Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Peran Wali Kelas Dalam Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 pada SMK Hasanuddin Medan Muhammad Daliani; Nilam Sari; Vera Dewi Kartini Ompusunggu
JURNAL PEMBELAJARAN DAN MATEMATIKA SIGMA (JPMS) Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Labuhan Batu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpms.v7i1.1941

Abstract

Dampak dari pembelajaran daring yang terjadi akibat surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid. Hal ini membuat kesulitan para guru terutama wali kelas dan orang tua dalam mengawasi peserta didik mengikuti pembelajaran. Selain peran orang tua yang selalu mendidik dan mengawasi anaknya dirumah untuk mengikuti pembelajaran secara daring ada juga peran Wali Kelas yang harus ekstra mengawasi peserta didik dari sekolah. Sehingga penelitian ini dibuat untuk mengetahui peran dan tugas wali kelas dalam pembelajaran daring serta kendala yang tejadi didalam pembelajaran tersebut. Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya diperoleh dari wawacara, dokumentasi dan kuesioner. subjek penelitian terdiri atas 3 sampel wali kelas dan sebagai responden berjumlah 35 orang yaitu kepala sekolah, pembantu kepala sekolah kurikulum, bimbingan konseling, 2 orang teman sejawat, 15 orang siswa dan 15 orang wali siswa. Prosedur penelitiannya dilakukan secara online menggunakan Google Form. Kemudian data tersebut dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian menunjukkan bahwa peran wali kelas selama pembelajaran daring dalam pengelolaan kelas sudah berjalan dengan baik dan perlu ditingkatkan lagi agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai yang diinginkan. Adapun kendala yang dihadapi oleh wali kelas adalah harus lebih teliti, rajin mengawasi dan bertanya kepada setiap guru bidang studi permasalahan siswa yang tidak aktif (kehadiran dan tugas), harus mengunjungi rumah siswa yang bermasalah dan adasiswa/siswi yang tidak mau mendengar ataupun mematuhinya.The impact of online learning that occurred due to a circular from the Minister of Education and Culture number: 36962 / MPK.A / HK / 2020 dated 17 March 2020 regarding online learning and working from home in order to prevent the spread of Covid. This makes it difficult for teachers, especially homeroom teachers and parents, in supervising students following learning. Apart from the role of parents who always educate and supervise their children at home to take part in online learning, there is also the role of the homeroom teacher who has to be extra supervising students from school. So this research was made to determine the role and duties of the homeroom teacher in online learning as well as the obstacles that occur in learning. The research used is a descriptive qualitative research type. Data collection techniques were obtained from interviews, documentation and questionnaires. Research subjects consisted of 3 samples of homeroom teachers and 35 respondents as respondents, namely the principal, assistant principal of the curriculum, counseling, 2 peers, 15 students and 15 guardians. The research procedure was carried out online using Google Form. Then the data is analyzed through the data reduction stage, data presentation and drawing conclusions. Research shows that the role of homeroom teacher during online learning in class management is already going well and needs to be improved again in order to achieve the goals effectively and efficiently as desired. The obstacles faced by the homeroom teacher are having to be more careful, diligent in monitoring and asking each teacher in the field of study of student problems who are inactive (attendance and assignments), having to visit the homes of students who have problems and there are students/students who do not want to hear or obey them.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Muhammad Daliani
JURNAL MATHEMATIC PAEDAGOGIC Vol 2, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.643 KB) | DOI: 10.36294/jmp.v2i2.208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara siswa yang diajar pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari pembelajaran konvensional dalam hal meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata kunci : Pembelajaran berbasis masalah, Pemecahan Masalah 
Analisis Penggunaan Media Google Classroom terhadap Proses Belajar Mengajar pada Mahasiswa PGSD Universitas Quality Selama Masa Bencana Pandemi Covid-19 Nilam Sari; Vera Dewi Kartini Ompusunggu; Muhammad Daliani
Journal of Education and Teaching (JET) Vol 1 No 1 (2020): JET Juni 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhhammadiyah kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/jet.v1i1.6

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat canggih pada jaringan komputer yang menyediakan layanan informasi secara luas merupakan kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi yaitu internet (international networking) memiliki manfaat yang sangat besar. Pencegahan musibah Covid 19 ini berdampak pada masyarakat melaksanakan Lockdown. Hal ini didasarkan pada Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang “Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”. Dengan pembelajaran secara daring maka Univesitas Quality melaksanakan pembelajaran dengan meggunakan aplikasi dari internet yaitu Google Classroom. Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya diperoleh dari wawacara, dokumentasi dan kueseoner (angket). Prosedur penelitiannya dilakukan secara online. Hal ini dikarenakan Lockdown. Hipotesis sementara yakni pembelajaran menggunakan Google Classroom pada Universitas Quality berjalan secara efektif selama musibah Covid 19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata dari semua kelas adalah 100,45 dan dari nilai keseluruhan diperoleh rata-rata 3,35 berdasarkan table dengan kriteria cukup, sehingga pengguna google classroom menurut mahasiswa dirasa cukup membantu proses pembelajaran. Skor tertinggi kelas 2A21 126 dan skor terendah 80 sedangkan kelas 2A22 skor tertinggi 121 dan skor terendah 84, dengan rata-rata kelas 2A21 101,58 dan kelas 2A22 101,21.
ANALISIS PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI CAMTASIA DAN WONDERSHARE FILMORA DALAM PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMK AR-RAHMAN MEDAN rikky simanjuntak; Muhammad Daliani; Nilam Sari; Vera Ompusunggu
JURNAL CURERE Vol 5, No 2 (2021): VOL 5 NO 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v5i2.660

Abstract

Based on the Circular from the Minister of Education and Culture Number: 36962/MPK.A/HK/2020 dated March 17, 2020 regarding "Online Learning and Working from Home in the context of Preventing the Spread of Corona Virus Disease (Covid-19)", then SMK Ar Rahman carry out learning by using applications from the internet, namely Google Classroom. The making of learning videos was suggested by several network computer engineering teachers using the Camtasia and Wondershare Filmora applications. Camtasia and Filmora are applications that are used to edit videos. Learning videos that are intended to make it easier for students to understand the subject matter are not always in accordance with the needs and desires of students. The research used is a type of qualitative descriptive research. The data collection technique was obtained from interviews from the results of socialization, documentation and questionnaires (questionnaires). The research subjects consisted of 20 subject teachers. The temporary hypothesis is that it shows that the Wondershare Filmora video making design is better but only experienced editing and used to using the application. However, for subject teachers who are beginners, Camtasia seems easier and easier to use.      
ANALISIS PERAN ANTARA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN LITERASI DIGITAL DALAM MENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH Muhammad Daliani; Vera Dewi Kartini Ompusunggu; Silvani Chindy Lawken Br Tarigan
JURNAL CURERE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v6i2.833

Abstract

Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Akan tetapi manfaat dan kegunaan perpustakaan dilingkungan sekolah sudah mulai berkurang akibat kemajuan teknologi dengan adanya pemerolehan komunikasi dan informasi dari dunia digital.Didalam proses belajar mengajar kegiatan membaca merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Kegiatan membaca dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu cara tradisional dan modern. Cara tradisional merupakan proses kegiatan membaca dan mencari informasi dengan menggunakan buku bacaan yang dapat diperoleh diperpustakaan, sedangkan cara modern merupakan proses kegiatan membaca dan mencari informasi dengan media digital yang dapat diakses pada handphone maupun komputer seperti e-library dan google. Pencarian informasi dengan menggunakan media digital biasa disebut dengan literasi digital.Dengan demikian dari kedua peran diatas pengamatan antara kedudukan perpustakaan dengan kemajuan teknologi pada literasi digital memiliki dampak negatif terhadap penggunaannya dilingkungan sekolah khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.Adapun penelitian ini akan dilaksanakan pada satuan pendidikan SMK Swasta Ar -Rahman  Medan dengan populasi seluruh siswa satuan pendidikan SMK Swasta Ar -Rahman Medan dengan populasi pengamatan siswa Kelas X SMK Swasta Ar - Rahman Medan yang terdiri dari 125 siswa pada 5 kelas akan tetapi sampel yang diamati dipilih secara Sampling Random dengan pemilihan sampel 40 siswa dan 1 orang tenaga perpustakaan. Siswa kelas XI yang tidak dapat diikutsertakan dikarenakan sedang melaksanakan PKL dan kelas XII yang telah selesai melaksanakan Proses KBM. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan berupa teknik wawancara dan pemberian angket terhadap pengelola perpustakaan sekolah, Walikelas X, serta pemberian angket pada para siswa.  Data yang diperoleh dianalisis mengunakan Rumus T-Test Independent pada aplikasi SPSS, kemudian data tersebut dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hipotesis sementara menunjukkan bahwa perubahan teknologi mempengaruhi gaya membaca siswa dengan menggunakan literasi digital dibandingkan literasi buku yang mengharuskan siswa ke perpustakaan sekolah serta dalam proses kegiatan belajar mengajar guru lebih memberikan hal positif terhadap literasi digital yang dapat diakses didalam kelas saja dibandingkan harus ke perpustakaan sekolah.
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN NORMATIF DAN PRODUKTIF TERHADAP SISWA KEJURUAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK HASANUDDIN MEDAN Muhammad Daliani; Vera Dewi Kartini Ompusunggu; Silvani Chindy Lawken Br Tarigan
JURNAL CURERE Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i1.1000

Abstract

Pada era globalisasi saat ini, daya saing didunia kerja sangatlah besar. Oleh karena itu perlulah menyiapkan penerus bangsa yang memiliki output yang sangat baik sehingga dapat bersaing didunia kerja pada saat ini. Pendidikan merupakan dasar kemampuan yang harus dimiliki seseorang agar mampu menjadi income keberhasilan pada saat ini. Sehingga dunia pendidikan formal harus memiliki kinerja mutu bagi lulusan yang dihasilkan. Pendidikan formal yang ada di Indonesia terdiri atas pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah petama (SMP/MTs) dan sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA/MAK). Pendidikan yang paling akhir sesuai Standar Pendidikan Nasional ada pada sekolah menengah atas. Pendidikan formal pada masa sekolah menengah atas terdiri dari SMA, SMK, MA dan MAK. SMK adalah sekolah menengah kejuruan, MA adalah madrasah aliyah (yang mengarah pada Pendidikan keagamaan), dan MAK adalah madrasah aliyah kejuruan (yang mengarah pada Pendidikan keagamaan kejuruan). Berdasarkan hasil survei Pendidikan menyatakan bahwa SMK lebih banyak diminati ketimbang SMA, yang dinyatakan dengan lulusan SMP/ MTs sebesar 49,4 % memilih melanjutkan pendidikan formal ke SMK, 43% memilih melanjutkan ke SMA, 5,2% memilih sekolah lainnya dan 2,4 % memilih tidak menjawab. Sekolah menengah kejuruan menciptakan lulusan yang dapat siap terjun didunia kerja hal inilah yang menjadikan kemungkinan bahwa lulusan SMP/MTs lebih memilih melanjut kedalam pendidikan formal SMK. Menurut Darmin (mantan Gubernur Bank Indonesia), 2016, menyatakan bahwa ada 144 kompetensi keahlian SMK di Indonesia. Dari jumlah itu, ada 5 jurusan dengan siswa terbanyak salah satunya adalah jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) sebanyak lebih dari 587 ribu siswa, jurusan akuntansi (AK) sebanyak 430 ribu siswa, administrasi perkantoran (AP) lebih dari 428 ribu siswa, jurusan teknik sepeda motor (TSM) sebanyak 270 ribu siswa, dan teknik kendaraan ringan (TKR) dengan lebih dari 574 ribu siswa. Sehingga jurusan yang paling besar peminat memasuki SMK ada pada jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Didalam mata pelajaran yang diampu oleh pendidikan formal SMK terdiri atas mata pelajaran normatif dan produktif tanpa terkecuali juga pada jurusan TKJ. Jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) juga mengampu kelompok mata pelajaran normatif dan produktif. Kelompok mata pelajaran normatif terdiri atas mata pelajaran umum sedangkan produktif terdiri atas mata pelajaran kejuruan. Berdasarkan informasi diatas maka peneliti akan melakukan penelitian terkait motivasi yang dimiliki peserta didik antara kelompok mata pelajaran normatif dengan produktif pada jurusan yang terbesar yaitu Teknik Komputer dan Jaringan. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah SMK Hasanuddin Medan pada jurusan TKJ pada kelas X, XI dan XII. Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya diperoleh dari wawancara dan kuiseoner (angket pertanyaan). Subjek penelitian terdiri atas 65 siswa. Prosedur penelitiannya dilakukan secara online menggunakan Google Form. Kemudian data tersebut dianalisis melalui pengolahan data (menggunakan aplikasi SPSS) dan penarikan kesimpulan. Hipotesis sementara yakni menunjukkan bahwa para siswa lebih tertarik dan termotivasi mengikuti mata pelajaran yang produktif dibandingkan mata pelajaran normatif