Maryoto Subekti
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PELATIHAN LARI JINGKAT MELEWATI 10 RINTANGAN JARAK 1 METER SETINGGI 25 CM BERBEBAN 500 GRAM DI PERGELANGAN KAKI 10 REPETISI 4 SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUKAWATI Tunas, IN.; Dewi, IA. Kade Arisanti; Santika, IGPNA.; Subekti, Maryoto; Adnyana, IW.; Mertayasa, IP.
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 5 No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.292 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3340187

Abstract

Berdasarkan pengamatan di lapangan melalui penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan mengukur 5 orang siswa yang diambil secara random diperoleh rata-rata daya ledak otot tungkai siswa SMP Negeri 2 Sukawati adalah 7,8 cm. Berkaitan dengan hal itu peneliti memberikan Pelatihan Lari Jingkat Melewati 10 Rintangan Jarak 1 Meter Setinggi 25 cm Berbeban 500 gram Di Pergelangan Kaki 10 Repetisi 4 Set yang dilakukan selama 6 minggu. Berdasarkan nilai analisis dengan menggunakan uji t-paired test seperti pada tabel 1 dapat disampaikan bahwa rerata pengukuran awal daya ledak otot tungkai pada kelompok 1 (perlakuan) = 9,07±1,73 cm. Rerata hasil pegukuran awal pada kelompok 2 (kontrol) = 8,79±2,50 cm. Rerata pengukuran akhir pada kelompok 1 (perlakuan) = 21.07±3,65 cm. Rerata pengukuran akhir pada kelompok 2 (kontrol) = 17,52±2,01 cm. hasil pengukuran daya ledak otot tungkai pada kelompok 1 (perlakuan) diperoleh beda rerata 12 cm dan kelompok 2 (kontrol) diperoleh beda rerata 8,73 cm dengan hasil tes daya ledak otot tungkai sebelum dan sesudah pelatihan antar kelompok diperoleh beda rerata 3,55 cm dengan nilai (p = 0,04), ini menunjukkan pelatihan daya ledak otot tungkai ada perbedaan yang bermakna (p < 0,05).
Training of Jump Over the Bar 30 cm high with Burdened 1 kg To Eksplosion Power Leg Muscles I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Maryoto Subekti
Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ) Vol 1 No 2 (2020): JPJ (Jurnal Pendidikan Jasmani)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jpj.v1i2.125

Abstract

The power of leg muscles plays a very important role in the sport of volleyball. Based on preliminary research conducted at Junior high school Negeri 5 Mengwi, it was found that the explosive power of volleyball extracurricular participants was still in the low category. The purpose of this study was to determine the effect of jumping a 30 cm bar with a weight of 1 kg on the explosive power of the leg muscles. The research applied was experimental research using experimental research design randomize pre and post test group design. The pure sample in the study amounted to 34 people consisting of 17 people in the control group and 17 people in the treatment group. Based on the discussion, it was found that training to jump a bar as high as 30 cm with a load of 1 kg can increase the explosive power of the leg muscles by 8.80 cm or 20.91%. So it can be concluded that training to jump a bar as high as 30 cm with a load of 1 kg can increase the explosive power of the leg muscles.
Korelasi Kecepatan Lari dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kelincahan Siswa I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Maryoto Subekti
Jurnal Ilmiah Adiraga Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Adiraga: Jurnal Penelitian Olahraga
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Pedagogik dan Psikologi (FPeP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki eksistensi tinggi di dunia. Kecepatan, kekuatan otot tungkai dan kelincahan merupakan elemen penting dalam olahraga sepakbola. Tujuan yang ingin dipacai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) adanya hubungan antara kecepatan lari terhadap kelincahan tubuh siswa dan 2) adanya hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kelincahan tubuh siswa. Penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 34 orang. Berdasarkan pembahasan terlihat bahwa nilai signifikansi (2-tailed) antara kecepatan lari (X1) dengan Kelincahan tubuh (Y) adalah p = 0,001 atau (p<0,05). Sedangkan berdasarkan nilai signifikansi (2-tailed) antara kekuatan otot tungkai (X2) dengan kelincahan tubuh (Y) adalah p = 0,071 atau (p>0,05). Berdasarkan pembahasan disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kecepatan lari dengan kelincahan tubuh dan sebaliknya tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kelincahan tubuh.
Barrier Jump Training to Leg Muscle Explosive Power Tirtayasa, Pande Komang Rai; Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi; Subekti, Maryoto; Adiatmika, I Putu Gede; Festiawan, Rifqi
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Department of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/active.v9i3.41145

Abstract

The objective of this research is to determine the impact or effect resulting from the provision of barrier jump training on the explosive power of leg muscles of male volleyball extracurricular participants at Junior high school Sila Candra Batubulan. This research is an experimental research with experimental research design randomize pre and post group design. This research was conducted for 6 weeks with a frequency of 4 times a week. The number of samples in this study were 30 people who were divided into 2 groups. Based on the above discussion, it can be concluded that barrier jump training increases the explosive power of the leg muscles of male volleyball extracurricular participants at Junior high school Sila Candra Batubulanwith an average increase of 8.69 cm (20.69%) with a p value <0.05.
Relationship between Body Mass Index (BMI) and Body Fat Level Against the Physical Fitness of Kabaddi Athletes during the Covid-19 Pandemic Subekti, Maryoto
Journal of Physical Education Health and Sport Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpehs.v8i2.32141

Abstract

Kabaddi is a traditional sport that originated in India. Kabaddi sport in Indonesia has grown rapidly since the appearance of this sport for the first time at the 2008 Asian Beach Games (ABG) in Denpasar Bali. With the outbreak of the COVID-19 pandemic, people's activities have been disrupted without exception for athletes' activities in exercising. Reflecting on the situation of the COVID-19 pandemic, coaches raise perceptions and concerns about the behavior of athletes who are not monitored due to the infrequent meetings that are usually held in joint training. This study aims to determine the relationship between body mass index and body fat levels on the physical fitness of Indonesian Kabaddi Athletes. The research sample consisted of 24 Indonesian Kabaddi Male Athletes. The results showed that the simultaneous relationship between body mass index and body fat content on physical fitness was not significantly correlated as indicated by the value of p 0.05. Based on this, it can be concluded that there is no significant relationship between body mass index and body fat content on the physical fitness of Indonesian Kabaddi Athletes.
Tingkat daya ledak otot tungkai siswa putra peserta ekstrakurikuler bolavoli Sekolah Menengah Pertama Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi; Subekti, Maryoto; Sudiarta, I Gusti Ngurah; Sugianta, I Wayan; Suarjana, I Nyoman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jilo.v4i2.52297

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat daya ledak tubuh peserta ekstra kutikuler bolavoli SMP Nageri 1 Mengwi di masa pandemi covid-19. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang yang diambil dengan teknik Populasi Study dengan mengambil keseluruhan peserta yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tinggi raihan nilai minimumnya adalah 190 cm dan maksimumnya 222 cm serta dengan rerata 203,59±6,942 cm. untuk Tinggi loncatan diperoleh nilai minimum 215 cm dan maksimum 270 cm serta nilai rerata 238,94±11,062 cm. sedangkan untuk hasil pengukuran diperoleh nilai minimum 8 cm dan maksimum 60 cm serta rerata 36,35±10,366 cm. Berdasakan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan bahwa tingkat daya ledak siswa putra peserta ektrakulikuler bolavoli SMP Negeri 1 Mengwi tergolong cukup.
Pelatihan Hanging Leg Raise Terhadap Kekuatan Otot Perut Putu Dapid Piyana; Maryoto Subekti; I Gusti Putu Ngurah Adi Santika
PENJAGA : Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol. 1 No. 1 (2020): PENJAGA : Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Publisher : STKIP PGRI Trenggalek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan atas observasi yang dilakukan di SMP Ganesha Denpasar yang bertepatan pada saat itu didampingi oleh guru olahraga menyaksikan secara langsung kemampuan otot perut siswa putra yang masih berada pada level kurang. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan judul penelitian “Pelatihan Hanging Leg Raise Terhadap Kekuatan Otot Perut”. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari dilaksanakan penelitian pelatihan hanging leg raise ini terhadap kekuatan otot perut siswa putra kelas VIII SMP Ganesha Denpasar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Ganesha Denpasar tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 70 orang. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkanbahwa pelatihan hanging leg raise memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot perut dengan peningkatan 20,61%.
Pelatihan Hollow Sprint Berbeban 0,5 kg di Pinggang Terhadap Kecepatan Lari I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Danang Ari Santoso; Maryoto Subekti
SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Vol. 1 No. 2 (2020): SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/spr.v1i2.73

Abstract

Berdasarkan observasi di SMP N 3 Banjarangkan menunjukkan kecepatan lari siswa masih berada pada kategori sedang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kecepatan tubuh yang dihasilkan oleh pelatihan Hollow Sprint Berbeban 0,5 kg di pinggang. Sampel berjumlah 30 orang yenag terbagi menjadi 2 kelompok. Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Experimental Randomize Pres-Test and Post-Test Group Design. Dalam penelitian ini diperoleh peningkatan kecepatan lari 21,52% pada pelatihan Hollow Sprint Berbeban 0,5 kg di Pinggang.
Korelasi Kecepatan Lari dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kelincahan Siswa I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Maryoto Subekti
Jurnal Ilmiah Adiraga Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Adiraga: Jurnal Penelitian Olahraga
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Pedagogik dan Psikologi (FPeP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki eksistensi tinggi di dunia. Kecepatan, kekuatan otot tungkai dan kelincahan merupakan elemen penting dalam olahraga sepakbola. Tujuan yang ingin dipacai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) adanya hubungan antara kecepatan lari terhadap kelincahan tubuh siswa dan 2) adanya hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kelincahan tubuh siswa. Penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 34 orang. Berdasarkan pembahasan terlihat bahwa nilai signifikansi (2-tailed) antara kecepatan lari (X1) dengan Kelincahan tubuh (Y) adalah p = 0,001 atau (p<0,05). Sedangkan berdasarkan nilai signifikansi (2-tailed) antara kekuatan otot tungkai (X2) dengan kelincahan tubuh (Y) adalah p = 0,071 atau (p>0,05). Berdasarkan pembahasan disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kecepatan lari dengan kelincahan tubuh dan sebaliknya tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kelincahan tubuh.
PELATIHAN LARI JINGKAT MELEWATI 10 RINTANGAN JARAK 1 METER SETINGGI 25 CM BERBEBAN 500 GRAM DI PERGELANGAN KAKI 10 REPETISI 4 SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUKAWATI IN. Tunas; IA. Kade Arisanti Dewi; IGPNA. Santika; Maryoto Subekti; IW. Adnyana; IP. Mertayasa
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 5 No. 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.292 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3340187

Abstract

Berdasarkan pengamatan di lapangan melalui penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan mengukur 5 orang siswa yang diambil secara random diperoleh rata-rata daya ledak otot tungkai siswa SMP Negeri 2 Sukawati adalah 7,8 cm. Berkaitan dengan hal itu peneliti memberikan Pelatihan Lari Jingkat Melewati 10 Rintangan Jarak 1 Meter Setinggi 25 cm Berbeban 500 gram Di Pergelangan Kaki 10 Repetisi 4 Set yang dilakukan selama 6 minggu. Berdasarkan nilai analisis dengan menggunakan uji t-paired test seperti pada tabel 1 dapat disampaikan bahwa rerata pengukuran awal daya ledak otot tungkai pada kelompok 1 (perlakuan) = 9,07±1,73 cm. Rerata hasil pegukuran awal pada kelompok 2 (kontrol) = 8,79±2,50 cm. Rerata pengukuran akhir pada kelompok 1 (perlakuan) = 21.07±3,65 cm. Rerata pengukuran akhir pada kelompok 2 (kontrol) = 17,52±2,01 cm. hasil pengukuran daya ledak otot tungkai pada kelompok 1 (perlakuan) diperoleh beda rerata 12 cm dan kelompok 2 (kontrol) diperoleh beda rerata 8,73 cm dengan hasil tes daya ledak otot tungkai sebelum dan sesudah pelatihan antar kelompok diperoleh beda rerata 3,55 cm dengan nilai (p = 0,04), ini menunjukkan pelatihan daya ledak otot tungkai ada perbedaan yang bermakna (p < 0,05).