This research was aimed to evaluate the component of : 1) Context, the studentsâ level towards the counseling service, school support concerning the counseling service, and school atmosphere; 2) Input, the characteristics of student and counseling teacher, and school facilities regarding counseling service. The research approach which was used was evaluation. This research results: 1) Context score, the aspect of studentsâ need level towards counseling service (High = 66.3%, Medium = 33.7%, Low = 0%), the school support regarding counseling service (High = 81.2%, Medium = 17,8%, Low = 3%), school atmosphere (Good = 71.2%, Fair = 27.8%, Poor = 3%); 2) Input score for student characteristic (Good = 71.2%, Fair = 15.8%, Poor = 13%), counseling teacherâs characteristic (Good = 83.5%, Fair = 12.5%, Poor = 4%), facilities of counseling service (Good = 79.4%, Fair = 10.6%, Poor = 10%), institution (Good = 73.4%, Fair = 12.6%, Poor = 14%)Penelitian ini bertujuan mengevaluasi komponen : 1) context, tingkat kebutuhan siswa terhadap layanan bimbingan konseling, dukungan sekolah terhadap layanan bimbingan konseling, iklim sekolah 2) input,  karakteristik siswa, karakteristik guru bimbingan konseling, sarana dan prasarana bimbingan konseling dan kelembagaan.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi.Hasil penelitian adalah : 1) nilai context, aspek tingkat kebutuhan siswa terhadap layanan BK (Tinggi = 66,3%, Sedang = 33,7%, Rendah = 0%), dukungan sekolah terhadap layanan BK (Tinggi = 81,2%, Sedang =17,8%, Rendah=3%), iklim sekolah (Baik = 71,2%, Cukup = 27,8%, Kurang = 3%) ; 2) nilai input karakteristik siswa (Baik = 71,2%, Cukup = 15,8%, Kurang = 13%), karakteristik guru BK (Baik = 83,5%, Cukup = 12,5%, Kurang = 4%), sarana dan prasarana BK (Baik = 79,4%, Cukup = 10,6%, Kurang = 10%), dan kelembagaan (Baik = 73,4%, Cukup = 12,6%, Kurang = 14%).Kata kunci : bimbingan konseling, optimalisasi, tata tertib