Garam merupakan kebutuhan pokok manusia yang sampai saat ini belum ada substitusinya. Negara Indonesia masih harus mengimpor garam khususnya untuk keperluan industri karena rendahnya produksi garam yang dihasilkan oleh petani garam dan tidak ada hamparan lahan luas di kawasan pesisir pantai untuk dijadikan ladang garam berskala besar. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memurnikan garam NaCl hasil petani garam agar sesuai dengan standar SNI dan SII untuk industri dengan biaya produksi yang rendah dengan menentukan volume optimum penambahan (NH4)2CO3 dan pengaruh PAC (Poli Alumunium Klorida) terhadap pemurnian garam. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara menambahkan (NH4)2CO3 sebagai bahan pengikat impurities dengan variasi volume 0,8; 1,6; 2,4; 3,2; 4,0 mL lalu flokulan PAC serta penambahan NaOH yang dapat mengendapkan ion pengotor pada garam yaitu ion Ca2+ dan Mg2+, kemudian dilakukan modifikasi rekristalisasi dengan penguapan yaitu dengan model spray. Pada penelitian ini diperoleh kadar NaCl sesuai dengan standar SII dan SNI yaitu kadar air 2,11%; NaCl dengan kemurnian 98,93%; Ca2+ 0,01%; dan Mg2+ 0,09% pada penambahan (NH4)2CO3 20% sebanyak 3,2 mL dan PAC 10 ppm sebanyak 3 mL terhadap 200 mL larutan garam jenuh.