Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERAN SMOOTHIES KURMA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA PREHIPERTENSI Rizki Amalia Novita; Mira Mutiyani; Yenny Moviana; Nitta Isdiani; Assyfa Qoltsum Nurrofawansri
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.375 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.648

Abstract

Penderita dengan prehipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk menjadi hipertensi. Zat gizi yang berperan dalam tekanan darah anatara lain adalah kalium dan magnesium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh smoothies kurma terhadap penurunan tekanan darah pada penderita prehipertensi di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan Kota Cimahi. Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasy Groups Experimental dengan menggunakan pre test dan post test kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan pemberian smoothies kurma yang terdiri dari 100 gram kurma halawi dan 150 ml susu skim pasteurisasi, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan pemberian buah pisang ambon sebanyak 100 gram. Perlakuan ini diberikan sebanyak 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut. Hasil penelitian pada kelompok intervensi terjadi rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,27 mmHg dan diastolik sebesar 6,35 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 7,35 mmHg dan diastolik sebesar 2,15 mmHg. Hasil uji statistik menunjukkan, ada pengaruh yang signifikan tekanan darah sistolik (p=0.012) dan diastolik (p=0.001) antara kelompok intervensi dan kontrol. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengadakan penelitian yang serupa pada kelompok yang berbeda dan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat umum tentang pengendalian tekanan darah.
Peranan Konseling Diet DAPH Termodifikasi dan Pemberian Cincau Hijau Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Prehipertensi Dewasa Priska Natasya; Suparman Suparman; Mira Mutiyani; Dadang Rosmana; Bintang Siti Fadilah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.912 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.651

Abstract

Penyakit hipertensi dan penyakit yang ditimbulkan akibat hipertensi menunjukkan kecenderungan meningkat. Berdasarkan RISKESDAS 2013, prevalensi hipertensi mencapai 25,8% dan mengalami peningkatan menjadi 34,1% pada 2018. Menjaga asupan makanan atau berdiet merupakan salah satu cara dalam penatalaksanaan hipertensi. Diet yang paling banyak diterapkan pada penderita hipertensi adalah Diet Rendah Garam dan Diet DASH sedangkan pada penderita prehipertensi digunakan Diet DAPH yang merupakan modifikasi dari diet DASH dengan tujuan untuk menjaga tekanan darah pada penderita prehipertensi agar tetap normal. Diet DAPH adalah diet yang kaya akan konsumsi sayur dan buah namun pada umumnya orang Indonesia memiliki kebiasaan masih kurang mengkonsumsi sayur dan buah sehingga dilakukan modifikasi diet DAPH dengan ditambahkan Cincau Hijau untuk membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian Diet DAPH (Dietary Approaches to Prevent Hypertension) termodifikasi dan pemberian Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita prehipertensi dewasa. Penelitian ini menggunakan quasi experiment, dengan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Jenis yang digunakan adalah two group pretest-posttest with control group design. Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu. Sampel sebanyak 36 orang prehipertensi dewasa. Hasil penelitian pemberian konseling diet DAPH termodifikasi dan pemberian Cincau Hijau dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 10,89 mmHg (p=0,000) dan diastolik sebesar 4,78 mmHg (p=0,000). Kata Kunci : Prehipertensi, Konseling Diet DAPH Termodifikasi – Cincau Hijau, Tekanan Darah
Konseling Diet Rendah Kolesterol Dan Tinggi Serat Terhadap Pengetahuan Dan Kadar Kolesterol Pada Penderita Hiperkolesterolemia Bintang Siti Fadilah; Suparman Suparman; Mira Mutiyani; Dadang Rosmana; Priska Natasya
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.238 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.655

Abstract

Consumption pattern changes cause people to consume foods that contain high fat and cholesterol. It will result in hypercholesterolemia. According to WHO in 2011 it is estimated that around 35% of Indonesians have higher cholesterol levels than normal limits, meaning a third of Indonesia's population is at high risk of hypercholesterolemia. In addition, lack of knowledge about dietary settings becomes a poor impact as a risk of degenerative diseases. One effort to cope with this is nutritional counseling on low cholesterol and high fiber diets. The study aims to determine the effect of low cholesterol and high fiber diet counselling on knowledge and total cholesterol levels in patients with hypercholesterolemia. Data collection is conducted in February 2019 in the working area of Pasirkaliki Puskesmas using the design of experimental quasi research with one group Pretests posttest design. Samples were selected for purposive sampling and 12 people gained. Data was analyzed using T-Test and Wilcoxon paired test samples. The results showed there was the influence of low-cholesterol and high-fiber diet counselling on knowledge (P = 0,002) and decreased total cholesterol levels (P = 0,000). It is recommended that people with hypercholesterolemia still apply a low cholesterol and high fiber diet in an effort to control the increase in total blood cholesterol levels.
Makanan Selingan Tinggi Serat dan Rendah Indeks Glikemik untuk Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Tri Rusti Marlina; Mimin Aminah; Mira Mutiyani; suparman suparman; abd rizky fauzy r
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.678 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.659

Abstract

Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia pada tahun 2013 cenderung mengalami kenaikan, yaitu 2,1% dibandingan pada tahun 2007, yaitu 1,1%. Prevalensi berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan riskesdas 2013 perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Terapi diet merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah DM, mengelola DM jika sudah terjadi, dan mencegah atau memperlambat tingkat perkembangan komplikasi DM. terapi diet diabetes melitus yang sudah diterapkan, yaitu 3J Jenis, jumlah, dan jadwal, tetapi penderita DM masih belum diterapkan prinsip tersebut. Snack bar beras hitam kedelai hitam sebagai makanan selingan tinggi serat dibutuhkan untuk penderita diabetes melitus tipe 2 agar kadar gula darah tetap stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi snack bar beras hitam kedelai hitam yang sesuai dengan sifat organoleptik, kadar serat, dan indeks glikemik. Desain penelitian studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian menggunakan uji hedonik untuk mengetahui sifat organoleptik, enzimatik gravimetrik untuk uji serat, dan indeks glikemik campuran. Formulasi snack bar beras hitam kedelai hitam terdiri dari tiga imbangan, yaitu F1 (65% : 35%), F2 (70% : 30%), dan F3 (80% : 20%). Hasil uji kruskal wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada uji hedonik warna, aroma, rasa, dan tekstur. F3 unggul pada aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur. Diharapkan dilakukan penelitan lanjutan untuk mengetahui efektifitas Snack bar beras hitam kedelai hitam terhadap responden dengan diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci : Snack Bar, Sifat Organoleptik, Serat, Indeks Glikemik
Peranan Jus Jambu Biji Merah Terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Hiperurisemia Yuniarti Diana; Gurid Pramintarto Eko Mulyo; Osman Syarief; Mira Mutiyani; Syafitri Sukmawati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.612 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.669

Abstract

Pengendalian hiperurisemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Jus jambu biji merah merupakan salah satu produk yang mengandung vitamin C yang baik untuk penderita hiperurisemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar asam urat pada penderita hiperurisemia di wilayah kerja puskesmas pasirkaliki kota cimahi. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan sampel purposive sampling. Sampel berjumlah 14 orang. Sampel diberikan jus jambu biji merah, dengan jumlah jambu biji merah yang diberikan sebanyak 200 gr selama 7 hari berturut-turut. Data yang dikumpulkan meliputi kadar asam urat dari hasil pengukuran sebelum intervensi dan sehari setelah intervensi. Hasil penelitian yang didapat, ada pengaruh pemberian jus jambu biji merah penurunan terhadap kadar asam urat sebanyak 0,31 mg/dl (p=0,021) pada penderita hiperurisemia. Berdasarkan hasil penelitian, mengonsumsi jus jambu biji merah dapat dijadikan alternatif untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia. Kata kunci: Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Jus Jambu Biji Merah, Vitamin C ABSTRACT Control of hyperuricemia can be done by consuming foods that contain vitamin C. Red guava juice is one product that contains vitamin C which is good for patients with hyperuricemia. The purpose of this study was to determine the effect of guava red juice on uric acid levels in patients with hyperuricemia in the work area of ​​Pasirkaliki health center in Cimahi City. The research design used was Quasi Experiment with a purposive sampling sample. The sample is 14 people. Samples were given red guava juice, with the amount of red guava given as much as 200 gr for 7 consecutive days. The data collected included uric acid levels from the measurement results before the intervention and the day after the intervention. The results of the study obtained, there was an effect of the administration of red guava juice decreased to uric acid levels as much as 0.31 mg / dl (p = 0.021) in patients with hyperuricemia. Based on the results of the study, consuming red guava juice can be used as an alternative to reduce uric acid levels in patients with hyperuricemia. Key words: Hyperuricemia, Uric acid levels, Guava Juice, Vitamin C
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MENGGUNAKAN CERITA BERGAMBAR TERHADAP PENGETAHUAN DAN FREKUENSI KONSUMSI SAYUR BUAH PADA SISWA Dife Nur Tiara; Osman Syarief; Gurid Pramintarto Eko Mulyo; Mira Mutiyani; Sofi Siti Selviyanti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.617 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.670

Abstract

Konsumsi buah dan sayur yang rendah masih merupakan masalah perilaku makan anak yang paling sering ditemukan. Salah satu faktor yang dominan dalam meningkatkan pengetahuan dan konsumsi sayur buah pada anak adalah adanya paparan yang berulang melalui pendidikan gizi salah satunya adalah menggunakan media cerita bergambar. Cerita bergambar merupakan buku yang berisi illustrasi gambar dan teks yang menceritakan kejadian sehari-hari yang biasanya dialami oleh anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental, dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang baik pada kelompok intervensi dan kontrol yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi. Pengambilan data meliputi karakteristik sampel, pengetahuan dan frekuensi konsumsi didapatkan dari pengisian kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi (p) pada pengetahuan sebesar 0.013 dan frekuensi konsumsi sebesar 0.073 atau adanya pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan, namun tidak terdapat pengaruh pada frekuensi konsumsi. Disarankan terdapat peran ibu sebagai edukator dan inisiator untuk memotivasi anak dalam mengonsumsi sayur dan buah sesuai dengan anjuran dan adanya paparan berulang oleh pihak guru disela kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Catenfee Crispy Berbasis Arrowoot Dan Kacang Hijau Pada Selingan Anak Autis Dengan Diet CFGF Nada Nur Shadrina; Yenny Moviana; Mira Mutiyani; Rr Nur Fauziyah; Tyas Rahmawati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.199 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.693

Abstract

Makanan selingan anak autis yang sesuai dengan diet CFGF (Casein Free Gluten Free) masih sulit didapatkan. Oleh sebab itu, produk Catenfee Crispy berbasis tepung arrowoot dan tepung kacang hijau yang bebas gluten dan bebas kasein ditujukan sebagai alternatif selingan anak autis. Tepung arrowoot merupakan salah satu tepung substitusi terigu yang bebas gluten dan tepung kacang hijau merupakan salah satu makanan kaya protein. Tujuan peneltian ini untuk mendapatkan produk cookies terbaik menurut sifat organoleptik, tingkat kesukaan, dan kadar protein produk. Desain penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap(RAL). Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi uji organoleptik, uji hedonik, dan uji kadar protein metode Kjeldahl. Penelitian ini melibatkan 30 panelis agak terlatih dan 40 panelis anak. Analisis Data yang dilakukan yakni uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian uji statistik menunjukan adanya perbedaan bermakna pada warna (p=0,000) dan rasa (p=0,046) crispy dan tidak adanya perbedaan bermakna pada aroma (p=0,061), tekstur (p=0,155), dan tingkat kesukaan (p=0,323) crispy. Didapatkannya produk unggulan yaitu Formula 3 dengan imbangan 65% tepung arrowoot : 35% tepung kacang hijau. Produk unggulan tersebut mencakup sifat organoleptik terbaik, tingkat kesukaan tertinggi (72,5%), dan kadar protein tertinggi (7,5g/100g).
INDEKS GLIKEMIK (IG) DAN RESPONS GLUKOSA POST-PRANDIAL BERAS BERWARNA DARI INDONESIA PADA INDIVIDU SEHAT Mira Mutiyani; Mona Fitria; Roya Suffah Zain; Indra Wibowo
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes DepKes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.956 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v12i1.896

Abstract

Some rice cultivars have been traditionally grown in Indonesia, but only limited researches have been done related on that area. Diabetes is a chronic metabolic illness characterized by hyperglycemia, mainly affected by staple diet pattern as consumption of rice. On the contrary, some traditional pigmented rice varieties are proven to be beneficial in managing different metabolic disorders as diabetes and other metabolic syndrome. Glycemic potential of pigmented rice cultivars namely white rice, red rice, brown rice, and black rice were studied. Brown rice recorded low GI of 51.09 whereas white rice elicited high GI of 72.84, red rice recorded high GI of 70.17, and black rice elicited high GI of 83.83. Hence, brown rice with low GI can be potential as a source of functional food and could play an important role in the management and prevention of diabetes and metabolism disorders