Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG AMPLAS KERAJINAN UKIR KAYU Sosan, Isna
Jurnal Komunitas Vol 2, No 2 (2010): Tema Edisi: Perempuan - Perempuan Marginal
Publisher : Jurnal Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana ibu rumah tangga yang bekerja sebagai tukang amplas kerajinan ukir kayu menjalankan peranannya dalam rumah tangga dan bagaimana peran mereka dalam industri kerajinan ukir kayu di Desa Keling Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.  Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat ibu-ibu tukang amplas mempunyai peran penting sebagai “penyempurna produk” dalam industri kerajinan ukir kayu. Namun disisi lain sebagai ibu rumah tangga, mereka tidak dapat melepaskan tanggung jawab sosial budaya sebagai “pengurus rumah tangga”. Dengan demikian pekerjaan mengurusi rumah, melayani suami dan anak – anak tetap mereka lakukan bersamaan dengan peran mereka sebagai pekerja tukang amplas. Peran ganda yang mereka jalani tersebut membawa dampak secara sosial mereka memiliki prestise lebih dibanding ibu yang tidak bekerja, namun disisi lain peran ganda tersebut menyebabkan para ibu rumah tangga tukang amplas tersebut menjadi terbebani baik dari segi waktu maupun tenaga mereka.The purpose of this study is to analyze the domestic burden of a housewife who worked as a wood carving craft sandpaper and the role they play in handicraft industry. The research is conducted in Keling, Jepara. The research results show that these women have important role  in wood carving handicraft industry as ”product perfector” and in their house hold as ”domestic manager”. As a housewife, they can not leave their domestic responsibilities regarded by society as their main tasks. Consequently, they have double tasks, serving her husband and children  in the house as well as performing their roles as labours. This dual role gives them more prestige than women who do not work, but on the other hand this dual role also give them double burden.
PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG AMPLAS KERAJINAN UKIR KAYU Sosan, Isna
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 2, No 2 (2010): Tema Edisi: Perempuan - Perempuan Marginal
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v2i2.2279

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana ibu rumah tangga yang bekerja sebagai tukang amplas kerajinan ukir kayu menjalankan peranannya dalam rumah tangga dan bagaimana peran mereka dalam industri kerajinan ukir kayu di Desa Keling Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.  Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat ibu-ibu tukang amplas mempunyai peran penting sebagai “penyempurna produk” dalam industri kerajinan ukir kayu. Namun disisi lain sebagai ibu rumah tangga, mereka tidak dapat melepaskan tanggung jawab sosial budaya sebagai “pengurus rumah tangga”. Dengan demikian pekerjaan mengurusi rumah, melayani suami dan anak – anak tetap mereka lakukan bersamaan dengan peran mereka sebagai pekerja tukang amplas. Peran ganda yang mereka jalani tersebut membawa dampak secara sosial mereka memiliki prestise lebih dibanding ibu yang tidak bekerja, namun disisi lain peran ganda tersebut menyebabkan para ibu rumah tangga tukang amplas tersebut menjadi terbebani baik dari segi waktu maupun tenaga mereka.The purpose of this study is to analyze the domestic burden of a housewife who worked as a wood carving craft sandpaper and the role they play in handicraft industry. The research is conducted in Keling, Jepara. The research results show that these women have important role  in wood carving handicraft industry as ”product perfector” and in their house hold as ”domestic manager”. As a housewife, they can not leave their domestic responsibilities regarded by society as their main tasks. Consequently, they have double tasks, serving her husband and children  in the house as well as performing their roles as labours. This dual role gives them more prestige than women who do not work, but on the other hand this dual role also give them double burden.
PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG AMPLAS KERAJINAN UKIR KAYU Sosan, Isna
Komunitas Vol 2, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v2i2.2279

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana ibu rumah tangga yang bekerja sebagai tukang amplas kerajinan ukir kayu menjalankan peranannya dalam rumah tangga dan bagaimana peran mereka dalam industri kerajinan ukir kayu di Desa Keling Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.  Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat ibu-ibu tukang amplas mempunyai peran penting sebagai “penyempurna produk” dalam industri kerajinan ukir kayu. Namun disisi lain sebagai ibu rumah tangga, mereka tidak dapat melepaskan tanggung jawab sosial budaya sebagai “pengurus rumah tangga”. Dengan demikian pekerjaan mengurusi rumah, melayani suami dan anak – anak tetap mereka lakukan bersamaan dengan peran mereka sebagai pekerja tukang amplas. Peran ganda yang mereka jalani tersebut membawa dampak secara sosial mereka memiliki prestise lebih dibanding ibu yang tidak bekerja, namun disisi lain peran ganda tersebut menyebabkan para ibu rumah tangga tukang amplas tersebut menjadi terbebani baik dari segi waktu maupun tenaga mereka.The purpose of this study is to analyze the domestic burden of a housewife who worked as a wood carving craft sandpaper and the role they play in handicraft industry. The research is conducted in Keling, Jepara. The research results show that these women have important role  in wood carving handicraft industry as ”product perfector” and in their house hold as ”domestic manager”. As a housewife, they can not leave their domestic responsibilities regarded by society as their main tasks. Consequently, they have double tasks, serving her husband and children  in the house as well as performing their roles as labours. This dual role gives them more prestige than women who do not work, but on the other hand this dual role also give them double burden.