Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE (ACBT) TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN BRONKIEKTASIS POST TUBERKULOSIS PARU Aditya Denny Pratama
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 9, No 1: January - June 2021
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jvi.v9i1.247

Abstract

Bronkiektasis adalah kelainan kronik yang ditandai dengan dilatasi bronkus secara ireversibel disertai proses inflamasi pada dinding bronkus dan parenkim paru sekitarnya. Bronkiektasis dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang merupakan bakteri penyebab tuberkulosis paru (TB paru). Ciri utama dari penyakit bronkiektasis yaitu adanya penumpukan lendir, infeksi bakteri kronis, dan inflamasi bronkial persisten. Metode penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk laporan kasus dengan 1 orang pasien yang diberikan intervensi fisioterapi dan evaluasi sebanyak 4 kali. Untuk mengatasi beberapa masalah yang timbul yaitu sesak napas, dan retensi sputum akibat bronkiektasis post tuberkulosis paru dalam penelitian ini digunakan intervensi fisioterapi yaitu terapi latihan Active Cycle Of Breathing Technique (ACBT). Hasil yang didapatkan setelah dilakukannya terapi sebanyak 4 kali yaitu terjadi penurunan sesak yang dibuktikan dengan Borg scale dari skala 4 menjadi skala 1, dan pengurangan retensi sputum dengan hasil auskultasi berupa ronchi pada segmen posterior apikal  lobus atas bilateral menjadi ronchi pada segmen posterior apikal  lobus atas dextra. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa intervensi fisioterapi dengan terapi latihan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) efektif digunakan pada pasien Bronkiektasis post TB paru.Kata Kunci : Bronkiektasis, Active Cycle of Breathing Technique (ACBT)
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Amputasi Transtibial Sinistra Akibat Chronic Limb Ischemia di RSPAD Gatot Soebroto Aditya Denny Pratama
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.168 KB) | DOI: 10.7454/jvi.v6i2.121

Abstract

Amputasi merupakan pengangkatan anggota tubuh yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh anggota badan. Masalah yang muncul akibat amputasi di antaranya nyeri luka operasi, penurunan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, dan penurunan kemampuan fungsional. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui intervensi fisioterapi pada kasus post amputasi transtibial sinistra akibat chronic limb ischemia. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di RSPAD Gatot Subroto pada bulan Februari-Maret tahun 2018. Data diperoleh dari wawancara, pengamatan, pengkajian, dan penatalaksanaan Fisioterapi.  Dalam studi kasus ini batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu nyeri, kekakuan, spasme, keterbatasan lingkup gerak sendi dan penurunan kekuatan otot. Dan modalitas yang akan diterapkan yaitu TENS dan terapi latihan berupa latihan gerak aktif, peregangan, penguatan, dan latihan core stability. Hasil studi kasus ini menunjukkan modalitas TENS mampu menurunkan nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak pada penderita amputasi. Dan latihan gerak aktif, peregangan, penguatan, dan latihan core stability mampu mengurangi kekakuan, spasme, dan meningkatkan lingkup gerak sendi serta meningkatkan kekuatan otot sehingga mampu mempersiapkan pasien untuk berjalan dengan menggunakan alat bantu.
PLYOMETRIC EXERCISE DAPAT MENINGKATKAN SPEED LEBIH BAIK DIBANDINGKAN WARM-UP PADA PEMAIN SEPAK BOLA MUDA AMATIR Aditya Denny Pratama; Agus tiyawan
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 7, No 1 (2019): Vol. 7, No.1 January-July
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.033 KB) | DOI: 10.7454/jvi.v7i1.134

Abstract

Sepak bola merupakan olahraga yang membutuhkan speed yang prima agar seorang pemain sepak bola dapat mencetak gol dan berprestasi sehingga speed harus menjadi perhatian yang serius terlebih pada pemain usia muda yang merupakan bibit-bibit masa depan yang harus dioptimalkan potensinya agar para pemain muda tersebut di masa depan dapat menjadi seorang pemain berprestasi baik di level klub sepak bola maupun di tim nasional Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan speed pada pemain sepak bola muda amatir. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pre test and post test control group design yang diberikan dua kali seminggu selama delapan minggu di sekolah sepak bola (SSB) amatir di Tangerang dengan jumlah sampel total adalah 32 orang dengan kelompok perlakuan sebesar 16 orang diberikan warm-up selama 15 menit dan plyometric exercise selama 45 menit, sedangkan pada kelompok kontrol sejumlah 16 orang diberikan warm-up 45 menit tanpa diberikan plyometric exercise. Tes pengukuran speed menggunakan instrumen sprint 30 meter. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan nilai speed pada kelompok perlakuan dengan nilai sprint 30 meter (speed) 4,34 ± 0,51 detik. Penelitian ini menunjukkan plyometric exercise dapat meningkatkan speed pemain sepak bola muda amatir.Kata kunci: Sepak bola, Speed, Plyometric Exercise