Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN VARIASI PENAMBAHAN TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN AIR PADA PEMBUATAN DONAT DARI LIMBAH KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca Formatypica) Ningrum Dwi hastuti; Frangky Fransiskus Tumion

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.905 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i1.536

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan tepung terigu, air dan ekstrak kulit pisang terhadap karakteristik donat yang dihasilkan dan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap donat yang dibuat dari variasi penambahan tepung terigu dan ekstrak kulit pisang. Metode yang digunakan dalam penelitian pembuatan donat dari limbah kulit pisang kepok ini antara lain menggunakan tiga perlakuan tepung terigu diantaranya sebanyak 125 gr, 250gr, 500gr, penambahan air masing – masing sebanyak 50 ml, 100 ml, dan 150 ml, dan penambahan kulit pisang masing - masing sebanyak 125gr. Selanjutnya dilakukan pengujian produk yaitu kadar protein, kadar air, dan uji organoleptik pengujian tersebut dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Ketapang. Hasil penelitian menunjukan pengaruh dari variasi penambahan tepung terigu 250 gr, 375gr, 500gr dan penambahan kulit pisang masing – masing sebanyak 125gr pada kadar protein berturut – turut 18,110 %, 18,890 %, 19,886 % dan kadar air berturut – turut 29,98 %, 32,19 %, 49,52 %, sedangkan uji organoleptik dengan atribut penilaian tekstur, rasa, dan aroma yang paling disukai dibuat dari variasi penambahan ekstrak kulit pisang dan tepung terigu adalah 1 : 2 (kulit pisang = 125gr : tepung terigu = 250 gr) yang mempunyai skor rata –rata rasa 5,28 dan tekstur 5,04 sedangkan aroma 4,64.
BIOREEFTEK UNTUK KONSERVASI TERUMBU KARANG DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN KABUPATEN BENGKAYANG Frangky Fransiskus Tumion; Sadri Sadri; Lukas Wikbowo Sasongko

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.499 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.561

Abstract

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat Kecamatan Sungai Raya Kepulauan khususnya Desa Pulau Lemukutan. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan memiliki 12 pulau-pulau kecil dimana 7 pulau memiliki ekosistem terumbu karang antara lain Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, Pulau Penata Besar, Pulau Penata Kecil, Pulau Baru, Pulau Seluas dan Pulau Randayan. Berdasarkan hasil survey pada tahun 2014 sebagian besar kondisi ekosistem terumbu karang berada pada kondisi ‘sedang’ dan ‘rusak’ kecuali di Pulau Lemukutan dan Pulau Penata Besar. Kerusakan ini terjadi karena ulah manusia dan peningkatan suhu global bumi. Tindakan rehabilitasi perlu dilakukan agar ekosistem ini dapat diperbaharui sehingga ekosistem ini dapat berkelanjutan. Rehabilitasi yang dilakukan adalah dengan penerapan teknologi bioreeftek. Bioreeftek adalah teknologi hijau yang memanfaatkan bahan alami (tempurung kelapa) sebagai media untuk penempelan larva planula karang sampai menjadi koloni individu baru (terumbu). Teknologi ini dipilih karena dianggap murah dan efektif. Konsep dari konservasi dengan bioreeftek ini adalah menanam bioreeftek di lokasi yang kondisi terumbu karangnya baik kemudian merelokasi bioreeftek ke lokasi yang memiliki terumbu karang kurang baik/rusak. Dari masa penanaman 3 bulan, pertumbuhan larva planula yang menempel pada tempurung kelapa sudah dapat dilihat baik yang terumbu karang lunak maupun keras walaupun masih sangat dini untuk dideteksi.
PEMBUATAN NUGGET IKAN LELE (CLARIAS SP) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN TEPUNG TERIGU Frangky Fransiskus Tumion; Ningrum Dwi Hastuti

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.1 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i1.562

Abstract

Nugget merupakan salah satu produk olahan daging beku yang memiliki daya simpan yang cukup lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan tepung terigu terhadap pembuatan nugget ikan lele yang dihasilkan dan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap nugget dalam pembuatan nugget ikan lele. Metode yang digunakan dalam penelitian pembuatan nugget dari ikan lele ini antara lain menggunakan tiga variasi penambahan tepung terigu diantaranya dengan variasi penambahan tepung terigu sebanyak 5% , 10%, 15 %, selanjutnya dilakukan pengujian produk uji organoleptik dan analisa kandungan kadar protein dan kadar air pengujian tersebut dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Ketapang. Hasil penelitian menunjukan pengaruh variasi penambahan tepung terigu 5%, 10%, 15% dan penambahan ikan lele masing – masing sebanyak 500 gr pada kadar protein berturut – turut 15, 55%, 14, 70% dan 13,77% dan kadar air berturut – turut 50,34%, 48,58% dan 42, 08% sedangkan uji organoleptik dengan atribut penilaian tekstur dan rasa, yang paling disukai yaitu penambahan tepung terigu 5 % yang mempunyai skor rata –rata tekstur 5 rasa 5,44 sedangkan penilain aroma tidak berbeda nyata.
C Catch Per Unit Effort (CPUE) Rhynchobatus sp Menggunakan Gill Net Dasar Di Wilayah Pengelolaan Perikanan 711 (WPP NRI 711) Pada Fishing Base PPI Sungai Kakap Kalimantan Barat sadri sadri; Frangky Fransiskus Tumion; Jumadi Sudarso; Rahmat Muallim
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 2 No 1 (2021): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.424 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i03.176

Abstract

Rhynchobatus springeri (R. springeri) and Rhynchobatus australiae (R. australiae), which belong to wedgefish species, are the main target of captures of the bottom gill net fishery at PPI Sungai Kakap, West Kalimantan, a fishing ground in the Indonesian Fisheries Management Area 711 (WPP NRI 711). The fin is the main part in business activity in fisheries and has been exported due to high demand with promising price. But, there is a scarcity of research on this species (Jabado, 2019) especially the information about the level of vulnerability of the wedgefish species. The status of R. springeri and R. australiae are critically endangered on the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List (Jabado, 2019; Kyne, 2019; Kyne et al, 2019a; IUCN, 2012). CPUE is the amount of fish catch per unit of effort. The term ‘effort’ in this research is the length of days at sea per trip of fishing operation. Data collection includes the number of landings of Rhynchobatus species and length of days at sea from each fishing vessel during the years of 2016 and 2019. Microsoft Excel was used for data analysis. The results showed that the average CPUE was 54.34 piece/trip, or 1,512.19 kg/trip and 1.75 piece/day, or 48.78 kg/day per ship. The correlation between CPUE and effort is positively significant. At the CPUE piece/trip, the linear equation shown as follow y = 0.3583x-38.531 with R2 = 0.8724 or R = 0.9340. Whereas, at the CPUE kg/trip, the linear equation was y = 9,0823x-842,11 with R2 = 0,791 or R = 0,889 (Y is CPUE and X is effort).
Pengaruh Warna Lampu dan Waktu Penangkapan Pada Alat Tangkap Bagan Tancap di Perairan Teluk Cina Kalimantan Barat Ho Putra Setiawan; Rasidi Rasidi; Frangky Tumion; Jumadi Sudarso
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 1 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i1.539

Abstract

Kalimantan Barat memiliki potensi lestari sumberdaya perikanan ± 485.000 ton per tahun. Potensi sumberdaya ikan tersebut yang belum dimanfaatkan sebesar 87,32 % atau sebesar 423.498 ton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh perbedaan warna lampu dan waktu penangkapan terhadap hasil tangkapan ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percoban penangkapan langsung di lapangan dengan menggunakan warna lampu yang berbeda yaitu lampu berwarna hijau, kuning dan merah, yang dioperasikan pada selang waktu setiap tiga jam (18.30-21.30, 22.00-01.00 dan 01.30-04.30). Hasil tangkapan terbanyak dan terbaik dihasilkan oleh lampu berwarna hijau yaitu sebesar 5.3 kg (40.46 %) pada kisaran waktu 18.30 – 21.30 WIB. selanjutnya hasil tangkapan terbanyak dan terbaik dihasilkan oleh lampu berwarna kuning pada kisaran waktu 01.30 – 04.30 WIB yaitu sebanyak 17.4 kg (21.35 %), kemudian hasil tangkapan terbanyak dan terbaik dihasilkan oleh lampu berwarna merah sebesar 6.2 kg (39.49 %) pada kisaran waktu 22.00 – 01.00 WIB. Hasil analisis sidik ragam bagan tancap berdasarkan perlakuan warna cahaya lampu dan waktu penangkapan memperlihatkan bahwa nilai F hitung 3.94 ** < dari nilai F tabel (0.05) ; (4.28) dan (5.68). Hasil tersebut menunjukan bahwa perbedaan penggunaan warna cahaya lampu dan waktu penangkapan pada bagan tancap tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 0.01 % dan 0.05 %.
PENINGKATAN KETERAMPILAN NELAYAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT KESELAMATAN DI ATAS KAPAL PADA KONDISI DARURAT DI PPI SUNGAI KAKAP Ahijrah Ramadhani; La Baharudin La Baharudin; Jumadi Sudarso; Frangky F Tumion; Sadri Sadri; Rasidi Rasidi; Ho Putra Setiawan; Slamet Jumaedi; Risko Risko; Nurmala E Simbolon; Purnamawati Purnamawati
Bina Bahari Vol 2, No 3 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v2i3.43

Abstract

Kegiatan nelayan di atas kapal merupakan salah satu kegiatan dengan tingkat resiko tinggi yang mengakibatkan kerugian pada aspek materil hingga keselamatan nelayan di atas kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus bagi nelayan dalam menggunakan alat keselamatan di atas kapal pada kondisi darurat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat nelayan yang ada di PPI Sungai Kakap tentang keterampilan menggunakan alat keselamatan di atas kapal. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan sosialisasi kepada khalayak sasaran yang mengacu pada pekerja/awak kapal dan penyampaian materi terkait penyebab terjadinya kecelakaan kapal dan upaya pencegahan yang dilakukan di atas kapal. Berdasarkan hasil pre test yang dilakukan diperoleh bahwa hanya 42 % dari keseluruhan peserta yang benar – benar paham mengenai keselamatan kerja di atas kapal berdasarkan prosedur. Setelah kegiatan ini dilakukan, secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran peserta akan pentingnya keterampilan nelayan dalam menggunakan alat keselamatan di atas kapal dan cara menggunakan bahan alternatif sebagai alat keselamatan pada keadaan darurat. Selain itu, para nelayan mampu memahami penyebab terjadinya kecelakaan kapal serta memahami upacaya terhadap pencegahan dari kecelakaan tersebut.