Tulisan ini bertujuan untuk menepis anggapan sebagian orang tentang sistem pendidikan madrasah yang ketinggalan zaman dan tidak bisa menjawab tantangan di era globalisasi seperti sekarang ini. Seiring dengan kemajuan perkembangan zaman, pendidikan madrasah kini menghadapi berbagai macam permasalahan yang berakibat pada kurangnya kepercayaan sebagian masyarakat atas pengelolaan pendidikan sehingga dipandang sebagai pendidikan kelas dua (second claas). Prof. Dr. H. Ayzumardi Azra, M.A berpendapat bahwa pesantren sebagai bagian dari yang tidak terpisahkan dengan pendidikan Nasional telah diakui perannya sebagai salah satu agen perubahan sosial. Analisis tulisan ini terfokus pada kurikulum pendidikan madrasah di pesantren yang fokus kajiannya adalah apakah pendidikan madrasah di Pondok Pesantren Nurul Haramain NW bisa menjadi salah satu alternatif sistem pendidikan nasional? Metodologi yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi, yakni dengan melakukan wawancara kepada pimpinan pesantren, beberapa guru, santri dan alumni di lingkungan pesantren tersebut dan juga mengumpulkan dokumen-dokumen, baik berupa tulisan atau gambar yang memiliki relevansi terhadap penelitian ini. Tulisan ini mencoba untuk memberikan tawaran agar kurikulum madrasah di pesantren bisa dijadikan sebagai alternatif sistem pendidikan nasional di kemudian hari.