Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

URGENSI PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASI Studi Kasus pada Sektor Industri Perbankan Indonesia (Inisial: PTBank XYZ, Tbk) Suharyanti, Suharyanti
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 7, No 2 (2017): August 2017 - January 2018
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v7i2.1778

Abstract

Di era kompetisi global seperti sekarang ini, berbagai perusahaan yang sudah go public berlomba-lomba untuk menerapkan Corporate Social Responsibility. Namun sayangnya, penerapan Corporate Social Responsibility kadang-kadang hanya disandingkan untuk pihak eksternal saja tanpa memperhatikan pihak internal seperti karyawan yang merupakan ujung tombak dari eksistensi perusahaan di masa sekarang dan di masa depan. Sehubungan dengan fenomena tersebut, tulisan ini mengulas tentang pentingnya penerapan Corporate Social Responsibility untuk karyawan dalam meningkatkan komitmen organisasi dan kepercayaan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan Corporate Communication sebagai departemen yang menaungi program Corporate Social Responsibility supaya menyadari arti pentingnya penerapan Corporate Social Responsibility untuk karyawan. Penelitian ini dilakukan di PTBank XYZ, Tbk dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun hasil dan temuan dari penelitian ini adalah bahwa memberikan kesejahteraan kepada karyawan PTBank XYZ, Tbk berupa aspek ekonomi adalah salah satu kunci untuk mempertahankan komitmen karyawan dalam perusahaan. Sedangkan kepercayaan organisasi di PTBank XYZ, Tbk dapat terbentuk apabila pimpinan bersikap lebih terbuka dalam berinteraksi dengan karyawan dalam arti pimpinan bersedia berdiskusi, menerima kritik dan masukan dari karyawan.
Kampanye Generasi Berencana (GENRE), Sikap Generasi Z di Jakarta, dan Penetrasi Media Sosial Selama Pandemi COVID-19 Suharyanti Suharyanti; Mirana Hanathasia
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2021.3762

Abstract

Program nasional Generasi Berencana (GenRe) hadir untuk mengatasi permasalahan remaja di Indonesia. GenRe memiliki tiga pesan kunci, katakan tidak kepada; seks pranikah, pernikahan dini, dan kecanduan NAPZA. Namun, remaja di Jakarta yang dikategorisasikan sebagai generasi Z kurang menyadari keberadaan kampanye GenRe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa generasi Z di Jakarta kurang menyadari keberadaan kampanye GenRe, bagaimana sikap generasi Z di Jakarta terhadap pesan kunci kampanye GenRe, serta bagaimana penyelenggara kampanye GenRe menciptakan kedekatan dengan generasi Z di Jakarta. Pandemi Covid-19 merupakan tantangan sekaligus peluang bagi penyelenggara kampanye GenRe mengoptimalkan aktivitasnya melalui platform digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengambilan sampel dengan teknik bola salju dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan generasi Z di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan kurang menyadari keberadaan Genre karena kampanye GenRe kurang menarik perhatian mereka. Sikap mereka yang cenderung permisif terhadap seks pranikah dan penggunaan NAPZA justru bertolak belakang dengan pesan kunci GenRe yang menekankan pada “katakan tidak” pada ketiga pesan kunci GenRe. Pendekatan Multilevel Health Education Model dengan penekanan pada pentingnya pemahaman, keterlibatan dan membangun kepercayaan, digunakan untuk menciptakan engagement antara penyelenggara kampanye GenRe dengan generasi Z di Jakarta melalui optimalisasi media digital.
iGeneration’s Communication Psychology Facing Covid-19 In Terms of Cognitive Dissonance Dianingtyas Putri; Suharyanti Suharyanti; Dyah Ajeng
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24329/aspikom.v6i2.860

Abstract

The Covid-19 pandemic has a broad impact on various aspects and lines. One of them is that the country’s economy has not moved forward as before. The unemployment rate increase among the iGeneration who have just graduated from college feels confused and anxious because they have not found a job, thus negatively affected them. This research aims to analyze the iGeneration in facing the impact of Covid-19 pandemic in cognitive dissonance theory by linking interpersonal communication through communication psychology. This research was a case study of a conservative generation of 22 years of age with excellent academic achievements. The results show that of the three mental mechanisms that consist of selective prevents dissonance, post-decision dissonance creates a need for reassurance, and minimal justification for action induces a shift in attitude, the informants have different perspectives and perceptions that affect self-efficacy on the issue as cognitive dissonance.
IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM PENGELOLAAN CITRA MEREK Almira, Septika Khairunnisa; Suharyanti, Suharyanti
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 4, No 1 (2014): February - July 2014
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v4i1.1771

Abstract

Gambaran terhadap strategi Marketing Public Relations (MPR) yang dilaksanakan oleh Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) dalam periode tahun 2013 di wilayah DKI Jakarta untuk mengelola brand image produk tabungan BRI Junio. Terkait dengan pemikiran James E. Grunig mengenai hubungan perusahaan dengan stakeholders, maka muncul peran MPR yang merupakan proses dari perencanaan. Strategi MPR penting untuk dirancang sebagai bentuk perencanaan yang cermat dan menyeluruh mengenai semua kegiatan yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen. Untuk alasan inilah Bank BRI berusaha menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan minat konsumen. Strategi MPR yang dijalankan oleh Bank BRI menggunakan instrument sponsorship, di mana Bank BRI menyelenggarakan dua event besar untuk tabungan BRI Junio yaitu Junio Cycle Fest dan Junior Basketball League (JrBL) bekerja sama dengan pihak penyelenggara yang berbeda di tiap acara. Kedua acara tersebut secara positif berhasil mencapai tujuan perusahaan dalam hal menjaring target audiens, mengelola peningkatan brand image tabungan BRI Junio di masyarakat, dan akuisisi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif di mana pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa event yang dilaksanakan tersebut berhasil menaikkan jumlah akuisisi dan awareness audiens. Description of how Bank Rakyat Indoesia (BRI) manage their Brand Image for their “Tabungan BRI Junio” product through a Marketing Public Relations Strategy in 2013 for DKI Jakarta. According to James E. Grunig about the relations between company and its stakeholders, MPR preset as a process of planning. MPR strategy is important as a form of detailed and thorough planning about all the activity that can push consumen buying interest and satisfaction. This is why BRI was offering a product that match consumen needs, desire, and interest. BRI use sponsorship as its strategic instrument, where BRI held two major events for its “Tabungan BRI Junio” product, the events called “Junio Cycle Fest” and “Junior Baseketball League (JrBL)”, and BRI teamed up with different partner for each events. Both of these events had fulfilled their purpose in attracting target audiences, manage brand image, and acquisition. This research is a qualitative research where the data was gained by using indepth interview, documentation, and observation. Result from this research showed that the events had succesfully improved total acquisitions and audience awareness of the product.
ANALISIS STRATEGI CYBER PUBLIC RELATIONS PT PERTAMINA (PERSERO) UNTUK SOSIALISASI PENYESUAIAN HARGA LPG 12 KG Studi Kasus pada Kompetisi Blog Kompasiana oleh Pertamina Gabrina, Inez; Suharyanti, Suharyanti
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 3, No 2 (2013): August 2013 – January 2014
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v3i2.1765

Abstract

Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini telah menggunakan internet untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Melihat fenomena tersebut, banyak perusahaan mulai aktif mengambil langkah untuk melakukan persuasi dan mengontrol opini public melalui internet. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan media online untuk berkomunikasi dengan publik adalah PT Pertamina (Persero). Kebijakan kenaikan harga produk LPG 12 kg yang dicanangkan sejak 2014 lalu menimbulkan gejolak pada masyarakat, sehingga Pertamina berinisiatif untuk menjalankan strategi sosialisasi LPG 12 kg melalui berbagai media, salah satunya media sosial. Taktik utama yang dilaksanakan Pertamina dalam strategi media sosialnya adalah Kompetisi Blog Kompasiana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengetahui latar belakang dipilihnya cyber public relations sebagai salah satu strategi sosialisasi, proses perencanaan dan pelaksanaan strategi cyber public relations khususnya Kompetisi Blog Kompasiana, serta mengetahui bagaimana respon publik terhadap kebijakan kenaikan harga LPG 12 kg setelah pelaksanaan Kompetisi Blog Kompasiana. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi online, dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi LPG 12 kg melalui strategi Cyber PR sudah cukup strategis dan memicu respon positif masyarakat, terbukti dari intensitas gejolak pada publik yang sudah jauh berkurang.   Kata kunci: cyber public relations, perencanaan komunikasi strategis, blog, media sosial, LPG 12 Kg A large amount of Indonesian cizitens are now using internet to communicate and spread information. Therefore, companies nowadays starting to take steps to persuade and control public opinion through the internet. One of those is PT Pertamina (Persero). The price adjustment policy of LPG 12 kg which was initiated on January 2014 causes public upheaval. Hence, Pertamina took the initiative to plan and execute a socialization strategy of LPG 12 kg through wide variety of media, one of them is social media. The main tactic from social media strategy is Kompasiana Blog Competition by Pertamina. This is a qualitative research using case study method that aims to discover the reason behind Pertamina’s decision to choose cyber public relations as one of the information dissemination strategy, the planning and implementation process of cyber public relations strategy especially Kompasiana Blog Competition, and to see how public respond to the adjustment price policy after the implementation of Kompasiana Blog Competition. The data collection technique conducted through in-depth interview, online observation, and document tracking. The result of this research shows that the socialization of LPG 12 kg through cyber public relations strategy is proven to be strategic and triggered positive responds from the public that could be seen through the lessening of upheaval intensity. Keywords: cyber public relations, strategic communication planning, blog, social media, LPG 12 Kg
ANALISIS KRISIS PADA ORGANISASI BERDASARKAN MODEL ANATOMI KRISIS DAN PERSPEKTIF PUBLIC RELATIONS Suharyanti, Suharyanti; Sutawidjaya, Achmad Hidayat
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 2, No 2 (2012): August 2012 - January 2013
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v2i2.281

Abstract

Setiap organisasi, besar atau kecil, memiliki peluang untuk terkena krisis. Krisis dapat terjadi karena kesalahan internal organisasi, seperti kesalahan prosedur, kelalaian organisasi dan tindakan oknum dalam organisasi yang tidak bertanggung jawab. Disamping itu, krisis juga dapat disebabkan oleh faktor ekternal seperti kondisi ekonomi dan politik, atau bencana alam. Menurut Steven Fink, krisis melalui empat tahap penting yaitu tahap prodromal, tahap akut, tahap kronis dan tahap resolusi. Dalam perspektif public relations, setiap tahapan tersebut memerlukan strategi komunikasi yang berbeda­beda.  Artikel ini merupakan hasil penelitian mengenai krisis yang menimpa Citibank Indonesia pada tahun 2010. Analisis dalam peneltian ini  mengikuti tahapan  perkembangan krisis  dari Steven  Fink dan  aktivitas  komunikasi yang dilakukan oleh public relations Citibank pada masa pra krisis, masa krisis dan masa pasca krisis. Temuan dalam penelitian ini adalah adanya perkembangan isu  yang berdasarkan literatur  semakin memperburuk citra organisasi, namun pada kasus Citibank, isu yang berkembang justru mampu menggeser isu utama dan  menguntungkan Citibank. Kata Kunci: tahapan  perkembangan  krisis,  tahapan  komunikasi  penanganan  krisis, information gap.   An organization whether it’s large or small, has the opportunity to be exposed to the crisis. Crisis can occur due to an internal problem within the organization, such as procedural errors,  omissions  organization  and  unresponsible action  from  an  employee  in  theorganization.  Crisis can also be caused by external factors such as political and economic conditions, or natural disasters. According to Steven Fink, crisis in organization passing through four critical stages:  prodromal phase, acute phase, chronic phase and resolution phase. In a public relations perspective, each stage requires a communication strategy that is different in each stage. This article is the result of research on the crisis that hit Citibank Indonesia in 2010. The analysis in this research follow the stages of development of crisis explained by Steven Fink and communication activities undertaken by public relations Citibank in pre crisis, crisis and post­crisis period. The findings in this research is the development of issue­based  on literature will  worsened the image of the organization, but in the case of Citibank the issue development actually beneficial for Citibank since  the central issue was shifting from procedural error to personal issue of employee. Keywords: crisis  development stages,  phase  of  crisis  communication  management, information gap.
PENGARUH PERSEPSI KECOCOKAN DAN KREDIBILITAS PERUSAHAAN TERHADAP ASOSIASI MEREK DAN INTENSI MEMBELI Studi pada PT Multi Bintang Indonesia Suharyanti, Suharyanti
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 1, No 1 (2011): February - July 2011
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v1i1.1

Abstract

Beberapa temuan dari penelitian mengenai strategi  extension menekankan pada pentingnya persepsi kecocokan (perception of fit)  antara parent brand dengan sub brand di mana  semakin besar kesamaan antara  parent brand dengan  sub brand dari segi fitur, atribut dan keunggulan produk maka semakin besar pula transfer sikap  positif atau negative pada  sub brand.  Mengenai adanya kemungkinan  transfer atribut negatif ini akan menjadi kerugian bagi produk baru yang diluncurkan. Reputasi yang terbentuk sebagai hasil dari kinerja perusahaan jangka panjang akan membentuk citra tertentu di benak konsumen, baik citra mengenai perusahaan maupun citra terhadap produk-produk yang berada dibawah naungan perusahaan tersebut. Kata kunci: asosiasi merek, citra produk, intensi membeli merek, kredibilitas perusahaan
PELATIHAN MANEJEMEN KOMUNIKASI MEREK KEPADA PELAKU USAHA DALAM MENDUKUNG CITY BRANDING CIREBON Suharyanti, Suharyanti; Hanathasia, Mirana; Fortunisa , Ananda
Indonesian Journal of Social Responsibility Vol. 1 No. 02 (2019): December 2019
Publisher : LPkM Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/ijsr.v1i02.14

Abstract

Pada 2017 Pemerintah mentargetkan sebanyak 8 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia sudah berjualan online pada 2019.  Untuk mewujudkan hal tersebut berbagai pelatihan digital diberikan kepada para pelaku UMKM di Indonesia. Salah satunya kepada pelaku UMKM di Kota Cirebon, Jawa Barat. Terdapat sekitar 1698 pelaku UMKM di Kota Cirebon. Jika dulu pelaku UMKM di Kota Cirebon banyak yang menjajakan produk yang dikaitkan dengan ciri khas kotanya sebagai Kota Udang seperti kerupuk udang, terasi, dan juga batik  dan lukisan kaca khas Cirebon, kini muncul pelaku UMKM yang mengembangkan produk-produk baru yang kedepannya mungkin bisa menjadi ciri khas Kota Cirebon yaitu bawang goreng, relief logam, sabun, dan sebagainya. Namun permasalahannya banyak para pelaku UMKM yang kurang paham menyusun strategi komunikasi pemasaran.  Untuk dapat mengembangkan usaha pelaku UMKM kota Cirebon, perlu dilakukan pelatihan manejemen komunikasi merek seperti pemilihan tema yang menarik untuk dikomunikasi melalui kemasan produk ataupun media promosi online dan membuat simulasi strategi perencanaan media online untuk mempromosikan produk. Dengan komunikasi yang tepat tidak hanya dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen namun juga dapat mendukung city branding Kota Cirebon.
Reformasi Birokrasi Pemerintah dan Penerapan Excellence Theory Suharyanti Suharyanti; Tuti Widiastuti; Dessy Kania
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i1.86

Abstract

Excellence theory yang dikembangkan oleh James E. Grunig menyebutkan bahwa organisasi yang menerapkan excellence communication memiliki tiga komponen (sphere) yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu knowledge core, shared expectation, dan participative culture. Studi ini bertujuan untuk melihat sejauhmana excellence theory dapat diterapkan pada lembaga pemerintah sebagai badan publik yang hingga kini sedang menjalani proses reformasi birokrasi. Penelitian dilakukan di Biro Humas Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada organisasi yang belum sepenuhnya menjalankan budaya partisipatif, khususnya antara pimpinan BPK-RI sebagai koalisi dominan dengan Biro Humas sebagai komunikator, maka penerapan excellence theory tidak optimal. Hal ini karena, budaya partisipatif (participative culture) adalah dasar dari adanya hubungan yang sinergis antara harapan koalisi dominan dengan harapan komunikator (shared expectation), yang pada gilirannya juga memengaruhi bagaimana komunikator mengimplementasikan pengetahuan (knowledge core) dalam menjalankan tugasnya.
DAMPAK EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP MINAT BELI PRODUK IKEA Rosady, Nurvica; Suharyanti, Suharyanti; Anitawati, M. Th.
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 9, No 2 (2019): August 2019 - January 2020
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v9i2.1986

Abstract

In an era of increasingly fierce competition coupled with the emergence of various kinds of information sources, producers must build good marketing communication to promote their products so consumers can know the quality and the uniqueness of the product. One of the promotional tools is experiential marketing, which has five types of experience, Sense, Feel, Think, Act, and Relate called SEMs (Strategic Experience Modules). This study aims to look at the effect of experiential marketing on the purchase intention of IKEA products. The population is consumers who have visited the IKEA store and are over 22 years old. A sample of 100 people obtained by purposive sampling. By using multiple regression analysis, the results showed that Sense and Act significantly influence purchase intention, and the influence of Sense is more significant than the Act. However, independent variables all together affect purchase intention. The ability of independent variables to explain variations in purchase intention is meager. Therefore other additional independent variables are needed in further research. To cite this article (7th APA style): Rosady, N., Suharyanti, & Anitawati, M. Th. (2019). Dampak Experiential Marketing terhadap Minat Beli Produk IKEA [The Impact of Experiential Marketing on Purchase Intention of IKEA Product]. Journal Communication Spectrum, 9(2), 176-188. http://dx.doi.org/10.36782/jcs.v9i2.1986