Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan kualitas kesehatan. Hal ini menuntut penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang bersifat penyembuhan penyakit tetapi juga mencakup pelayanan yang bersifat pencegahan (preventif)untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan.Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepentingan rata-rata pasien serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Dua unsur penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan adalah tingkat kepentingan pasien sebagai pengguna jasa dan pemenuhan kepentingan pasien sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan.Terdapat lima determinan mutu pelayanan menurut Kotler yaitu : Keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empaty (kepedulian) dan berwujud (tangible). Desain penelitian adalah deskriptif kualitatif - kuantitaf dengan metode cross sectional. Dimana pasien rawat inap menjadi sampel, dengan jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 30 sampel. Hasil analisa uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang berarti antara penilaian harapan dan kenyataan yang diterima oleh pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dara’ Kab. Polman karena nilai significant level (2- tailed) lebih kecil dari 5%. Dan hasil analisa diagram kartesius menunjukkan bahwa pemberian informasi yang jelas dan mudah dimengerti dan pelayanan kepada pasien tanpa memandang status sosial dan lain - lain merupan hal yang perlu ditingkatkan pelaksanaannya oleh pihak rumah sakit.