Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Effect of Secang Wood (Caesalpinia sappan L.) Extract to Number of Iodine and Peroxide of Groundnut Cake Rusdi, UD; Widowati, W; Sudiarto, Sudiarto
ANIMAL PRODUCTION Vol 7, No 3 (2005): September
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.551 KB)

Abstract

This research aimed to analyze the ability of secang wood extract (EKS) to retain the degradation rate of iodine number and to decelerate the peroxide number the represents the occurrences of damage at groundnut cake (BKT) during its storage. Research conducted by experimental method using completely randomized design with 7x5 factoria. Number of iodine and number of peroxide of groundnut cake were assessed. Result showed that with the application of secang wood extract, a 60 days stored groundnut cake had a higher number of iodine and  lower number of peroxide compared to both, control, and BKT treated with hydroxytoluene butylated (BHT) 0.1% and benzoate natrium (NB) 0.1%.  (Animal Production 7(3): 150-155 (2005) Key Words :  Groundnut cake, Iodine,  Peroxide
Penerapan Teknologi Pengolahan Makanan Kesehatan Berbasis Bekatul (Rice Bran) Organik Kelompok Tani Sidadadi di Kelurahan Mewek, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga (Technological Applications of Rice Bran-based Health Food Processing by Sidadadi Farmers Group in Mewek Village, Kalimanah Sub-district, Purbalingga Regency) Kurniawan, Yuniar Denny; Mastur, Mastur; Sudiarto, Sudiarto
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggilingan padi menghasilkanproduk berupa beras (57-60%), sekam (18-20%), dan dedak (8-10%), dari dedak didapatkan Bekatul padi (Oryza Sativa L). Bekatul dari test kompoisi mengandung; protein (11,5%-17,2%), lipid (10-23%), karbohidrat mencapai (51,1%-55%), abu (8%-17,7%), serta serat kasar (6,2%-31,5%), mineral, dan vitamin.Pengolahan bekatul menjadi makanan bernilai ekonomis tinggi akan mendorong dan meningkatkan petani, karena dapat dijadikan bahan makanan alternatif karena mempunyai kandungan gizi tinggi dan berpotensi dijadikan terapi berbagai penyakit akut. Pemanfaatan bekatul pada sebagian besar petani justru digunakan sebagai makanan ternak, tanpa menyadari bahwa kandungan nutrisi terbesar justru terletakpada bekatul/ricebran. Pada riset yang lain dibuktikan bahwa bekatul berpotensi sebagai bahan makanan dan dijadikan media terapi berbagai macam penyakit, sehingga olahan bekatul tidak hanya berpotensi sebagaipengganti makanan pokok tetapi juga dapat digunakan sebagai obat herbal/terapi kesehatan. Kelompok tani organik dikelurahan mewek purbalingga belum mengolah semua produknya menjadi produk unggulan, masih menjual beras sebagai hasil utama, produk turunan berupa bekatul belum digunakan sebagai alternatif menambah penghasilan. kelompok tani organic belum memiliki manajeman bersama dalam menjualproduknya, teknologi yang dimiliki untuk penggilingan padi dan dedak, belum mengetahui potensi bekatul menjadi pangan fungsional bernilai ekonomis tinggi. Pada proses oven bekatul suhu dan waktu berpengaruhterhadap tingkat kekeringan bekatul dan daya tahan terhadap bau apek,Pelatihan penggunaan teknologi tepat guna terutama ektruderSuhu optimal pemanasan (oven) 120 oC, dengan waktu 30 menit, bekatul mempunyai kadar air rendah dibawah 5 %.Tingkat kehalusan tepung bekatul mempengaruhi katerlarutan dalam pembuatan minuman bekatul.Pelatihan manajemen usaha, strategi pemasaran, dan pengetahuan mengakses modal usaha membuka wawasan baru dan memotivasi perkembangan usaha, serta mendaptkan modal usaha.Kata kunci: bekatul organik, oil ektraction, makanan kesehatanAbstractRice mills will produce rice (57-60%), husk (18-20%), and rice bran (8-10%), from bran obtained rice bran (Oryza Sativa L). Bran generally contains; protein (11.5% -17.2%), lipids (10-23%), carbohydrates reach (51.1% -55%), ash (8% - 17.7%), crude fiber (6.2 % -31.5%), minerals and vitamins. Processing bran into high economic value food has become a strategic process, because contains of high nutritional content and can be used as a therapy for various acute diseases. The use of rice bran in most farmers is actually used as animal feed, without realizing that the greatest nutritional content lies in the bran / ricebran. In other studies it was proven that bran has the potential as a food ingredient and is used as a therapeutic medium for various diseases, so that bran is not only a potential substitute for staple food but can also be used as an herbal medicine / health therapy. The unorganized organic farmer group said that purbalingga had not processed all of its products into superior products, still selling rice as the main product, the derivative product in the form of bran had not been used as an alternative to supplement income. Organic farmer groups do not have joint management in selling their products, the technology they have for rice and bran milling, does not know the potential of rice bran to be a high-economic value functional food. In the bran oven process the temperature and time affect the level of dryness of bran and resistance to musty odor. Training on the use of appropriate technology especially extruder The optimal temperature of heating (oven) 120 oC, with 30 minutes, bran has a low water content below 5%. The level of refinement of bran flour affects the solubility in making bran drinks. Training in business management, marketing strategies, and knowledge of accessing venture capital opens up new insights and motivates business development, as well as obtaining venture capital.
Efek Quercetin terhadap Kadar Adipocyte-Fatty Acid Binding Protein Sudiarto, Sudiarto; Soeharto K, Setyawati; Febrina, Shinta
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.29 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.2

Abstract

ABSTRAKDiet tinggi lemak, meningkatkan resiko aterosklerosis akibat stress oksidatif LDL yang di tunjukkan dengan peningkatan petanda  inflamasi Adipocyte Fatty Acid Binding Protein  ( A-FABP  ). Quercetin, senyawa  flavonoid mempunyai potensi antioksidan. Penelitian dilakukan untuk membuktikan efek pemberian quercetin  terhadap penurunan serum A-FABP. Desain post test only control group dilakukan dengan hewan coba tikus wistar  jantan yang di bagi dalam 2 kelompok control  dengan  diet  normal  dan  1% methylcellulose  group,  diet  tinggi  lemak  dengan  1% methylcellulose,  dan  tiga kelompok  perlakuan  dengan  diet  tinggi  lemak  dan  pemberian  quercetin  dosis  2mg/kgBB,  10mg/kgBB,  quercetin 50mg/kgBB. Berbeda dengan hipotesis uji pearson menunjukkan hubungan korelasi positif peningkatan dosis quercetin   dengan AFBP serum concentrations  ( p<0.05,  r=0,97).Kata Kunci  : Adipocyte –Fatty Acid Binding Protein, diet  tinggi  lemak, quercetin
EFEK HAMBATAN EKSTRAK DAUN CEPLUKAN (Physalis minima L)TERHADAP KONTRAKTILITAS OTOT POLOS USUS HALUS TERPISAH MARMUT DENGAN STIMULASI METAKOLIN EKSOGEN Tarannita, Citra; Permatasari, Nur; Sudiarto, Sudiarto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 22, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.951 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2006.022.01.4

Abstract

Physalis sp. has lots of merits as a kind of traditional medicine and one of them is its function as an alternatif treatment for diarrhea. Physalis minima leaf contains alkoloid atropine which is assumed can inhibit the contractionof guinea pig’s isolated ileum smooth muscle. This research was to know the effect of Physalis minima leaf extract toward the contraction of small intestine smooth muscle. This research was  an experimental study using “The Post Control GroupDesign”, and guinea pig’s isolated ileum as samples. The samples  consisted of five guinea pigs, each sample was given four kinds of treatment. The control was given metacholine at the  dose of 10 -5 without Physalis minima leaf extract. Before givingmetacholine at the dose of 10 -5 , the samples were given the first dosage of Physalis minima leaf extract (0.15%), the second dose (0.30%) and the third dose (0.45%) so getting four graphs for each sample. The level of contraction was recorded by using kymograph. The result showed that  the ileum contraction of the third group was inhibited (One Way ANOVA, p=0.041), and there was a relation between the increasing dosage of Physalis minima leaf extract and the decreasing ileum contraction (simple linear regression, with R=-0.608 p=0.04 and regression equation y=52.150 – 7.660x).
STUDY OF SOME BIOCHEMICAL PARAMETERS IN YOUNG MEN AS EFFECTED BY RAMADAN FASTING Indra, M. Rasjad; Satuman, Satuman; Widodo, Edwin; E.H, Tinny; S.W, Endang; Sudiarto, Sudiarto; Soemardini, Soemardini
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 15, No 1 (2007): JANUARI - APRIL 2007
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.479 KB) | DOI: 10.33476/jky.v15i1.999

Abstract

The effect of Ramadan fasting on some blood parameters i.e. serum glucose, urea, uric acid, lipids and proteins, were investigated on young men in Ar Rohmah Islamic dormitory. Nineteen normal and healthy students aging between 12-25 years, residing in the Islamic dormitory, voluntarily to participated in the study. Blood samples were obtained from the volunteers on the 1st and 26th day of Ramadan and analyzed for the aforementioned biochemical parameters. A non-significant effect of Ramadan fasting was observed on most of the parameters studied. However, serum urea, triglycerides, total cholesterol and LDL-cholesterol were reduced significantly (p 0.05) but remained within the physiological limits. Decrease in blood urea has been attributed to the effect of at least protein and triglycerides intake to increase lipolytic effect. The reduction in serum cholesterol and LDL is a beneficial effect of Ramadan fasting. The results of the study indicated thatRamadan fasting is quite safe for normal healthy adults.
PENGARUH PEMBERIAN SPA KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Manfa’ati, Nurul Tri; Julianto , Eko; Sudiarto, Sudiarto
Journal of Nursing and Health Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v4i1.40

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Tekanan dan tuntutan yang adekuat menjadikan seseorang stress merupakan salah satu pencetus dari hipertensi. Hipertensi bukanlah penyakit yang dipandang dengan sebelah mata saja, sebab kondisi factual menyatakan bahwa hipertensi dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arteri yang bersifat sistematik atau berlangsung terus menerus untuk jangka waktu yang lama dan disetiap tahunnyab angka kejadian hipertensi disetiap Negara bervariasi. Di Indonesia khususnya di Jawa Tengah tercatat sebanyak 497.966 kasus (67%) tindakan non farmakologi yang diharapkan dapat menurunkan tekanan darah adalah dengan terapi alternative komplementer. Salah satu terapi alternative komplementer yaitu spa kaki. Untuk mengetahuai pengaruh spa kaki terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Metode, telah dilakukan studi kasus dengan cara kuasai eksperimen dengan pre dan post control group yang memberikan perlakuan pada dua atau lebih responden, kemudian diobservasi sebelum dan sesudah implementasi. Dengan diberikan tindakan spa kaki selama selama kurang lebih 30 menit untuk responden perlakuan. Kesimpulkan bahwa spa kaki dapat menurunkan tekanan darah pada responden perlakuan dengan rata-rata penurunan tekanan darah selama 3 hari diberikan tindakan yaitu untuk sistolik 5 mmHg dan diastolic 10 mmHg. Kata Kunci : Hipertensi, Spa Kaki
Identifikasi Faktor Utama Pemicu Serangan Asma Akut Pada Anak Balita dan Potensi Epidemi Di Kabupaten Banjarnegara Juwono, Wahju Purbo; Sudiarto, Sudiarto; Pusipitasari, Fida Dyah
Journal of Nursing and Health Vol. 1 No. 2 (2016): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v1i2.48

Abstract

Asma merupakan gangguan saluran nafas yang sangat kompleks, tidak memiliki sifat yang khas, baik gambaran klinis, faktor pencetus, proses perjalanan penyakit, maupun pola mekanisme terjadinya sangat bervariasi. Obstruksi parsial dari bronkus dapat menyebabkan mengi yang sering salah didiagnosis dan diobati sebagai asma. Profil kesehatan tahun 2010 penyakit asma berada pada urutan pertama karena digolongkan dengan penyakit pada saluran pernapasan bagian bawah. Rhinovirus pada masa bayi merupakan faktor risiko yang paling signifikan untuk perkembangan mengi persisten pada anak pra-sekolah. Pada anak-anak diatas 2 tahun rhinovirus adalah patogen predominan umum virus pilek dikaitkan dengan eksaserbasi asma. Penelitian yang dilaksanakan fokus pada Identifikasi Faktor Utama Pemicu Serangan Asma Akut Pada Anak Balita Dan Potensi Epidemi Di Kabupaten Banjarnegara. Metode penelitian dengan metode deskriptif, anak yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 74 anak. Dari 70 anak tersebut, sebanyak 39 anak (55,7%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 31 anak (44,3%) berjenis kelamin perempuan. Hasil : penelitian distribusi jenis kelamin anak pada kelompok kasus dan kontrol memiliki variasi berbeda. Mayoritas anak pada kelompok kasus (68,6%) berjenis kelamin laki-laki dan mayoritas anak pada kelompok kontrol (57,1%) berjenis kelamin perempuan. Kesimpulan : Dari penelitian ditemukan 4 (empat) variabel sebagai factor pemicu serangan asma pada anak yaitu infeksi saluran pernapasan akut, aktivitas fisik yang berlebihan, konsumsi jenis makanan tertentu, dan paparan suhu dingin, dan ditemukan pula 5 (lima) variabel yang tidak berhubungan secara signifikan dengan serangan asma pada anak yaitu stres emosional, aktivitas fisik yang berlebihan, paparan asap rokok, paparan debu rumah, dan paparan asap pembakaran. Kata kunci: Asma, Epidemic, Balita, Banjarnegara.
Potensi Licopen Pada Tomat Untuk Penurunan Kadar Kolesterol (LDL) Pada Penderita Hipertensi (Hiperkolesterolemi) Sudiarto, Sudiarto; Soewito, Soewito; Huriah, Titih
Journal of Nursing and Health Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v2i1.56

Abstract

Latar belakang : Hiperkolesterol adalah merupakan suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, melebihi batas normal. Peningkatan kolesterol dalam darah atau trigliserida plasma merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi. Pengelolaan hipertensi tanpa obat, hasilnya lebih dari sekedar mengatasi penyakit ini saja, tapi juga sekaligus mencegah stroke dan serangan jantung. Pengobatan non farmakologi menggunakan bahan-bahan alami yang berpengaruh untuk menurunkan kadar kolesterol darah misalnya, flavanoid, allisin, sulfonilurea, linoleat, vitamin C, vitamin E, pektin, diosgenin dan serat. Diet tinggi serat seperti licopen (Lycopersicon esculentum) bermanfaat untuk menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh, dan kolesterol. Salah satu bahan makanan yang tinggi serat adalah tomat (Lycopersicon esculentum), tomat dalam bentuk jus lebih mudah untuk diserap dan dicerna. Metode : penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan desain quasi eksperimen (eksperimen semu), menggunakan rancangan pretest – posttest with control group. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Bunda Purwokerto pada bulan Maret sampai dengan April 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang hiperkolesterolemia sejumlah 53 orang, sampel pada penelitian ini adalah 15 orang untuk masing-masing kelompok. Hasil : Kelompok intervensi mendapatkan jus tomat 300 ml dua kali pagi dan sore selama tiga hari, terbuat dari 150 gram buah tomat, 50 ml air, 2 gram gula pasir. Kelompok kontrol tidak mendapatkan jus tomat. Kedua kelompok mendapat therapi amlodipin 2 x 5 mg dan Cholestat 1 x 10 mg. Kesimpulan : Kadar kolesterol LDL sebelum dan sesudah pemberian jus tomat kelompok kontrol tidak mengalami penurunan signifikan. Kadar kolesterol LDL sebelum dan sesudah pemberian jus tomat kelompok intervesni mengalami penurunan signifikan. Kata Kunci: Hiperkolesterol, Hiperkolesterolemia, Licopen, Trigliserida
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN POST OPERASI HEMOROIDEKTOMI DI RUANG MENUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Sukurokhman, Dedi; Julianto, Eko; Sudiarto, Sudiarto
Journal of Nursing and Health Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v3i1.75

Abstract

Hemoroid adalah penyakit yang sangat umum dijumpai, dan telah ada sejak jaman dahulu. Biasanya hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien. Hemoroid dalam bahasa yunani yaitu, Heam = Blood (darah), Rhoos = Flowing (mengalir) (Danar, 2015). Hemoroid atau wasir tergolong penyakit yang tidak berbahaya, namun hemoroid sering membuat khawatir penderitanya. Di perkirakan 50% sampai 58% populasi dunia mengalami gejala hemoroid atau wasir. Banyak yang mengalami kondisi seperti ini tidak mencari pengobatan dikarenakan merasa malu atau takut (Novia, 2017). Pasien datang ke PMI Purbalingga untuk meminta surat rujukan ke RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dengan keluhan adanya benjolan dibagian rektum. Pasien masuk ke ruang bedah pada tanggal 09 April 2018 jam 17.00 wib dan operasi pada tanggal 10 April 2018 jam 08.20 wib. Evaluasi hari ketiga pada tanggal 12 April 2018 yaitu : setelah dilakukan tindakan keperatawan selama 3 x 24 jam masalah keperawatan ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi pada Ny. M teratasi sebagian, karena menurut data yang diperoleh penulis sebagai berikut : data subjektif : pasien mengatakan tingkat kecemasan sudah berkurang, pasien mengatakan dapat memahami apa yang telah diberikan tentang makanan yang baik di konsumsi untuk pasien post operasi hemoroid, data objektif : pasien dan keluarga pasien kooperatif, asessment : masalah teratasi, planning : anjurkan makan makanan yang sehat dan bergizi untuk proses penyembuhan luka.Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Hemoroid, post operasi
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPIUTIK DALAM MEMANDIRIKANKLIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI: MANDI DAN BERHIAS Putri, Dea Ariski Kelana; Sudiarto, Sudiarto; Purnomo, Roni
Journal of Nursing and Health Vol. 3 No. 2 (2018): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v3i2.82

Abstract

Latar belakang: Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada gangguan jiwa. Dimana klien yang memiliki masalah dengan defisit perawatan diri biasanya klien tidak mampu untuk melakukan perawatan terhadap diri sendiri,dapat dikatakan seseorang yang mengalami masalah defisit perawatan diri biasanya tidak mampu dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygine), berpakaian/berhias, makan/minum dan BAB/BAK (toileting) kurangnya perawatan diri pada penderita gangguan jiwa disebabkan oleh kelemahan fisik dan kurangnya kesadaran penderita akan pentingnya melakukan perawatan diri. Salah satu pengobatan non farmakologis adalah komunikasi terapiutik Mendapatkan landasan teori tentang masalah defisit perawatan diri, serta mengetahui respon klien terhadap pemberian komunikasi terapiutik dalam memandirikan klien defisit perawatan diri: mandi dan berhias. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, sumber data yang diperoleh dari data sekunder dimana sumber utama yang berkaitan dengan literature-literature yang berkaitan dengan fokus kajian pada tahun 2016-2018 yang membahas tentang komunikasi terapiutik. Namun pada penelitian ini hanya menggunakan 2 jurnal komunikasi terapiutik yang dijadikan sebagai landasan teori. Dari kedua jurnal memeberikan hasil bahwa komunikasi terapiutik berpengaruh dan efektif untuk meningkatkan kemandirian klien dengan masalah defisit perawatan diri. komunikasi terapiutik terbukti dapat memberikan dampak respon klien berupa kemauan dan kemampuan dalam melakukan perawatan diri: mandi dan berhias secara mandiri.Kata kunci: Defisit perawatan diri, personal hygime,komunikasi terapiutik.