Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Training of Hatching Egg Skills as an Effort to Provide Kampong Chicken Seeds at Farmer Groups in Loa Village, Paseh District, Bandung Regency: Pelatihan Keterampilan Penetasan Sebagai Upaya Penyediaan Bibit Ayam Kampung Pada Kelompok Tani Di Desa Loa, Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Sujana, Endang; Widjadtuti, Tuti; Setiawan, Iwan; Tanwiriah, Wiwin; Garnida, Dani; Asmara, Indrawati Yudha
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.397 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang335

Abstract

Loa Village is one of the villages located in Paseh District, Majalaya, Bandung Regency. Loa Village has potential to be developed, in the field of animal husbandry. Many of the resident raising the chicken and duck in groups, but still use the traditional method, which is naturally hatching eggs by the hen so that it is difficult to get Kampong chicken seeds. With the village profile as above, we are challenged to provide the knowledge and techniques of raising Kampong chickens to Loa Village public, especially to farmer group members, through the virtual KKN-PPMD Padjadjaran University. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of breeders in raising chickens, hatching eggs, composing the rations, processing chicken products and increasing the production of day old chicks. Apparently, the enthusiasm of the participants to gain knowledge and skills in raising Kampong chicken was quite high. Knowledge of the participants regarding the management of chickens, the preparation of rations are still lacking, but the enthusiasm of farmers to learn all the knowledge about raising Kampong chickens is very good, so that this activity can increase knowledge about how to hatch eggs and skills to operate the incubator and have a great passion for the business of Kampong chickens. Abstrak Desa Loa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paseh, Majalaya Kabupaten Bandung. Desa Loa memiliki potensi yang harus dikembangkan, salah satunya yaitu potensi di bidang peternakan. Banyak dari penduduknya yang merupakan kelompok peternak ayam dan entok, tetapi masih menggunakan cara trasional yaitu menetaskan telur secara alami oleh induk sehingga sulit mendapatkan bibit ayam kampung. Melihat profil desa seperti di atas, maka kami tertantang untuk memberikan pengetahuan tehnik beternak ayam kampung kepada para anggota kelompok tani melalui Kegiatan KKN-PPMD virtual universitas Padjadjaran kepada masyarakat Desa Loa khususnya kepada kelompok peternak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya beternak ayam, menetaskan telur, menyusun ransum, dan pengolahan hasil ternak ayam serta meningkatkan produksi anak ayam untuk bibit. Dari kegiatan ini antusiasme peserta untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan usaha budidaya beternak aym lokal cukup tinggi. Wawasan peserta mengenai tatalaksana pemeliharaan ayam, serta penyusunan ransum masih sangat kurang, tetapi animo peternak sangat baik untuk belajar semua pengetahuan tentang budidaya beternak ayam lokal, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai cara-cara menetaskan telur dan keterampilan mengoperasikan cara menetaskan telur dengan mesin tetas dan semangat untuk usaha beternak ayam kampung.
The Training of Hatching Egg Skills as an Effort to Provide Kampong Chicken Seeds at Farmer Groups in Loa Village, Paseh District, Bandung Regency: Pelatihan Keterampilan Penetasan Sebagai Upaya Penyediaan Bibit Ayam Kampung Pada Kelompok Tani Di Desa Loa, Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Endang Sujana; Tuti Widjadtuti; Iwan Setiawan; Wiwin Tanwiriah; Dani Garnida; Indrawati Yudha Asmara
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.397 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang335

Abstract

Loa Village is one of the villages located in Paseh District, Majalaya, Bandung Regency. Loa Village has potential to be developed, in the field of animal husbandry. Many of the resident raising the chicken and duck in groups, but still use the traditional method, which is naturally hatching eggs by the hen so that it is difficult to get Kampong chicken seeds. With the village profile as above, we are challenged to provide the knowledge and techniques of raising Kampong chickens to Loa Village public, especially to farmer group members, through the virtual KKN-PPMD Padjadjaran University. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of breeders in raising chickens, hatching eggs, composing the rations, processing chicken products and increasing the production of day old chicks. Apparently, the enthusiasm of the participants to gain knowledge and skills in raising Kampong chicken was quite high. Knowledge of the participants regarding the management of chickens, the preparation of rations are still lacking, but the enthusiasm of farmers to learn all the knowledge about raising Kampong chickens is very good, so that this activity can increase knowledge about how to hatch eggs and skills to operate the incubator and have a great passion for the business of Kampong chickens. Abstrak Desa Loa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paseh, Majalaya Kabupaten Bandung. Desa Loa memiliki potensi yang harus dikembangkan, salah satunya yaitu potensi di bidang peternakan. Banyak dari penduduknya yang merupakan kelompok peternak ayam dan entok, tetapi masih menggunakan cara trasional yaitu menetaskan telur secara alami oleh induk sehingga sulit mendapatkan bibit ayam kampung. Melihat profil desa seperti di atas, maka kami tertantang untuk memberikan pengetahuan tehnik beternak ayam kampung kepada para anggota kelompok tani melalui Kegiatan KKN-PPMD virtual universitas Padjadjaran kepada masyarakat Desa Loa khususnya kepada kelompok peternak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya beternak ayam, menetaskan telur, menyusun ransum, dan pengolahan hasil ternak ayam serta meningkatkan produksi anak ayam untuk bibit. Dari kegiatan ini antusiasme peserta untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan usaha budidaya beternak aym lokal cukup tinggi. Wawasan peserta mengenai tatalaksana pemeliharaan ayam, serta penyusunan ransum masih sangat kurang, tetapi animo peternak sangat baik untuk belajar semua pengetahuan tentang budidaya beternak ayam lokal, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai cara-cara menetaskan telur dan keterampilan mengoperasikan cara menetaskan telur dengan mesin tetas dan semangat untuk usaha beternak ayam kampung.
Efek Pemberian Ransum yang Mengandung Tepung Daun Singkong, Daun Ubi Jalar dan Eceng Gondok sebagai Sumber Pigmen Karotenoid Terhadap Kualitas Kuning Telur Itik Tegal (The Effect of Feed Enriched with Pigmen Carotenoid Source : Cassava, Sweet Potato and W Endang Sujana; Siti Wahyuni; Handi Burhanuddin
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian tepung daun singkong, daun ubi jalar dan eceng gondok sebagai sumber pigmen karotenoid terhadap kualitas kuning telur itik yang dipelihara secara intensif.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Terdapat empat jenis perlakuan ransum (RK=ransum kontrol, RS=ransum mengandung 5% tepung daun singkong, RU=ransum mengandung 5% daun ubi jalar dan RE=ransum mengandung 5% tepung eceng gondok), dengan lima ulangan.  Peubah yang diamati yaitu skor warna kuning telur, persentase kuning telur dan indeks kuning telur.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan RS lebih baik (p<0,05) dari pada RU, RE dan RK, sedangkan indeks kuning telur tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata.Kata kunci : Pigmen karotenoid, Itik petelur, Kualitas kuning telur   
Karakteristik Hasil Penetasan Puyuh Pedaging Malon dan Jepang Terseleksi Generasi ke Lima Endang Sujana; T. Widjastuti; I. Setiawan; A. Anang
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 2 (2018): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.803 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i2.18287

Abstract

Penelitian dengan judul Karakteristik Hasil Penetasan Puyuh Pedaging Malon dan Jepang Terseleksi Generasi Ke Lima telah dilaksanakan di Test Farm KVS Majalaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi hasil penetasan  puyuh Pedaging Malon dan Jepang Terseleksi Generasi Ke Lima.  Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif.  Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan terhadap ukuran pemusatan yaitu nilai rata-rata dan ukuran penyebaran yaitu nilai standard deviasi.  Telur puyuh yang digunakan percobaan sebanyak 600 butir atau 300 butir setiap galur.  Peubah yang diamati adalah fertilitas (%), daya tetas (%), kematian embrio (%) dan bobot tetas.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penetasan telur puyuh pedaging Malon dan Jepang Terseleksi Generasi Ke Lima termasuk baik.  Hal ini dapat dilihat pada data hasil penelitian bahwa telur tetas yang berasal dari pembibitan puyuh Malon memiliki fertilitas yang tinggi (95,83%), daya tetas yang baik (80,76%), kematian embrio 19,24% dan bobot tetas yang tinggi 8,56 ±0,90g. Selanjutnya hasil penelitian bahwa telur tetas yang berasal dari pembibitan puyuh Jepang Terseleksi memiliki fertilitas yang tinggi (96,67%), daya tetas yang baik (82,73%), kematian embrio 17,27% dan bobot tetas yang tinggi 8,52 ±0,695 g.                           
Respon Itik Cihateup dan Itik Rambon Jantan terhadap Imbangan Energi-Protein Ransum pada Sistem Pemeliharaan Minim Air (Response of Cihateup and Rambon Male Ducks on Energy-Protein Ratio in the Diet under Restricted Water Raising System) Siti Wahyuni HS; Abun -; Endang Sujana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.204 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i2.11569

Abstract

Tujuan penelitian eksperimental ini adalah mempelajari imbangan energi- protein dalam ransum yang dapat menghasilkan performa maksimal pada itik Cihateup dan  Itik Rambon  jantan yang dipelihara secara intensif pada kondisi minim air. Itik dipelihara sejak umur sehari sampaidengan mencapai titik infleksi.   Perlakuan berupa enam  ransum pada imbangan energi-proteinberbeda, terdiri atas R1 ( ME 3000 kkal/kg, protein 20 %); R2 (ME 300 kkal/kg, protein 16 %); R3 (ME 3000 kkal/kg, protein 13,5 %); R4 ( ME 2700 kkal/kg, protein 20 %); R5 (ME 2700 kkal/kg, protein 16 %); R6 (ME 2700 kkal/kg, protein 13,5 %). Setiap perlakuan diulang empat kali, masing- masing ulangan terdiri dari lima ekor anak itik.  Evaluasi performa dilakukan pada umur delapan minggu terhadap peubah-peubah: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas, dan persentase lemak abdominal dengan mengambil sampel   masing-masing seekor dari tiap unit percobaan. Sisa itik dipelihara sampai mencapai titik infleksi untuk mengamati pertumbuhan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghasilkan pertambahan bobot badan dan konversi ransum terbaik, itik Cihateup memerlukan ransum dengan kandungan EM 2700 kkal/kg dan protein 20 %; sedangkan itik Rambon cukup dengan kandungan EM 2700 kkal/kg dan protein 13,5 %. Persentase karkas tertinggi dan persentase lemak abdo minal terendah baik pada itik Cihateup maupun itik Rambon dihasilkan oleh pemberian ransum dengan kandungan EM2700 kkal/kg dan protein 13,5 %. Fase starter itik Cihateup jantan berlangsung sampai dengan umur enam minggu, dan fase starter itik Rambon jantan sampai dengan umur lima minggu.  Dapat disimpulkan bahwa fase starter itik Rambon lebih singkat dibandingkan dengan itik Cihateup.Kata kunci : Itik Cihateup, Itik Rambon, minim air, performa
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH DAN TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) Ismara Ayunda Ramadhina; Lovita Adriani; Endang Sujana
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.762 KB) | DOI: 10.24198/jnttip.v1i1.25429

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kepel (Stelechocarpus burahol) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Dan Telur Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)” telah dilaksanakan pada bulan Juni-September 2019 di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, dan Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kolesterol darah dan telur (yolk) puyuh yang diberi perlakuan ekstrak daun kepel (Stelechocarpus burahol). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 20 unit perlakuan yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan, dengan dosis perlakuan ekstrak daun kepel yaitu : P0 = 0 mg/kgBB, P1 = 200 mg/kgBB, P2 = 300 mg/kgBB, P3 = 400 mg/kgBB, dan P4 = 500 mg/kgBB. Puyuh yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 ekor. Hasil penelitian menunjukkan kadar koelsterol darah pada setiap perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05), tetapi berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar kolesterol telur. Kesimpulan yang dapat diambil ialah pemberian ekstrak daun kepel (S. burahol) belum mampu menurunkan kadar kolesterol darah, namun pada dosis 200 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol telur.
Egg Characteristics of Pelung Chickens in Four Different Areas in West Java, Indonesia: technical inputs for conservation Indrawati Yudha Asmara; Dani Garnida; Tuti Widjastuti; Iwan Setiawan; Wiwin Tanwiriah; Endang Sujana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i2.36965

Abstract

Egg characteristics such as egg size and egg quality affect the hatchability rate of chicken eggs. The study objective was to determine egg characteristics of Pelung chickens that are endangered chickens of Indonesia. A total of 116 eggs from Garut, Bandung, Cianjur and Sukabumi Regencies, West Java Province, Indonesia was selected using a purposive technique. The observed parameters were egg weight, egg specific gravity, and thickness of an eggshell. Data were analyzed using the nonparametric Kruskal-Wallis test followed by the post hoc Mann-Whitney U test. The former was used to determine data differences among research areas, while the latter was applied to compare data differences between the two research areas. The rank Spearman analysis was used to determine the correlation between observed parameters. The study showed that there were significant differences (p > 0.05) among research areas for all observed parameters. Egg weight and thickness of eggshell in the Sukabumi Regency were higher than other regencies, while egg specific gravity in this regency was the highest (p > 0.05). There was a significant positive correlation (p > 0.05) between observed parameters. The findings indicated variation in the rearing management system and the genetic of Pelung chickens in research areas.
PERFORMANCE OF PADJADJARAN QUAILS GROWER PERIOD FEED WITH DIFFERENT ENERGY AND PROTEIN LEVELS QUDDUS, MUHAMMAD FEBRYANTONO; Setiawan, Iwan; Sujana, Endang
Jurnal Ilmu Ternak Vol 23, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v23i2.44427

Abstract

This study aimed to determine the recommended energy and protein level of the Padjadjaran quail's broiler feed for a 3-6 weeks growth period on its production performance. The treatments applied were nine ratios with different energy and protein levels, consisting of P1=(ME 2800 kcal/kg, protein 20 %); P2=(ME 2800 kcal/kg, protein 22 %); P3=(ME 2800 kcal/kg, 24 % protein), P4=(ME 2900 kcal/kg, 20 % protein); P5=(ME 2900 kcal/kg, 22 % protein); P6=(ME 2900 kcal/kg, 24 % protein); P7=(ME 3000 kcal/kg, 20 % protein); P8=(ME 3000 kcal/kg, 22 % protein); P9=(ME 3000 kcal/kg, 24% protein). Each treatment was replicated three times, and each replicate consisted of four quails. The results of the data were processed using analysis of variance. The observed variables included ratio consumption, weight gain, FCR, carcass weight, and abdominal fat. The results showed that the protein energy level of the ratios was not significantly different (P>0.05) on ratio consumption, body weight gain, FCR, carcass weight, and abdominal fat. Differences in diet protein and energy levels did not significantly affect the performance of the Padjadjaran quail's broiler during the growth period. The recommended diet for the growth period is a feed containing EM 2900 kcal/kg and 20% protein, as it resulted in the highest body weight gain and carcass weight and more efficient feed intake.
THE EFFECT OF ADDING GTG SOLUTION IN DRINKING WATER ON FINAL BODY WEIGHT, FEED EFFICIENCY, AND INCOME OVER FEED COST OF LOCAL DUCK TANWIRIAH, WIWIN; Garnida, Dani; Sujana, Endang; Mushawir, Andi; Widyastuti, Tuti
Jurnal Ilmu Ternak Vol 23, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v23i2.46320

Abstract

This research aims to determine the effect of adding GTG solution in drinking water to the body weight gain, final body weight, ration efficiency and income over feed cost in local ducks. This study used 60 male Tasikmalaya local ducks which were divided into 4 treatment groups and then put into 5 pens as replications, so there were 20 pens. Ducks were reared from 1 day to 45 days old. The initial body weight of the ducklings after being weighed had a coefficient of variation of 5.10 %. GTG solution consists of water, ginger juice, turmeric juice, and garlic juice in equal ratios. There were 4 treatments, namely P0 = drinking water + 0% GTG solution, 12 = drinking water + 0.5 % GTG solution, P2 = drinking water + 1% GTG and P3 = drinking water + 1.5% GTG solution. The data were analyzed with ANOVA to determine the effect of the treatment and then subjected to Duncan's test to differentiate each treatment. The parameters measured were body weight gain, final body weight, feed efficiency, and income over feed cost. The results showed that the addition of 1% JKBP solution into drinking water gave the highest body weight gain, final body weight, feed efficiency, and income over feed cost in local ducks.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI KUNING TELUR DALAM PENGENCER TYRODE TERHADAP MOTILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMA PADA SEMEN CAIR DINGIN ENTOG (Cairina moschata) Sumarni, Dini; Rasad, Raden Siti Darodjah; Sujana, Endang
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v4i1.42245

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi kuning telur dalam pengencer Tyrode terhadap motilitas dan abnormalitas sperma pada semen cair dingin entog.  Penelitian ini dilaksanakan pada 08 Februari-19 Maret 2022 dengan objek penelitian berupa semen dari seekor entog jantan berumur 1,5 tahun.  Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu penambahan konsentrasi kuning telur sebesar 5% (P1), penambahan konsentrasi kuning telur sebesar 10% (P2), dan penambahan konsentrasi kuning telur sebesar 15% (P3).  Setiap perlakuan ulang sebanyak 6 kali Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.  Nilai rata-rata motilitas spermatozoa tertinggi dihasilkan pada P1 (55,10 ± 2,14%) dan P2 (52,82 ± 2,19%), dibandingkan P3 (43,48 ± 1,24%).  Nilai rataan pada P1 (6,00 ± 0,79%) dan P2 (6,36 ± 0,85%) juga mampu menghasilkan abnormalitas terendah, dibandingkan P3 (7,72 ± 1,29%).  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan konsentrasi kuning telur dalam pengencer Tyrode berpengaruh terhadap motilitas dan abnormalitas sperma pada semen cair dingin entog.  Penambahan kuning telur sebesar 5% dan 10% menghasilkan motilitas tertinggi dan abnormalitas sperma terendah pada semen cair dingin entog.Kata kunci: kuning telur, semen entog semen cair dingin, motilitas, abnormalitas.