Yuniar Sunarko
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedidiningrat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Modifikasi Manajemen Risiko Jatuh Pada Pasien Rawat Inap Psikogeriatri RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Yuniar Sunarko; Muhammad Zamroni; Diah Ayu Kusumawardani; Jennyla Puspitaning Ayu; Mariani Indahri; Etha Riska Amalia
The Journal of Hospital Accreditation Vol 1 No 02 (2019): Resistensi Antimikroba, Pencegahan Pasien Jatuh dan Waktu Tunggu
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v1i2.43

Abstract

Masalah Mutu: Jatuh adalah insiden keselamatan pasien yang sangat menonjol pada populasi pasien berusia lanjut dengan masalah psikogeriatrik di rumah sakit, sehingga manajemen risikonya tidak dapat disamakan dengan populasi umum. Berbagai karakteristik yang melekat pada populasi ini menyebabkan para Profesi Pemberi Asuhan (PPA) harus melakukan pengamatan yang seksama, merencanakan, implementasi, hingga mengevaluasi secara terus menerus. Pedoman Manajemen Risiko Jatuh yang ada di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) belum dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan di atas. Pilihan Solusi: Implementasi peningkatan mutu berkelanjutan dan konsep patient-centered care dalam manajemen risiko jatuh sehingga sesuai bagi populasi pasien psikogeriatrik di RSJRW. Implementasi: Tim Pengembang Layanan Psikogeriatri bekerjasama dengan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan modifikasi sebagai translasi hasil pengamatan dalam implementasi asesmen, reasesmen, penggunaan penanda risiko, integrasi proses asuhan, pendokumentasian, dan tindak lanjut pelaporan insiden yang berkaitan dengan risiko jatuh pada pasien rawat inap psikogeriatri di RSJRW. Evaluasi dan Pembelajaran: Proses yang melibatkan PPA multidisipliner ini berhasil menurunkan angka kejadian pasien jatuh dari 1,5% (2016) menjadi 0,8% (2017), dan 0% (2018). Komunikasi efektif dan komitmen semua pihak mendasari semua proses pembelajaran berkelanjutan ini, sementara pendokumentasian menggunakan sistem informasi teknologi menjadi katalisator perubahan-perubahan yang terjadi.