abduljabar
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 2 (2022): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.78 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2022.3.2.5660

Abstract

Olimpiade merupakan perhelatan olahraga terbesar karena diikuti oleh hampir seluruh negara yang ada di 5 benua di dunia yang tercermin dari 5 cincin yang saling berkait sebagai logonya. Sejak diadakan pada tahun 776 SM yang dikenal dengan olimpiade kuno hingga olimpiade modern pertama pada tahun 1896 di Athena, olimpiade tetap konsisten menggaungkan olympism sebagai filosofinya yaitu meningkatkan dan menggabungkan secara seimbang kualitas tubuh, kehendak dan pikiran manusia secara utuh. Olimpiade bukan hanya perkara adu gengsi prestasi keolahragaan tiap negara, tetapi mampu menjadi gerakan olimpiade bagi masyarakat dunia yaitu peningkatan gaya hidup aktif menjadi salah satu poin penting bagaimana olimpiade memberikan intervensi terhadap masyarakat yang semakin dipengaruhi oleh pesatnya industrialisasi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Kebijakan pemerintah diharapkan menjadi kekuatan utama sebagai pilar untuk mengokohkan bangsa, terutama bagaimana menjadikan Indonesia sebagai negara yang akan beranjak dan berusaha mengikuti ritme dunia saat ini dengan tetap menjadikan gaya hidup aktif sebagai sumber kekuatan utama dalam mengimplementasikan semangat olimpiade. Karena faktanya tidak banyak atlet Indonesia yang mampu berbicara pada ajang olimpiade menjadi gambaran nyata rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap gaya hidup aktif, karena atlet elit lahir dari partisipasi masyarakat terhadap olahraga. Bahkan selama 68 tahun digelarnya olimpiade, Indonesia hanya mampu mengantarkan sebanyak 331 atlet atau hanya setengah dari jumlah atlet yang dikirimkan oleh China dalam sekali ajang olimpiade yaitu sebanyak 596 pada tahun 2008. Meski begitu, secara perlahan tapi pasti kebijakan pemerintah terus berupaya selaras dengan semangat olimpiade yaitu meningkatkan gaya hidup aktif masyarakat agar kedepan semakin banyak terlahir atlet-atlet Indonesia yang mampu berlaga dalam olimpiade dan mengharumkan negara