Faisal Kamal
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Wonosobo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PARAMUROBI

PANDANGAN ABDULLAH NASHIH ULWAN TENTANG AKTUALISASI PENDIDIKAN ETIKA DAN KETELADANAN GURU SEBAGAI PENDIDIK YANG BERKARAKTER DALAM TARBIYAH AL-AULĀD FI AL-ISLĀM Faisal Kamal; Umul Ma'rufah
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 2 No 1 (2019): Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v2i1.812

Abstract

The education of ethics in Islamic education terminology is called moral education. The objective of moral education is to form a Muslim personality that is plenary, the personality of the human being Kamil. The process of moral education rests with the function and role of the teacher as a role model, which is the teacher who can be in the example by his student. Therefore, the study is said to be a teacher who is ethical, moral, morality, and able to be an example for the children he is based on the foundation and principles of Islamic education. The purpose of this research gives an overview of the points of mind of Abdullah Nashih Ulwan about ethical education, education, and personality of the teacher. Therefore, the expected outcome of this study was the discovery of the aspects of the thought of Abdullah Nashih Ulwan in ethical matters, the transparency, and characteristics of educators. This research is a type of descriptive exploratory research, which is a type of research that uses a qualitative research approach (qualitative research) by describing its thinking in narrative form. As for the collecting of research data, researchers use primary and secondary data sources. The primary data source is the book Tarbiyah Al-Aulād Fi Al-Islām which has been translated by Jamaludin Mirri as subject matter or research subjects. The secondary data sources are the other references used as supporting reference materials used to reinforce writers ' arguments. Based on primary data sources and secondary data authors perform analysis to know the pattern, patterns, categories of thought Abdullah Nashih Ulwan by Using content analysis.
MODEL PEMBELAJARAN SOROGAN DAN BANDONGAN DALAM TRADISI PONDOK PESANTREN Faisal Kamal
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 3 No 2 (2020): Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v3i2.1572

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang sorogan dan bandongan sebagai sebuah model pembelajaran yang mentradisi dipondok pesantren. Sebagai suatu model pembelajaran, sorogan dan bandongan mempunyai peran krusial, sebab kegiatan pembelajaran dipondok pesantren umumnya menggunakan kedua model tersebut. Kajian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research. Data-data dikumpulkan melalui kajian intensif dan mendalam melalui penelusuran terhadap literatur-literatur yang relevan dengan masalah penelitian. Data-data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis menggunakan model analisis isi. Hasil kajian ini menemukan bahwa (1) Model pembelajaran merupakan sebuah kerangka konseptual dalam suatu prosedur sistematik dalam mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Fungsi utamanya sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran, para pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. (2) Karakteristik sorogan dan bandongan merupakan model pembelajaran yang mengedepankan pendekatan layanan individual dan layanan kolektif. Model tersebut lazimnya digunakan oleh kiai dan santri dalam mempelajari dan menerjemahkan kitab kuning. Implikasi dari kajian ini diharapkan dapat mendorong bahwa sorogan dan bandongan dapat dilestarikan dan dikembangkan lebih lanjut sebagai suatu sistem pembelajaran.