Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Aliran Fluida di dalam Model Nosel Stasioner dengan Menggunakan Simulasi CFD Hery Sonawan
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 1 (2013): April 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.395 KB)

Abstract

Penelitian tentang studi aliran di dalam model nosel stasioner dengan menggunakan simulasi CFD telahdilakukan. Penelitian ini adalah penelitian awal dari rangkaian penelitian untuk memperoleh modeldesalinasi dengan mengaplikasikan nosel berputar didalamnya. Sebelum melakukannya pada model noselberputar, dalam penelitian ini simulasi dilakukan terlebih dahulu pada model nosel stasioner. Untukmendapatkan karakteristik dari sebuah model nosel stasioner, dapat diperoleh dengan melakukan simulasiterhadap beberapa model nosel yang dikembangkan. Model nosel stasioner dianalisis melalui simulasi CFDdengan dibantu metode desain parametrik yaitu factorial design dan response surface methodology. Dalamfactorial design, variabel-variabel input awal yang diuji antara lain jumlah lubang orifice (dua dan tigalubang), lokasi lubang orifice (lubang di depan dan di samping), diameter lubang orifice (1 mm dan 2 mm),diameter nosel (2,5 mm dan 3 mm) dan bentuk nosel “flat nose”, sedangkan sebagai variabel output adalahsudut semburan air yang keluar dari nosel. Sudut semburan diasumsikan mewakili kehalusan ukuranbutiran air keluar nosel. Semakin besar sudut semburan maka semakin halus ukuran butiran yangdihasilkan. Simulasi CFD dengan Fluent menggunakan model viskos k-? standard yang dikombinasikandengan discrete phase model dengan pendekatan perhitungan aliran steady state. Fluida yangdisimulasikan di dalam nosel adalah air subdingin pada temperatur 250C mengalir dengan laju massakonstan. Dari dua model nosel stasioner yang disimulasikan, model nosel “flat nose” yang memiliki dualubang orifice berdiameter 1 mm dengan posisi lubang orifice eksentrik tangensial dan lubang noselberdiameter 3,35 mm menghasilkan sudut semburan terbesar. Semburan air ini tersebar dengan sudut 780dan menghasilkan pola aliran berputar (swirling). Model nosel stasioner ini selanjutnya akan dimodifikasiuntuk kebutuhan analisis pada model nosel berputar.
KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH KECEPATAN PUTAR SPINDEL DAN SUDUT POTONG UTAMA TERHADAP UMUR PAHAT PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA St-41 Dr. Ir. Hery Sonawan, M.T; Ir. Gatot Santoso; Wawan
Jurnal Teknologika Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.264 KB)

Abstract

Umur pahat merupakan suatu data pemesinan yang sangat penting dalam perancangan proses produksi pemesinan. Dalam penelitian ini, dilakukan proses pembubutan baja St-41 untuk menentukan umur pahat HSS. Rancangan percobaan memvariasikan tiga variabel bebas yaitu, kecepatan putar spindle 280 rpm dan 360 rpm, sudut potong utama pada pengujian tahap pertama 70o dan 90o, pada pengujian tahap kedua 50odan 60o,sedangkan merk pahat yaitu HSS Bohler MO Rapid Ekstra 1200 dan HSS ASSAB 17 Sweden. Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan putar spindel dan sudut potong utama berpengaruh terhadap umur pahat. Merk pahat HSS ASSAB 17 Sweden memiliki umur lebih unggul 5,72 menit, dibandingkan merk pahat HSS Bohler MO Rapid Ekstra 1200. Hasil pengujian diperoleh persamaan umur pahat Taylor, untuk pahat HSS Bohler MO Rapid Ekstra 1200 yaitu VT0,474 = 37,6 dan untuk pahat HSS ASSAB 17 Sweden yaitu VT0,226 = 32. Umur pahat terbesar berada pada range kecepatan putar spindel 285 rpm, dan sudut potong utama 50o, dengan nilai umur pahat sebesar 160 menit. Umur pahat optimum tidak dapat ditemukan, karena semakin kecil sudut potong utama dan semakin rendah kecepatan putar spindel, maka umur pahat semakin besar.
Decreasing In Freshwater Production Due To Vacuum Pressure Decreasing On Multi Effect Distillation Installation Hery Sonawan; Muhamad Deary; Auliansyah Afrianthoni
Mestro Vol 3 No 02 (2021): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/mestro.v3i02.368

Abstract

A case study in a steam power plant has been conducted and reported. There was a case of decrease in the freshwater production rate in multi effect distillation installations that may disrupt the operation of the power plant. The cause was suspected by the drop in vacuum pressure in the evaporation chamber. The study was conducted by studying the MED installation process diagram and performing the theoretical calculations of energy and mass equilibrium in each chamber. To make it easier to find the properties of water in the energy calculation then add ins water_97 in Microsoft Excel is added.Calculations were undertaken in two modes, commissioning period and 2016 operation mode. The difference of the two modes was vacuum pressure level in each chamber. Vacuum pressure level in 2016 operation mode was lower than commissioning mode. The calculation at commissioning mode resulted in a production rate of 133.56 ton/h, while the actual condition at that time was 127 ton/h. Calculations in 2016 operation mode produced a theoretical fresh water production rate of 101.37 ton/h.