Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Efisiensi Teknis Multi-Stage Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Regresi Tobit pada Usahatani Bawang Merah, Studi Kasus di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur Ryan Hartono Winarso; Syafrial Syafrial; Wiwit Widyawati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.21

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki angka produksi tertinggi di Indonesia. Nilai produksi yang tinggi menggambarkan bahwa komoditas ini penting diteliti oleh karena itu, potensinya harus ditingkatkan. Analisis efisiensi teknis dapat digunakan untuk mengukur efisiensi produksi dan pengurangan input yang dapat dilakukan agar dapat memaksimalkan potensi produksi bawang merah. Lokasi penelitian yang digunakan adalah Desa Torongrejo yang merupakan daerah sentra produksi bawang merah Kota Batu, Jawa Timur. Kota Batu memiliki produktifitas yang bersaing dengan daerah sentra produksi lain di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani dan efisiensi produksi bawang merah beserta faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis produksi bawang merah. Metode analisis dalam penelitian ini yaitu: analisis usahatani untuk mengetahui keuntungan usahatani, analisis menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengetahui efisiensi produksi dan regresi Tobit untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi efisiensi teknis produksi bawang merah. Hasil analisis menunjukkan bahwa petani bawang merah di Desa Torongrejo memiliki R/C ratio sebesar 2,09 dengan nilai efisiensi teknis DEA-CRS sebesar 87,7%, DEA-VRS sebesar 99% dan efisiensi skala sebesar 88,6%. Hasil regresi Tobit menggunakan nilai DEA-VRS sebagai variabel dependen menunjukkan bahwa pengalaman usahatani dan lama menempuh pendidikan formal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, sedangkan status kepemilikan lahan memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan. Efisiensi teknis produksi bawang merah di Desa Torongrejo dapat ditingkatkan dengan melakukan pengurangan input sehingga keuntungan usahatani bertambah dengan tetap memperhatikan pendidikan dan penyuluhan bagi generasi petani yang berikutnya.