Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH HUBUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PT. BPR SARI DANANIAGA TABANAN Edy Novayana; Nyoman Sudarma
E-Jurnal Manajemen Vol 3 No 5 (2014)
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.115 KB)

Abstract

The purpose of this study is (1) want to know the influence of the working relationship of employee performance at PT BPR Sari Dananiaga Tabanan, (2) determine the effect of communication on employee performance at PT BPR Sari Dananiaga Tabanan, (3) determine the effect of the welfare of the employee's performance PT BPR Sari Dananiaga Tabanan. The research was conducted at the Industrial PT BPR Sari Dananiaga  Tabanan with data analysis techniques multiple linear regression. Number of samples obtained by using census method is of 61 respondents. Based on the results of the analysis it can be concluded that the employment relationship has a positive and significant influence on the performance of the Industrial PT BPR Sari Dananiaga Tabanan. Communication has a positive and significant influence on the performance of the Industrial PT BPR Sari Dananiaga Tabanan. Level of welfare has a positive and significant influence on employee performance in the Industrial PT BPR Sari Dananiaga Tabanan. This is evident from the calculated t value is greater than the t table. Communication is the most influential variable on employee performance Industrial PT BPR Sari Dananiaga Tabanan. Keywords: Performance, work relations, communications and social well being.
IDENTIFIKASI KUALITAS MATA AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM TANPA PENGOLAHAN DI DESA KUKUH, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN, BALI, TAHUN 2018: IDENTIFICATION THE QUALITY OF SPRINGS AS A SOURCE OF DRINKING WATER WITHOUT PROCESSING IN KUKUH VILLAGE, MARGA DISTRICT, TABANAN REGENCY, BALI, IN 2018 Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Nyoman Sudarma; Diah Prihatiningsih
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 1 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 1 July 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i1.28

Abstract

Pendahuluan : Air merupakan sumber daya alam yang dilukan untuk hajat hidup orang banyak (Efendi, 2003). Berdasarkan . Men. Kes. No. 492/MENKES//IV/2010, bahwa air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan memenuhi syarat kesehatan dapat langsung diminum. Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan terbagi menjadi 8 banjar dinas, salah satunya adalah banjar dinas Tatag yang menjadi pusat dalam pemanfaatan sumber mata air minum pada wilayah desa tersebut. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif tentang uji kelayakan kualitas air berdasarkan parameter kimia dan mikrobiologi dari sumber mata air di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Hasil: Hasil identifikasi kelayakan kualitas air minum yang telah dilakukan sebanyak tiga kali pengujian, yaitu pada bulan (Mei, Juli, September) pada tahun 2018 memberikan hasil: a). Pemeriksaan parameter kimia menunjukkan bahwa seluruh parameter yang diujikan berada pada standar yang dibolehkan, sedangkan b). Pemeriksaan parameter mikrobiologi menunjukkan hasil adanya kandungan bakteri Fecal coli pada sampel mata air dengan jumlah rata-rata 100 Fecal coli/100 mL. Diskusi : Berdasarkan hasil identifikasi pada parameter kimia menunjukkan bahwa hasil identifikasi parameter kimia telah sesuai dengan standar kualitas air minum, sedangkan parameter mikrobiologi belum memenuhi standar kualitas air minum disebabkan adanya kandungan bakteri Fecal coli pada sampel mata air dengan jumlah rata-rata 100 Fecal coli/100 mL. Kata Kunci : Kualitas mata air, Parameter Kimia, Parameter Mikrobiologi. ABSTRACT Introduction: Water is a natural resource needed for the livelihood of many people. Drinking water is water with or without processing that meet health requirements and can be drunk directly, this is based on . Men Kes No. 492/MENKES//IV/2010. Kukuh Village, Marga District, Tabanan Regency is divided into 8 banjar dinas, one of which is the Banjar Tagtag, which is the center of the utilization of drinking water sources in the village area. Method: The type of research used is a descriptive study of the feasibility of water quality based on chemical and microbiological parameters on water from a spring source in Kukuh Village, Marga District, Tabanan Regency. Results: The results of the identification of the feasibility of drinking water quality that has been carried out three times tn the month of May, July, and September. The results of the identification of chemical and microbiological parameters were : a). Chemical parameters, showed that all identified parameters are at the missible level. c). Microbiological parameters showed the results of Fecal coli contents in spring samples with and an average number of 100 Fecal coli/100 mL. Discussion: The results of the identification of chemical and microbiological parameters indicated that the identification of chemical parameters were in accordance with drinking water quality standards, while the microbiological parameters did not meet drinking water quality standards, because in the water sample there was the content of Fecal coli bacteria in the spring samples with and average number of 100 Fecal coli/100 mL. Keywords : Quality of Springs, Chemical Parameters, Bacteriological Parameters
PEMANFAATAN BETADINE SEBAGAI INDIKATOR UJI KLORIN PADA BERAS BERPEMUTIH: UTILIZATION OF BETADINE AS A CHLORINE TEST INDICATOR ON WHITE RICE Nyoman Sudarma; Sri Idayani; Didik Setiawan; Putu Oka Dharmawan
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.32

Abstract

Klorin merupakan salah satu penggunaan Bahan Makanan Tambahan yang dilarang. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.033/Menkes/Per/IX/2012, bahwa klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutihan dan pematang tepung. Klorin digunakan sebagai pemutih beras yang dimaksudkan agar beras memiliki kualitas super dengan harga yang tinggi. Masyarakat akan kesulitan membedakan beras yang mengandung klorin atau tidak sehingga perlu dilakukan uji sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Povidon iodine atau dikenal dengan betadine yang merupakan bahan antiseptik luka merupakan salah satu alternatif digunakan untuk identifikasi secara kualitatif kandungan klorin baik pada makanan maupun air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah betadine dapat digunakan sebagai alternatif untuk identifikasi klorin pada sampel beras bermerk maupun non merk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa betadine dapat digunakan sebagai indikator identifikasi klorin pada sampel beras yang dijual di pasaran. Sepuluh sampel beras yang diidentifikasi dua diantaranya terindikasi positif mengandung pemutih klorin. Sampel beras positif mengandung klorin jika setelah penambahan dengan betadine menghasilkan warna putih keruh. Uji penegasan dilakukan dengan menambahkan larutan amilum dan KI 10% pada sampel beras dan menghasilkan warna biru kehitaman. Kata kunci : beras, pemutih, klor, betadine ABSTRACT Chlorine is one of the prohibited uses of Foodstuffs. According to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.033 / Menkes / Per / IX / 2012, that chlorine is not recorded as a Food Additives (BTP) in the bleaching and flour milling group. Chlorine is used as rice bleach which is intended to have a super quality rice at a high price. The community will find it difficult to distinguish whether or not rice contains chlorine or not, so a simple test can be carried out by the community. Povidon iodine, also known as betadine, which is an antiseptic wound, is one alternative used to qualitative identify chlorine content in food and water. The purpose of this study was to determine whether betadine can be used as an alternative for identification of chlorine in samples of branded and non-branded rice. The results showed that betadine could be used as an indicator of chlorine identification in rice samples sold in the market. Ten rice samples were identified, two of which were indicated to be positive for chlorine bleach. The rice sample is positive for chlorine if after adding it with betadine it produces a cloudy white color. The affirmation test was carried out by adding a solution of starch and 10% KI to the rice sample and producing a blackish blue color. Key words: rice, bleach, chlorine, betadine
HUBUNGAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN SERTA JUMLAH ERITROSIT PADA PEKERJA DI TERMINAL UBUNG DENPASAR 2019 Nyoman Sudarma
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.164 KB)

Abstract

ABSTRAKTimbal (Pb) adalah salah satu jenis logam berat yang berasal dari gas buang kendaraan yangdianggap sangat berbahaya. Pekerja di sekitaran terminal memiliki resiko tinggi untuk terpapartimbal (Pb) dari asap kendaraan. Paparan timbal (Pb) yang terus menerus dapat menyebabkanmengendapnya timbal (Pb) dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungankadar timbal (Pb) darah dengan kadar hemoglobin dan eritrosit para pekerja di terminal. Sampelpenelitian ini adalah para pekerja di sekitaran Terminal Ubung Denpasar Bali sejumlah 10 orang.Responden yang menjadi sampel penelitian berprofesi sebagai supir angkutan umum, administrasiterminal, pedagang, dan petugas kebersihan dengan masa kerja 2,5 -12 tahun. Pemeriksaankadar timbal (Pb) darah dianalisis dengan Spektrofotometri Serapan Atom, sedangkan analisishemoglobin dan jumlah eritrosit dilakukan dengan Hematology Analyzer Medonic M-Series. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel memiliki kadar timbal (Pb) terendah 0,04 ppm dantertinggi 0,48 ppm. Dari 10 sampel, terdapat 4 sampel yang melebihi ambang batas yaitu tidakboleh lebih dari 0,25 ppm. Kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit didapatkan 3 sampel yang kadarhemoglobinnya menurun dibawah 14 mg/dl, sedangkan untuk jumlah eritrosit didapatkan 4 orangyang mengalami penurunan sampai di bawah 4,50 mg/dl. Berdasarkan uji Spearman test denganp > 0,05 untuk hubungan kadar timbal (Pb) dengan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosi, makadismpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar timbal (Pb) dengan kadar hemoglobin danjumlah eritrosit.Kata kunci: timbal (Pb), hemoglobin, eritrosit
CEMARAN Staphylococcus aureus DAN BAKTERI GRAM NEGATIF PADA MEMBRAN STETOSKOP DI RUANG PERAWATAN INTENSIF Ni Wayan Desi Bintari; Nyoman Sudarma; Ni Made Septi Ariani
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.952 KB)

Abstract

ABSTRAKPasien dengan perawatan intensif memiliki kerentanan terinfeksi nosokomial yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar pasien menderita penyakit berat dan imunokompromains. Transmisi bakteri penyebab infeksi nosokomial dapat melalui alat medis salah satunya stetoskop. Stetoskop merupakan alat medis yang secara langsung kontak dengan tubuh pasien sehingga meningkatkan resiko penularan bakteri ke antar pasien. Staphylococcus aureus dan kelompok bakteri Gram negatif diketahui sebagai penyebab infeksi nosokomial yang paling sering ditemukan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi S. aureus dan screening cemaran bakteri Gram negatif pada membran stetoskop di ruang perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah yang berlokasi di Kabupaten Badung Bali. Sampel diambil secara swab pada membran stetoskop yang digunakan oleh petugas medis di ruang perawatan intensif yang meliputi ruang ICU, ICCU, NICU, PICU dan HCU dan dilakukan kultivasi pada media selektif. Pengambilan sampel menggunakan total sampel yaitu sebanyak 16 stetoskop. Isolasi dan identifikasi dilakukan di Laboratorium Bakteriologi STIKes Wira Medika Bali. Identifikasi terhadap S. aureus dilakukan melalui uji biokimiawi yang meliputi uji katalase, koagulase, hemolisa, manitol dan pengecatan Gram. Identifikasi bakteri Gram negatif dilakukan melalui kultivasi media selektif dan pengecatan Gram. Hasil screening menunjukkan sebanyak 25% sampel positif cemaran S. aureus yaitu pada stetoskop di ruang ICU, HCU dan ICCU. Sementara itu cemaran bakteri Gram negatif ditemukan sebanyak 31,25 % yaitu pada stetoskop di ruang ICCU dan ICU.Kata kunci: Staphylococcus aureus, bakteri Gram negatif, membran stetoskopABSTRACTPatient in intensive care have a high susceptibility to nosocomial infection. Most patients in intensive care suffer have a high susceptibility to nosocomial infection. This results cause by each patient suffer from severity of illness and immunocompromised. Bacterial transmission can be through medical equipment such as stethoscope. Stethoscope is a medical device that directly contacts with patient’s body which can increase the risk of bacterial transmission among patients. Staphylococcus and Gram-negative bacteria are known to be the most common bacteria which cause nosocomial infection. The purpose of this research is to screening Staphylococcus aureus and Gram-negative bacteria in stethoscope membrane in intensive care room of general hospital in Badung Bali. Samples were taken by swab methods at stethoscope in intensive unit room which included ICU, ICCU, NICU, PICU and HCU. Sampling using total sampling method, total of sample used in this study are 16 stethoscopes. Isolation and identification take place in Bacteriology Laboratory STIKes Wira Medika. Identification of S. aureus was carried out through biochemical tests which include catalase, coagulase, hemolysis, mannitol and Gram staining test. Identification of Gram negative bacteria is done through selective medium cultivation and Gram staining. Result showed that 25% samples were positive S. aureus contamination. Positive result found in stethoscope at ICU, HCU and ICCU room. Gram-negative bacteria contamination showed positive result at 31,25% samples which are stethoscope from ICCU and ICU room.Keywords: Staphylococcus aureus, Gram negative bacteria, stethoscope membrane
STUDI KELAYAKAN MATA AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM TANPA PENGOLAHAN DI DESA KUKUH, TABANAN Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Nyoman Sudarma; Diah Prihatiningsih
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.957 KB)

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian terhadap kelayakan mata air sebagai sumber air minum tanpa pengolahan di Desa Kukuh, Kabupaten Tabanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif tentang uji kelayakan kualitas air berdasarkan parameter fisika dan mikrobiologi pada air dari sumber mata air. Hasil identifikasi kelayakan kualitas air minum dalam tiga kali pengukuran secara berturut-turut memberikan hasil sebagai berikut: a). Parameter fisika menunjukkan suhu diatas standar ketetapan dengan rata-rata sebesar 24,43◦C, b). Parameter mikrobiologi menunjukkan adanya kandungan bakteri Coliform dengan jumlah rata-rata 124 Coliform/100 mL. Berdasarkan hasil identifikasi pada parameter fisika dan mikrobiologi menunjukkan bahwa hasil identifikasi pada parameter fisika dan mikrobiologi belum memenuhi standar kualitas air minum disebabkan suhu sampel air yang relatif tinggi dan adanya kandungan bakteri Coliform dalam sampel air.Kata Kunci: Kualitas sumber mata air, Parameter Fisika, Parameter Mikrobiologi.ABSTRACTThe research on the feasibility of springs as a source of drinking water without processing in Kukuh village, Tabanan regency has been conducted. This research used descriptive research on the feasibility of water quality based on physical and microbiological parameters on water from a spring source. The results of the identification of the feasibility of drinking water quality in three times were : a). physical parameters show relatively high temperatures with an average of 24,43oC. b). Microbiological parameters indicated the presence of Coliform Bacteria with an average number of 124 Coliform/100 mL. The results of the identification on physical and microbiological parameters showed that the identification results had not met drinking water quality standars, this is due to the relatively high temperature of the water sample and the presence of Coliform Bacteria in water samples.Keywords : Springs quality, Physical parameters, Microbiological parameters.
KINETIKA TRANSFER ION DOPAMIN PADA ANTARMUKA AIR-NITROBENZENA SECARA VOLTAMETRI Nyoman Sudarma; Mrs Irdhawati; James Sibarani
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian transfer ion dopamin secara elektrokimia pada antarmuka air-nitrobenzena dengan metode voltametri telah dilakukan. Pengukuran transfer ion ini menggunakan sistem 3 elektroda yaitu 2 elektroda Ag/AgCl sebagai elektroda kerja dan elektroda pembanding, dan elekroda platina sebagai elektroda pembantu.Penelitian diawali dengan pembuatan elektroda pembanding Ag/AgCl yang kemudian dilakukan karakterisasi terhadap elektroda tersebut. Kinetika transfer ion dopamin diketahui dengan melakukan perhitungan nilai potensial standar dan energi bebas Gibbs transfer ion dopamin melalui pengukuran larutan standar dopamin dan tetra metil amonium klorida (TMACl) dengan metode voltametri siklik. Hasil karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl menunjukkan kelayakan elekroda dengan nilai slope sebesar 60,71 dan r = 0,9984. Potensial standar transfer ion dopamine adalah 0,173 V dan proses berlangsung secara spontan dengan perubahan energi bebas Gibbs (ΔG) sebesar -16,64 kJ/mol.Kata kunci: transfer ion dopamin, antarmuka air-nitrobenzena, voltametriABSTRACTResearch dopamine electrochemical ion transfer at the water-nitrobenzena interface by voltammetry method has been conducted. This measurement uses three electrode system that was two electrode Ag/AgCl electrode as the working electrode and reference electrode, and platinum electrodes as counter electrode. The research comparison begins with the manufacture of electrodes Ag/AgCl were then performed to characterize the electrode. Kinetics of transfer ion dopamine is known to perform calculations potential sandard value and Gibbs energy through measurements the dopamine standard and ammonium chloride and metal tetra (TMACl) solution by cyclic voltammetry method. The results of the reference electrode characterization of Ag/ AgCl electrodes demonstrate the feasibility of the slope value of 60.71 and r = 0.9984. Dopamine standard ion transfer potential is 0.173 V and the process takes place spontaneously with the change in Gibbs free energy (ΔG) of -16.64 kJ/ mol.Keywords: dopamine transfer ion, water-nitrobenzene interface, voltammetry.
SCREENING TEST AMPHETAMIN PADA URINE MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Nyoman Sudarma; Putu Gede Subhaktyasa
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 3 (2020): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.016 KB)

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan hasil survey Badan Narkotika Nasional tahun 2016 menyatakan bahwa adakecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi angka prevalensipenyalahgunaan narkotika. Penyalahgunaan NAPZA pada kelompok mahasiswa rentang usia 16-24tahun di Provinsi Bali meningkat setiap tahun (Suarjana, 2018). Penyalahgunaan NAPZA ini sangatberpengaruh terhadap kesehatan, dapat megubah fungsi fisik dan psikologis, mempengaruhikesadaran seseorang bahkan mengakibatkan kematian. Penyalahgunaan NAPZA pada kelompokmahasiswa menjadi permasalahan yang harus ditindaklanjuti secara serius mengingat kelompok inimerupakan generasi muda penerus bangsa (Hidayat, 2016). Tujuan dilakukannnya kegiatanpengabdian masyarakat ini adalah: 1. Menambah pengetahuan mahasiswa angkatan XIII ProdiTeknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali terkait bahaya dan dampak PenyalahgunaanNAPZA. 2. Melakukan screening test Amphetamine dengan menggunakan Rapid Test pada urinemahasiswa angkatan XIII Prodi Teknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali. Metodekegiatan yang dilakukan adalah pemberian kuisioner sebagai survey terhadap pemahaman terkaitNAPZA dan selanjutnya dilakukan Screening Test pada urin mahasiswa dengan metode Strip Testmenggunakan Rapid Test Amphetamin. Berdasarakan hasil survey tingkat pengetahuan mahasiswadengan penyebaran kuisioner menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjawab soal dengan hasil100% benar adalah sejumlah 90% siswa. Hasil screening test NAPZA golongan Amphetaminmenunjukkan bahwa keseluruhan mahasiswa sebanyak 22 mahasiswa memberikan hasil negatif.Kata kunci: penyuluhan, screening test, Amphetamine, mahasiswa, urine.