Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Pemberian Cookies Kedelai Mocaf Terhadap Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Kurang Hanifa Zakiah Muslimah; Judiono Judiono; Suparman Suparman; Ichwannudin Ichwannudin; Amanda Kania Diandini
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.838 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.680

Abstract

Data hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 menunjukan prevalensi gizi kurang pada anak balita usia 0-59 bulan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,1% menjadi 12,2%. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan kegiatan suplementasi yang bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan gizi balita gizi kurang dan membantu meningkatkan berat badan sesuai umur. Salah satu bentuk PMT yaitu cookies kedelai mocaf bertujuan sebagai salah satu alternatif makanan tambahan balita yang berbasis bahan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cookies kedelai mocaf terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan 2 kelompok sampel (pretest postest with control group design), dilakukan pada bulan April-Mei 2019. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 10 sampel perlakuan dan 10 sampel kontrol. Data yang dianalisis adalah berat badan sebelum dan setelah diberi cookies selama 14 hari berturut-turut yang diuji dengan T-dependent test. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan berat badan sebesar 0,33 kg namun tidak ada perbedaan berat badan sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan. Pemberian cookies kedelai mocaf tidak berpengaruh terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang (p>0,05). Kata kunci: Gizi kurang, berat badan balita, makanan tambahan, cookies kedelai mocaf
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluarga Sadar Gizi Holil M.Par'i; Ichwannudin Ichwannudin; Fred Agung Suprihartono; Aryani Sudja
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 4 No 1 (2011): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4346.497 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v4i1.1779

Abstract

Kadarzi is a family who knows the problems of nutrition and is able to prevent and overcome the problems ofmalnutrition in each family member. The family is called "Kadarzi" if it has applied good nutrition behaviourcontinuously. The development" of Kadarzi is influenced by many factors. The purpose of this research is toinvestigate the relationship of various factors including the quality of posyandu, maternal education level, familyincome level, family attendance routines and the distance to posyandu with Kadarzi. Indicators that are used inthe "Kadarzi" are exclusive breastfeeding, food diversity, use of iodized salt and the use of nutritionalsupplements. The study design was Cross Sectional, samples are families who have children under five with atotal sample of 410 families.The results showed that from the sample size of 79 posyandu, there are 38 posyandu (48,1%) have poorquality. Most mothers have completed primary school education level (59,0%). The Average family income is600.000 rupiahs. There are still 10,2% under five years old who are not routinely weighed at posyandu. TheAverage distance of the family to posyandu is 100 meters, but there are as many as 40,5% greater than thedistance. Judging from the quality of Kadarzi, as many as 39,8% are classified as poor. From the statistical testresult it is proven that family attendance routines to the posyandu has a significant relationship with Kadarzi(p<0,05). The logistic Regression test results showed that the family attendance routine to the posyandu is themost dominant factor formation of Kadarzi. To raise the awareness of families about nutrition, posyandu can be ameans to perform counseling and consultation of nutrition in the family. To increase the knowledge and skills ofcadres, the training cadre of Kadarzi requires great attention.