Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS CAMPURAN BETON BERPORI DENGAN AGREGAT BERGRADASI TERPISAH DITINJAU TERHADAP MUTU DAN BIAYA Widhiarto, Herry; Sujatmiko, Bambang
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 02 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.842 KB)

Abstract

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mutu beton salah satu diantaranya distribusi susunan butiragregat (gradasi), agregat bergradasi baik dalam campuran beton dapat menghasilkan beton yang berkualitasyaitu mudah dikerjakan (workability), awet (durability), kuat (strenght) dan ekonomis. Terkait denganagregat bergradasi baik peneliti ingin menganalisis bagaimana jika menggunakan agregat bergradasi terpisah (gap grading ) yaitu agregat yang memiliki satu atau dua jenis butiran. Fakta dari beberapa sumberagregat yang memiliki susunan butir gap grading, bila dipakai dalam campuran beton akan menghasilkanbeton yang kropos dan berpori. Penelitian ini untuk mengetahui mutu beton dan menganalisis hubunganporositas, resapan terhadap mutu beton serta biaya kebutuhan material beton berpori bila dibandingkandengan beton normal berdasarkan berat volume beton. Metode penelitian eksperimental yaitu denganmelakukan pengamatan dan pengukuran dilaboratorium dengan 75 benda uji, analisis campuran betonmengacu pada beton normal dan Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Berdasarkan hasil penelitian dananalisa dapat disimpulkan bahwa : 1.)Kuat tekan beton berpori variasi BP-C sebesar 20,48 Mpa, sedangkankuat tarik belah beton pada variasi BP-C sebesar 5,92 MPa lebih rendah dari beton normal pada umur 28 hari.Dengan demikian Mutu beton tidak mencapai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan yaitu 30 Mpa.2.)Porositas dan resapan beton berpengaruh pada mutu beton, semakin besar nilai porositas menyebabkanmeningkatnya resapan dan menurunya mutu beton, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasilpenelitian ini bahwa variasi PB-C nilai porositas 21,42 % dan nilai resapan 3,91 %, diperoleh kuat tekansebesar 20,48 MPa, sedangkan porositas beton normal 14,70 % dan nilai resapan 3,62 %, diperoleh kuattekan sebesar 31,71MPa. 3.)Biaya kebutuhan material beton berpori sebesar Rp 567,057.00/mJurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 24 3 atau lebihrendah 12,12 %, jika dibanding dengan beton normal sebesar Rp 645,925.00/m3. berdasarkan berat volumebeton, sehingga berat volume padat beton berpori yang diperoleh dari hasil pengujian sebesar 2089 kg/m3tidak mencapai berat beton normal (2400 kg/cm3)Kata kunci : beton berpori, kuat tekan, kuat tarik, porositas
Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Menggunakan Bahan Polymer Polierta Produksi PT. Varia Usaha Beton Dengan Tambahan Pemakaian Fiber Polypropylene Sujatmiko, Bambang; Hanafi, Muhlis; Wibowo, Boedi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1, No 1: March 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1209.856 KB) | DOI: 10.25139/jprs.v1i1.806

Abstract

Peningkatan kebutuhan bahan konstruksi beton untuk pembangunan infrastruktur saat ini harus disikapi dengan adanya alternatif dan inovasi dalam teknologi. Penelitian ini betujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan fiber polypropylene dengan menggunakan bahan additive polimer polierta terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat lentur pada balok beton. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk mutu beton K-350 dengan variasi penambahan fiber polypropylene 0,6 kg/m³ (1%); 1,2 Kg/m³ (2%). Pengujian untuk kuat tekan terdiri dari benda uji sebanyak 27 silinder (15x30 cm) dan pengujian untuk kuat lentur terdiri dari benda uji sebanyak 12 balok (60x15x15 cm) yang diuji pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk tes kuat tekan silinder dan 14, dan 28 hari untuk kuat lentur balok. Pengujian beton segar dilakukan dengan slump-flow test, dilakukan curing benda uji sampai pada umur beton pengujian. Dari hasil penelitian didapatkan penambahan fiber polypropylene 0,6 kg/m³ (1%) terhadap campuran beton menunjukkan terjadi peningkatan kuat tekan 438,31 kg/cm² atau sekitar 13,43 % dan kuat lentur 58,05 kg/cm² atau sebesar 10,25 %. Untuk penambahan serat fiber polypropylene 1,2 kg/m³ (2%) terhadap campuran beton terjadi penambahan kuat tekan 434,6 kg/cm² atau sebesar 12,47 % dan kuat lentur 60,75 kg/cm² atau sebesar 15,38 % dibandingkan beton tanpa fiber polypropylene. Dengan demikian komposisi yang paling optimum tercapai saat penambahan fiber polypropylene sebesar 1.2 kg / m³ (2%)
Aktivitas Hepatoprotektor Dari Ekstrak Etanol Kerang Ale-Ale (Meretrix sp.) Sujatmiko, Bambang; Warsidah, Warsidah; Prayitno, Dwi Imam
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v4i1.41555

Abstract

Hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh dan merupakan pusat metabolisme dan detoksifikasi senyawa kimia. Sebagai organ pusat, ternyata hati sangat rentan terhadap datangnya berbagai penyakit seperti hepatitis ataupun penyakit lainya. Penyakit hepatitis dapat terjadi karena sistem imunitas tubuh menurun sehingga virus hepatitis dengan leluasa dapat menginfeksi hati atau terbentukanya radikal bebas di dalam hati sehingga menyebabkan peradangan pada hati akibat pengaruh dari pola hidup yang tidak sehat. Konsentrasi dari radikal bebas yang tidak seimbang dengan antioksidan di dalam tubuh dapat menimbulkan stress oksidatif pada tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga dapat menimbulkan penyakit degeneratif misalnya penyakit liver. Kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh dapat diatasi dengan antioksidan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa ekstrak kerang ale-ale memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui komponen kimia dari ekstrak kerang ale-ale (Meretrix sp.) dengan melakukan uji fitokimia dan aktivitas hepatoprotektor dari ekstrak kerang ale-ale terhadap kadar SGPT dan SGOT dari kelinci yang diinduksi dengan CCl4. Dari penelitian ini diketahui bahwa hasil pengujian fitokimia menunjukan bahwa senyawa alkaloid terkadung pada ekstrak kerang ale ale. Aktivitas hepatoprotektor dari ekstrak kerang ale-ale (Meretrix sp.) memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT dari serum darah kelinci yang telah diinduksi dengan CCl4.
PENANGGULANGAN MASALAH BANJIR DAN PENGOLAHAN SAMPAH MANDIRI DENGAN METODE TAKAKURA (DESA BERBEK KECAMATAN WARU SIDOARJO) zuraidah, safrin; sujatmiko, bambang; bustamin, maulidyah octaviani
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 2 No 2 (2019): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v2.i2.a1754

Abstract

Waste has become a problem that is really worrying everywhere. If you pay close attention, there are indeed a number of factors that cause waste problems to become serious. First, population growth. Second, more and more instant food with plastic packaging. Third, the habit of littering, the habit of consuming instant food in packaging, to the habit of throwing garbage without sorting between organic and non-organic waste will damage the ecosystem. The same problem is also experienced by Berbek Village in Sidoarjo Regency, the problem of waste and flooding that is always faced by the city cannot only be the responsibility of the government, but the community as one of the producers of household waste should always help reduce the amount of waste. Thisneeds to provide an understanding to the community of environmental concerns, especially regarding household waste management and water conservation for the future based on water conservation. The results achieved from this activity are that the village community is aware of and understands the importance of a clean environment, there is no garbage scattered, puddles or floods can be reduced, and are able to practice independent waste management methods.
ANALISIS CAMPURAN BETON BERPORI DENGAN AGREGAT BERGRADASI TERPISAH DITINJAU TERHADAP MUTU DAN BIAYA Widhiarto, Herry; Sujatmiko, Bambang
EXTRAPOLASI Vol 5 No 02 (2012)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v5i02.817

Abstract

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mutu beton salah satu diantaranya distribusi susunan butiragregat (gradasi), agregat bergradasi baik dalam campuran beton dapat menghasilkan beton yang berkualitasyaitu mudah dikerjakan (workability), awet (durability), kuat (strenght) dan ekonomis. Terkait denganagregat bergradasi baik peneliti ingin menganalisis bagaimana jika menggunakan agregat bergradasi terpisah (gap grading ) yaitu agregat yang memiliki satu atau dua jenis butiran. Fakta dari beberapa sumberagregat yang memiliki susunan butir gap grading, bila dipakai dalam campuran beton akan menghasilkanbeton yang kropos dan berpori. Penelitian ini untuk mengetahui mutu beton dan menganalisis hubunganporositas, resapan terhadap mutu beton serta biaya kebutuhan material beton berpori bila dibandingkandengan beton normal berdasarkan berat volume beton. Metode penelitian eksperimental yaitu denganmelakukan pengamatan dan pengukuran dilaboratorium dengan 75 benda uji, analisis campuran betonmengacu pada beton normal dan Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Berdasarkan hasil penelitian dananalisa dapat disimpulkan bahwa : 1.)Kuat tekan beton berpori variasi BP-C sebesar 20,48 Mpa, sedangkankuat tarik belah beton pada variasi BP-C sebesar 5,92 MPa lebih rendah dari beton normal pada umur 28 hari.Dengan demikian Mutu beton tidak mencapai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan yaitu 30 Mpa.2.)Porositas dan resapan beton berpengaruh pada mutu beton, semakin besar nilai porositas menyebabkanmeningkatnya resapan dan menurunya mutu beton, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasilpenelitian ini bahwa variasi PB-C nilai porositas 21,42 % dan nilai resapan 3,91 %, diperoleh kuat tekansebesar 20,48 MPa, sedangkan porositas beton normal 14,70 % dan nilai resapan 3,62 %, diperoleh kuattekan sebesar 31,71MPa. 3.)Biaya kebutuhan material beton berpori sebesar Rp 567,057.00/mJurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 24 3 atau lebihrendah 12,12 %, jika dibanding dengan beton normal sebesar Rp 645,925.00/m3. berdasarkan berat volumebeton, sehingga berat volume padat beton berpori yang diperoleh dari hasil pengujian sebesar 2089 kg/m3tidak mencapai berat beton normal (2400 kg/cm3)Kata kunci : beton berpori, kuat tekan, kuat tarik, porositas
Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Menggunakan Bahan Polymer Polierta Produksi PT. Varia Usaha Beton Dengan Tambahan Pemakaian Fiber Polypropylene Sujatmiko, Bambang; Hanafi, Muhlis; Wibowo, Boedi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1 No 1: March 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i1.806

Abstract

Peningkatan kebutuhan bahan konstruksi beton untuk pembangunan infrastruktur saat ini harus disikapi dengan adanya alternatif dan inovasi dalam teknologi. Penelitian ini betujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan fiber polypropylene dengan menggunakan bahan additive polimer polierta terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat lentur pada balok beton. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk mutu beton K-350 dengan variasi penambahan fiber polypropylene 0,6 kg/m³ (1%); 1,2 Kg/m³ (2%). Pengujian untuk kuat tekan terdiri dari benda uji sebanyak 27 silinder (15x30 cm) dan pengujian untuk kuat lentur terdiri dari benda uji sebanyak 12 balok (60x15x15 cm) yang diuji pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk tes kuat tekan silinder dan 14, dan 28 hari untuk kuat lentur balok. Pengujian beton segar dilakukan dengan slump-flow test, dilakukan curing benda uji sampai pada umur beton pengujian. Dari hasil penelitian didapatkan penambahan fiber polypropylene 0,6 kg/m³ (1%) terhadap campuran beton menunjukkan terjadi peningkatan kuat tekan 438,31 kg/cm² atau sekitar 13,43 % dan kuat lentur 58,05 kg/cm² atau sebesar 10,25 %. Untuk penambahan serat fiber polypropylene 1,2 kg/m³ (2%) terhadap campuran beton terjadi penambahan kuat tekan 434,6 kg/cm² atau sebesar 12,47 % dan kuat lentur 60,75 kg/cm² atau sebesar 15,38 % dibandingkan beton tanpa fiber polypropylene. Dengan demikian komposisi yang paling optimum tercapai saat penambahan fiber polypropylene sebesar 1.2 kg / m³ (2%)
Analisis Kerusakan Jalan Menggunakan Metode PCI Dan Metode Bina Marga (Studi Kasus Jalan Ahmad Yani Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro) Santosa, Rudy; Sujatmiko, Bambang; Krisna, Fajar Aditya
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 4 No 2: September 2021
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v4i2.4196

Abstract

Roads are an important infrastructure in transportation that can affect the progress of the economic, social, cultural, and political fields in a region. However, the planned age of the road is not in accordance with what is happening in the field. The purpose of this study was to assess the pavement condition of Jalan Ahmad Yani, Kapas District, Bojonegoro Regency. The method used in this study is a qualitative and quantitative method which refers to the PCI (Pavement Condition Index) method and the Bina Marga method. Jalan Ahmad Yani, Bojonegoro Regency, with a length of 2.6 km is divided into several segments with a size of 200 x 7.5 m per segment. Each segment is evaluated by measuring the dimensions, identifying the type and level of damage to obtain the PCI value and the Bina Marga value. The results showed that there were 6 types of damage, including Patching and Utility cut Patch damage of 29.20%, Potholes of 17.88%, Weathering and Raveling of 6 .20%, Polished Aggregate 6.57%, Meandering Crack 25.91%, and Alligator Cracks 14.23%. For the assessment of the condition of Jalan Ahmad Yani, Kapas Subdistrict, Bojonegoro Regency using the Bina Marga method and the PCI method, it turned out that the results were relatively similar, the PCI method resulted in a more detailed assessment with "GOOD" results by means of periodic handling, while the Bina Marga method resulted in an assessment which is better with the results of "Priority 7" where the way of handling these priorities is by means of routine maintenance. Therefore, it can be concluded that the road damage assessment method is recommended using the PCI method. Meanwhile, the types of maintenance that can be carried out to improve the service level of the road include adding additional layers, repairing and adding drainage, filling cracks with hot mix asphalt, and patching any damage to prevent it from spreading.
Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Menggunakan Bahan Polymer Polierta Produksi PT. Varia Usaha Beton Dengan Tambahan Pemakaian Fiber Polypropylene Sujatmiko, Bambang; Hanafi, Muhlis; Wibowo, Boedi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i1.806

Abstract

Peningkatan kebutuhan bahan konstruksi beton untuk pembangunan infrastruktur saat ini harus disikapi dengan adanya alternatif dan inovasi dalam teknologi. Penelitian ini betujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan fiber polypropylene dengan menggunakan bahan additive polimer polierta terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat lentur pada balok beton. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk mutu beton K-350 dengan variasi penambahan fiber polypropylene 0,6 kg/m³ (1%); 1,2 Kg/m³ (2%). Pengujian untuk kuat tekan terdiri dari benda uji sebanyak 27 silinder (15x30 cm) dan pengujian untuk kuat lentur terdiri dari benda uji sebanyak 12 balok (60x15x15 cm) yang diuji pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk tes kuat tekan silinder dan 14, dan 28 hari untuk kuat lentur balok. Pengujian beton segar dilakukan dengan slump-flow test, dilakukan curing benda uji sampai pada umur beton pengujian. Dari hasil penelitian didapatkan penambahan fiber polypropylene 0,6 kg/m³ (1%) terhadap campuran beton menunjukkan terjadi peningkatan kuat tekan 438,31 kg/cm² atau sekitar 13,43 % dan kuat lentur 58,05 kg/cm² atau sebesar 10,25 %. Untuk penambahan serat fiber polypropylene 1,2 kg/m³ (2%) terhadap campuran beton terjadi penambahan kuat tekan 434,6 kg/cm² atau sebesar 12,47 % dan kuat lentur 60,75 kg/cm² atau sebesar 15,38 % dibandingkan beton tanpa fiber polypropylene. Dengan demikian komposisi yang paling optimum tercapai saat penambahan fiber polypropylene sebesar 1.2 kg / m³ (2%)
Analisis Kerusakan Jalan Menggunakan Metode PCI Dan Metode Bina Marga (Studi Kasus Jalan Ahmad Yani Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro) Santosa, Rudy; Sujatmiko, Bambang; Krisna, Fajar Aditya
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 4 No. 2: September 2021
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v4i2.4196

Abstract

Roads are an important infrastructure in transportation that can affect the progress of the economic, social, cultural, and political fields in a region. However, the planned age of the road is not in accordance with what is happening in the field. The purpose of this study was to assess the pavement condition of Jalan Ahmad Yani, Kapas District, Bojonegoro Regency. The method used in this study is a qualitative and quantitative method which refers to the PCI (Pavement Condition Index) method and the Bina Marga method. Jalan Ahmad Yani, Bojonegoro Regency, with a length of 2.6 km is divided into several segments with a size of 200 x 7.5 m per segment. Each segment is evaluated by measuring the dimensions, identifying the type and level of damage to obtain the PCI value and the Bina Marga value. The results showed that there were 6 types of damage, including Patching and Utility cut Patch damage of 29.20%, Potholes of 17.88%, Weathering and Raveling of 6 .20%, Polished Aggregate 6.57%, Meandering Crack 25.91%, and Alligator Cracks 14.23%. For the assessment of the condition of Jalan Ahmad Yani, Kapas Subdistrict, Bojonegoro Regency using the Bina Marga method and the PCI method, it turned out that the results were relatively similar, the PCI method resulted in a more detailed assessment with "GOOD" results by means of periodic handling, while the Bina Marga method resulted in an assessment which is better with the results of "Priority 7" where the way of handling these priorities is by means of routine maintenance. Therefore, it can be concluded that the road damage assessment method is recommended using the PCI method. Meanwhile, the types of maintenance that can be carried out to improve the service level of the road include adding additional layers, repairing and adding drainage, filling cracks with hot mix asphalt, and patching any damage to prevent it from spreading.
Pemanfaatan Limbah Abu Ampas Tebu Dengan Substitusi Semen Sebagai Bahan Mortal Dan Beton Ditinjau Terhadap Kuat Tekan Bambang Sujatmiko
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2017): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v2i1.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan campuran mortal dan beton yang porposional dengan pemanfaatan bahan limbah abu ampas tebu dengan substitusi semen , ditinjau terhadap kuat tekan, dibanding dengan mortal normal dan beton normal sebagai parameter. Metode penelitian eksperimen dilaboratorium dengan konsentrasi pada bahan limbah Abu Ampas Tebu dengan lima variasi untuk mortal : 0%; 4% ; 8%; 12%,16% terhadap semen dan empat variasi untuk beton 0%; 5%;10% ;15% terhadap Semen, diuji terhadap kuat tekan dan Porositas pengujian dilakukan pada umur 28 hari untuk mortal dan porositas, sedangkan untuk beton pada umur 7,14 dan 28 hari. Berdasarkan hasil dan analisa penelitian dapat direkomendasikan bahwa Abu Ampas Tebu dengan substitusi semen terbukti berpengaruh terhadap nilai kuat tekan mortar, pada umur 28 hari pada variasi MA-8 terdapat peningkatan kuat tekan sebesar 8,28 MPa atau 111,44% , jika dibanding dengan mort al normal. Hasil pengujian porositas mortal terjadi penurunan pada MA-8, seiring dengan peningkatan kuat tekan mortal pada MA-8, atau sebesar 9,34%, dan lebih rendah jika dibanding dengan porositas mortal nomal sebesar 16,48%. Namun Abu ampas tebu tidak dapat dipakai sebagai material beton, karena terjadi penurunan kuat tekan yang signifikan dan dari pengamatan visual abu ampas tebu tidak dapat menyatu dengan material lain sebagai pembentuk beton.