Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INCREASING TEACHERS' COMPETENCE THROUGH WEB-BASED INTERACTIVE MEDIA TRAINING IN MATHEMATICS LEARNING Teti Trisnawati; Sastra Wijaya
Pasundan International of Community Services Journal (PICS-J) Vol 3 No 1 (2021): Volume 03 Number 1 June 2021
Publisher : LPM Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pics-j.v3i1.4336

Abstract

Community Service Program (PKM) Improving Teacher Competence Through WEB-Based Interactive Media Training in Mathematics Learning aims to overcome the problems faced by SMAN 1 Bayah. The limited basic knowledge of teachers regarding interactive media that can be used to support the passage of an effective teaching and learning process, especially WEB-based. The solution offered is to provide mentoring and training to teachers directly regarding WEB-based interactive media. The training aims to improve teacher competence through WEB-based interactive media training in mathematics learning. The training activities are carried out for 5 (five) days by reviewing the plan of learning and training programs as well as guidance in creating and running the WEB in its role to support the learning process. The results of this PKM showed an increase in scientific capacity and competence by 19.8% for WEB-based interactive media training in Mathematics learning at SMAN 1 Bayah.
PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA WARGA BELAJAR KELOMPOK PENYANYI JALANAN DI KOTA SERANG Sastra Wijaya; Teti Trisnawati
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v7i2.11322

Abstract

Dalam kegiatan pendidikan atau belajar, orang dewasa bukan lagi menjadi obyek sosialisasi yang seolah-olah dibentuk dan dipengaruhi untuk menyesuaikan dirinya dengan keinginan memegang otoritas di atas dirinya sendiri, akan tetapi tujuan kegiatan belajar atau pendidikan orang dewasa tentunya lebih mengarah kepada pencapaian pemantapan identitas dirinya sendiri untuk menjadi dirinya Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesadaran warga belajar terhadap wajib belajar di sektor pendidikan maka dapat digunakan  salah satu indikator yang  juga  dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk mengukur keberhasilan dibidang pendidikan  yaitu dengan melihat tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan itu sendiri, dilihat melalui Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Andragogi menempatkan orang dewasa dalam layanan pendidikan yang bersifat demokratis, bertumpu kepada kesejajaran, kesepadanan dan persamaan perilaku kegiatan belajar. Dengan demikian andragogi adalah proses pembelajaran yang dapat membantu orang dewasa menemukan dan menggunakan hasil temuannya yang berkaitan dengan lingkungan sosial, adanya interaksi dan saling pengaruh antara tutor dengan peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk dapat mengumpulkan, menyusun serta menganalisis hasil penelitian tentang pendekatan andragogi dapat menumbuhkan kesadaran wajib belajar pada kelompok penyanyi jalanan di kota serang. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka ditemuakan beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam meningkatkan kesadaran wajib belajar bagi anggota KPJ serang diataranya faktor penghasilan atau pendapatan, faktor pendidikan orang tua, faktor ekonomi keluarga, faktor kemampuan kognitif kecerdasan, dan faktor loksi sekolah. Program wajib belajar merupakan program pemerataan dan perluasan kesempatan pendidikan yang sangat esensial dalam membentuk masyarakat yang mempunyai potensi memadai untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin adil dan merata.
Pengembangan Bahan Ajar Interaktif dengan Pendekatan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal di Banten pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret untuk Siswa SMP Teti Trisnawati
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.739

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut guru untuk megikuti perkembangan teknologi dalam proses belajar dan mengajar. Pendekatan etnomatematika yang digunakan dalam bahan ajar ini digunakan untuk mengenalkan potensi budaya lokal di Banten. tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar dengan pedekatan etnomatematika berbasis budaya lokal di Banten pada pokok bahasan barisan dan deret. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Developmen. Bahan ajar pada pendekatan etnomatematika berbasis budaya lokal di Banten divalidasi oleh para ahli yang terdiri dari ahli pendidikan matematika, ahli media pembelajaran, ahli bahasa, dan ahli budaya. Selanjutnya, bahan ajar diujicobakan pada siswa kelompok kecil. Subjek uji coba adalah 18 siswa kelas VIII SMP IT Darussalam. Hasil validasi penelitian ini menunjukkan bahwa validasi ahli pendidikan matematika berada pada kualifikasi sangat baik dengan 87,12%, validasi ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik dengan 87,5%, validasi ahli bahasa berada pada kualifikasi sangat baik dengan 94,23%, validasi ahli budaya berada dikualifikasi sangat baik dengan 93,75%, dan uji coba kelompok kecil berada kualifikasi sangat baik dengan 82,23%. Dengan demikian, bahan ajar dengan pendekatan etnomatematika berbasis budaya lokal di Banten dapat digunakan sebagai alternatif pilihan pada pokok bahasan barisan dan deret di kelas VIII SMP.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA BERBASIS BUDAYA LOKAL DI BANTEN Teti Trisnawati; Sastra Wijaya
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractAdapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan mengembangkan bahan ajar handout dengan pendekatan etnomatematika berbasis budaya lokal di Banten pada pokok bahasan transformasi geometri dan untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pendekatan etnomatematika. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan oleh Sugiyono. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: angket dan observasi. Bahan ajar handout dengan pendekatan etnomatematika berbasis budaya lokal di Banten divalidasi oleh para ahli yang terdiri dari ahli dua pendidikan yaitu ahli media pembelajaran berupa bahan ajar handout dan dua ahli matematika yaitu ahli materi bahan ajar handout, selanjutnya bahan ajar diuji cobakan pada siswa kelas XI SMA IT Darussalam. Berdasarkan hasil validasi ini menunjukan bahwa validasi ahli media pembelajaran I berada pada kualifikasi sangat baik dengan 87,5%, validasi ahli materi pembelajaran I berada pada kualifikasi sangat baik dengan 81,3%, validasi ahli materi pembelajaran II berada pada kualifikasi baik dengan 80,00%, dan uji coba kelompok luas berada pada kualifikasi baik dengan 72,63%. Dengan demikian bahan ajar handout dengan pendekatan etnomatematika berbasis budaya lokal Banten dapat digunakan sebagai alternativ pilihan pada pokok bahasan transformasi geometri. Kata Kunci: handout, Etnomatematika, Budaya Lokal Banten.
Penggunaan Model Pembelajaran Matematika Knisley (Mpmk) Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Self Confidence Siswa MTs Teti Trisnawati
Pasundan Journal of Mathematics Education Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 1 (2015): Pasundan Journal of Mathematics Education: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Kerjasama Program Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pasundan dengan Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pjme.v5i1.2518

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi yang berfokus pada penggunaan model pembelajaran matematika knisley yang diduga dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis dan melihat dampaknya terhadap self-confidence siswa, ditinjau dari keseluruhan siswa dan kategori Kemampuan Awal Matematika (KAM) siswa (unggul dan asor). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode campuran (Mixed Method) tipe Embedded Design dengan desain penelitian berbentuk pretes-postes control grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Ar-Rohmah Bandung. Instrumen yang digunakan: tes KAM, tes kemampuan koneksi matematis, skala self-confidence lembar observasi dan wawancara. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji-t dan ANAVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Ditinjau dari keseluruhan, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran matematika knisley lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori; 2) Apabila ditinjau dari kategori KAM, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa unggul dan asor yang memperoleh model pembelajaran matematika knisley lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa unggul dan asor yang memperoleh pembelajaran ekspositori; 3) Ditinjau dari keseluruhan, peningkatan self-confidence siswa yang memperoleh model pembelajaran matematika knisley lebih baik daripada self-confidence siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori; 4) Apabila ditinjau dari kategori KAM, peningkatan self-confidence siswa unggul dan asor yang memperoleh model pembelajaran matematika knisley lebih baik daripada Self-confidence siswa unggul dan asor yang memperoleh pembelajaran ekspositori; 5) Gambaran self-confidence siswa yaitu self-confidence siswa dapat menunjang keberhasilan belajar matematika, dalam hal ini yaitu kemampuan koneksi matematis. Siswa yang memiliki self-confidence yang baik, siswa tersebut akan menunjukan sikap semangat dalam belajar, pantang menyerah, mampu mempertahankan argumentasinya, dan berani mempresentasikan hasil pekerjaannya; dan 6) Terdapat dampak positif antara kemampuan koneksi terhadap Self-confidence.
EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA BERBASIS YOUTUBE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMBER SENSE MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN PADA MATERI BILANGAN Teti Trisnawati; Vina Vijaya Kusuma; Dwi Yulianto
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v4i1.209

Abstract

This research is motivated by the majority of students in junior high school think Mathematics is a very difficult subject. The term number sense was introduced to refer to mathematical abilities where number sense has psychological and sociological factors where on average women show greater anxiety than men in mathematics. The purpose of this study was to see the effectiveness of the YouTube-based peer tutoring method in improving the number sense ability of students in class VII SMP Daar El Qolam 1,2,3 and 4 Kab. Tangerang. This type of research is experimental with a research population of 600 students. Sampling using cluster purposive sampling technique as many as 97 students consisting of 46 male students and 51 female students. Data collection is done by using NST measuring instrument. The data analysis technique used a paired sample t-test, (N-Gain), and a different t-test. The research findings show that there is a difference in the average value of number sense ability before and after the youtube-based peer tutoring method is carried out, for the results of the N-Gain analysis, it is found that the effectiveness of the youtube-based peer tutoring method in improving number sense skills is in the low category. There is no difference in the number sense ability of students in terms of gender differences in Daar El Qolam Middle School
The influence of Indonesian realistic mathematics learning (PMRI) basedethnomathematicson the improvement of mathematical communication skills in terms of gender Teti Trisnawati; Dwi Yulianto; Eva Fitria Ningsih
Cendikia : Media Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 13 No 3 (2023): Januari: Education Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/cendikia.v13i3.3320

Abstract

This research is motivated by the low mathematical communication skills of students at school which causes students to be less involved in learning or students are rarely given the opportunity to ask questions or express opinions so that students' mathematical communication skills have not been able to be conveyed. This study uses the Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) approach to see the differences between PMRI learning and conventional learning models for increasing mathematical communication skills in terms of student gender. The type of experiment used in this research is Quasi Experiment Design using pretest and posttest. The population of this study were students of class VIII Al Sudais Indonesia Foundation. The sample used was 2 classes selected by cluster random sampling technique, namely 1 class as an experimental class with the PMRI approach and 1 class as a control class with conventional learning. The data collection technique used is a test. Analysis of the data used is the normalize gain test, two-way ANOVA test, t-test, and Kruskal-Wallis test. The findings of this study are: a) the mathematical communication ability of students between those who take mathematics learning with the PMRI approach is higher than students who take conventional learning, b) the mathematical communication ability of male and female students between those who take mathematics learning with the PMRI approach is not. there are differences with students who follow conventional learning, and c) there is no interaction between the learning approach and gender differences in increasing mathematical communication skills