Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ES KRIM KEFIR LABU KUNING ANALYSIS OF ACCEPTANCE LEVEL , TOTAL PLATE COUNT, BETA-CAROTEN, AND ANTIOXIDANT IN PUMPKIN KEFIR ICE CREAM: ES KRIM:KEFIR:LABU KUNING Amanda Kania Diandini; mulus gumilar; gurid ekomulyo; fred agung; hanifa zakiah muslimah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.127 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.628

Abstract

Es krim yang aman dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus dibuat dengan cara mensubtitusi susu skim, krim dan gula dengan kefir, pure labu kuning, tepung maizena, minyak nabati, dan pemanis buatan khusus Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan, jumlah mikroba, kadar betakaroten dan antioksidan serta analisis biaya terhadap es krim kefir labu kuning. Desain penelitian yang digunakan yaitu experimental dengan rancangan acak lengkap. Metode penelitian yang digunakan uji hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan, metode total plate count untuk mengetahui jumlah mikroba, metode spektrofotometri UV-Vis untuk uji kadar betakaroten, dan metode DPPH untuk uji kadar antioksidan. Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kesukaan tekstur dan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kesukaan rasa, warna, dan aroma. Imbangan F2 dengan perbandingan kefir dan pure labu kuning 70%:30% unggul dalam karakteristik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Saran penelitian selanjutnya perlu adanya perubahan prosedur pembuatan es krim kefir labu kuning agar didapatkan jumlah mikroba sesuai standar produk probiotik, kadar betakaroten dan antioksidan yang lebih tinggi serta perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian es krim kefir labu kuning terhadap penderita Diabetes Melitus Tipe 2.
Peranan Pemberian Cookies Kedelai Mocaf Terhadap Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Kurang Hanifa Zakiah Muslimah; Judiono Judiono; Suparman Suparman; Ichwannudin Ichwannudin; Amanda Kania Diandini
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.838 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.680

Abstract

Data hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 menunjukan prevalensi gizi kurang pada anak balita usia 0-59 bulan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,1% menjadi 12,2%. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan kegiatan suplementasi yang bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan gizi balita gizi kurang dan membantu meningkatkan berat badan sesuai umur. Salah satu bentuk PMT yaitu cookies kedelai mocaf bertujuan sebagai salah satu alternatif makanan tambahan balita yang berbasis bahan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cookies kedelai mocaf terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan 2 kelompok sampel (pretest postest with control group design), dilakukan pada bulan April-Mei 2019. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 10 sampel perlakuan dan 10 sampel kontrol. Data yang dianalisis adalah berat badan sebelum dan setelah diberi cookies selama 14 hari berturut-turut yang diuji dengan T-dependent test. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan berat badan sebesar 0,33 kg namun tidak ada perbedaan berat badan sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan. Pemberian cookies kedelai mocaf tidak berpengaruh terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang (p>0,05). Kata kunci: Gizi kurang, berat badan balita, makanan tambahan, cookies kedelai mocaf