Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Rendahnya Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor: Elin Supliyani1, Tita Husnitaati Madjid2, Sari Puspa Dewi3 1Program Studi Kebidanan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung; 2Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin, 3Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran Elin Supliyani; Tita Husnitaati Madjid; Sari Puspa Dewi
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5887.469 KB)

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan/ante natal care (ANC) rutin. Kunjungan ANC yang rutin dan berkesinambungan (≥4 kali) dapat mengenali lebih dini suatu komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan. Kunjungan ANC ≥4 kali di Puskesmas Cijeruk sebesar 46,25% dari target nasional 90%. Perlu dilakukan penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan ANC. Penelitian ini merupakan penelitian potong-silang dengan subjek 200 ibu yang bersalin pada bulan September 2012 sampai dengan Februari 2013 yang diambil secara multistage sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-kuadrat dan regresi-logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh 94 ibu (47%) yang melakukan kunjungan ANC <4 kali. Variabel yang terbukti berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan ANC adalah pengetahuan (p=0,015), kepercayaan terhadap dukun beranak (p<0,001), dan jarak ke tempat pelayanan kesehatan (p=0,023). Faktor yang paling berpengaruh adalah tingginya kepercayaan terhadap dukun beranak (RP=2,783 IK=1,530-5,062). Penelitian ini menyimpulkan bahwa rendahnya kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ANC, kepercayaan yang tinggi terhadap dukun beranak, dan jarak ke tempat pelayanan kesehatan >2 km. Kepercayaan yang tinggi terhadap dukun beranak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap rendahnya kunjungan ANC.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KOTA BOGOR: Elin Supliyani *), dan Maya Astuti **) Alamat : Program Studi Kebidanan Bogor, Jl. Dr.Sumeru No.116 Bogor Email : elinsupliyani@yahoo.co.id Elin Supliyani; Maya Astuti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.547 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v9i1.55

Abstract

Rate of Infant mortality in the city of Bogor which is 26 per 1000 newborn is the highest in West Java. Early initiation of breastfeeding or breast feeding directly on the newborn, can prevent child deaths. Not all midwives carry out the Initiation of Early Breastfeeding, it is strongly influenced by the knowledge of midwives which is have impact on the behavior of midwives in implementing the IMD. The research objective was to determine the relationship between knowledge of the behavior of private midwifery practices in the implementation of the IMD in mothers birthing in the city of Bogor. This study is an analytical research which had a Crosssectional approach where the independent variable is knowledge of midwives, while the dependent variable is the behavior of midwives in the implementation of the IMD. The questionnaire is the research instruments to measure the knowledge of midwive, and observation sheet is used to measure the behavior. The 96 respondents in this study were midwive private practice are taken proportional random sampling. Analysis method used was chi square. The majority (66.7%) of respondents have good knowledge, 64.6% already have Early Initiation of Breastfeeding and the statistical tests showed there is no relationship between knowledge of the behavior of midwives in the implementation of the IMD program, where the value (p> 0.05). Department of Health and professional organizations need to increase midwives’s knowledge of IMD by conducting refreshertraining through seminars APN updates or IMD. Midwifery education need more emphasis to students on learning materials in the IMD.
EFEKTIVITAS EDUKASI PSIKOLOGIS TERHADAP DUKUNGAN SUAMI DAN POSTPARTUM BLUES Ina Handayani; Elin Supliyani
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.558 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i2.1985

Abstract

Masa pascapersalinan adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi. Seorang wanita mengalami perubahan kehidupan yang sangat bermakna selama hidupnya, yaitu perubahan menjadi seorang ibu. Keadaan ini ditandai dengan perubahan emosional dan fisik, hubungan keluarga dan aturan serta penyesuaian terhadap aturan baru sebagai seorang ibu. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktifitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian yang lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis. Ganguang secara psikologis yang terjadi pada masa nifas awal dikenal sebagai postpartum blues. Dukungan seorang suami dapat mencegah terjadinya kejadian postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi psikologis terhadap dukungan suami dan Postpartum blues. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan post -test only with control group design. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian edukasi psikologi kepada calon ibu dan ayah. Edukasi dilakukan pada saat ibu hamil trimester ke-3 dan dievaluasi pada hari ke 10 postpartum dengan kuesioner dukungan suami dan kuesioner EPDS. Untuk menganalisa dukungan suami menggunakan uji kolmogorov smirnov dan postpartum blues menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian  hasil uji analisis pemberian edukasi terhadap dukungan suami  didapatkan nilai p 1,00 (p >0,05), sedangkan pemeberian edukasi terhadap postpartum blues didapatkan nilai p 0,031 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada pengaruh edukasi psikologis terhadap dukungan suami, tapi pemberian edukasi efektif untuk mencegah terjadinya postpartum blues.  Disarankan penelitian ini dapat diterapkan untuk pencegahan terjadinya postpartum blues.