ABSTRAK Program revitalisasi perkebunan tebu meliputi bagian pabrik dan lahan. Revitalisasi di lahan salah satunya adalah perbaikan kualitas tanah melalui perbaikan pH tanah dan bahan organik tanah. Tujuan penelitian yaitu menganalisis sebaran pH tanah, bahan organik, kapasitas tukar kation sebagai dasar rekomendasi pemberian bahan organik, dan dolomit di lahan tebu. Kegiatan penelitian dilakukan di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember pada bulan Agustus sampai Desember 2020, dengan tiga tahap kegiatan. Tahap pertama adalah menentukan titik pengambilan sampel dengan melakukan analisis overlay peta iklim, peta tanah, dan peta topografi. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel pada titik-titik yang telah ditentukan, dan analisis pH tanah dengan metode gravimetri, C-Organik tanah dengan metode walkey and Black, kapasitas pertukaran kation (KPK) tanah dengan metode ekstrak ammonium asetat pH 7. Hasil analisis digunakan untuk menetapkan rekomendasi penambahan bahan organik dan dolomit pada lahan tebu. Rekomendasi penambahan bahan organik dengan dosis < 1 ton/ ha seluas 3227,61 ha; dosis 1,0-2,17 ton/ha seluas 1246,81 ha; dan dosis > 2,17 ton/ha seluas 280,86 ha. Rekomendasi kebutuhan pupuk untuk dolomit dengan dosis < 1 ton/ha seluas 3134,89 ha; dosis 1,0-1,5 ton/ha seluas 1458,38 ha; sdosis > 1,5 ton/ha seluas 162,01 ha.ABSTRACT Map of Soil pH Distribution, Soil Organic Matter, and Cation Exchange Capacity as the Basic Recommendations for Application of Organic Materials and Dolomite in Sugarcane Lands The sugarcane plantation revitalization program includes part of the factory and land. One of the ways to revitalize land is to improve soil quality through improving soil pH and soil organik matter. The research objective was to analyze the distribution of soil pH, organik matter, cation exchange capacity as the basis for recommendations for providing organik matter, and dolomite in sugarcane fields. This research activity was carried out in Semboro District, Jember Regency from August to December 2020, with three stages of activity. The first stage is to determine the sampling point by analyzing the climate map overlay, soil map, and topographic map. Furthermore, sampling was carried out at predetermined points, and analysis of soil pH using the gravimetric method, soil C-organik using the Walkey and Black method, soil cation exchange capacity (KPK) using the ammonium acetate extract pH 7 recommendations for the addition of organik matter and dolomite to sugarcane fields. Recommendations for adding organik matter at a dose <1 ton / ha covering an area of 3227.61 ha; doses of 1.0-2.17 tonnes / ha covering an area of 1246.81 ha; and dosages> 2.17 tonnes / ha covering an area of 280.86 ha. Recommended fertilizer requirements for dolomite with a dose of <1 ton / ha covering an area of 3134.89 ha; doses of 1.0-1.5 tonnes / ha covering 1458.38 ha; dosage> 1.5 tons / ha covering an area of 162.01 ha.