Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Ibu UNTUK MENGATASI Kematian Bayi di Asia Tenggara Ika Wardojo, Sri Sunaringsih
Jurnal Keperawatan Vol 5, No 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.79 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1860

Abstract

Pengaruh Pendidikan Ibu UNTUK MENGATASI Kematian Bayi di Asia Tenggara(The Effect of Mother Education to Reduce Infant Mortality in South East Asia)Sri Sunaringsih Ika WardojoProgram Study Ilmu Keperawatan, Fakutas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malange-mail. srisunaringsihika@gmail.comABSTRAKSEAWHO yang terdiri dari 11 negara-negara berkembang , seperti Bangladesh , Bhutan , Korea Utara , India , Indonesia , Maladewa , Myanmar , Nepal , Sri Lanka , Thailand dan Timor Leste , memiliki masalah kesehatan masyarakat yang sama masalah sehubungan dengan tingginya angka kematian bayi di wilayah ini , dan sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Bagaimanapun ibu memainkan peran ganda dalam keluarga yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan semua anggota keluarga, termasuk anak-anak. Namun, pendidikan ibu dianggap salah satu kemungkinan kendala utama untuk promosi kesehatan bangsa , yang mempengaruhi peningkatan prevalensi kematian bayi di wilayah tersebut. Mendukung pernyataan tersebut, Commision on The Social Determinants of Health ( 2008) mengatakan pendidikan ibu diasumsikan menjadi salah satu penentu sosial utama masalah kesehatan anak . Berdasarkan hasil review artikel dari 25 artikel dan 3 literatur umum, itu  diketehui bahwa ketidaksetaraan pendidikan perempuan , yang terjadi di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara , telah secara signifikan mempengaruhi masalah kesehatan bayi di wilayah ini , karena menjadi penghalang utama bagi ibu untuk memperbarui informasi tentang pengetahuan kesehatan anak, kurang diberdayakan untuk otonomi keuangan , kurang pengambilan keputusan kekuasaan, dan akses dan kontrol atas sumber daya dalam rumah tangga , di mana aspek-aspek secara signifikan berkontribusi terhadap kurang kelangsungan hidup anak dalam keluarga. Oleh karena itu, untuk menutup kesenjangan pendidikan perempuan di negara-negara Asia Tenggara akan menjadi program yang sangat berguna karena tidak hanya untuk mengurangi angka kematian bayi di wilayah ini , tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan penduduk secara umum.Kata kunci: Pendidikan ibu, kematian bayi, South East Asia RegionABSTRACTSEAWHO which comprises of 11 developing countries , such as Bangladesh, Bhutan, North Korea, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand and Timor Leste, has similar public health issue regarding to the high  infant mortality rate in this region, and it happened over the last ten years .  However, mothers play multiple roles in the family that affect health and well being of all family members, including children. However, maternal education assumed to be one possibilities of the primary obstacles to the promotion of the nation’s health, which escalated the prevalence of infant mortality in those region. Supporting with that statement, Commision on The Social Determinants of Health (2008) said maternal education assumed to be one of the major social determinant of child health problems. Based on narrative review from 25 articles and 3 grey literature, it was knowen that  inequality of women education, which occurred in most of South East Asian countries, has significantly influenced the infant health problem in this region, since it became major barrier for mothers to update information about child health knowledge, less empowered to the financial autonomy, less decision making power, and access and control over resources within household, in which those aspects significantly contributes to the less child survival within family. Therefore, closing the gap of women education in South East Asian countries will be a useful program not only reducing infant mortality in this region, but also increasing quality of population health. Keyword: Maternal education, infant mortality, South East Asian Region
PERBEDAAN PARADIGMA SEJARAH DAN SAAT KESEHATAN MASYARAKAT DALAM RANGKA TACKLE KESENJANGAN DARI KEMATIAN BAYI ANTARA YOGYAKARTA DAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT: SEBUAH REVIEW NARASI Ika Wardojo, Sri Sunaringsih
Jurnal Keperawatan Vol 4, No 2 (2013): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.413 KB) | DOI: 10.22219/jk.v4i2.2364

Abstract

PERBEDAAN PARADIGMA SEJARAH DAN SAAT KESEHATAN MASYARAKAT DALAM RANGKA Tackle KESENJANGAN DARI KEMATIAN BAYI ANTARA YOGYAKARTA DAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT:Sebuah REVIEW NARASIThe Difference Paradigm of History and Current Public Health in Order to Tackle Inequity of Infant Mortality Between Yogyakarta and West Nusa Tenggara Province: A Narrative ReviewSri Sunaringsih Ika WardojoProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJalan Bendungan Sutami 188A Malang 65145ABSTRAKMenurut ketimpangan kematian bayi antara Yogyakarta dan Provinsi Nusa Tenggara Barat disebabkan oleh kesenjangan yang ekstrim pendidikan ibu antara provinsi yang telah terjadi selama sepuluh tahun terakhir, kesehatan masyarakat perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, ada dua paradigma kesehatan masyarakat, yaitu sejarah dan kesehatan masyarakat saat ini. Sejarah kesehatan masyarakat yang berfokus terutama pada menyalahkan perilaku ibu, yang makan makanan sehat untuk bayi mereka, sebagai penyebab utama kematian bayi yang tinggi di provinsi Nusa Tenggara Barat. Sementara, kesehatan masyarakat saat ini menggambarkan masalah yang harus dianalisis dengan pandangan yang lebih luas dan multi-dimensi, karena hal itu berkaitan dengan determinan sosial kesehatan seperti ketimpangan dalam kebijakan sosial ekonomi, pendapatan rendah, pelayanan kesehatan yang tidak memadai dan fasilitas pendidikan dan terjangkau sehat makanan. Oleh karena itu, menurut perbedaan ini Pemerintah perlu untuk mengatasi masalah kesehatan ini dari saat pandangan kesehatan masyarakat.]Kata Kunci : Sejarah kesehatan masyarakat, kesehatan masyarakat saat ini, kematian bayiABSTRACTAccording to the inequity of infant mortality between Yogyakarta and West Nusa Tenggara province caused by an extreme gap of maternal education between those provinces that has happened for the last ten years,  public health need to be implemented in order to tackle those problem.  However, there are two paradigms of public health, namely history and current public health. History of public health focusing mainly on blaming mother?s behavior, who feed unhealthy food for their babies, as the main cause of high infant mortality in West Nusa Tenggara province. While, current public health describes that problem should be analyzed with the broader and multi-dimensional  view, since it is related to the social determinant of health such as inequality in socioeconomic policy, low income, inadequate health care service and education facilities and unaffordable healthy foods. Therefore, according to this difference the Government needs to tackle this health problem from the current public health view.Keywords: history public health, current public health, infant mortality
CORRELATION BETWEEN INTELLECTUAL ASPECTS WITH ACADEMIC ACHIEVEMENT OF NURSING STUDENTS OF MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MALANG Ika Wardojo, Sri Sunaringsih
Jurnal Keperawatan Vol 2, No 2 (2011): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v2i2.630

Abstract

As we all know, there are many aspects that affect to the academic achievement of the students, such as emotional aspect, motivational and intellectual aspect. In those previous researches, it was strong significances between motivational and emotional aspects with academic achievement of the nursing students. In this research, as a academic supervisor, I want to know about the relationship between intellectual aspect with the academic achievement of my nursing students. This research took place in the Nursing Faculty of Muhammadiyah University of Malang from September 2010 until February2011. The population were 180 nursing students who intakes on 2009. It was conducted on 65 nursing students whom the academic supervisor is me. This study used purposive sampling technique. The independent variable was intellectual aspects, while the dependent variable was academic achievement. The instruments used were the psycho test results as a indicator of the intellectual aspects and the academic results of third semester as a indicator of academic achievement. To knowthe correlation between intellectual aspects and academic achievement, Spearman correlation was used since the variable were ordinal scale. In conclusion, there was no significance correlation between intellectual aspects with the academic achievement because p = 0,075 (p > alfa). However, there was tendency that the lower intellectual aspects that they own, the lower academic achievement that they would get.
Training and health assistance for the elderly at the Griya Asih Home Care-Lawang, Malang Wardojo, Sri Sunaringsih Ika; Rosadi, Rakhmad
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 2 No. 2 (2021): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v2i2.16510

Abstract

The arrangement of systems and facilities of the home care according to the needs of the elderly is still one of the obstacles at the Griya Asih home care Lawang-Malang, so that the management of the home care needs assistance activities. This activity aimed to increase the active participation of the target community (caregivers at elderly home care) in overcoming health problems that arise in elderly home care. The implementation methods were: (1) Training and mentoring on the rehabilitation of the elderly and (2) Training programs and health assistance for the elderly. Service activities have been carried out well according to the target, which is indicated by an increase in knowledge of 75%. In addition, the management of the elderly home care also provides positive support which is indicated by their involvement in the implementation of activities.
ANALISIS RESIKO NYERI LEHER PADA PEKERJA PERUSAHAAN BETON PT. PRATAMA CITRA PARAMA SINGOSARI Rakhmad Rosadi; Sri Sunaringsih Ika Wardojo
Jurnal Sport Science Vol 11, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v11i2p74-80

Abstract

Pendahuluan : Ergonomi adalah ilmu, teknologi, serta suatu seni untuk memadupadankan alat, cara kerja dan lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia, sehingga didapatkan kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, efektif dan efisien demi tercapainya produktivitas yang maksimal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyakit akibat kerja salah satu diantaranya ialah faktor fisiologis, dimana posisi tubuh yang tidak ergonomic serta statis dan dilakukan secara berulang-ulang dapat mengakibatkan kelelahan fisik. Metodologi : Dalam menjalankan pekerjaan para pekerja biasanya bekerja pada pukul 08.00 – 16.00 atau sampai selesai. Analisis dilakukan mulai dari tanggal 14 September 2021. Tahapan awal sebelum dilakukannya analisis melakukan pendataan diantaranya nama pekerja, jabatan, usia, dan masa kerja.Hasil : Berdasarkan hasil NBM diperoleh skor 32 dan masuk dalam kategori resiko “Rendah” dengan artian belum ditentukan adanya tindakan perbaikan.Kesimpulan : Dari hasil identifikasi/observasi penyebab masalah nyeri leher pada pekerja diperusahaan beton diakibatkan oleh kurangnya pekerja memperhatikan posisi/postur tubuh serta durasi saat bekerja.
Efektivitas Retrowalking Terhadap Penurunan Nyeri Pada Lansia Dengan Knee Osteoarthritis di Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Rizky Febrianty; Suci Amanati; Yudha Wahyu Putra; rakhmad rosadi
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i2.137

Abstract

Knee osteoarthritis adalah suatu penyakit degereratif berupa gangguan muskuloskeletal yang terjadi pada sendi lutut dikarenakan integritas dari artikular tulang rawan yang rusak sehingga dapat menimbulkan nyeri. Nyeri pada lutut yang dibiarkan terus-menerus tanpa dilakukan pengobatan akan menyebabkan gangguan fungsi fisik pada individu yang terkena knee osteoarthritis. Salah satu intervensi untuk mengatasi nyeri pada knee osteoarthritis yaitu retrowalking. Mekanisme kerja dari retrowalking dalam menurunkan nyeri yaitu melalui mekanisme biomekaniknya yang unik yaitu dimulai dari fase toe on. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas retrowalking terhadap penurunan nyeri pada lansia dengan knee osteoarthritis di Puskesmas Kendal Kerep. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian pre-eksperimental yakni dengan pendekatan prospektif dan menggunakan desain One-Group pre-post test design. Hasil dari pnelitian ini adalah pemberian terapi retrowalking dapat mengurangi nyeri secara significant pada pasien knee osteoarthritis.
Analisis Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah Pada Perawat Di Rsud Dr. Murjani Sampit Rakhmad Rosadi; Yoga antonius; Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Suci Amanati; Nungki Marlian Darwati
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i2.139

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling sering dalam kehidupan sehari-hari. NPB adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah dan biasanya merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya. Nyeri tersebut dapat disebabkan oleh postur yang buruk baik ketika berdiri maupun duduk, membungkuk/memutar, mengangkat beban dengan salah dan lain-lain. Penyebab NPB tersebut sering terjadi pada perawat ruang rawat inap. Laporan Kasus ini berlokasi di RSUD dr. Murjani Sampit, Kotawaringin Timur, Kaliantan Tengah. Tujuan Laporan Kasus ini adalah untuk Mengetahui faktor risiko penyebab nyeri punggung bawah pada perawat di RSUD dr. Murjani Sampit. Metode yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengetahui faktor individu dan metode Brief Survey untuk penilaian risiko ergonomi. Studi Kasus dilakukan terhadap 2 orang perawat rawat inap yang telah memiliki riwayat Nyeri Punggung Bawah. Berdassarkan hasil penilaian risiko ergonomic dengan menggunakan metode Brief Survey resiko kerja tertinggi berada pada regio punggung dengan skor 4. Faktor karakterisitik responden yang meliputi jenis kelamin, IMT, pengalaman kerja, perilaku merokok dan kebiasaan olahraga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian NPB. Berdasarkan Hasil uji statistik yang didapatkan dari beberapa studi kasus dan penelitian menunjukkan bahwa hanya lama duduk dan lama berdiri yang berpengaruh terhadap kejadian nyeri punggung bawah
Manajemen Intervensi Fisioterapi Guna Mengurangi Nyeri Dan Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Pada Pada Kasus Knee Osteoarthitis : Studi Kasus Rakhmad Rosadi; Linda Aprilia; Sri Sunaringsih Ika Wardojo
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.161

Abstract

Latar Belakang : Osteoarthritis (OA ) adalah salah satu penyakit degenerative yang ditandai dengan hilangnya tulang rawan articular dan terjadi peradangan sinovial sehingga menyebabkan kekakuan sendi, nyeri dan hilangnya mobilitas. Tujuan : Untuk mengetahui efektifitas terapi dengan modalitas TENS dan latihan isometrik pada pasien knee osteoarthritsi. Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak 5 kali didapatkan hasil pengurangan nyeri diam dari T0 -T5 : 0, nyeri tekan T0-T5 : 1, nyeri gerak T0-T5 : 5, MMT T0-T5 : 5, nilai LGS knee dextra aktif T0-T5 : S = 00 – 0 - 1250, knee dextra pasif T0-T5 S = 00 – 0 - 1300, knee sinistra aktif T0-T5 S = 00 – 0 - 1300, knee sinistra pasif T0-T5: S = 00 – 0 - 1300. Simpulan : Rehabilitasi dan latihan yang diberikan pada pasien knee osteoarthritis menggunakan modalitas TENS dan latihan isometric mendukung optimalisasi terkait kondisi fisik, pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot dan aktifitas fungsional pasien
CORRELATION BETWEEN INTELLECTUAL ASPECTS WITH ACADEMIC ACHIEVEMENT OF NURSING STUDENTS OF MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MALANG Sri Sunaringsih Ika Wardojo
Jurnal Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2011): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v2i2.630

Abstract

As we all know, there are many aspects that affect to the academic achievement of the students, such as emotional aspect, motivational and intellectual aspect. In those previous researches, it was strong significances between motivational and emotional aspects with academic achievement of the nursing students. In this research, as a academic supervisor, I want to know about the relationship between intellectual aspect with the academic achievement of my nursing students. This research took place in the Nursing Faculty of Muhammadiyah University of Malang from September 2010 until February2011. The population were 180 nursing students who intakes on 2009. It was conducted on 65 nursing students whom the academic supervisor is me. This study used purposive sampling technique. The independent variable was intellectual aspects, while the dependent variable was academic achievement. The instruments used were the psycho test results as a indicator of the intellectual aspects and the academic results of third semester as a indicator of academic achievement. To knowthe correlation between intellectual aspects and academic achievement, Spearman correlation was used since the variable were ordinal scale. In conclusion, there was no significance correlation between intellectual aspects with the academic achievement because p = 0,075 (p > alfa). However, there was tendency that the lower intellectual aspects that they own, the lower academic achievement that they would get.
Pengaruh Pendidikan Ibu UNTUK MENGATASI Kematian Bayi di Asia Tenggara Sri Sunaringsih Ika Wardojo
Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.79 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1860

Abstract

Pengaruh Pendidikan Ibu UNTUK MENGATASI Kematian Bayi di Asia Tenggara(The Effect of Mother Education to Reduce Infant Mortality in South East Asia)Sri Sunaringsih Ika WardojoProgram Study Ilmu Keperawatan, Fakutas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malange-mail. srisunaringsihika@gmail.comABSTRAKSEAWHO yang terdiri dari 11 negara-negara berkembang , seperti Bangladesh , Bhutan , Korea Utara , India , Indonesia , Maladewa , Myanmar , Nepal , Sri Lanka , Thailand dan Timor Leste , memiliki masalah kesehatan masyarakat yang sama masalah sehubungan dengan tingginya angka kematian bayi di wilayah ini , dan sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Bagaimanapun ibu memainkan peran ganda dalam keluarga yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan semua anggota keluarga, termasuk anak-anak. Namun, pendidikan ibu dianggap salah satu kemungkinan kendala utama untuk promosi kesehatan bangsa , yang mempengaruhi peningkatan prevalensi kematian bayi di wilayah tersebut. Mendukung pernyataan tersebut, Commision on The Social Determinants of Health ( 2008) mengatakan pendidikan ibu diasumsikan menjadi salah satu penentu sosial utama masalah kesehatan anak . Berdasarkan hasil review artikel dari 25 artikel dan 3 literatur umum, itu diketehui bahwa ketidaksetaraan pendidikan perempuan , yang terjadi di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara , telah secara signifikan mempengaruhi masalah kesehatan bayi di wilayah ini , karena menjadi penghalang utama bagi ibu untuk memperbarui informasi tentang pengetahuan kesehatan anak, kurang diberdayakan untuk otonomi keuangan , kurang pengambilan keputusan kekuasaan, dan akses dan kontrol atas sumber daya dalam rumah tangga , di mana aspek-aspek secara signifikan berkontribusi terhadap kurang kelangsungan hidup anak dalam keluarga. Oleh karena itu, untuk menutup kesenjangan pendidikan perempuan di negara-negara Asia Tenggara akan menjadi program yang sangat berguna karena tidak hanya untuk mengurangi angka kematian bayi di wilayah ini , tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan penduduk secara umum.Kata kunci: Pendidikan ibu, kematian bayi, South East Asia RegionABSTRACTSEAWHO which comprises of 11 developing countries , such as Bangladesh, Bhutan, North Korea, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand and Timor Leste, has similar public health issue regarding to the high infant mortality rate in this region, and it happened over the last ten years . However, mothers play multiple roles in the family that affect health and well being of all family members, including children. However, maternal education assumed to be one possibilities of the primary obstacles to the promotion of the nation’s health, which escalated the prevalence of infant mortality in those region. Supporting with that statement, Commision on The Social Determinants of Health (2008) said maternal education assumed to be one of the major social determinant of child health problems. Based on narrative review from 25 articles and 3 grey literature, it was knowen that inequality of women education, which occurred in most of South East Asian countries, has significantly influenced the infant health problem in this region, since it became major barrier for mothers to update information about child health knowledge, less empowered to the financial autonomy, less decision making power, and access and control over resources within household, in which those aspects significantly contributes to the less child survival within family. Therefore, closing the gap of women education in South East Asian countries will be a useful program not only reducing infant mortality in this region, but also increasing quality of population health. Keyword: Maternal education, infant mortality, South East Asian Region