Suhartati Suhartati
Dosen FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBELAJARAN KONSEP GEOMETRI DENGAN MODEL ADVANCE ORGANIZER PADA SMP NEGERI 3 BANDA ACEH Suhartati, Suhartati
Jurnal Mentari Vol 11, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geometri merupakan bagian dari matematika yang selama ini mendapat sorotan karena rendahnya prestasi yang diperoleh siswa mulai dari siswa Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah  Lanjutan. Demikian juga yang terjadi di SMP Negeri 3 Banda Aceh. Oleh karena itu, melalui penelitian ini dicoba menerapkan model pembelajaran advance organizer pada pembelajaran konsep segi empat dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hal-hal berikut: (1) Aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan dengan model advance organizer, (2) Tanggapan siswa terhadap kegiatan dengan model model advance organizer, (3) Tingkat pencapaian hasil belajar siswa tentang konsep geometri yang diperoleh melalui pembelajaran dengan model advance organizer, dan (4) Ketuntasan belajar siswa pada konsep geometri yang dicapai dengan model. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran Advance Organizer melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar  dan guru kreatif dalam kegiatan mengajar, (2) Siswa umumnya merasa senang dan berminat untuk mengikuti pembelajaran berikutnya dengan model pembelajaran Advance Organizer, (3) Melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer, penguasaan materi Segi empat siswa mencapai tingkat sedang, dan (4) Penerapan model pembelajaran Advance Organizer pada materi Segiempat telah mewujudkan tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal   Kata kunci : Advance organizer,  konsep Geometri     Geometry is a part of mathematics that has been under the spotlight because of the low achievements of students ranging from elementary school students to high school. The same thing happened in SMP Negeri 3 Banda Aceh. Therefore, through this study attempted to apply the learning model advance organizer on learning concepts rectangle in order to identify and describe the following: (1) activities of teachers and students in learning models implemented with advance organizer, (2) student response the activities of the advance organizer model model, (3) level of student achievement on geometry concepts obtained through learning with models advance organizer, and (4) the concept of mastery learning students achieved with the model geometry. The data obtained were analyzed using descriptive statistics. The results showed that: (1) Application of Advance Organizer model of learning actively engages students in learning activities and creative teachers in teaching activities, (2) Students generally get excited and interested in learning to follow next with Advance Organizer learning model, (3) Through the application of Advance Organizer model of learning, mastery of the material aspect of four students reach moderate levels, and (4) application of learning model Quadrilateral Advance Organizer on the material achievement of mastery learning was manifest in the classical Keywords: Advance organizer, the concept of Geometry  
APLIKASI INOKULUM EM-4 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SENGON Suhartati, Suhartati
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 5, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.464 KB)

Abstract

ABSTRAK Media pembibitan yang diaplikasikan dengan inokulum mikroba diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang lama fermentasi inokulum EM-4 yang terbaik untuk pertumbuhan   bibit tanaman sengon (Parasereanthes falcataria (L.) Nielsen di persemaian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-September 2006, di lokasi persemaian Balai Penelitian Kehutanan (BPK)   Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan lama waktu fermentasi yaitu : F0  = tanpa fermentasi (kontrol); F1   = fermentasi selama 3 hari;  F2    =  fermentasi selama 6 hari; F3    =  fermentasi selama 9 hari; F4  = fermentasi selama 12 hari. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan bibit tanaman, meliputi tinggi, diameter batang, dan jumlah daun.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aplikasi EM-4 dapat meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman sengon di persemaian. Perlakuan yang menghasilkan pertumbuhan optimal adalah media pembibitan yang difermentasi selama 6 hari. Pertumbuhan dari semua perlakuan meningkat sampai periode kedua, namun periode berikutnya media yang tidak difermentasi menunjukkan pertumbuhan yang agak lambat dibanding dengan media yang difermentasi.
PENGARUH BERBAGAI JENIS MATERIAL BOKASHI SEBAGAI MEDIA PEMBIBITAN GMELINA Suhartati, Suhartati; Rahmayanti, Syofia
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 4, No 6 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang besarnya pengaruh jenis material bokashi dan persentase bokashi terbaik sebagai campuran media   untuk pertumbuhan bibit gmelina (Gmelina arborea Roxb.) di persemaian.   Penelitian dilaksanakan di persemaian PT  Inhutani I  Gowa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis faktorial. Faktor pertama adalah jenis material bokashi: jerami, sekam, kirinyu, dan   faktor kedua adalah persentase bokashi: 20%,  40%,  dan 60%.  Parameter yang diamati adalah tinggi bibit tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis material bokashi  yang terbaik adalah bokashi sekam, disusul bokashi kirinyu dan jerami. Persentase bokashi yang lebih efisien digunakan sebagai media pembibitan  gmelina adalah 40% bokashi.  Interaksi perlakuan  yang memberikan hasil pertumbuhan yang optimal adalah penggunaan 40% bokashi sekam,  yaitu menghasilkan pertumbuhan tinggi 45,16 cm, diameter 5,40 mm, dan jumlah daun sebanyak 19 helai, pada bibit gmelina umur tiga bulan di persemaian.
POLA AGROFORESTRY TANAMAN PENGHASIL GAHARU DAN KELAPA SAWIT Suhartati, Suhartati; Wahyudi, Agus
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 8, No 4 (2011): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPengembangan tanaman penghasil gaharu (Aquilaria malacensis Lamk.) di areal perkebunan kelapa sawit merupakan sistem agroforestry yang perlu diketahui pola tanamnya yang tepat, terutama jarak tanam yang optimal antara tanaman penghasil gaharu dan pohon kelapa sawit.  Jarak tanam berkaitan dengan  intensitas cahaya,  semakin jauh jarak tanaman penghasil gaharu dari pohon kelapa sawit, maka  intensitas cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman penghasil gaharu semakin besar, sebaliknya tingkat naungannya berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  jarak tanam yang  tepat antara tanaman penghasil gaharu dan pohon kelapa sawit, sehingga tanaman penghasil gaharu dapat tumbuh optimal di areal perkebunan kelapa sawit. Plot ujicoba berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok  dengan tiga perlakuan jarak tanaman penghasil gaharu dari pohon kelapa sawit,  yaitu jarak 2 m, 3 m, dan 4 m. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman penghasil gaharu, meliputi tinggi tanaman,  diameter batang,  persentase hidup  serta kondisi iklim mikro dan biofisik lapangan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan  jarak tanaman penghasil gaharu dari  pohon kelapa sawit belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan  tanaman penghasil gaharu  sampai umur  24 bulan.  Pengaruh  nyata  terlihat  pada umur 30 bulan, dimana  jarak tanam yang optimal adalah  4 m dengan rerata pertumbuhan  tinggi 235,0 cm dan diameter batang 32,0 mm. 
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH PADA PERBANYAKAN JATI MUNA SECARA KULTUR JARINGAN Nursyamsi, Nursyamsi; Suhartati, Suhartati; Qudus T, Abd.
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 4, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP (Benzyl Amino Purin) yang optimum untuk perbanyakan jati muna secara kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Kehutanan Makassar, yaitu mulai bulan April sampai bulan Juni 2002. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi BAP yaitu 0,5; 1,0; 1,5;2,5; 3,0; 3,5; dan 4,0 ppm, pada medium MS, diulang sebanyak lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2,5 ppm BAP adalah konsentrasi yang optimum, yaitu menghasilkan rata-rata 3-5 tunas dengan tinggi tunas 4,0 cm; serta waktu mulai bertunas yaitu sekitar tujuh hari.
Molecular study in G6PD deficiency, a pedigree analysis af Javanese-Chinese family in Surabaya, Indonesia Suhartati, Suhartati; Martini, Tri; Soewono, Imam; Shirakawa, Thaku; Nishiyama, Kaoru
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 10, No 1 (2002): JANUARI - APRIL 2002
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v10i1.69

Abstract

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 DARUSSALAM ACEH BESAR Darwani, Darwani; Harun, M.Yacoeb; Suhartati, Suhartati
Al-Qalasadi : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika AL-QALASADI
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FTIK IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.825 KB)

Abstract

Konsep relasi dan fungsi merupakan pelajaran yang dianggap sulit diingat oleh siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif dalam mengkonstruksi ide-idenya melalui pendekatan untuk membentuk suatu pemahaman matematika. Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa diharapkan dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa menggunakan pendekatan CTL pada materi relasi dan fungsi di kelas VIII SMPN 1 Darussalam Aceh Besar. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimen semu dengan model rancangan one-shot case study dan menggunakan uji statistik, yaitu uji-t. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 SMPN 1 Darussalam sebanyak 22 siswa. Berdasarkan hasil analisis data statistik uji-t diperoleh bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan melalui pendekatan CTL pada materi relasi dan fungsi mencapai taraf berhasil, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sudah efektif dengan skor 4,22, aktivitas siswa untuk tiap-tiap kategori pengamatan aktif, serta respon siswa pada setiap komponen pembelajaran positif dengan skor rata-rata keseluruhan 3,25. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran CTL berhasil diterapkan pada materi pembelajaran matematika khususnya pada materi relasi dan fungsi Kata kunci: Pendekatan CTL, Relasi dan Fungsi, Hasil Belajar  Relation and Fungsion are one of Mathematics concept that hardly retain in students? memory. Therefore, it is important to have a learning activity which can make students become active and creative in constructing their ideas by utilizing an approach that can builds up students? understanding of Mathematics. By using CTL, it is expected that the students can easily understand the learning subject. This is because CTL approach offers a way to relate the subject material to real life situation. The objective of this study is to know how successful students? learning concerning the subjects of Relation and Fungtion through the use of  CTL to the second grade students at SMPN 1 Darussalam Aceh Besar. The design of this study is quasi experimantal study in form of one-shot case study and is using statistical test, that is T-Test. The subjects of the study are students class VIII-1 SMPN 1 Darussalam Aceh Besar which consits of 22 students. Students? result on the subject Relation and Fungsion had achieved successful rate due to the use of CTL. Hence, it can be concluded that Contextual Teaching and Learning (CTL) approach is successfully implemented in the subject of Relation and Fungsion. Keywords:  Method of Contextual Teaching and Learning, Relation and Function, Learning outcomes
STATUS KERENTANAN NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP INSEKTISIDA SIPERMETRIN DI PELABUHAN TANJUNG BALAI KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Suhartati, Suhartati; Martini, Martini; Hestiningsih, Retno; Ginandjar, Praba
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 8, No 6 (2020): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.066 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v8i6.28233

Abstract

Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue. Vektor Pengendalian menggunakan insektisida merupakan upaya yang sering digunakan untuk mencegah angka insiden DBD. Penelitian Penyanyi bertujuan untuk review mengetahui statusnya kerentanan nyamuk Aedes aegypti   Terhadap insektisida Sipermetrin di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan dan mempelajari status pelaporan nyamuk Aedes aegypti   terhadap insektisida Sipermetrin yang diujikan dengan menggunakan metode uji kerentanan (WHO standar) dengan menggunakan kertas diresapi yang mengandung 0,05% Sipermetrin. Nyamuk Aedes aegypti diperoleh dari area perimeter dan penyangga Tanjung Balai Karimun dengan menggunakan ovitrap, telur yang diperoleh dari pemasangan ovitrap kemudian di pemeliharaan menjadi nyamuk dewasa generasi pertama. Nyamuk yang digunakan sebanyak 240 sampel Aedes aegypti betina pada 3-5 hari, nyamuk dikontakkan selama 1 jam dan diholding selama 24 jam dan dihitung persentase kematiannya. Berdasarkan Standar WHO persentase kematian nyamuk ≥ 98% rentan, 90% ˂98% terduga resisten dan ˂90% resisten. Nyamuk Aedes aegypti dari pelabuhan Tanjung Balai Karimun menunjukkan masih rentan terhadap insektisida sipermetrin 98,75% untuk daerah perimeter dan 100% untuk daerah penyangga.