Inisiasi Menyusui Dini (IMD) memiliki keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif. IMD merangsang pembentukan ASI lebih cepat, selain itu faktor ibu seperti umur, paritas, status gizi ibu dan budaya, kebiasaan menyusui. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan lama pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini terhadap keberhasilan pemberian ASI pada masa neonatus dini di puskesmas Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain cross secsional. Jumlah sampel 104 orang dari populasi ibu bersalin yang melakukan IMD. Penarikan sampel dilakukan dengan pourposive sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Pada penelitian ini yang diobservasi adalah lama pelaksanaan IMD dan pengeluaran ASI serta keberhasilan ASI pada neonatus dini (7 hari).Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara lama pelaksanaan IMD dengan pengeluaran ASI pertama kali yang diuji dengan korelasi Spearman's Rho (nilai p=0,01 dengan Correlation Coefficient 0,251). lama pelaksanaan IMD dengan pengeluaran ASI didapatkan bahwa sebagian besar 56% pengeluaran ASI terjadi pada hari ke 3 dan 62,5% terjadi pada lama pelaksanaan IMD 30-60 menit, pada lama pelaksanaan IMD >60 menit 57%. Sedangkan hubungan antara lama IMD dengan keberhasilan pemberian ASI pada masa neonatus dini tidak bermakna setelah diujikan dengan chi square (nilai p - 0,499). Keberhasilan pemberian ASI saja pada neonatus dini 50% pada lama pelaksanaan IMD selama kurang dari 30 menit, 65% pada lama pelaksanaan IMD selama 30-60 menit dan 62% pada lama pelaksanaan IMD selama >60 menit. Tidak ada hubungan faktor ibu berupa umur , paritas dan status gizi dengan pengeluaran ASI dimana nilai P > 0,05, namun pemberian makanan pengganti ASI dan kebiasaan / pola menyusui memiliki hubungan yang bermakna dengan pengeluaran ASI dan keberhasilan pemberian ASI selama masa neonatus dini dengan nilai 0,05.