Yusuf, Havid
IKIP BUDI UTOMO MALANG

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI KEBUGARAN JASMANI MELALUI HARVARD STEP TESTPADA MAHASISWAPJKR TAHUN2016/2017 IKIP BUDI UTOMO Yusuf, Havid
JP.JOK (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) Vol 1 No 2 (2018): Jp.jok : Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Publisher : JP.JOK (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.333 KB)

Abstract

Kebugaran jasmani pengertiannya yaitu kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Salah satu tes kebugaran jasmani adalah Harvard Step Test. Evaluasi merupakan suatu usaha mengukur hasil dari suatu program dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan secara sistematis, dan bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut. Instrumen tes yang dilakukan adalah naik turun bangku selama 5 menit dengan bantuan bangku Swedia dengan tinggi 45 cm dan stopwatch.Mahasiswa memeriksa denyut nadi (pulse) di menit pertama setelah naik turun bangku menggunakan stopwatch hingga menit ke tiga.Hasilnya, laki-laki (180) dan perempuan (12) mahasiswa IKIP Budi Utomo memiliki tingkat kebugaran yang baik dengan rata-rata 84.
ANALISIS PENGGUNAAN MODEL AKTIVITAS RUNNING UPHILL TERHADAP PENINGKATAN GLUCOSE UPTAKE PADA MENCIT DIABETES yusuf, havid
Journal of Sport Science and Education Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v1n1.p19-20

Abstract

Diabetes merupakan penyakit dimana terjadi peningkatan glukosa dalam darah. Peningkatan terjadi karena pankreas tidak dapat melepaskan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam otot. Reseptor insulin pada diabetes menghambat respon otot terhadap stimulasi insulin, namun otot tetap mampu merespon stimulasi kontraksi. Aktivitas tubuh pada penderita diabetes memiliki peranan yang penting dalam pengendalian kadar glukosa darah, yang mana saat melakukan aktivitas tubuh terjadi peningkatan ambilan glukosa (glucose uptake) oleh otot sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa dalam aliran darah. Tipe aktivitas yang dapat dilakukan adalah aktivitas konsentrik dinamik berupa running uphill sebagai langkah untuk menurunkan kadar glukosa dalam aliran darah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan penggunaan model aktivitas running uphill terhadap peningkatan glucose uptake pada mencit diabetes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan The Randomize Post Test Only Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 3 kelompok dengan randomisasi Hasil analisis uji beda delta glukosa darah (dGD) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok DM dengan kelompok DM+Konsentrik (p< 0,05) dengan nilai t lebih besar dari 0 (t > 0). Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas running uphill lebih efektif dalam meningkatkan ambilan glukosa (glocose uptake) dari pada tanpa pemberian aktivitas running uphill pada mencit yang mengalami diabetes
ANALISIS PENGGUNAAN MODEL AKTIVITAS RUNNING UPHILL TERHADAP PENINGKATAN GLUCOSE UPTAKE PADA MENCIT DIABETES yusuf, havid
Journal of Sport Science and Education Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v1n1.p19-20

Abstract

Diabetes merupakan penyakit dimana terjadi peningkatan glukosa dalam darah. Peningkatan terjadi karena pankreas tidak dapat melepaskan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam otot. Reseptor insulin pada diabetes menghambat respon otot terhadap stimulasi insulin, namun otot tetap mampu merespon stimulasi kontraksi. Aktivitas tubuh pada penderita diabetes memiliki peranan yang penting dalam pengendalian kadar glukosa darah, yang mana saat melakukan aktivitas tubuh terjadi peningkatan ambilan glukosa (glucose uptake) oleh otot sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa dalam aliran darah. Tipe aktivitas yang dapat dilakukan adalah aktivitas konsentrik dinamik berupa running uphill sebagai langkah untuk menurunkan kadar glukosa dalam aliran darah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan penggunaan model aktivitas running uphill terhadap peningkatan glucose uptake pada mencit diabetes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan The Randomize Post Test Only Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 3 kelompok dengan randomisasi Hasil analisis uji beda delta glukosa darah (dGD) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok DM dengan kelompok DM+Konsentrik (p< 0,05) dengan nilai t lebih besar dari 0 (t > 0). Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas running uphill lebih efektif dalam meningkatkan ambilan glukosa (glocose uptake) dari pada tanpa pemberian aktivitas running uphill pada mencit yang mengalami diabetes
Dynamic Concentric Activity Can Increase the GLUT-1 Expression on Muscle Membrane on Diabetic Mice Havid Yusuf; Dini Safitri
Folia Medica Indonesiana Vol. 54 No. 2 (2018): June
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.188 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v54i2.8860

Abstract

Diabetes mellitus is a type of a degenerative disorder that affects the body's ability to make or use insulin. The resistance of insulin may affect the decline of GLUT-1 expression of diabetic muscle, causing impaired glucose uptake. Dynamic concentric activity is one of the activity models based on muscle-contraction-type activity. This study used experimental method. The instrument in this study was a treadmill (brand: modified columbus treadmill) with 10-degree slope (uphill), with the velocity of 21 cm/sec (the speed options showed on the treadmill), and the duration of the exercise was 16 minutes and 30 seconds (measured using stopwatch). In this study, there were 3 groups of samples, Normal (K0), DM (K1), and DM + Dynamics Concentric (K2). Based on statistical results of correlation value p=0.00 (p<0.05), there was significant correlation between blood sugar level and GLUT-1. Dynamic concentric activity for diabetics had an effect in increasing the amount of GLUT-1, resulting in decreased blood glucose levels.
EVALUASI KEBUGARAN JASMANI MELALUI HARVARD STEP TESTPADA MAHASISWAPJKR TAHUN2016/2017 IKIP BUDI UTOMO Havid Yusuf
Jp.jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) Vol 1 No 2 (2018): Jp.jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.333 KB) | DOI: 10.33503/jpjok.v1i2.162

Abstract

Kebugaran jasmani pengertiannya yaitu kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Salah satu tes kebugaran jasmani adalah Harvard Step Test. Evaluasi merupakan suatu usaha mengukur hasil dari suatu program dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan secara sistematis, dan bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut. Instrumen tes yang dilakukan adalah naik turun bangku selama 5 menit dengan bantuan bangku Swedia dengan tinggi 45 cm dan stopwatch.Mahasiswa memeriksa denyut nadi (pulse) di menit pertama setelah naik turun bangku menggunakan stopwatch hingga menit ke tiga.Hasilnya, laki-laki (180) dan perempuan (12) mahasiswa IKIP Budi Utomo memiliki tingkat kebugaran yang baik dengan rata-rata 84.
ANALISIS PENGGUNAAN MODEL AKTIVITAS RUNNING UPHILL TERHADAP PENINGKATAN GLUCOSE UPTAKE PADA MENCIT DIABETES havid yusuf
Journal of Sport Science and Education Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jossae.v1n1.p19-20

Abstract

Diabetes merupakan penyakit dimana terjadi peningkatan glukosa dalam darah. Peningkatan terjadi karena pankreas tidak dapat melepaskan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam otot. Reseptor insulin pada diabetes menghambat respon otot terhadap stimulasi insulin, namun otot tetap mampu merespon stimulasi kontraksi. Aktivitas tubuh pada penderita diabetes memiliki peranan yang penting dalam pengendalian kadar glukosa darah, yang mana saat melakukan aktivitas tubuh terjadi peningkatan ambilan glukosa (glucose uptake) oleh otot sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa dalam aliran darah. Tipe aktivitas yang dapat dilakukan adalah aktivitas konsentrik dinamik berupa running uphill sebagai langkah untuk menurunkan kadar glukosa dalam aliran darah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan penggunaan model aktivitas running uphill terhadap peningkatan glucose uptake pada mencit diabetes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan The Randomize Post Test Only Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 3 kelompok dengan randomisasi Hasil analisis uji beda delta glukosa darah (dGD) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok DM dengan kelompok DM+Konsentrik (p< 0,05) dengan nilai t lebih besar dari 0 (t > 0). Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas running uphill lebih efektif dalam meningkatkan ambilan glukosa (glocose uptake) dari pada tanpa pemberian aktivitas running uphill pada mencit yang mengalami diabetes
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK MATA KULIAH PENJAS ADAPTIF DI IKIP BUDI UTOMO Lufthansa, Luthfie; Saputro, Yulianto Dwi; Rohmah, Laila Nur; Yusuf, Havid; Artanty, Ary
Journal of Sport Science and Fitness Vol 8 No 1 (2022): Journal of Sport Science and Fitness
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v8i1.58141

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan pengembangan media ajar yang akan dikembangkan untuk mata kuliah Penjas Adaptif yang sesuai karakteristik mata kuliah, mampu disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini dan tentunya bisa disesuaikan dengan pembelajaran daring sesuai anjuran dari pemerintah. Hasil dari penelitian ini akan digunakan untuk dasar atau rujukan dalam pengembangan buku ajar elektronik mata kuliah Penjas Adaptif. sPenelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode survey berjumlah 120 mahasiswa. Sampel penelitian ini menggunakan random sampling dengan subjek 70 mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah Penjas Adaptif dengan subjek 3 dosen. Hasil dari penelitian ini dosen masih menggunakan bahan ajar yang konvensional berupa buku yang kemudian dirubah ke aplikasi powerpoint, ketersediaan sumber belajar yang tidak memadai, 56.7%, sehingga sumber belajar mahasiswa ke internet sebesar 80% dan mahasiswa membutuh bahan ajar elektronik sebesar 45%. Hasil penelitan tersebut mengindikasikan bahwa perlunya dilakukan pengembangan bahan ajar mata kuliah Penjas Adaptif agar lebih futuristic atau sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini yang mudah akses dan menarik. Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mata kuliah Penjas Adaptif memerlukan bahan ajar eletronik yang sesuai karakteristiknya. Abstract The purpose of this study was to determine the need for the development of teaching media that will be developed for Adaptive Physical Education courses that are in accordance with the characteristics of the course, able to be adapted to current technological developments, and of course, can be adapted to online learning according to recommendations from the government. The results of this study will be used as a basis or reference in the development of electronic textbooks for Adaptive Physical Education courses. This research uses a qualitative descriptive research method with a survey method totaling 120 students. The sample of this study used random sampling with 70 students as the subject and a lecturer in the Adaptive Physical Education course with 3 lecturers as the subject. The results of this study lecturers still use conventional teaching materials in the form of books which are then converted to PowerPoint applications, the availability of inadequate learning resources, 56.7%, so 80% of student learning resources go to the internet, and students need electronic teaching materials by 45%. The results of this research indicate that it is necessary to develop teaching materials for Adaptive Physical Education courses to be more futuristic or in accordance with current technological developments that are easy to access and attractive. It can be concluded that the Adaptive Physical Education course students require electronic teaching materials according to their characteristics.
Analisis Hasil Asian Para Track Championships 2023 Berdasarkan Kelas Cycling dan Jarak Lintasan 1000 Meter Tifan Abid Alana; Nuril Hidayati; Havid Yusuf; Hari Pamungkas; Sudari
SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Vol. 4 No. 2 (2023): SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/spr.v4i2.354

Abstract

Indonesia is one of the contesting countries from Southeast Asia that will take part in the 2023 Asian Para Track Championships in Malaysia. Indonesian cyclists competing in this championship are athletes with special needs. The sport classification for athletes with special needs is influenced by performance disorders in various sports at different levels, according to the athlete's condition. The purpose of this research is to find out the fastest time and the time difference recorded in this competition according to the class and category. From the data obtained, there is a significant difference between the fastest arriving class and the slower class. Researchers took CYCLE 5 and CYCLE 2 data to find out the difference between the fastest and the slower classes. The difference in the average travel time between the two classes is ∆t = 14,363 seconds. The CYCLE 5 class gets an average arrival time at the finish line of 71,074 seconds or 1 minute 11,074 seconds in a 1000 meter track distance. In other words, this class is the fastest of the other classes. The CYCLE 2 class gets an average arrival time at the finish line of 85,437 seconds or 1 minute 25,437 seconds in a 1000 meter track distance. In other words, this class is slower than the other classes.