Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PROGRAM KECAKAPAN WIRAUSAHA SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN KETERAMPILAN DALAM MENJAGA KESTABILAN PANGAN KELUARGA Adang Danial; Wiwin Herwina; Mumu Mumu; Nastiti Novitasari
Abdimas Siliwangi Vol 4, No 1: Januari, 2021
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v4i1p61-70.6454

Abstract

The general purpose of this community service is to facilitate the community in obtaining new livelihoods during the COVID-19 period. To be able to adapt to new livelihoods, people must be equipped with skills that suit the needs of the business world, one of the alternatives is through an entrepreneurial training program (PWK). The external type of community service activities is expected to improve people's skills to work and entrepreneurship to support family income that leads to family food security. Based on the findings in the field obtained information that the program participants feel that the PWK program is considered suitable for the community amid the limitations of the community in recognizing the potential, so that most program participants expect this activity to be carried out continuously in order to improve the skills of program participants. Furthermore, the participants of this program hope that this program can be equipped with assistance in pioneering efforts. The target set in the community service food security scheme (Pbm-KP) is to provide training to the community in District Cibeureum through the PWK program so that the community acquires knowledge and skills to increase family income so that it is ultimately able to maintain the stability of family food security. The implementation team in this service as many as three people who are lecturers majoring in public education FKIP UNSIL.
IMPLEMENTASI KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM) DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 Mumu Mumu; Adang Danial
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 6, No 2 (2021): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.452 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v6i2.4236

Abstract

Sejak merebaknya Covid-19, pemerintah melalui Kemendikbud mengeluarkan SE No. 36962/MPK.A/HK/2020 yang memutuskan untuk memindahkan proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran secara daring yang diberlakukan di seluruh tingkatan satuan pendidikan. Namun masa pandemi covid-19 ini, pembelajaran daring menjadi persoalan kompleks karena guru secara fisik tidak bisa langsung interaktif dengan peserta didik, sehingga guru dituntut mencari bentuk pembelajaran daring untuk melaksanakan kurikulum formalnya dan sekaligus mengimplementasikan kurikulum tersembunyi tanpa mengurangi perannya dalam  membangun karakter peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan terhadap implementasi kurikulum tersembunyi melalui pembelajaran daring pada tahap kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, pembentukan karakter dalam pembelajaran daring pada kegiatan pendahuluan pembelajaran, para guru SDN Mugarsari telah menanamkan nilai-nilai karakter religius, disiplin, sopan, peduli sosial, dan partisipatif. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru telah menanamkan nilai-nilai karakter mandiri, kerjasama, peduli lingkungan, dan percaya diri. Sedangkan pada kegiatan penutup pembelajaran, guru telah menanamkan nilai-nilai karakter berfikir kritis, jujur, tanggung jawab, dan religius
Pengembangan Masyarakat Setiawargi Berbasis Potensi Daerah Yus Darusman; Mumu Mumu; Ahmad Hamdan
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 1 (2020): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.023 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v5i1.1967

Abstract

Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat dengan skim Iptek bina bagi Masyarakat (IbBM) yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Setiawargi tentang pentingnya pendidikan dan juga masyarakat dapat melihat potensi yang dimiliki, baik itu potensi alam dan sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kemandirian serta ekonomi masyarakat. Permasalahan yang ditemui di kelurahan Setiawargi diantaranya yaitu masih rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan, banyaknya potensi alam yang belum dimanfatkan dengan baik, seperti banyak nya pohon singkong yang tidak di olah sehingga belum menghasilkan nilai tambah terutama nilai tambah dalam segi ekonomi. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bekerja sama dengan Forum Komunikasi PKBM Kota Tasikmalaya dan Kelurahan Setiawargi. Adapun pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh dosen jurusan Pendidikan Masyarakat sebanyak 2 orang yang dibiayai oleh LP2M-PMP Universitas Siliwangi.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI KERAJINAN KESED BERBAHAN LIMBAH KAIN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI KELURAHAN TAMANSARI KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Mumu Mumu; Dede Anwar
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v3i2.262

Abstract

The purpose of implementing this community service (PbM) is to assist and facilitate the community in improving food security through empowering women, especially mothers, in household economic activities to earn additional income in the family. Through this empowerment, they must be equipped with knowledge and skills in accordance with the needs of the business world, one of which is a food security program through the activity of making beds made from cloth waste.The type of output from community service activities (PbM) is expected to be able to reveal and help solve problems faced by the community, especially women or mothers, and realize the importance of skills to be able to empower themselves and empower the environment or the potential that exists in the area so that it can be of economic value. Another target to be achieved in this service is the substantive part related to the study of women's empowerment in alleviating poverty.Based on the findings in the field, information was obtained from them that the program implemented was deemed suitable for the community, especially women or mothers in the midst of limitations in recognizing their potential, so that most of them expected this activity to be carried out continuously in order to improve their skills. Furthermore, they hope that this program can be equipped with assistance in starting a business.The target set in community service for the food security scheme (PbM-KP) is to provide training to the community, especially women or mothers in Tamansari Village, Tamansari District. The program carried out is training to make beds made from cloth waste, with the hope that they will acquire skills to increase family income to maintain the stability of family food security
Model Supervisi Akademik Berbasis Digital Oleh Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru PAUD Adang Danial; Mumu Mumu; Dedi Nurjamil
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 4 (2022): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i4.3922

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan kualitas guru dan menjaga mutu proses, dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran kepala sekolah sebagai supervisor akademik. Kepala sekolah melalui pelaksanaan supevisi akademik atau supervisi pengajaran, harus memberikan pembinaan kepada guru PAUD melalui bantuan perbaikan situasi belajar mengajar. Bantuan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik supervisi akademik baik melalui layanan individual maupun layanan kelompok. Tujuan dari penelitian ini, untuk menggambarkan model supervisi akademik berbasis digital oleh kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru pada lembaga nonformal PAUD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, serta teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah pada lembaga PAUD seiring era industry 0.4, telah menggunakan aplikasi digital dalam mengembangkan metode dan teknik supervisi akademik. Supervisi akademik dengan berbasis digital, digunakan dalam mengembangkan metode dan teknik supervisi untuk mengidentifikasi kelemahan guru, meningkatkan kemampuan profesional guru, dalam memperbaiki situasi proses belajar mengajar. Model yang dikembangkan dalam supervisi akademik yaitu menggunakan bantuan aplikasi digital dengan google drive, google class, e-learning, dan lainnya.
Pelatihan Pengelolaan Keuangan Bagi Usaha Rumahan Konveksi Jaket di Tasikmalaya Mumu Mumu; Dedi Nurjamil; Dede Anwar
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4563

Abstract

Bidang usaha konveksi rumahan produksi jaket merupakan usaha mikro yaitu suatu jenis usaha yang cukup populer khususnya di wilayah Tasikmalaya dan tersebar hampir di setiap peloksok daerah. Kepopuleran usaha konveksi utamanya adalah karena disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian yang di dalamnya salah satunya adalah produk jaket yang merupakan kebutuhan dasar manusia, maka market untuk usaha konveksi akan selalu ada. Kedua, usaha konveksi menjadi populer karena entry barrier  untuk bias memulai usaha ini tidak terlalu besar. Tujuan program pengabdian Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) adalah meningkatkan pemahaman mitra tentang manajemen keuangan melalui pelatihan pengelolaan usaha kecil konveksi rumahan yang bentuk keluarannya adalah laporan keuangan usaha yang lengkap dan benar. Permasalahan pokok dalam usaha rumahan (home industry) terkait dengan pengelolaan keuangan yang meliputi: (1) pengelolaan keuangan belum menggunakan ketentuan yang benar; (2) perencanaan keuangan belum dilakukan dengan baik; (3) penyusunan pencatatan arus keuangan belum menggunakan sistem pembukuan yang benar; (4) penyusunan pencatatan transaksi keuangan belum dilakukan sesuai dengan ketentuan pembukuan yang benar; (5) menyusun pencatatan keuangan belum menggunakan neraca keuangan secara benar; (6) pencatatan keuangan belum menggunakan sistem pembukuan secara benar; dan (7) sirkulasi sistem keuangan belum dilakukan evaluasi secara benar untuk mengontrol keuangan yang dijadikan modal dengan keuntungan yang diperoleh. Berdasarkan permasalahan di atas, maka kami mengadakan program pengabdian Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi Usaha Rumahan (Home industry) Konveksi Jaket di Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan melalui kegiatan transfer Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) dilaksanakan dalam kurun waktu selama 8 (delapan) bulan, dari Mei sampai  Desember 2016. Metode yang digunakan dengan prinsip learning by doing dengan tahapan-tahapan melalui mendengar, memahami, mencoba mempraktikkan, evaluasi, perbaikan, melaksanakan, membiasakan dengan bahasa sederhana. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan para pelaku usaha konveksi jaket rumahan (home industry) di Kelurahan Mugarsari, Tamansari, Kota Tasikmalaya dalam pengelolaan keuangan dengan baik dan benar yang berdampak kepada peningkatan usahanya.
Kampung KB Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Stunting di Kelurahan Mugarsari Kota Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Mumu Mumu; Yus Darusman; Lilis Karwati; Nurlaila Nurlaila; Muhammad Rafli Alviansyah
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.536

Abstract

Pemberdayaan masyarakat dalam program kampung KB merupakan suatu program dalam upaya penanggulangan stunting melalui pembinaan gizi masyarakat di Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberdayakan masyarakat melalui kader Kampung KB Cipasung sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi dan komunikasi kepada masyarakat, yang tujuannya memberikan pengetahuan dan penanggulangan tentang bahaya stunting. Kurangnya asupan gizi ibu hamil, menyebabkan pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat karena penyebab stunting bisa diakibatkan oleh kurangnya gizi saat masa pertumbuhan yang tidak terpenuhi dengan baik, termasuk makanan pendamping ASI yang berkualitas dan makanan yang bergizi tinggi. Stunting juga dapat diakibatkan oleh beragam kondisi dan keadaan, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tubuh seseorang menjadi terhambat sehingga terlihat kurus, kecil dan kurang tinggi. Upaya pencegahan terjadinya stunting dapat dilakukan dengan beragam cara, yaitu dengan membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, terpenuhinya makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik, tercukupinya nutrisi bagi tubuhnya agar tidak terjadi stunting pada balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, memahami budaya hidup sehat dapat menunjang penanganan dan pencegahan stunting melalui program kesehatan bagi masyarakat, dan memulihkan trauma permasalahan yang dihadapi oleh penderita stunting, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri serata dapat kembali kemasyarakat untuk melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MENURUT DAVID CAMPBELL DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Dedi Nurjamil; Mumu Mumu; Vepi Apiati; Neni Heryani
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v4i2.388

Abstract

This study aims to describe the mathematical creative thinking process of students according to David Campbell's stages in terms of reflective and impulsive cognitive styles on awakening and congruence material. This study used descriptive qualitative research method. Data collection techniques in this study used MFFT (Matching Familiar Figure Test) tests, creative thinking ability tests, and interviews. The main instruments are the researchers themselves and supporting instruments are MFFT (Matching Familiar Figure Test) test instruments and mathematical creative thinking ability test instruments. The subjects of the study were grade IX students of SMPN 1 Tasikmalaya who met all indicators of mathematical creative thinking ability in each cognitive, reflective and impulsive style and could communicate well. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusions. Based on the results of the study, conclusions were obtained (1) The creative thinking process of reflective students (S1R): can convey information known and asked about questions orally and in writing, show changes in their facial features, do brooding activities while playing stationery, hair and legs slowly, can choose the way of solving obtained after going through the process of guessing smoothly, can show solutions in two ways and Set his own ideas with a long enough time, equate the completion results in the first and second ways and recalculate the completion steps. (2) The creative thinking process of impulsive students (S11I): can understand the problems contained in the problem in a relatively faster time and can mention what is known and asked orally and communicate that what is written has been through calculations outside the head, pay attention to the sketches drawn and be able to write assumptions from the results of their attention, show silent activities and trial and error, can solve in two different ways even if you make a mistake several times, and only equate the final result in both ways and check the steps of the work. (3) The creative thinking process of impulsive students (S25I): can understand the problems in the problem in a relatively faster time, can mention what is known and asked orally, can do trial and error activities and recall ideas found if they have difficulties, do silent activities while playing stationery and veils worn but still look relaxed, can finish in two different ways, as well as simply equate the final result in both ways and check the pace of the work