Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

LEGISLASI MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR: 46/PUU-VIII/2010 DITINJAU DARI TEORI HUKUM HANS KELSEN TENTANG KONSTITUSI Subroto, Subroto
Justitia Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Justitia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Legeslasi kewenangan Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah sebagai berikut : (1) menguji undang-undang terhadap UUD NRI Th.1945; (2) memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Th.1945; (3) memutus pembubaran partai politik; dan (4) memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Dari legislasi MK tersebut, penulis tertarik untuk melihat sejauh mana legislasi MK dalam membuat suatu putusan berdasarkan teori hukum yang dikemukakan oleh Hans Kelsen, mengenai konstitusi. Pemikiran Kelsen, mendorong dibentuknya suatu lembaga yang diberi nama Verfassungsgerichtshoft atau MK (Constitutional Court) yang berdiri sendiri di luar Mahkamah Agung, sering disebut The Kelsenian Model. Adanya putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010, merupakan suatu produk hukum yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi. Dari putusan tersebut, akan dianalisis berkaitan dengan dasar hukum dan pertimbangan hukum yang digunakan MK dalam memutus perkara telah sesuai dengan teori hukum yang dikemukakan oleh Hans Kelsen dalam teori konstitusinya atau belum dan tentang legislasi MK dalam membuat putusan tersebut berdasarkan teori hukum Hans Kelsan.Kata kunci : konstitusi, Hans Kelsen,
HUBUNGAN KEPERDATAAN ANAK DENGAN BAPAKNYA: KAJIAN KRITIS PENAFSIRAN PASAL-PASAL DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM Subroto, Subroto
Kodifikasia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Kodifikasia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasal 53 ayat (1) KHI : “Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkandengan pria yang menghamilinya.” Secara gramatikal adanyaPasal 53 ayat (1) KHI bila ditafsirkan akan berdampak bahwalelaki yang bukan menghamili wanita yang telah hamil di luar nikahjuga dapat menikahi wanita yang hamil tersebut. Hal ini berdasarkankata “dapat” dalam bunyi Pasal 53 ayat (1) KHI. Oleh sebab itu lelakiyang bukan bapak si anak tersebut, konsekuensi hukumnya terhadaphubungankeperdataan anak berdasarkan bunyi Pasal 53 ayat (1)KHI, terikat secara hukum dan memiliki hubungan keperdataandengan anak tersebut secara langsung, akibat perkawinan ibunya,walaupunlelaki tersebut bukan bapak biologis dari si anak tersebut.Berdasarkanuraian di atas dan adanya putusan Mahkamah KonstitusiNomor 46/PUU-VIII/2010 tentang dihapusnya Pasal 43 ayat (1)UU Perkawinan dan adanya Pasal 53 ayat (1) KHI telah membukaangin baru bagi pengakuan keperdataan anak hasil perkawinan dibawah tangan dan hasil perkawinan wanita hamil dengan lelaki yangtidak menghamilinya.
PENGARUH VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Subroto, Subroto; Shodiqin, Shodiqin
Media Mesin VOL 16, NO 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin UMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pompa adalah suatu alat untuk mengasilkan tekanan pada fluida cair sehingga fluida tersebut dapat dialirkan pada bagian dikehendaki dengan cara membuat  tekanan negatif pada saluran masuk dan tekanan positip pada saluran keluar pompa. Untuk bekerja pompa memerlukan energi dari luar atau memerlukan penggerak mula, pada umumnya menggunakan motor bakar atau motor listrik sehingga dalam opersionalnya memerlukan biaya. Pompa hidram bekerja dengan memanfaatkan energi dari aliran air yang mengalir itu sendiri, jadi tidak memerlukan pengerak mula.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh volume tabung tekan terhadap unjuk kerja pompa hidram.Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pompa hidram dengan tinggi permukaan reservoir 3 m, panjang pipa inlet 4 m,  diameter pipa tekan    2,5 inchi, diameter rumah pompa 1,5 inchi, dan diameter pipa penghantar 0.5 inchi dan tinggi 6 m. Variasi volume tabung tekan dengan volume 4866.35 cm3, 5677.41 cm3, dan 6488.47 cm3. Pengambilan data debit pompa dan debit spill dengan menggunakan gelas ukur.    Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume tabung tekan berpengaruh terhadap unjuk kerja pompa yang meliputi debit dan efisiensi. Pada volume tabung tekan 4866.35 cm3 menghasilkan debit 0.0355 liter/detik dan efisiensi pompa 10.625 %, pada volume tabung tekan 5677.41 cm3 menghasilkan debit 0.068 liter/detik dan efisiensi pompa 24.64 %, dan pada volume tabung tekan 6488.47 cm3 menghasilkan debit 0.072 liter/detik dan efisiensi pompa  28.32 % 
REKAYASA MESIN PENCETAK CUMI-CUMI DENGAN TENAGA PENGGERAK 1 HP DAN PUTARAN 1420 RPM Yunianto, Fajar Tri; Subroto, Subroto; Wiyono, Sunardi
Media Mesin VOL 16, NO 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin UMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya mesin giling cetak cumi-cumi terdiri dari penggiling, pencetak I dan pencetak II yang digerakkan oleh motor listrik dengan melalui perantaraan sabuk dan puli. Fungsi dasar dari alat ini adalah mempersingkat waktu produksi dan menghasilkan produksi yang relatif lebih baik.               Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut : mula-mula adonan tepung bahan cumi-cumi dimasukkan ke dalam alat penggiling untuk digiling sampai ketebalan atau ketipisan yang diinginkan. Kemudian setelah digiling adonan akan turun ke pisau pencetak I yang terletak tepat di bawah dari rol penggiling.
UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN Subroto, Subroto; Prastiyo, Dwi
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembakaran bahan bakar gas lebih menguntungkan dari bahan bakar padat karena menghasilkan pembakaran yang lebih bersij, gas metana dapat dibuat dengan cara gasifikasi dengan bahan bakarsekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara terhadap unjuk kerja tungku gasifikasi yang meliputi temperatur pembakaran, waktu lama nyala efektif, dan lama pendidihan air.              Penelitian diawali dengan pembuatan tungku gasifikasi sekam padi, kemudian melakukan pengujian pembakaran dengan mengatur kecepatan udara V=2,82 m/s, kecepatan udara, V=2,31 m/s, dan kecepatan udara V=1,90 m/s. Data yang diukur dalam penelitian ini adalah mengukur temperatur pembakaran, mengukur waktu nyala efektif dari bahan bakar sekam padi dan mengukur perubahan temperatur air untuk mengetahui lamanya pendidihan.              Hasil penelitian menunjukkan kecepatan udara mempengaruhi kinerja tungku gasifikasi semakin besar kecepatan udara temperatur pembakaran yang dihasilkan semakin tinggi. Pada kecepatan udara V=2,82 m/s didapatkan temperatur pembakaran 288,82ÚC, pada V=2,31 m/s didapatkan temperatur pembakaran 281,68ÚC, dan pada V=1,90 m/s didapatkan temperatur pembakaran 235,52ÚC. Untuk kecepatan udara V=2,82 m/s didapatkan nyala efektif 36 menit, V=2,31 m/s didapatkan nyala efektif 45 menit, dan V=1,90 m/s didapatkan nyala efektif 48 menit. Lama pendidihan untuk kecepatan udara V=2,82 m/s adalah 18 menit, untuk V=2,31 m/s lama pendidihan 21 menit dan untuk  V=1,90 m/s lama pendidihan air 9 menit. Sedangkan untuk kecepatan udara optimum didapatkan pada kecepatan udara 2,31 m/s
ANALYSIS OF HYDROCARBON TREATING SYSTEM TO THE EMISSION OFF SPARK-IGNITION FOUR-STROKE ENGINE Binyamin, Binyamin; Subroto, Subroto; Tjahjono, Tri
Media Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The reduction of carbon monoxide (CO), unburnthydrocarbon (UHC) emission and fuel consumption on spark-ignition four-stroke engine is continuously attempted. The purposes from this research were to determine the effect of Hydrocarbon Treating System (HTS)  on levels of CO, UHC and fuel consumption. This is an experimental research. Its is conducted by comparing the exhaust pollutant concentration such as carbon monoxide, unburnt hydrocarbon and also fuel consumption between standard engine setting and Hydrocarbon Treating System applied. The research variable are HTS flow rate from Q1 = 0 cc/s (without HTS), Q2 = 1,5 cc/s, Q3 = 2 cc/s, Q4 = 2,5 cc/s, and Q5 = 33 cc/s. The research will be done in three conditions which are low, medium and high rotation. The result showed that Hydrocarbon Threating System decrease fuel consumption up to 19,43% with flow rate Q5 = 3 cc/s, but on the other hand it increase CO emission up to 80.84% with flow rate Q5 = 3 cc/s and UHC emission level up to 124.75% with flow rate Q5 = 3 cc/s from engine standart condition.
Pengaruh Jenis Bahan Bakar Terhadap Kinerja Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Subroto, Subroto; Handoko, Aris Tri
Media Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembakaran bahan bakar gas lebih menguntungkan dari bahan bakar padat karena menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, gas metana dapat dibuat dengan cara gasifikasi dengan bahan bakar sampah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja tungku gasifikasi yang meliputi temperatur pembakaran, waktu pendihan, lama pendidihan air dan lama nyala efektif bahan bakar. Penelitian ini diawali dengan melakukan gasifikasi bahan bakar sampah organik yaitu sekam padi, bonggol jagung dan tatal kayu jaati, setelah tungku gasifikasi dinyalakan kemudian diukur temperatur pembakara, perubahan temperatur air dan waktu nyala efektif bahan bakar. Data hasil pengukuran dipakai untuk menentukan kinerja tungku gasifikasi. Hasil pengujian menunjukkan jenis bahan bakar berpengaruh terhadap temperatur pembakaran, waktu dan lama pendidihan air, dan lama nyala efektif bahan bakar.  Temperatur pembakaran rata-rata tertinggi adalah bahan bakar tatal kayu jati 625°C, bongo jagung 550°C, sekan padi 500°C. Waktu pendidihan yang cepat adalah bahan bakar tatal kayu jati 9 menit, bonggol jagung 10 menit, sekam padi 11 menit. Nyala efektif yang paling lama adalah bajan bakar sekam padi 27 menit, bonggol jagung 21 menit, tatal kayu jati 18 menit.
Perbandingan Unjuk Kerja Kompor Methanol dengan Variasi Diameter Burner Subroto, Subroto
Media Mesin Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini sebagian masyarakat masih anyak menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga maupun industri, walaupun harga minyak tanah naik cukup tinggi karena subsidi dari pemerintah dicabut. Untuk mengurangi ketergantungan minyak tanah perlu penggunaan bahan bakar alternatif yaitu methanol. Methanol mempunyai kelebihan mudah didapatkan di lapangan dan dengan harga yang lebih murah dari minyak tanah. Kompor methanol sudah dikenal masyarakat akan tetapi penggunaannya masih sangat terbatas karena unjuk kerjanya masih kurang baik dibandingkan kompor minyak tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja kompor methanol melalui pengaruh variasi diameter burner.              Penelitian dimulai dengan rancang bangun burner terbuat dari bahan kuningan dengan tiga macam model dengan variasi diameter burner dan tinggi burner maupun jumlah lubang tetap. Pengujian unjuk kerja berdasarkan karakteristik pembakaran dilakukan melalui water boiling test. Parameter yang diukur meliputi temperatur api pembakaran, temperatur air, konsumsi bahan bakar, dan waktu pendidihan.              Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi diameter burner berpengaruh terhadap karakteristik pembakaran yang dihasilkan. Temperatur pembakaran yang tinggi dicapai oleh burner dengan diameter 12,8mm dan 10mm, konsumsi bahan bakar yang kecil burner diameter 12,8mm dan waktu pendidihan yang pendek dicapai burner 12,8mm. Jadi kompor methanol dengan unjuk kerja terbaik adalah kompor methanol dengan diameter burner 12,8mm.
PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU Subroto, Subroto; Saputro, Nurhadi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, dengan cara mengendalikan udara yang diperlukan  lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap kinerja pada tungku gasifikasi tipe downdraft .Kinerja tungku meliputi karakteristisik  temperatur pembakaran, waktu penyalaan awal dan lamanya waktu pembakaran atau waktu nyala efektif. Penelitian dilakukan dengan cara   memvariasikan kecepatan udara yang masuk kedalam tungku dengan variasi kecepatan 6,0 m/s, 7,0 m/s dan 8,0 m/s, data yang diambil meliputi temperatur pembakaran, waktu penyalaan awal dan lama waktu nyala efektif. Hasil penelitian menunjukkan variasi kecepatan udara berpengaruh terhadap temperatur pembakaran, waktu penyalaan awal dan lama waktu nyala efektif yang dihasilkan. Temperatur pembakaran tertingi pada kecepatan udara 8 m/s, 7 m/s ,6 m/s sedangkan waktu penyalan tercepat pada kecepatan udara 8 m/s, 7 m/s ,6 m/s dan lama waktu nyala efektif pada kecepatan udara  6 m/s, 7 m/s 8 m/s
KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA, AMPAS TEBU DAN JERAMI Subroto, Subroto
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi biomass ampas tebu dan jerami sebagai sumber energi alternatif sedemikian melimpah, namun belum terolah sepenuhnya. Berawal dari hal tersebut maka peneliti mengajukan penelitian mengenai pengolahan biomass ampas tebu dan jerami dengan campuran batubara serta bahan perekat yang terbuat dari tepung pati guna diolah menjadi bahan bakar alternatif berupa biobriket . Dalam penelitian ini komposisi yang di uji adalah biobriket dengan perbandingan prosentase batubara : biomass (ampas tebu dan jerami); 10% : 90% ; 33,3% : 66,6% ; 50% : 50% . Penelitian awal dilakukan dengan pengumpulan, penghalusan, pengujian bahan baku (kadar air, nilai kalor, kadar abu, volatile matter, kadar karbon)  dan pencampuran bahan baku (batu bara, ampas tebu, jerami dan perekat pati), selanjutnya dilakukan pengepresan dengan tekanan 100 kg/cm2 . Pengujian pembakaran dilakukan  di laboratorium untuk mengetahui besarnya laju pengurangan massa dengan laju kecepatan udara konstan(0,3 m/), kemudian dilanjutkan dengan pengujian emisi polutan . Berdasarkan percobaan dan parameter yang telah di uji, penambahan biomass menyebabkan naiknya volatile matter sehingga lebih cepat terbakar dan laju pembakaran lebih cepat. Penambahan biomass juga dapat menurunkan emisi polutan yang dihasilkan pada saat pembakaran. Komposisi biobriket terbaik yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah komposisi batubara 10% : biomass 90% karena lebih cepat terbakar, suhu yang dicapai dapat optimal dan lebih ramah lingkungan.