Sutopo Mas Kirlan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemenuhan Standar Akreditasi Pelayanan Anestesi dan Bedah Sutopo Mas Kirlan; Sanjoyo Sanjoyo
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 01 (2022): Evaluasi berbagai Penerapan Standar Akreditasi
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i1.91

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan anestesi dan bedah merupakan salah satu pelayanan berisiko tinggi di Rumah Sakit (RS). Untuk itu diperlukan standar sebagai panduan dalam memberikan pelayanan anestesi dan bedah tersebut, seperti yang terdapat pada Standar Nasional Akreditasi RS (SNARS). Pemahaman mengenai implementasi standar dalam bab pelayanan anestesi dan bedah di berbagai RS dengan kelas yang berbeda dapat mendorong perbaikan di rumah sakit. Tujuan: Mengukur tingkat pemenuhan standar akreditasi pelayanan anestesi dan bedah di RS kelas A, B, dan C di DKI Jakarta yang telah terakreditasi paripurna, dan mengidentifikasi perbedaan tingkat implementasi antar kelas RS. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder yang tersedia di Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Secara spesifik, digunakan data skor survei regular akreditasi di 23 RS umum, yang terdiri dari enam RS kelas A, sepuluh RS kelas B dan tujuh RS kelas C di DKI Jakarta yang terakreditasi paripurna pada tahun 2018-2020. Data tersebut berasal dari kegiatan survei yang dilaksanakan oleh surveyor KARS melalui telusur tracking system di lokasi rumah sakit. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Rerata nilai standar akreditasi pelayanan anestesi dan bedah di 23 RS yang terakreditasi paripurna di DKI Jakarta adalah 89,00%. Terdapat sepuluh RS yang memiliki tingkat implementasi di atas rerata tersebut, dengan nilai 82,00%-99,00%. Perbandingan rerata skor implementasi pelayanan anestesi dan bedah antar kelas RS tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (t 2,106; p 0,148). Perbedaan implementasi pada tiap kelas RS menjadikan acuan untuk perbaikan mutu pelayanan. Kesimpulan: Pemenuhan standar pelayanan anestesi dan bedah tidak berbeda antar kelas RS. Pemahaman mengenai variasi implementasi di pelayanan anestesi dapat digunakan untuk merencanakan perbaikan mutu pelayanan anestesi dan bedah di RS.