Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pertumbuhan Bibit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Blume) pada Berbagai Kombinasi Pupuk Kandang Kambing dan Ayam Astra Migandi; Lizawati Lizawati; Nerty Soverda
Jurnal Agroecotania : Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Jambi University, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroekoteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan bibit kayu manis saat ini semakin meningkat seiring dengan naiknya minat petani untuk menanam kembali tanaman kayu manis, namun terkendala dengan mutu bibit yang masih sangat beragam dan rendah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1) mengetahui respon pertumbuhan bibit kayu manis terhadap kombinasi pupuk kandang ayam dan kambing. 2) mendapatkan dosis kombinasi pupuk kandang ayam dan kambing yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kayu manis. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri dari 6 taraf perlakuan, yaitu pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing. Adapun taraf perlakuannya adalah : po (Kontrol); p1 (pukan ayam 0% : pukan kambing 100%); p2 (pukan ayam 25% : pukan kambing 75%); p3 (pukan ayam 50% : pukan kambing 50% ); p4 (pukan ayam 75% : pukan kambing 25%); dan p5 (pukan ayam 100% : pukan kambing 0%). Pengamatan mulai dilakukan pada umur bibit 4 minggu setelah tanam terhadap peubah pertambahan tinggi, diameter batang dan jumlah daun yang dilakukan dengan selang waktu 2 minggu sekali hingga akhir penelitian. Pengamatan bobot kering tajuk dan bobot kering akar dilakukan pada akhir penelitian. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk kandang ayam dan kambing mampu memberikan respon terbaik terhadap pertambahan tinggi, bobot kering tajuk dan bobot kering akar bibit kayu manis pada umur 14 minggu setelah tanam. Perlakuan 100% pupuk kandang kambing merupakan dosis terbaik untuk pertumbuhan bibit kayu manis dari umur 4-14 minggu setelah tanam.
Respons Morfologi Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Hasil Persilangan Varitas Toleran Dan Peka Pada Naungan Nerty Soverda; Yulia Alia
Agrium Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v15i2.1065

Abstract

Untuk meningkatkan produksi kedelai yang ditanam sebagai tanaman sela, diperlukan perhatian ke arah pengembangan varietas kedelai yang toleran terhadap naungan dan berproduksi tinggi. Untuk pembentukan varietas tersebut diperlukan informasi tentang mekanisme toleransi, karakter-karakter fisiologi dan morfologi sebagai karakter penciri toleransi terhadap naungan. Berdasarkan kenyataan diatas maka perlu dilakukan studi dan perbaikan sumber daya genetik untuk perakitan varietas kedelai toleran terhadap naungan guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan tegakan di Indonesia umumnya dan di Provinsi Jambi khususnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu genotype   yang terdiri dari: G0: Varietas Dena-1, G1: MDL-01, G2: MDL-02, G3: MDL-03 dan        G4: MDL-04. Penanaman dilakukan dibawah naungan paranet 50%. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan, hasil dan karakter morfologi penciri toleransi terhadap naungan. Dari penelitian ini didapat bahwa Genotipe MDL-02 memiliki karakter jumlah cabang primer, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, tebal daun lebih tinggi dibandingkan dengan Varietas Dena
Sistem Pertanaman Tumpangsari Antara Beberapa Genotip Kedelai (Glycine max (L) Merill) Dengan Jagung Manis (Zea mays Var.Saccharatasturt) Yang Ditanam Secara Multi Rows Nerty Soverda; Yulia Alia
Agrium Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v13i2.1895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara genotip – genotip kedelai dengan pola tumpangsari, mendapatkan genotip-genotip kedelai yang beradaptasi baik pada pola tumpangsari antara kedelai dengan jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Teaching and Research farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang dilaksanakan dari bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Maret 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah genotip yang terdiri 4 genotip kedelai (g) yaitu g1 = 5–196–4–3, g2 = 5–196–9–3, g3 = 5–196–9–11 dan g4 = 5–196–9–12, dan faktor kedua adalah pola tanam (p) yang terdiri 3 pola tanam p1  = 1 Tanaman kedelai : 1 Tanaman jagung, p2  = 2 Tanaman kedelai : 1 tanaman jagung dan p3 = 3 Tanaman kedelai : 1 tanaman jagung. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang dua kali sehingga terdapat  24 petak percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan mengunakan sidik ragam dan kemudian dilanjutkan dengan DMRT ( Duncan Multiple Range Test) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara genotip kedelai dengan pola tanam pada jumlah polong per tanaman dan jumlah polong berisi per tanaman. Perlakuan genotip berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai, jumlah polong pertanaman, jumlah polong berisi, produksi kedelai (ton/ha), Perlakuan pola tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot 100 bji, hasil kedelai (ton/ha). Perlakuan terbaik pada pola tanam 2 kedelai: 1 jagung.Kata kunci : Genotip Kedelai, Pola tanam.
Respons Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Kompos Ampas Tebu Elly Indraswari; Yulia Alia; Nerty Soverda
Agrium Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v15i2.1074

Abstract

Tanaman kacang hijau merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam suku polong-polongan (Fabaceae) yang menghasilkan biji yang mengandung banyak karbohidrat dan protein. Di Provinsi Jambi sebagian besar budidaya tanaman kacang hijau dilakukan pada lahan ultisol. Tanah ultisol merupakan jenis tanah miskin kandungan hara makro terutama P, K, Ca, Mg dengan kandungan bahan organik yang rendah. Alternatif yang dapat dilakukan adalah selain menambahkan pupuk anorganik juga dapat dilakukan penambahan bahan organik seperti pupuk kompos ampas tebu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu dosis pupuk kompos ampas tebu yang terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu tanpa pupuk kompos ampas tebu (p0), 10 ton ha-1 pupuk kompos ampas tebu (p1), 20 ton ha-1 pupuk kompos ampas tebu (p2) dan 30 ton ha-1 pupuk kompos ampas tebu (p3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali dengan demikian terdapat 24 petakan percobaan. Setiap petakan percobaan terdiri dari 4 tanaman sampel. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati lakukan Uji Anova dan Uji Lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos ampas tebu dengan dosis 10 ton ha-1   adalah merupakan dosis terbaik untuk parameter bobot 100, hasil (ton ha-1) dan nilai indeks panen.
Pengaruh Kompos Limbah Ampas Tebu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Elly Indra Swari; Nerty Soverda; Mahesa Givan Pengestu
Jurnal Media Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v7i2.146

Abstract

The purpose of this study was to study the effect of bagasse compost on the growth and yield of red chili (Capsicum annum L.), and to obtain a dose of bagasse compost that could provide the best growth and yield of red chili. This research was conducted at the Teaching and Research Farm, Faculty of Agriculture, Jambi University, Mendalo Indah Village, Outer Jambi District, Muaro Jambi Regency, Jambi Province. The study was carried out from April to August 2020. The design used was a Randomized Block Design (RAK) consisting of 5 treatment levels, namely: without bagasse compost (p0), 200 g bagasse compost (p1), 300 g (p2) , 400 g (p4), and 500 (p5). The treatment was repeated 5 times, so there were 25 experimental units. Each experiment contained 5 polybags where each polybag contained one plant and 3 as sample plants. From the results of the study, it was found that giving a dose of 500 g of bagasse compost was the best dose that affected the number of branches, number of fruit per plant, and fruit weight per plant.
Upaya Pemanfaatan Sayur Dan Buah Sebagai Penyeimbang Asam dan Basa Tubuh: PPM Kelompok Tani Makmur Desa Pematang Gajah Nerty Soverda; Zulkifli Zulkifli; Neliyati Neliyati; Elli Indras Wari; Gusniwati Gusniwati
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 6, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1447.099 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v6i1.19378

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan adalah dengan memahami hal-hal yang dapat menunjang kesehatan itu sendiri. Baik pengetahuan buat diri sendiri maupun untuk keluarga dan lingkungan sekitar kita. Kelompok Tani Makmur Desa Pematang Gajah Jambi adalah kelompok yang umumnya merupakan ibu rumah tangga yang mempunyai peran penting dalam keluarga, terutama dalam penjagaan kesehatan anak-anak dan keluarganya. Kegiatan utama umumnya adalah mengurus rumah tangga. Disamping itu, sebagian ada yang mengusahakan usaha home industry sebagai penopang kehidupan keluarga yaitu dengan menanam tanaman sayuran di pekarangan rumah mereka. Kegiatan tersebut belum merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh ibu-ibu Kelompok Tani Makmur. Hal ini dikarenakan belum dipahaminya bagaimana cara bertanam sayur dengan memanfaatkan lahan pekarangan sendiri, baik penanaman dilahan maupun penanaman secara hidroponik dipekarangan sendiri. Disamping itu, belum adanya pemahaman akan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur untuk kesehatan. Melalui pengabdian pada masyarakat (PPM) ini maka tim pengabdian akan membimbing kelompok mitra tentang memberi pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan buah dan sayur serta mengetahui pola makan dan baik untuk menunjang Kesehatan, disamping itu memberi pengetahuan tentang cara penanaman sayur yang baik secara organik dengan pemanfaat mol rebung sebagaai pupuk organik cair. Target untuk Kelompok Tani Makmur Desa Pematang gajah adalah memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan keluarga dengan memanfaatkan sayur dan buah sebagai penyeimbang asam basa tubuh. Selain itu KT Makmur sudah dapat membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair rebung bambu untuk tanaman sayur dipekarangan rumah mereka.
Peran Mikroorganisme Lokal Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Protein Tanaman Kedelai Nerty Soverda; Evita Evita
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| Vol. 4 No. 2 (2020): Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.754 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v4i2.11610

Abstract

Kedelai (Glycine Max L. Merrill) merupakan tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung di Indonesia. Umumnya, kedelai dimanfaatkan sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak maupun bahan baku industri. Namun, terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan penanamannya, salah satunya adalah kondisi lahan yang tidak optimal untuk mendukung pertumbuhan kedelai, terutama di Jambi. Hal ini karena lahan di jambi umumnya didominasi oleh tanah ultisol yang tingkat kesuburan yang rendah. Tujuan khusus dari penelitian yang direncanakan adalah mempelajari peran mol rebung bambu terhadap pertumbuhan dan kandungan protein tanaman kedelai. Penelitan akan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu pemberian berbagai konsentrasi MOL rebung bambu dengan 6 taraf perlakuan, yaitu : m0 : tanpa perlakuan Mol rebung bambu, m1 50 ml/L air, m2 : 75 ml/L air, m3 : 100 ml/L air, m4 : 125 ml/L air dan m5: 150 ml/L air. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, hasil per plot dan kandungan protein kedelai. Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa Pemberian MOL rebung bambu dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot 100 biji pertanaman tetapi tidak memberikan pengaruh pada variabel lainnya, akan tetapi pemberian MOL memiliki kecendrungan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Disamping itu didapat bahwa pemberian MOL rebung bambu dengan konsentrasi 75 ml/L air merupakan konsentrasi terbaik dalam upaya meningkatkan hasil tanaman kedelai.
Pengaruh Clibadium Surinamense dan Rhizobium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Edamame Nerty Soverda; Evita Evita; Meli Megawati
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| Vol. 5 No. 2 (2021): Volume 5, Issue 2, Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.134 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v5i2.15953

Abstract

Kedelai edamame dapat dibudidayakan pada dataran tinggi maupun rendah, dan dapat tumbuh di semua jenis tanah yang mempunyai drainase dan aerasi yang baik. Edamame sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia karna kondisi alam dari Indonesia itu sendiri. Tujuan penelitian ini nadalah untuk mengetahui interaksi pemberian kompos putihan (Clibadium surinamense) dan rhizobium dengan berbagai dosis terhadap tanaman kedelai edamame dan untuk mengetahui dosis terbaik pemberian kompos putihan dan rhizobium pada tumbuhan kedelai edamame (Glycine max L. Merill). Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor yakni faktor pertama kompos putihan (k) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan: k0 : Tanpa kompos putihan k1 : 5 ton/ha kompos putihan, k2 : 10 ton/ha kompos putihan k3 : 15 ton/ha kompos putihan. Faktor kedua adalah rhizoium (r) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan: r0 : Tanpa rhizobium, r1 : 5 g rhizobium r2 : 10 g rhizobium r3 : 15 g rhizobium. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 48 petak percobaan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat interaksi pemberian kompos putihan dan rhizobium terhadap parameter jumlah bintil akar, jumlah polong per tanaman, jumlah polong berisi per tanaman, serta berat polong panen segar per tanaman. Pemberian rhizobium secara tunggal menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman. Pemberian kompos putihan dan rhizobium dengan dosis 15 ton/ha kompos putihan + 10 g rhizobium memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil kedelai edamame.
Pengaruh Aplikasi Trichokompos Pelepah Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan Tanaman Timun (Cucumis sativus L.) Nerty Soverda; Elly Indraswari; Neliyati Neliyati
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi|JIITUJ| Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 6, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.122 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v6i1.19332

Abstract

Timun (Cucumis sativus L.) adalah salah satu jenis sayuran yang masuk dalam famili labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah popular di dunia. Dalam budidaya tanaman timun terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan penanamannya, salah satunya adalah kondisi lahan yang tidak optimal untuk mendukung pertumbuhan timun , terutama di Jambi. Hal ini karena lahan di Jambi umumnya didominasi oleh tanah ultisol yang tingkat kesuburan yang rendah. Pupuk organik merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk organik dapat menekan penggunaan pupuk anorganik. Pupuk organik memiliki sifat kimia, biologi dan fisika tanah yang baik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2021 sampai bulan November 2021. Penelitian ini mengguanakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yakni penambahan pupuk Trichokompos pelepah sawit, yang terdiri dari 6 taraf perlakuan: t0 = 0 ton/ha (kontrol) tanpa perlakuan (0 g/ tanaman), t1 = 15 ton/ha trichokompos pelepah sawit (320 g/tanaman), t2 = 30 ton/ha trichokompos pelepah sawit (480 g/tanaman), t3 = 45 ton/ha trichokompos pelepah sawit (640 g/tanaman), t4 = 60 ton/ha trichokompos pelepah sawit (800 g/tanaman), t5 = 75 ton/ha trichokompos pelepah sawit (960 g/tanaman). Terdapat 6 perlakuan, setiap perlakuan di ulang sebanyak 4 kali, sehingga di dapat 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 6 tanaman, sehingga pada penelitian ini akan di tanam 144 tanaman. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati dilakukan uji anova dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pupuk trichokompos pelepah kelapa sawit belum mampu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang buah, diameter buah dan bobot pertanaman tanaman mentimun. Penambahan pupuk trichokompos pelepah kelapa sawit 60 ton/ha mampu memberikan hasil bobot buah pertanaman terbaik yaitu 204,791 kg.
Pengaruh Komposisi Media Tanam Yang diberi Eco Enzym Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Nerty Soverda; Elly Indra Swari; Neliyati Neliyati
Jurnal Media Pertanian Vol 8, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v8i1.189

Abstract

The shallot plant (Allium ascalonicum L.) is a horticultural plant, which spreads both in hot (tropical) and temperate (sub-tropical) climates. One of the problems in managing the cultivation is the condition of the land which is dominated by ultisols with low fertility. The purpose of this study was to study the effect of the composition of the planting medium which was given eco enzymes on the growth and yield of shallot (Allium ascalonicum L.) plants. This research was conducted at the Teaching and Research Farm, Faculty of Agriculture, Jambi University, Mendalo Village, Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency, Jambi Province. The research design used was a randomized block design (RBD) with planting media treated with and without eco enzymes with the treatment stages, namely M1 = soil without eco enzyme watering, M2 = soil + eco enzyme watering, M3 = soil + manure without watering eco enzymes, M4 = soil + manure + watered with eco enzymes, M5 = soil + manure + roasted husks without eco enzymes watered and M6 = soil + manure + roasted husks + watered with eco enzymes. The observed variables were plant height, number of leaves, number of tubers per hill and tuber weight per hill. The results showed that the use of planting media of goat manure and husk charcoal supplemented with eco enzymes could increase the value of plant height, number of leaves, number of tubers per hill and tuber weight per hill of Brebes shallot varieties. The treatment that gave the best results was goat manure + husk charcoal + eco enzyme.