Susi Ari Kristina
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SWOT ANALYSIS ON FORMULATING OUTPATIENT SATISFACTIONS IMPROVEMENT STRATEGY IN PHARMACY DEPARTMENT OF X HOSPITAL SAMARINDA Nurias Difa'ul Husna; Lukman Hakim; Susi Ari Kristina
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 1, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.13

Abstract

Increase in intensity has forced Pharmacy Department of X Hospital Samarinda to continously concern on patient needs and pretension as well as always tried to fulfill what patients expectation. In order to formulating the strategy to face the competition, pharmacy department of hospital needs to identify internal and external bariers. Research was aimed to know level of outpatient satisfaction in pharmacy department of X Hospital Samarinda and formulating strategy to improve outpatient satisfaction. Research design was descriptive. Instruments developed by quantitative and qualitative approach. Quantitative data obtained using questionnaires that given to outpatients in order to explore customer satisfaction. Qualitative data was obtained by indepth interview with pharmacy department chief, hospital director, employees, doctors, and supplier. Data were analised with Servqual and Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT) method. Research result showed that there were negative gap on five service dimensions. Negative gap showed that patient’s expectation were higher than services that has given by pharmacy department of hospital so patient satisfactions were not yet been achieved. Gap point dimension of services from the highest to the lowest were tangibles (-0,29), responsiveness (-0,22), reliability (-0,13), assurance (-0,11), and empathy (-0,08). Result of SWOT analysis based on analysis of internal and external sphere of pharmacy department of X Hospital Samarinda showed that pharmacy department of hospital had bigger opportunity but in same way face the weaknesses. Alternative strategies in order to improve patient satisfaction were develop structures and infrastructures, determine limitation of dispensing time, provision of drug information and counseling, and effort to increase drugs availability. Key words: pharmacy department of X Hospital Samarinda, patient satisfactions, SWOT analysis, formulating strategy
Estimasi Nilai Years of Life Lost (YLL) Penyakit Kanker Akibat Secondhand Smoke di Indonesia Kadek Ida Krisnadewi; Susi Ari Kristina; Chirun Wiedyaningsih
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.98 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.49615

Abstract

Paparan rokok pada perokok pasif  meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke pada orang dewasa, dan juga gangguan pernafasan hingga kematian pada anak-anak. Perokok pasif menjadi penyebab 42.000 kematian pada kanker, dan sebanyak 7000 lebih kematian disebabkan oleh kanker paru. Tujuan penelitian ini adalah menghitung beban ekonomi dari sisi Years of Life Lost (YLL). Estimasi nilai years of life lost  (YLL) untuk 6 penyakit kanker akibat perokok pasif diambil per kelompok jenis kelamin. YLL dihitung dengan mengalikan angka harapan hidup menurut standar WHO Life table dan estimasi kematian akibat kanker.Diperoleh hasil nilai YLL laki-laki dan perempuan apabila dijumlahkan yakni, nilai terbesar ialah pada kanker paru-paru (19.823 person years), diikuti dengan kanker kolon (19.007 person years), kanker pankreas (14.155 person years), kanker perut (3.372 person years), kanker kandung kemih (3.251 person years) dan kanker laring (1.242 person years). Kesimpulannya, terdapat 3 penyakit kanker akibat perokok pasif yang menimbulkan jumlah kehilangan tahun (akibat kematian dini YLL) terbesar ialah kanker paru-paru, kanker kolon dan kanker pankreas. Pertimbangan indikator YLL penting dilakukan sebagai sumber informasi dalam penentu kebijakan. Nilai YLL dari kanker paru cukup tinggi, hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan tenaga kesehatan agar lebih mewaspadai dan menghimbau terkait bahayanya paparan perokok pasif bagi masyarakat.
Estimasi Premature Mortality Cost Penyakit Kanker Akibat Rokok di Indonesia Wa Ode Masrida; Susi Ari Kristina; Chairun Wiedyaningsih
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.49777

Abstract

Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi perokok terbesar di dunia. Premature Mortality Cost adalah jumlah biaya kematian dini pada suatu penyakit tertentu berdasarkan pendekatan human capital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan beban penyakit kanker yang disebabkan karena rokok di Indonesia berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur. Hasil dari penelitian ini adalah nilai Premature Mortality Cost pada laki-laki yang tertinggi adalah kanker paru-paru (81.042.604), kemudian diikuti oleh kanker hati (34.006.483), dan kanker kandung kemih (7.897.961), sedangkan pada perempuan nilai Premature Mortality Cost yang tertinggi adalah kanker paru-paru (10.477.350), kemudian diikuti oleh kanker serviks (4.071.864) dan kanker leukemia (1.483.041). Kesimpulannya adalah nilai Premature Mortality Cost penyakit kanker akibat rokok di Indonesia adalah 163.724.911 yang terdiri dari 144.762.584 untuk jenis kelamin laki-laki dan 18.962.327 untuk jenis kelamin perempuan.
Gambaran Ketergantungan Nikotin pada Rokok Elektronik/Vape Dikalangan Mahasiswa Yogyakarta Dima Nurohmah Hayati; Susi Ari Kristina; Yoyi Suryo Prabandari
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.383 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.52211

Abstract

Rokok elektronik atau vape adalah salah satu alat yang mengandung nikotin. Peredaran di Indonesia, saat ini merupakan barang yang memiliki dampak negatif bagi masyarakat yakni terdapatnya zat addictive berupa nikotin yang dapat membuat ketergantungan pada penggunanya, termasuk didalamnya adalah pengguna oleh mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketergantungan nikotin pada rokok elektronik/vape dikalangan mahasiswa Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling menggunakan kuesioner FTND (Fagerstrom Test for Nicotine Dependence) secara online dan hasil disajikan secara deskriptif. Dari total enam pertanyaan FTND, sebanyak 137 responden mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi, diperoleh kriteria dari mayoritas responden adalah berjenis kelamin laki – laki, berusia kurang dari atau sama dengan 22 tahun, sedang menempuh pendidikan Sarjana Strata 1 (S1), dan memiliki pendapatan kurang dari Rp. 1.850.000, dengan mayoritas kategori ketergantungan nikotin adalah low to moderate dan moderate dependence (83.3% dan 39.4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan rokok elektronik/vape dikalangan mahasiswa dapat menyebabkan ketergantungan nikotin dengan kategori low to moderate.
Estimasi Nilai Years Lived with Disability (YLD) Terhadap Penyakit Kardiovaskular Akibat Rokok di Indonesia Nurul Faizah; Susi Ari Kristina
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60071

Abstract

Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia kesehatan karena menyebabkan hampir 6 juta orang meninggal dalam setahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak rokok terhadap penyakit kardiovaskular di Indonesia menggunakan Years Lived with Disability (YLD).Penelitian ini merupakan studi epidemiologi dengan perspektif govermental. Pemilihanjenis penyakit kardiovaskular akibat rokok diperoleh berdasarkan nilai relative risk >1 dan ketersediaan data pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Proporsi kontribusi rokok terhadap penyakit-penyakit diestimasi dengan mengaplikasikan smoking attributable fraction (SAF) yang didapatkan dengan mengalikan hasil prevalensi merokok di Indonesia dengan relative risk. Selanjutnya estimasi YLD penyakit kardiovaskular akibat rokok dihitung berdasarkan data riil jumlah pasien yang diperoleh dari database BPJS tingkat nasional.Nilai YLD tertinggi pada penyakit kardiovaskular akibat rokok dalam penelitian ini adalah hipertensi kemudian disusul oleh stroke, penyakit jantung iskemik dan penyakit jantung koroner.
Hubungan Karakteristik, Kepatuhan, dan Outcome Klinis Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Kabupaten Bantul Muh Irham Bakhtiar; Chairun Wiedyaningsih; Nananng Munif Yasin; Susi Ari Kristina
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.60681

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan Hasil Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2017, keberhasilan terapi tuberkulosis sebesar 65% dalam hal ini berada dalam posisi terendah dan dibawah target minimal 85% (secara nasional). Angka keberhasilan pengobatan penyakit TB erat kaitannya dengan kepatuhan pengobatan. Berdasarkan laporan WHO 2019 Angka putus berobat pada pasien TB dindonesia 26%. Angka putus berobat ini sangat berbahaya karena jika pengobatan tidak dilakukan secara teratur akan memberikan outcome klinis yang buruk bahkan target nasional adalah tidak boleh melebih >10 %. Tujuan penelitian ini yaitu melihat gambaran pengetahuan pasien TB  Paru, mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan dan melihat hubungan antara kepatuhan pengobatan terhadap outcome klinis. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan studi cross sectional yang dilakukan di wilayah Kabupaten Bantul tersebar di 15 Puskesmas pada periode Maret-Juni 2020. Alat ukur kepatuhan pengobatan menggunakan kuesioner Morisky Green Levine Test (MGLT). Total subyek dalam penelitian ini adalah 57 responden dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian. Semua responden mimiliki pengetahuan yang tinggi (>5) baik pada pasien patuh maupun tidak patuh. Gambaran kepatuhan pengobatan TB paru bahwa terdapat 51 (89,5%) responden patuh dalam pengobatan dengan menjawab “ Tidak” pada 4 pertanyaan dalam Kuesioner MGLT dan terdapat 6 (10,5%) responden yang tidak patuh dalam pengobatan TB paru dengan jawaban yang beragam mulai dari bahwa responden merasa tidak membaik sebanyak 60%, beralasan lupa sebanyak 33%, karena lalai dalam pengobatan 16% responden dan karena merasa dirinya membaik 16%. Hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan outcome klinis pasien tuberkulosis paru tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dikarenakan outcome klinis membaik pada kelompok patuh maupun tidak patuh.Kata Kunci : Kepatuhan Pengobatan, Outcome Klinis, TB-Paru, MGLT
Pengaruh Medication Therapy Management Terhadap Kepatuhan, Outcome Klinik dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Dyah Purwantiningsih; Nanang Munif Yasin; Susi Ari Kristina
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.62497

Abstract

Sebagian besar penderita Diabetes Mellitus (DM) belum memahami dengan benar pengobatan yang dijalaninya. Ketidakpatuhan dan ketidakpahaman pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Medication Therapy Management (MTM) terhadap tingkat kepatuhan, outcome klinik dan kualitas hidup pasien DM peserta Program Rujuk Balik (PRB). Rancangan penelitian ini menggunakan kuasi-ekperimental, dengan desain penelitian pretes-posttes with control group. Bentuk intervensi berupa layanan farmasi berbasis MTM. Subyek penelitian yaitu pasien DM peserta PRB di Kabupaten Sragen yang masuk kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah pill count, GDP dan DQLCTQ. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney atau T-test. Dari total 106 responden terbagi menjadi dua yaitu 55 responden kelompok kontrol dan 51 responden kelompok intervensi. Setelah dilakukan intervensi berupa layanan farmasi berbasis MTM menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan pasien sebesar 5,76±9,17 (p=001), peningkatan outcome klinik berupa penurunan GDP sebesar 26,61±42,04 (p=0,010), dan  peningkatan kualitas hidup pasien sebesar 2,71±4,83 (p=0,018). Intervensi berupa layanan farmasi berbasis MTM dalam penelitian ini memperbaiki semua aspek variabel yang diteliti.